NovelToon NovelToon
Om Duda Yang Perjaka

Om Duda Yang Perjaka

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Dilla_Nurpasya_Aryany

"Kau tidak bisa pergi dariku, mana mungkin aku melepasmu setelah aku bisa merasakan hasratku bangkit, kau tidak bisa hanya datang karena ingin merasakan kepuasan! Selena Agatha." Lirih Bentley Leister.

Selena Bianca Agatha seorang mahasiswi cantik berumur (22 tahun) ia terkejut tat kala orang yang begitu ia kenal dan sudah beristri menanyakan hal dewasa yang belum pernah ia rasakan sebelumnya baik dia maupun pria tersebut.

Di samping itu keanehan terjadi pada pria tampan berkuasa yaitu Bentley Max Leister (32 tahun) dimana hasrat bercintanya malah membara ketika bertemu dengan adik dari sahabatnya sendiri yang seharusnya ia rasakan bersama sang istri.
.
.

Lantas bagaimana hubungan Bentley dan Selena ke depannya? dan apakah Ben mampu menahan gejolak pada dirinya yang ia anggap bermasalah?

SIMAK KISAH LENGKAPNYA>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34

Bentley yang mendengar itu terdiam ia rupanya korban, bibirnya gemetar karena tak menyangka jika dahulu ternyata seperti itu. Pantas saja mamanya sampai terisak.

Melihat putranya terdiam membisu, Monica merasa semakin bersalah dipeluknya Ben dengan erat, Monica menciumi kepalanya. "Maaf, maafkan mama Ben jika saja malam itu mama tak marah papamu tak akan sampai bersumpah seperti itu."

"Mama tak tahu jika sumpahnya itu akan jadi kenyataan, namun jangan khawatir mama sudah menyangkalnya. Keturunanmu kelak tidak akan mengalami itu mama yakin do'a seorang ibu dapat lebih dari ayah." Lanjut Monica, ia tidak mungkin berlarut dalam kesedihan seorang ibu harus selalu menyayangi anaknya dalam kondisi apapun.

"Jangan salahkan dirimu ma hanya saja aku merasa masih tak sudi memiliki seorang ayah seperti papa!." Dingin Bentley, mendengar kasusnya dulu saja ia murka karena Fredrick telah meninggalkan Monica, dan sekarang ditambah kelainannya itu ulah sumpah serapah nya.

Monica menghela nafas panjang. "Mari lupakan, sekarang bagaimana caranya agar kamu dapat sampai bertemu dengan jodohmu Ben."

"Terdengar menggelikan tapi sepertinya kau harus mengeceknya diberbagai wanita, mama akan mengatur itu!." Lanjut Monica antusias harus menemukan jodoh Ben dari sekarang pastinya akan memakan banyak waktu.

Bentley menggelengkan kepala. "Tak perlu ma.."

Monica mengerutkan kening. "Tak perlu apanya! lihat umurmu Ben sesamamu saja Ricky sudah punya anak satu mau sampai kapan lagi?."

"Nanti mama akan mengumpulkan banyak anak gadis, tidak ada bantahan!."

"Sudahlah tak perlu." Potong Ben.

Monica menatap lekat wajah putranya. "Apa kau beneran gay Ben!?."

"No!!.." Tegas Ben.

"Ya jelaskan kenapa tak perlu! apa kau mau sampai nanti seperti ini terus?." Sewot Monica menceramahi putra satu-satunya itu.

"Aku sudah menemukan wanita itu." To the point Bentley karena tak mau ibunya kepikiran terus-terusan.

Monica terkejut ia bahkan menutup mulutnya. "Siapa? katakan pada mama!."

Bentley menggaruk kepala tak gatal. "Nanti saja akan ku beri tahu setelah berhasil mendapatkannya, aku takut jika diberitahu sekarang tak dapat."

"Tak dapat bagaimana? namanya jodoh Ben sejauh apapun dia berlari pasti akan tetap menjadi milikmu." Timpal Monica.

Ben membenarkan ucapan sang mama namun tetap saja Ben tidak akan memberitahukan dulu, ia akan berjuang sendirian tanpa bantuan sang mama.

Bentley ingin Selena mencintainya mengalir tanpa ada paksaan apalagi dijodohkan seperti kemarin.

"Oke kalau tidak mau memberitahu dulu tak apa, setidaknya mama sekarang tenang karena kau sudah menemukan wanita itu." Lirih Monica memahami putranya.

Bentley tersenyum sekilas. "Iya ma minta do'anya saja semoga hatinya cepat luluh dan menerima duda tampan sepertiku."

"Siapa sih mama penasaran Ben spill sedikit saja.." Bujuk Monica.

