NovelToon NovelToon
Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Alif R. F.

Dua bersaudara kakak beradik yang sudah lama memainkan MMORPG menggunakan kapsul DDVR (Deep-Dive Virtual Reality) tiba-tiba berpindah dunia disaat mereka sedang menunggu tutupnya server.

Adik perempuan yang bernama Rena sudah bertahun-tahun menggunakan kapsul DDVR yang sekaligus digunakan sebagai penunjang kehidupan karena dirinya yang mengalami koma akibat kecelakaan di masa lalu, akhirnya bisa mengalami dunia nyata meskipun dengan tubuh yang berbeda dan di dunia yang berbeda pula.

Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Reno, yang sudah mempersiapkan pernikahannya sementara semua impiannya hampir sudah tercapai semua kini harus dihadapkan dengan situasi yang berbeda, di dunia dan dengan tubuh yang berbeda, sama sekali tidak memiliki jalan untuk kembali.

Apakah Reno akan mengalah dengan adiknya, Rena, dan hidup di dunia baru sebagai seorang Penakluk? atau dia akan tetap berusaha mencari jalan pulang sementara meninggalkan adiknya di dunia yang asing dan kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#19 – Kota Kecil Wildermere I

Wildermere, sebuah kota kecil yang terletak di kerajaan Ravenmoor telah mendapatkan segala keuntungan sejak ratusan tahun lalu ketika perdagangan melalui kapal di sepanjang sungai Heron dan danau Merewyn dimulai.

Sekitar 400 tahun yang lalu, Wildermere hanyalah merupakan sebuah desa terpencil yang mana para penduduknya hanyalah pemburu sederhana, terbelakang dari kemajuan dunia bahkan di kerajaan nya sendiri.

Namun setelah beberapa pedagang dari Bethelia yang melalui sungai Heron menggunakan kapal-kapal mereka mendatangi danau Merewyn untuk melakukan barter, barulah Wildermere mulai menjadi desa yang maju.

Dimulai dari pertukaran sederhana antara bahan jadi dan bahan mentah, para pedagang dari Bethelia membeli banyak kulit hasil buruan dari Wildermere yang kemudian dibawa kembali dan diubah menjadi pakaian yang berkelas pada masanya, akhirnya mulai menjadi pedagang yang handal dan sangat berpengaruh di sepanjang sungai Heron.

Hubungan antara pedagang Bethelia dan pemburu Wildermere pun menjadi semakin erat, dengan diawali pedagang Bethelia yang banyak mulai menetap dan menikahi para wanita Wildermere yang terkenal akan kecantikan dan kemolekan mereka, akhirnya adat istiadat pun mulai tercampur.

Bethelia yang pada masanya sudah dikenal sebagai kerajaan maju, hampir menandingi kekaisaran suci Ventorian yang pada masa itu lebih banyak memproduksi cendikiawan daripada tentara, membuat Wildermere, dengan pengaruh para pedagang dan adat para Bethelian pun menjadi terkenal dan menjadi pusat transit perairan bagian dalam benua.

Namun kemajuan itu membuat iri kerajaan Eorholt yang berada di selatan untuk terus menyerang dan mencoba merebut aliran sungai Heron. Yang mana kini, hampir sebagian teritorial aliran sungai Heron telah dikuasai oleh mereka.

Tak hanya kerajaan Eorholt, para pemburu Wildermere yang enggan untuk mengikuti zaman dan tetap ingin menjadi bangsa para pemburu yang kuat dan tangguh pun juga merasa tersingkirkan dan mulai menyerang para Wildermerian yang terus bekerja sama dalam membentuk dan membangun peradaban mereka ke arah yang lebih maju dan cerah.

Para pemberontak ini, para pemburu Wildermere yang enggan menyatu pun pada akhirnya menjadi kelompok perompak yang terkenal akan keberingasan mereka. Para perompak ini, para perompak tanpa nama ini akhirnya terus menjadi kuat dan menjadi semakin sulit diberantas. Mereka terus berkembang biak dan menciptakan keturunan yang sama beringasnya.

