Istri Yang Terlupakan

"Ton"! segera carikan tiket pesawat besok pagi untuk saya dan istri saya saya akan ke madura dan jangan lupa cari alamat orang yang bernama Tohir dia tinggal di kabupaten bangkalan"! jelas tuan Ilham.

"baik tuan"! ucap Toni patuh, "tapi setau saya tidak ada bandara di pulau madura kecuali di kabupaten sumenep yang letaknya sangat jauh dari kabupaten bangkalan, kalau bisa saya sarankan tuan naik pesawat tujuan surabaya, karna perjalanan dari bandara juanda surabaya hanya menempuh waktu kurang lebih 2 jam untuk menuju kabupaten bangkalan"! jelas Toni.

"baik lah jika itu yang lebih cepat"! ucap tuan Ilham.

ke esokan harinya...

"mobil anda sudah siap tuan"! ucap Toni sambil membungkuk. "kita akan segera berangkat karna penerbangan di jatwalkan pukul 7:30 , jelas Toni.

segera nyonya Anita dan tuan Ilham masuk kedalam mobil.

******

"Ra...!kamu berangkat bareng aku aja"! ajak Al

"gak usah pak, saya takut karyawan di kantor semakin menganggap apa yang di katakan Alfin itu benar"! jelas Zahra, membuat Al hamya terdiam, dia juga tidak mau membuat Zahra di gosipkan sebagai wanita tidak benar.

"ya sudah aku berangkat duluan, kamu hati2 di jalan"! ucap Al penuh perhatian.

hati Zahra menghangat mendengar ucapan Al yang begitu kawatir terhadapnya.

"iya pak,! bapak juga hati2", ucap Zahra tulus

Al tersenyum mendengar ucapan Zahra yang juga menghawatirkan dirinya, Al memilih berangkat lebih awal karna ada miting pagi, sedangkan Zahra berangkat setelah Al berangkat, dia berangkat menggunakan jasa ojek online.

di tengah perjalanan Zahra merasa ada sebuah mobil yang terus mengikutinya, sesampai di jalan yang agak sepi tiba2 motor yang Zahra tumpangi di tabrak dari belakang oleh mobil yang sejak tadi mengikutinya.

tubuh Zahra terpental sangat jauh kepalanya terbentur aspal hingga banyak mengeluarka darah, dia terkapar tidak berdaya di bahu jalan, segera orang berlarian untuk menyelamatkan Zahra dan membawanya keumah sakit.

******

Al terkejut saat ponselnya berdering di saat dia sedang miting, tadinya dia tidak ingin memgangkat panggilan itu, tapi ponselnya terus saja berdering membuat ia penasaran.

"halo..! ada apa Fan"? tanya Al kesal karna di ganggu saat miting

("nona Zahra kecelakaan dan sekarang keadaannya kritis tuan"!) jelas Irfan, membuat tubuh Al menegang tangannya gemetar.

"apa..! di mana dia sekarang "? tanya Al lantang, membuat semua orang yang ada di ruang miting merasa heran, Al keluar tanpa berpamitan pada orang2 yang ada di ruang miting membuat mereka semua saling pandang satu sama lain.

"kirimkan alamat rumah sakit tempat Zahra di rawat padaku, dan tolong jaga dia sebelum aku sampai. ucap Al sambil menyetir mobilnya dengan sangat kencang.

******

tuan Ilham dan nyonya Anita sudah sampai di kabupaten bangkalan dia menuju sebuah desa yang di tunjuk oleh Toni.

"menurut orang suruhan saya katanya di alamat ini rumahnya tuan"! jelas Toni

mobil yang mereka tumpangi terus masuk di jalan pelosok desa.

"sepertinya ini rumahnya tuan"! ucap Toni sambil memegang sebuah kertas yang berisi alamat pak Tohir.

"ayo kita turun" ajak tuan Ilham

ketiganya turun dari mobil dan langsung masuk ke pekarangan rumah sederhana milik pak Tohir. nyonya Anita memandang sekeliling rumah dengan mata berkaca-kaca dia berpikir begitu malang nasib anaknya selama ini.

"assalamualaikum"

"waalaikum salam" jawab seseorang dari dalam rumah yang tak lain adalah pak Lukman yang sedang membersihkan rumah pak Tohir.