"Ah ibu-ibu suka riweuh tak apa nanti saja, mama juga sudah tahu kok." Ujar Bentley seraya berdiri duduk pindah di kursi kerjanya.

Monica mengerutkan kening. "Mama sudah tahu? siapa Ben banyak anak gadis yang berinteraksi sama mama?."

"Sudah nanti saja.."

Wanita paruh baya yang masih cantik itu menghela nafas panjang, anaknya jika sudah seperti ini pasti tidak akan bisa dibujuk lagi. "Ya sudah sambil nunggu kamu mama juga cari tahu."

"Hmmm." Balas singkat Bentley.

"Oke karena kamu juga sibuk mama pamit dulu, ini ada makanan sehat kesukaan kamu di makan."

"Thanks mom."

"Iya sayang."

Anak dan ibu itu berpelukan, setelahnya Monica berlalu pergi.

Bentley yang sedang mengotak-ngatik komputer terdiam tak melanjutkan, tatapannya tampak begitu menyimpan amarah.

"Fredrick..." Gumam Bentley dengan tangan mengepal, ia tahu bagaimana kehidupan ayahnya sekarang papanya itu memiliki keluarga baru di London tampak bahagia sekali setelah mencampakkan mamanya.

Namun karena Bentley putranya, tak jarang Fredrick memberikan email ingin mengetahui kabar anaknya itu, apalagi kini Ben sudah tumbuh dengan baik dan sukses.

.

.

Universitas

Teman-teman Selena riuh memberikan ucapan selamat atas lulusnya Selena dari sidang skripsi, banyak yang memberikan bunga-bunga bahkan tak sedikit dari teman prianya.

"Selamat ya Sel.." Melinda datang.

"Iya."

Keduanya berpelukan dan mengabadikan momen itu dengan foto-foto.

Martin dan Ricky mengirimkan bunga untuk Selena, bahkan wanita cantik itu saat hendak pulang hampir kebingungan karena mobilnya dipenuhi oleh bunga-bunga. "Bagaimana ini?."

Selena memesan kendaraan online untuk membantu barang-barangnya itu hingga sampai rumah.

Sesampainya di mansion..

Mama Bella menyambut. "Selamat sayang!."

"Iya ma."

"Ini bunga dari teman-teman?."

"Iya."

"Ya ampun kebanyakan."

Selena hanya bisa tersenyum.

Mereka merayakan hingga tak terasa malam pun tiba..

Selena yang sudah membersihkan diri mengenakan baju santai merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Wanita cantik itu meraih handphonenya, melihat WhatsApp menatap lama kontak Bentley. Tidak ada pesan sama sekali setelah perdebatan terjadi dengan Ricky dua hari yang lalu.

Pikiran Selena menerawang kemana-mana, ia menghela nafas berat. "Ini tidak mengenakan pasti tak baik-baik saja."

"Salahmu sendiri Sel!.." Lirihnya menutup wajah.

Dalam waktu bersamaan..

Drrrt! Drrrt!

Selena langsung melihat handphone saat panggilan masuk.

"Om Ben??."

Dengan hati-hati Selena menerima panggilan. "Hallo om?."

"Akhiri saja kesepakatan diantara kita dan mari lupakan." Lirih Bentley, setelah itu panggilan diakhiri tanpa menunggu Selena menjawab.

"H-hallo???."

.

TBC

Ayo tinggalkan jejaknya sebagai dukungan jangan lupa ya!🤗😉

1
Dian Np3861
dari segi cerita okelah...
kekurangannya menurutku pemilihan kata2 yg kurang sesuai dengan makna kata itu sendiri. bahasanya juga....😶‍🌫️
Amylianamiralisa Liana
Luar biasa
Eli Elieboy Eboy
𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛
Santimehasari Nst
Luar biasa
Dian Np3861
joss
Rohimatul Amanah
Luar biasa
Ida Rosidah
loading nih
panty sari
q udah baca tapi pas baca lagi tetap seru thor
aryuu
iihh bau ta ay
Lilik Juhariah
35 THN br sadar , untung lah drpd GK sadar sadar
Lilik Juhariah
keren gk mbuket
Lilik Juhariah
knp suka banget Ben bilang Cil , bocil he he rasanya manis banget di telinga,
Lilik Juhariah
gotong royong🤣🤣
Yuni Youn
Luar biasa
Nophy Rose01
bikin ngakak ini novel
Elin Marlina
akhi nya merasa puas mengikuti kisah nya terimakasih outhor tetap semangat untuk berkarya
love sekebon deh
Vinza Athaya
🤣🤣🤣🤣
Elin Marlina
siap thor lanjuutkan lope sekebon buat mu💖💖💖💖💖
Elin Marlina
yaaah gagal lagi
Elin Marlina
selsmat untik kedua mempelai meski aku tak di undang😃🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!