Sampai akhirnya, lima bulan yang lalu, kastil Ealdklif dikuasai oleh mereka dengan Tuan penguasa Wildermere beserta keluarga nya yang ikut dibantai. Dan kini, dengan sifat barbaric mereka pun akhirnya mulai memerintah di Wildermere.

"Jadi … adakah rumah yang bisa kita beli? Kalau bisa dengan ruangan dan halaman yang luas juga," tanya Ouros memotong setelah mendengar semua penjelasan sang petugas penjualan di dalam biro perumahan.

"Tapi … apakah anda yakin ingin tetap membeli rumah disini setelah saya jelaskan semuanya?" tanya petugas. "Saya harap anda dapat memikirkan lebih jauh lagi, mengingat situasi selama lima bulan belakangan ini."

"Apakah pasukan kerajaan akan membereskan mereka?" Ouros kembali bertanya dengan santainya, bersandar di sebuah kursi yang terlalu kecil untuk tubuhnya.

Sementara Auriel berada di sebelah Ouros sambil terus menyandarkan kepala nya pada lengan nya.

"Ya … cepat atau lambat, setelah urusan dengan Eorholt selesai."

"Ya sudah. Lagipula, apa yang bisa para pemberontak lakukan dengan jumlah bawahan yang bahkan tidak sampai seribu itu?"

"Tapi mereka berhasil menguasai Ealdklif."

"Semua kastil punya kelemahan, mungkin mereka telah menyusup sejak lama, ya kan?"

"Ya ... anda ada benarnya."

Setelah memasuki kota ini, aku tidak menemukan kejanggalan apapun, tidak ada tindakan yang tidak menyenangkan dari para perompak juga. Hanya saja, memang, ketua mereka asal menaikkan pajak tanpa berpikir panjang. Pikir Ouros di tengah itu semua.

Auriel yang tadinya ikut bersandar sambil terus melingkarkan lengan nya di lengan Ouros pun mulai duduk tegak, agak mencondongkan tubuhnya ke sang petugas. "Tenang saja, karena kami bisa menangani mereka, jika mereka mulai mengganggu. Apakah anda tidak melihat lima kesatria menyeramkan di luar sana? Itu adalah pengawal kami. Mereka sangat kuat."

"Baiklah kalau begitu," angguk sang petugas dan mulai meraih perkamen dari laci nya. "Saya akan mendata anda. Kalau boleh, bisakah anda mengeluarkan dokumen identitas anda, tuan?"

Sial … aku tidak tahu kalau disini ada semacam KTP juga. Aku pikir ini semacam abad pertengahan yang tidak memiliki hal semacam itu. Jangan bilang, mereka membutuhkan SIM juga untuk bisa menunggangi kuda.

Ouros kemudian meraih sesuatu dari balik kantong nya, yang mana dari dalam sana ia meraih satu dinar kerajaan Bethelia dari Inventarisnya dan mulai meletakan nya di atas meja. "Bagaimana kalau dengan nama saja?"

"Dinar Bethelia …." Ucap sang petugas tanpa sadar sambil menutupi dinar di atas meja nya dengan tangan nya. "B-ba—Ahem, baiklah, kalau begitu, bolehkah saya tahu nama anda, tuan?"

"Ouros," balas Ouros singkat.

Sang petugas pun mulai menulis nama Ouros, berdiri dan berjalan ke bagian rak yang ada di belakangnya, mulai mencari gulungan-gulungan perkamen lain.

Auriel yang sedari tadi hanya duduk dengan anggun dan manjanya sambil bersandar di lengan Ouros pun mulai berbisik ke telinga nya, "apakah kamu yakin ingin membiarkan para perompak itu? Secara kamu sudah memeriksa level orang-orang yang ada di dalam kastil dengan [clairvoyance] tier rendah. Aku pikir ini akan sangat mudah untuk mengalahkan mereka."

