Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 - Tuhan, Tolong Lindungi Aku
"Permisi, Pak. Saya mau keluar dulu." Kata Violet sambil menahan rasa gugup melihat tatapan tak mengenakkan pria tua bertubuh gempal itu kepada dirinya.
"Kenapa terburu-buru begitu. Tetaplah sebentar di sini. Kebetulan istri saya masih di luar dan belum pulang." Kata pria itu.
Bulu kuduk Violet terasa merinding mendengar perkataan pria tersebut. Firasatnya pun mulai tidak enak karena mengira pria tersebut tengah berniat buruk kepada dirinya.
"Maaf, tapi tidak baik seorang wanita dan pria yang bukan muhrim berada di dalam ruangan yang sama seperti ini, Pak!" Kata Violet. Dia harus segera keluar dari dalam kamar tersebut dan tidak meladeni pria tua itu.
"Alah, jangan munafik seperti itu deh. Saya tahu kalau kamu itu sudah rindu dengan belaian pria setelah bertahun-tahun lamanya hidup menjaga!"
Violet menggelengkan kepala. Menyangkal perkataan pria tersebut. Sebab, jangankan rindu pada belaian seorang pria, menginginkan untuk bisa merasakan cinta pada seorang pria lagi pun Violet rasanya enggan.
"Saya mohon biarkan saya pergi dari sini, Pak. Saya hanya disuruh Bu Maria untuk meletakkan pakaian di dalam lemari bukan berlama-lama di sini bersama suaminya!"
Pria itu tersenyum sinis. Langkah kakinya semakin dekat pada Violet hendak menjangkau tubuh wanita itu. Violet yang merasa sangat ketakutan akhirnya berteriak meminta tolong. Dan suara teriakannya itu membuat pria bertubuh gempal itu merasa takut hingga akhirnya berlari keluar dari dalam kamarnya.
"Jangan sampai ada orang yang mendengar suara teriakannya dan membuatku menjadi amukan masa!" Pikir pria itu. Posisi rumahnya yang berada di area pemukiman padat membuat para tetangga akan mudah mendengar suara teriakan Violet.
"Huft..." Violet akhirnya merasa lega setelah kepergian pria itu. Buru-buru dia keluar dari dalam kamar dan mengambil tas selempangnya yang tergeletak di ruangan tengah rumah.
"Violet, kenapa kau berteriak tadi?" Bu Maria yang sudah pulang ke rumah bertanya. Di belakang tubuh wanita itu, terlihat sosok pria bertubuh gempal yang tadi berniat buruk kepada dirinya.
"Sa-saya..." Violet tergugu. Dia menunduk karena tidak berani melihat tatapan mata pria bertubuh gempal yang sedang menatapnya dengan tajam.
"Kenapa?" Bu Maria nampak tidak sabar menunggu jawaban Violet.
"Iya, kenapa tadi kamu berteriak, Violet?" Dengan wajah penuh sandiwara, pria gempal itu ikut bertanya.
"Ti-tidak apa-apa, Bu Maria. Tadi saya terkejut melihat keberadaan tikus di dalam kamar Bu Maria." Balas Violet terpaksa berdusta.
"Oh gara-gara tikus..." Bu Maria mengangguk-angguk seakan percaya. "Memang di rumah saya ini memang sedang banyak tikusnya, Violet. Jadi wajar saja kalau kamu melihat keberadaan tikus dimana-mana."
Violet mengangguk saja mengiyakan perkataan Bu Maria. Karena tidak ingin berlama-lama di rumah Bu Maria dan melihat sosok pria gempal tersebut, Violet pun segera berpamitan untuk pulang.
"Ini bayaran buat kamu hari ini." Bu Maria menyerahkan selembar uang bewarna merah pada Violet atas hasil kerja Violet hari ini di rumahnya. "Jika saya memerlukan tenaga kamu kembali, saya akan kembali menghubungi kamu." Lanjutnya.
Violet menganggukkan kepalanya seraya berkata. "Terima kasih, Bu."
"Sama-sama." Balas Bu Maria.
Setelah mendapatkan hasil dari pekerjaannya hari itu, Violet segera pergi meninggalkan kediaman Bu Maria. Dengan tergesa-gesa ia melajukan motor jadulnya menuju rumah kontrakannya berada.
"Tuhan, aku mohon lindungi aku dari orang-orang yang berniat jahat kepadaku. Aku hanya berniat baik ingin bekerja mencari uang untuk putriku." Gumam Violet dengan kedua bola mata berkaca-kaca menahan rasa takut dan tangis.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