NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:28k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 22

Setelah makan malam, Arya mendatangi Anwar di ruang kerjanya. Anwar adalah Papanya dan tentu saja Papa Nadine juga.

“Arya, ada apa?” tanya Anwar begitu melihat Arya masuk setelah sebelumnya sudah mengetuk pintu.

“Arya tadi ngajakin Nadine ketemu sama Alexa, Pa.” kata Arya pada Anwar. Hanya di ruangan itu mereka bisa bebas berbicara tentang Nadine, karena mereka tidak mau Gita mendengar mereka membicarakan Nadine.

Anwar tersenyum, dia sebenarnya sudah sangat merindukan anak gadisnya itu tapi masih menunggu kesempatan yang tepat untuk bisa bertemu dengannya tanpa sepengetahuan Gita.

“Nadine pasti suka kan sama pilihan kamu,” tebak Anwar.

“Tidak juga, Pa. Nadine tidak menunjukkan kalau dia suka atau tidak pada Alexa. Dia malah buru-buru pergi sebelum kami makan,” adunya pada Anwar tentang sikap adiknya.

“Mungkin Nadine belum mau membagimu dengan wanita lain, Arya. Dia masih ingin bermanja-manja denganmu.” Anwar terlihat menghela nafas, dia merasa sangat menyesal tidak bisa berada di samping anak gadisnya itu saat dia tumbuh dewasa. Perannya di ambil alih oleh Arya hingga membuat Nadine begitu dekat dengan kakaknya itu.

Arya tidak menceritakan pada Anwar tentang mereka yang bertemu dengan Raymon, tentang bagaimana Raymon memandang Nadia. Dia tidak mau Papanya menjadi khawatir dan memaksa Nadine tinggal bersama mereka meskipun resikonya dia dan Gita akan terlibat pertengkaran hebat. Hal itulah yang selalu Nadine dan Arya hindari.

“Papa rindu Nadine,” Arya menghela nafas, dia tahu kalau Papa nya itu memang sangat merindukan adiknya. Tapi Gita seolah sangat peka hingga dia selalu ingin ikut kemanapun suaminya pergi. Di kantor? Gita tentu punya seseorang untuk mengawasi suaminya hingga membuat dirinya sangat suli bertemu Nadine.

“Arya akan coba cari cara agar Papa bisa bertemu Nadine,” kata Arya memberi sedikit rasa tenang pada Anwar. Selama ini memang Arya lah yang selalu mempertemukan Ayah dan anak itu.

Pagi kembali memaksa orang-orang yang punya kepentingan hidup untuk bangun, tentu tidak terkecuali dengan Nadine. Semalam dia tidur begitu saja tanpa makan malam membuatnya kelaparan saat hari masih sangat pagi.

Seperti biasa, mie instan adalah menu andalan Nadine setiap hari. Setelah memasaknya dengan telur, mie instan pun siap di santap.

“Kapan juga yah aku punya koki sendiri yang bisa masak apapun yang aku mau, aku bosan makan mie setiap hari,” keluhnya. Karena sibuk sekolah dan bekerja, sampai Nadine tidak tahu memasak selain mie instan. Bahkan masak nasi pun juga tidak pernah karena Nadine memang tidak pernah makan nasi di rumah. Itulah sebabnya dia terlihat lahap jika Jonathan mengajaknya makan, karena memang dia sangat jarang makan makanan yang enak.

Nadine sepertinya sudah mulai bosan dengan mie nya sehingga dia tidak menghabisakannya dan hanya makan beberapa suap saja. Setelah mencuci bekas makannya, Nadine lalu kembali ke kamar dan bersiap-siap ke toko.

Suasana hati Nadine hari ini cukup baik, tidak ada hal apapun yang membuatnya risau. Masalah dengan Raymon sudah lama dia lupakan, maslaah dengan Jonathan pun mungkin sudah selesai. Sekarang dia hanya harus kembali fokus pada toko bunga peninggalan Ibunya.

Hari ini toko bunga Nadine menerima pesanan buket bunga yang sangat besar dari langganannya yang akan memberikan bucket itu untuk istrinya yang baru saja pulang dari rumah sakit dengan membawa anak pertama mereka. Untung saja bunga mawar merah yang masih kuncup di kebun belakang sudah siap di petik. Saking besarnya bucket itu, Nadine bahkan harus meminta bantuan Ana untuk merangkainya.

“Kapan yah ada laki-laki yang kasih Ana bunga seindah ini,” kata Ana melihat dengan takjub bunga mawar merah yang besar itu.

“Ih, Mbak Nad apa-apaan sih. Ana mau itu laki-laki, Mbak. Bukan Mbak Nad,” Ana memanyunkan bibirnya saat Nadine seolah sedang memberikan bunga itu padanya.

“Sabar, An. Pasti suatu saat nanti ada laki-laki yang akan kasih kamu bunga. Tapi Mbak lebih berharap laki-laki itu memberi kamu bunga deposito dari pada bunga hias,”

“Amin, Mbak. Amin. Ana juga lebih suka bunga deposito dari pada bunga ini,” kata Ana mengamini dengan semangat ucapan Nadine.