"maaf cari siapa ya"? tanya pak Lukman ramah

"maaf pak, apa benar ini rumah pak Tohir yang dulu pernah bekerja di jakarta jadi supir angkot"? tanya tuan Ilham sopan

"oh..! iya benar sekali pak", ini adalah rumah pak Tohir kakak saya"!jelas pak Lukman, lalu mempersilahkan mereka masuk dan duduk di kursi ruang tamu

"apakah bisa kalau saya mau bertemu dengan beliau"? tanya tuan Ilham

"maaf pak beliau sudah meninggal dua bulan yang lalu,! jelas pak Lukman, tuan Ilham dan nyonya Anita menghela nafas panjang.

"kalau boleh saya tau, ada perlu apa papak dan ibu mencari almarhum kakak saya"? tanya pak Lukman penasaran.

"maksut kedatangan kami kesini untuk menanyakan keberadaan anak kami yang telah di temukan oleh almarhum pak Tohir"! jelas tuan Ilham.

pak Lukman memandang mereka bergantian, ada perasaan senang sekali gus sedih mengingat Zahra begitu ia sayangi kini harus pergi karna orang tua kandungnya telah di temukan.

"begini pak, anak yang bapak maksut, sekarang sudah tidak tinggal di sini lagi, dia sekarang berada di jakarta sedang bekerja bersama anak saya"! jelas pak Lukman

"pa,! jadi anak kita tinggal di jakarta"! ucap nyonya Anita dengan mata berkaca-kaca.

tuan Ilham mengusap punggung istrinya, "kita akan segera menemukan putri kita ma"! ucap tuan Ilham menenang kan sang istri.

pak Lukma masuk ke kamar almarhum pak Tohir, lalu keluar membawa sebuah amplop berisi foto.

"apakah ini anak kecil yang bapak maksut"! ucap pak Lukma sambil menyodorkan sebuah foto anak kecil.

tuan Ilham mengambil foto itu lalu melihatnya seketika matanya berkaca-kaca saat melihat foto putrinya yang selama ini ia rindukan.

"lihatlah ma, ini adalah foto anak kita Amelia"! ucap tuan Ilham sambil menyodorkan foto yang ia pegang

nyonya Anita menerima foto itu lalu melihatnya, air matanya tak bisa ia bendung lagi saat melihat foto itu.

"saya mengambil foto itu saat dia pertama kali sampai di rumah ini, "dan ini adalah foto dia setelah dewasa" jelas pak Lukman sambil menyodorkan foto yang ia pegang

nyonya Anita mengambil foto dari tangan pak Lukman , seketika air matanya meluncur dengan deras saat melihat foto itu ia menutup mulut dengan sebelah tangannya.

"Zahra...!! gumamnya yang masih bisa di dengar semua orang yang berada di ruangan itu.

tuan Ilham yang mendengar nama Zahra di sebut oleh istrinya segera ia mengambil foto yang di pegang sang istri, seketika matanya membulat melihat foto yang ia pegang adalah foto Zahra.

"ma apakah Zahra anak kita"? tanya tuan Ilham tidak percaya.

"iya pak, dia adalah Zahra putri bapak dan ibu, "anda berdua sangat beruntung mempunyai seorang putri seperti dia, dia wanita yang sangat baik, selain cantik dia juga sangat pintar bahkan dia menjadi lulusan terbaik di kampusnya" jelas pak Lukman.

nyonya Anita semakin tergugu bendengar cerita pak Lukman, dia sangat bahagia mengetahui jika anak yang ia cari selama ini adalah Zahra.

pak Lukman menceritakan semua tentang Zahra termasuk status Zahra yang seorang janda, nyonya Anita semakin sedih mendengar sang anak melewati penderitaan itu sendirian.

tuan Ilham mengepalkan tangannya saat mendengar Zahra di tinggalkan begitu saja oleh suaminya, dia begitu kesal hingga dia menyuruh Toni untuk mencari mantan suami Zahra.

"siapa nama mantan suami Zahra pak"? tanya tuan Ilham.

"namanya Adam pak, sekarang dia tinggal di jakarta bersama istri barunya" jelas pak Lukman.