NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18 Mendinginkan Diri

"Apa yang ..."

Bibir Amber terkunci hingga kalimatnya tidak tuntas. Pembatas itu belum tertutup sempurna tapi Caesar sudah menyerang Amber. Caesar memeluk pinggang Amber dengan sebelah tangan dan sebelahnya lagi dia gunakan untuk menahan leher Amber.

Posisi Amber tidak menguntungkan untuk melawan, Caesar mengunci tubuhnya erat. Ciuman kali ini rasanya berbeda bagi Amber. Ada pesan tersirat di sana. Rindu, hasrat, dan keana kepemilikan tersirat di sana. Meski begitu, Caesar melakukannya dengan lembut.

Suhu di dalam mobil seketika menjadi naik beberapa derajat. Ralat, hanya suhu di bagian kursi penumpang saja. Untuk bagian Robert, masih normal. Kena kau Caesar! Akhirnya, pertahananmu runtuh! Hehehe! Robert bersenandung senang dalam hati.

Dia juga menambah pemanis untuk menambah suasana panas. Robert menyetel sebuah lagu romantis dari handphonenya dan sambil bersiul mengikuti irama lagu. Di sini dia tidak berani bersiul nyaring. Meski siulannya berirama dan enak didengar tapi akan merusak sepasang Lovebird yang sedang memadu kasih.

Robert juga cukup tahu diri, dia menambah kecepatan kendaraan roda empat yang menerima naiki agar segera tiba di apartemen. Tautan bibir mereka sangat lama. Caesar baru menghentikannya saat kendaraan mereka berhenti.

Pria itu menempelkan kening ya pada kening Amber. Keduanya diam membisu tenggelam dalam pikiran masing-masing. Setelah beberapa menit mobil itu berhenti, Caesar mengajak Amber untuk keluar. Dia tahu, Amber saat ini pasti malu bila berhadapan dengan Robert. Jadi, Caesar sengaja memberi waktu agar Robert menjauh dari kendaraan mereka. Untung saja, asistennya itu pengertian.

"Ayo!" ajak Caesar dengan suara parau.

Napasnya terasa panas saat mengenai pangkal hidung Amber. Gadis itu masih enggan bergerak. Bukannya dia tidak ingin lepas dari pelukan Caesar tapi otaknya sedang mencerna apa yang sedang terjadi. Melihat Amber yang masih diam, Caesar berinisiatif membawanya turun. Urusannya tidak sampai di sini.

"Pa-paman!" seru Amber saat Caesar membuka pintu mobil di sampingnya.

Gerakan Caesar yang melewatinya untuk keluar berhasil membuat sensasi aneh pada tubuh Amber hingga membuat gadis itu gugup. Tanpa Amber ketahui, Caesar juga merasakan hal yang sama.

"Ayo!" ajak Caesar sambil mengulurkan tangan.

Dengan rasa gugup dan malu, Amber meraih tangan suaminya. Ini adalah kali pertama pria itu bersikap romantis. Hari-hari biasanya Caesar tetap bersikap baik tapi berbeda saat ini.

Caesar menarik Amber lembut lalu memeluk pinggangnya. Terkesan sedang melindungi harta yang sangat berharga. Lagi-lagi Amber terkejut oleh perlakuan suaminya. Mereka berjalan beriringan bagai sepasang suami istri yang sedang kasmaran. Sudah dua bulan Amber tinggal bersama Caesar tapi mereka tidak pernah berjalan seperti ini.

Parahnya lagi saat berada di dalam lift. Amber diposisikan Caesar di pojok dan pria itu berdiri tepat di depannya bagai benteng. Memang, selain mereka masih ada tiga orang yang berada di dalam lift. Meski berada di depan Amber, Caesar tidak melepaskan pegangannya hingga pintu lift terbuka dan tiba di lantai unit mereka.

"Mmm, paman! Aku mau ke kamar mandi dulu," ucap Amber sesaat setelah memasuki apartemen.

Tadinya Caesar berniat untuk melanjutkan aktivitas yang terhenti tadi tapi dia juga harus memberi Amber waktu. Selain itu, waktu juga masih panjang. Selagi istri kecilnya membersihkan diri, dia juga akan melakukan hal yang sama. Caesar memilih menggunakan kamar mandi luar yang terletak di samping dapur.

Caesar membuka keran shower hingga membasahi seluruh tubuhnya dari kepala. Dia ingin menimbang sekali lagi tentang apa yang dia rasakan hari ini. Mungkin guyuran air dingin itu akan membantunya untuk berpikir jernih. Sejak Amber memasuki kehidupannya, gadis kecil itu mulai mengusik hati dan pikirannya.