"Spektrum level mereka dari 1 sampai 250, dan aku tidak mau mengambil resiko. Memangnya kita bisa mengalahkan mereka jika 500 orang yang ada di dalam kastil ternyata level 250 semua?"

"Tsk, setelah semua informasi yang diberikan oleh Bohumir tentang seberapa kuatnya orang-orang di dunia ini, kamu masih saja merasa khawatir dan waspada seperti itu." Auriel pun menjauhkan pipi nya dari lengah Ouros dan mulai bersandar di sandaran tangan kursi sebelah kiri nya. Ia terlihat merajuk.

Ouros pun menahan bahu kiri Auriel, dan mulai mendekatkannya. "Hei … jangan seperti itu. Nanti akan aku pikirkan caranya. Tapi tidak sekarang. Sementara untuk sekarang, kita menetap dulu, kemudian bersembunyi dan bergerak di bawah radar. Dunia ini terlalu gila, perang dimana-mana … ya … meskipun di dunia kita juga sama."

"Ya, kan? Oleh karena itu, lebih baik—"

"Ah, ini silakan, tuan. Anda bisa melihat-lihat rumah mana yang ingin anda beli," potong sang petugas yang baru kembali sambil meletakkan beberapa perkamen yang sudah dilebarkan.

"Nanti kita bahas lagi," ucap Ouros, mencondongkan bahunya untuk melihat-lihat pilihan yang tersedia di atas meja.

Selagi Ouros memilah-milah, Auriel menoleh ke belakang, merasa seperti ada sesuatu yang sedang menatapnya. Hm? Perasaan seperti ada yang menatapku? Apa karena cuma perasaan ku saja ya?

Dari keramaian yang ada di dalem gedung biro perumahan, Auriel terus menatap, melihat-lihat untuk memastikan apakah ada orang yang sedang menatapnya.

Aneh … padahal dari tadi banyak yang melihat dan menatapku, entah dengan tatapan takjub ataupun terpesona, aku bisa merasakan tatapan dan aura mereka. Namun kini, aku hanya bisa merasakan tatapannya, sementara aku tidak bisa merasakan aura nya.

Auriel pun menggunakan buff [Divine Sense] nya, dan pada saat itu pula pandangannya melebar menjadi 360 derajat, merasakan segala sudut ruangan dan objek-objek mati maupun hidup seakan sebuah Radar Pemetaan. Selain itu, pandangannya juga menjadi tembus pandang, melewati segala objek dalam radius 300 meter untuk berfokus pada yang ingin dicari saja.

Tak berselang lama, dengan mengikuti sumber tatapan, Auriel pun menatap balik orang tersebut dengan [Divine Sense] nya yang saat ini bersembunyi di antara kerumunan.

"Putri Elf?" gumamnya. "Apa yang sedang dia lakukan di sini?"

Ouros yang agak mendengar gumaman Auriel pun menoleh ke arahnya. "Ada apa? Apa yang sedang kamu cari?"

Auriel pun menonaktifkan buff nya dan langsung kembali duduk menghadap ke depan. "Tidak … tidak ada. Hanya coba-coba kemampuan saja."

Ouros yang mendengar gelagat masa bodo Auriel pun langsung menyentil jidatnya, kemudian berbisik, "Hati-hati! Jangan asal menggunakan kekuatan!"

"Aduh … iya iya," ucap Auriel sambil memegangi jidatnya.

Ouros yang sedari tadi memilah rumah mana yang akan ia beli pun kembali berhadapan dengan sang petugas, dan mulai menentukan pilihannya dengan menunjuk sekali lagi. "Kalau ini … sebuah puri kastil … donjon, benar? Apakah ada alasan kenapa tempat ini tidak ada yang menempatinya?"