Mereka membantu pelanggan menaikkan bunganya ke atas mobil saat pelanggan itu datang mengambil bunga pesanannya. Nadine dan Ana terlihat sangat senang melihat reaksi langganannya yang puas dengan hasil karya mereka.

“Kamu sudah pesan bibit mawar kan, An?” tanya Nadine. Mawar merah mereka habis seketika.

“Sudah, Mbak. Mungkin besok sudah datang,” jawab Ana.

“Makan yuk,” ajak Nadine. Sekarang sudah hampir jam dua siang dan mereka berdua belum makan karena menyelesaikan pesanan langganan mereka. Saat Nadine baru saja memegang ponselnya untuk memesan makanan, benda pipih itu tiba-tiba berdering membuat Nadine hampir saja membuang ponselnya karena terkejut.

Nama yang tertera di layar membuat Nadine sumringah, wajah nya yang tadi kaget kini sudah membentuk senyum cerah.

“Halo, Kak,” sapa Nadine. Arya yang menghubunginya.

“Nad, Kak Arya ada mengirim alamat ke ponsel kamu. Sekarang kamu ke sana yah, Papa sedang nungguin kamu.”

Terkejut dan bahagia, entah bagaimana Nadine mengkespresikannya. Dia begitu senang mendengar Papanya sedang menunggunya di suatu tempat. Tidak menunggu lama lagi, Nadine langsung bersiap-siap menemui Papanya.

“Mbak, sudah pesan makanan?” tanya Ana. Tapi gadis itu mengkerutkan keningnya melihat Ana sudah berganti pakaian dan sudah wangi dan cantik.

“Mbak mau pergi sebentar, An. Kamu pesan makan sendiri yah,” kata Nadine lalu pergi dengan motornya.

“Mbak Nad mau kemana sih, tiba-tiba aja sudah rapi,” Ana memanyunkan bibirnya dan berjalan menuju pedagang bakso gerobak yang berada tidak jauh dari toko. Hari ini terpaksa gadis itu makan bakso lagi.

Ternyata Arya memberikan alamat sebuah hotel, dan tanpa memperdulikan apapun Nadine langsung berjalan menuju kamar yang sudah ada Anwar yang menunggu di dalam.

“Papa…” teriak Nadine memeluk laki-laki yang masih terlihat tegap dan gagah itu. Anwar berdiri dan menyambut anaknya. Wajahnya pun juga terlihat sangat bahagia.

Meski tidak mendapat waktu yang banyak dari Anwar lantas tidak membuat Nadine membenci Ayahnya itu. Dia mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup meski tidak bertemu setiap hari dengannya.

Nadine juga tidak pernah menyalahkan Ayahnya itu atas nasib buruk yang selalu menimpanya, itu semua sudah menjadi takdir dan mau tidak mau Nadine harus menjalaninya tanpa menyalahkan siapapun.

Bisa bertemu dengan Ayahnya saja sudah membuatnya cukup senang meskipun itu hanya bisa sembunyi-sembunyi. Itupun juga setahun hanya bisa sekali atau dua kali. Tidak masalah bagi Nadine, dia menyayangi Ayahnya. Meskipun ada sedikit harapan dalam hati kecilnya kalau suatu hari nanti dia bisa tinggal serumah lagi dengan Ayahnya dan bertemu tanpa harus sembunyi-sembunyi seperti saat ini.

1
Sabaku No Gaara
ihhhh....vangje ini sofia
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,semangat
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nya, bikin jo benar2 cinta nadine
Ndania
🤩👍👍
Riyati Kasno
mulai nih..ulat bulunya ngga terima..dasar Sovia rese😭😭
Rita Riau
next selanjutnya Thor,,
Yunis WM: otw kk
total 1 replies
Rita Riau
Thor bikin Jo dan Nadine jatuh cinta dan saling mencintai ♥️
Yunis WM: pasti kk, nanti mereka pasti jadi bucin
total 1 replies
Riyati Kasno
kyaknya kpengin lihat mereka benar"jatuh cinta..
Yunis WM: bentar lagi kk 😊
total 1 replies
Sabaku No Gaara
lanjut kak
Riyati Kasno
wis...pokoke critane mengalir sangat baik dan tidak membosankan/Drool//Drool/
Yunis WM: makasih dukungannya kk 🙏💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
semangat kak,,,kutunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih dukungannya 🙏💜
total 1 replies
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Yunis WM: hehehe, siap kk 😊💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Yunis WM: oke kk 😊💜
total 1 replies
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nyaa..
Yunis WM: makasih kk 💜
total 1 replies
Emmy Simbolon
suka cerita nya
Konny Rianty
mana lanjutan nya thorr" di tunggu..
Ade Chubi
kk beda ibu itu bukan kk tiri tp kk satu ayah hampir sama dg kk kandung karena kk satu ayah itu bisa menjadi mahram nya dan tidak bisa menikah ,lain hal nya dg sebutan km tiri ,kalo kk tiri itu org lain bisa di nikahi
Ade Chubi
cerita nya sih bagus tp agak nyesel kenapa Nadine mesti ketauan oleh Raymon sedang bersama Jonathan jd kesan nya Nadine juga buruk Dimata Raymon
Emmy Simbolon
senang akhirnya jo dan Nadine Maried selamat ya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!