Puncaknya hari ini saat beberapa pria berani menggoda Amber. Seperti ada letupan aneh di hatinya. Pikirannya terkontaminasi dengan hal jahat saat melihat wajah para pria itu. Rasa ingin memiliki Amber begitu besar. Bukan, melainkan menguasai istri kecilnya.

Cinta! Mmm, kau gadis hanya gadis kecil tapi bisa mengusik hidupku. Aku pikir selama ini aku tidak akan pernah percaya dengan cinta. Heh, takdir memang unik! Caesar bermonolog dalam hati sambil membersihkan diri.

Di kamar mandi lain, Amber juga memikirkan apa yang telah terjadi di antara mereka. Berendam adalah pilihan terbaik Amber. Dia harus menyejukkan pikiran, hati, dan tubuhnya agar tidak berasumsi yang aneh-aneh.

"Paman, kenapa?" Amber bergumam pada dirinya sendiri.

Gadis itu duduk di dalam bak mandi sambil menekuk kaki dan memeluknya. Kepalanya dia miringkan ke samping.

"Ah, apa dia sudah menyadari akan hak-nya sebagai suami?" teriak Amber saat pikiran itu terlintas.

"Selama ini dia sudah menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami. Sebagai istri aku sudah mendapatkan hak tapi aku juga menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri. Aku sudah melayaninya dengan baik. Memasak, mencuci, membersihkan apartemen, mengganti sprei. Aku rasa sudah banyak yang aku lakukan," ucap Amber pada dirinya sendiri.

Untung saja saat ini dia sedang berada di kamar mandi. Coba di tempat umum, dapat dipastikan dia akan di cap sebagai orang gila karena bicara sendiri.

"Ah, artinya paman belum mendapatkan haknya dariku!" teriak Amber.

"A-apa hari ini sudah waktunya aku menjalankan kewajiban yang lain?" tanyanya lagi bimbang.

Bukannya dia tidak ingin menjalankan kewajibannya tapi jika melakukannya secara sepihak bukannya dia yang rugi. Amber memanah mencintai suaminya tapi bagaimana dengan suaminya sendiri? Apa dia merasakan perasaan yang sama? Minimal sedikit saja. Tapi bukankah dia berdosa jika menolak memberikan kewajiban pada suaminya.

"Ah, kepalaku pusing!" keluh Amber.

Acara mandi yang seharusnya untuk menyegarkan tubuh dan pikiran malah berujung membuat kepalanya pusing bukan main.

"Eh, bukankah sudah ada kesepakatan tentang tidak memaksa untuk tidur bersama!"

Amber tersenyum senang mengingat salah satu aturan yang telah mereka sepakati. Dia tahu kewajiban utamanya sebagai seorang istri tapi Amber harus memastikan perasaan Caesar. Apa dia memang membutuhkannya atas dorongan biologis? Yang pasti Amber hanya ingin tahu sedikit saja tentang perasaan Caesar padanya.

Merasa cukup dengan pemikirannya sendiri, Amber segera membilas tubuhnya. Waktu menunjukkan pukul empat sore. Masih ada cukup waktu untuk istirahat sejenak. Usai dengan kegiatan mandinya, Amber mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut lalu keluar menggunakan jubah mandi. Saat dia keluar, Caesar belum berada di dalam kamar.

Amber memilih menuju wardrobe dan memilih setelan baju tidur dengan tali satu dan celana pendek selutut. Tubuhnya terasa lebih rileks usai mandi. Baru saja, dia ingin meregangkan otot-ototnya, gagang pintu kamar bergerak turun. Amber langsung menghambur ke tempat tidur dan berbaring ke samping membelakangi pintu kamar.

Pura-pura tidur adalah pilihan terbaik untuk mengurangi kecanggungan di antara mereka. Caesar tersenyum melihat tubuh istrinya yang sudah berbaring di atas tempat tidur. Dia memilih naik ke tempat tidur lalu turut berbaring dengan posisi yang sama seperti Amber. Namun, tubuhnya lebih dekat dengan Amber hingga gadis itu dapat merasakan hembusan napas suaminya yang mengenai permukaan kulit di lehernya.

"Kau tahu, apa yang terjadi apabila seseorang berpura-pura tidur?" bisik Caesar sambil menepuk bahu Amber berkali-kali dengan perlahan.

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!