"Itu adalah bangunan tua, bekas seorang bangsawan yang tewas gantung diri beberapa tahun yang lalu. Tidak ada yang tahu alasannya. Hanya saja sejak kejadian itu, tidak ada yang membeli tempat itu."

Jika ini diriku yang dulu dengan tubuh manusia ku, mungkin aku sudah langsung takut sesaat mendengarnya. Tapi sekarang, aku bahkan tidak merasa takut sama sekali. Apakah itu karena tubuh ini yang juga membuat mentalitas ku ikut bertransformasi menyesuaikan dengan tubuh ini? Kalau benar, aku tidak akan menggunakan tubuh Asmodeus kalau begitu.

Ouros kemudian mengangkat perkamen tersebut. "Baiklah, saya mau yang ini. Tolong diurus."

"Baik … apakah anda ingin kredit atau langsung tunai?"

Ouros kembali melirik jumlah digit yang ada di perkamen tersebut untuk memastikan uang nya ada. Terlihat yang awalnya seharga 30 ribu dinar, secara bertahap digitnya turun dengan hanya menjadi 12 ribu dinar berkat rumor yang tersebar tentang banguanan tersebut, sementara angka-angka di atas nya sudah lama dicoret semua.

"12 ribu dinar ya?" ucap Ouros bertanya-tanya.

Setelah aku hitung-hitung, pemberian Randall dan Lambart terdapat 37 ribu dinar dan 1200 dirham. Banyak juga ya.

"Benar … dan apabila anda hanya membawa—"

"Tunggu sebentar," ucap Ouros dan langsung berdiri.

Setelah berdiri, ia pun mengarahkan tangan nya ke lantai. Kemudian dari sana, ia mengeluarkan dua peti yang berisikan 12 ribu dinar yang sudah ia pilah dari dalam inventaris nya.

Di saat ketika ia mengeluarkannya dari dalam inventaris nya, sejauh sepengetahuan orang-orang yang menyaksikan kejadian itu, Ouros baru saja mengeluarkan dua peti berisi dinar dari udara hampa. Tentu hal itu langsung membuat orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menjadi terkejut dan terpukau.

Auriel pun ikut berdiri dan menyilang tangan nya. "Hm! Katanya jangan asal gunakan kekuatan. Lalu ini apa?!"

Ouros hanya tersenyum miring dan berdengus pendek seakan tidak merasa bersalah sama sekali. Kemudian dengan acuh tak acuh, ia pun kembali menoleh ke arah petugas. "Silahkan, anda bisa hitung dulu."

Sang petugas yang ikut berdiri kini hanya bisa menatap takjub ke arah dua peti yang muncul tiba-tiba di lantai. "A-apakah ini semacam sihir?"

Ouros dengan santainya mengangkat dua bahu nya seakan mengatakan "entahlah" kepada sang petugas.

Sang petugas pun memanggil rekan-rekan nya, sementara dirinya langsung mengecap beberapa perkamen tambahan dan tanda hak milik. "Silakan dan selamat atas kepemilikannya, Tuan."

"Ngghh … kalian tidak menghitung dulu?" tanya Ouros.

"Ti-tidak … kami akan langsung masukkan ke brangkas saja. Sedangkan jika ada lebihnya, kami akan mengantarkannya langsung ke puri baru anda."

"Oh, oke." Ouros meraih perkamen tanda kepemilikan dari tangan sang Petugas, berikut dengan kunci yang diberikan kepadanya oleh petugas lain yang tiba-tiba datang membawa kunci sesaat sang petugas memanggilnya.

Setelah kejadian menakjubkan itu, Ouros dan Auriel pun keluar sebagai seseorang yang baru saja membuat heboh seluruh Wildermere. Sementara Auriel sembari berjalan keluar bersama, mata nya terpaku pada seorang gadis Elf berkerudungkan mantel yang kini berdiri dan memalingkan pandangannya dari dirinya dan juga Ouros.

Auriel pun tersenyum.Hmmm … menarik.

****.

Bersambung ….

****.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!