NovelToon NovelToon
My Genius Twins Baby And CEO

My Genius Twins Baby And CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Patahhati / Balas Dendam / Single Mom / Anak Genius
Popularitas:40.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lunoxs

Haura, seorang gadis pengantar bunga yang harus kehilangan kesuciannya dalam sebuah pesta dansa bertopeng. Saat terbangun Haura tak menemukan siapapun selain dirinya sendiri, pria itu hanya meninggalkan sebuah kancing bertahtakan berlian, dengan aksen huruf A di dalam kancing itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MGTB And CEO BAB 28 - Wanita Dengan Tatapan Yang Dingin

Arrabela terkekeh, saat panggilan videonya dengan Azzam terputus. Nampak jelas disana, ibu Haura yang tidak melihat sedikitpun kepada uncle nya itu.

"hahaha, sabar ya uncle, kalau mama Sarah marah biasanya papa langsung peluk, terus marahnya mama selesai, sepertinya uncle harus peluk ibu Haura," ucap Arrabela disela-sela kekehannya.

Sementara Adam tetap bergeming, kedua mata Haura selalu saja nampak dingin dimatanya, kelembutan Haura hanya ditujukan untuk orang lain, bukan dirinya.

Wanita dengan tatapan yang dingin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Maafkan kami Bu," ucap Azzam dan Azzura kompak, setelah panggilan videonya dengan Arrabela terputus.

Lagi, Haura hanya mampu menghembuskan napasnya pelan.

"Maaf untuk apa?" tanya Haura seraya berjongkok, mensejajarkan diri dengan kedua anaknya itu.

"Maaf, karena kami menghubungi Ayah dibelakang Ibu, kami tidak bermaksud membuat Ibu marah," jelas Azzam.

"Tadi yang telepon Arra kok Bu, kami tidak tahu kalau ada ayah," timpal Azzura pula.

Haura tak langsung menjawab, ia mengelus pucuk kepala kedua anaknya dengan sayang.

"Ibu tidak marah kalian menelpon ayah, tapi sekarang sudah larut kan? dan pasti kalian jadi lupa belajar," jawab Haura lembut.

Mendengar itu, kedua anaknya menunduk, benar-benar merasa bersalah.

"Maaf Bu," ucap Azzam dan Azzura serentak.

"Sekarang tidur ya?"

Dan mereka mengangguk.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya.

Haura dan semua keluarganya sarapan bersama. Pagi ini, sama seperti kemarin, Haura yang akan mengantar kedua anaknya kesekolah.

"Nek, sehabis mengantar Azzam dan Azzura, aku tidak langsung pulang ya? aku ingin menemui om Jodi," ucap Haura setelah mereka semua selesai sarapan.

"Kamu sudah siap bertemu dengan mereka?" tanya Aminah perhatian, Haura sudah banyak cerita tentang om dan tantenya Salma.

Kedua orang itulah yang dulu menampungnya saat Haura pindah ke Jakarta. Namun karena kesalahannya sendiri, ia jadi diusir.

Namun sudah cukup lama berada di Jakarta, Haura belum cukup berani untuk menemui mereka.

Tapi hari ini, Haura sudah memantapkan hati. Apapun yang akan diterimanya nanti, akan ia terima dengan lapang dada.

Dulu pun, ia tak sempat meninta maaf pada Jodi, om yang sudah dianggapnya sebagai seorang ayah.

"Insya Allah Nek, sebelum bertemu dengan om Jodi dan tante Salma, aku tidak akan pernah tenang," jawab Haura dan Aminah mengangguk setuju.

Aminah tak bisa menemani, karena ia kini gampang merasa lelah.

Setelah mendapatkan izin sang nenek, mereka semua memutuskan untuk pergi.

Namun langkah mereka terhenti di teras rumah, saat melihat punggung seorang pria dewasa dihalaman sana.

Azzam mengulum senyumnya, ia begitu menghapal punggung siapa itu, terlebih potongan rambutnya.

"Siapa itu?" tanya Azzura bingung, Azzam dan sang ibu mengedikkan bahunya.

Lalu mereka kembali berjalan dan mendekat.

"Anda siapa?" tanya Haura, hingga membuat pria itu berbalik.

Adam, berdiri di sana.

"Ayah!" sorak Azzura begitu riang, ia bahkan langsung bergerak cepat memeluk Adam. Adam pun langsung berjongkok dan menggendong anak perempuannya itu.

Lalu sedikit mendekati Haura dan mengelus pucuk kepala Azzam dengan sayang.

"Ada apa?" tanya Haura dingin.

Sumpah demi apapun, Haura merasa tak nyaman jika dalam keadaan seperti ini. Bertemu dengan Adam saat ada kedua anaknya.

"Aku hanya ingin meminta maaf tentang semalam." Adam, mencoba menjelaskan. Meski itu semua sebenarnya hanyalah sebuah alasan.

Haura tak bisa berkata apa-apa, entahlah, apapun yang diucapkan Adam baginya adalah sebuah kebohongan.

Sama, seperti ucapannya dimalam itu yang begitu Haura ingat, 'Aku akan bertanggung jawab', dan saat pagi, pria itu menghilang.

"Sudah dimaafkan, tapi kami harus pergi, jika tidak Azzam dan Azzura akan terlambat," balas Haura yang terdengar semakin dingin ditelinga Adam.

"Aku akan mengantar kalian," jawab Adam.

Sesaat, Adam dan Haura saling tatap. Adam menatapnya dengan penuh rasa tulus, sementara Haura menatap Adam dengan penuh kebencian.

Tanpa menunggu jawaban Haura, Adam segera membawa Azzura dan Azzam menuju mobilnya. Dengan cepat pula, Azzam menarik sang ibu.

Hingga kini, mereka berempat sudah berada di dalam mobil.

Adam mengemudi, Azzura duduk di samping kemudi, sedangkan Haura dan Azzam di kursi belakang.

"Bismilah," ucap Adam seraya tersenyum begitu teduh pada Azzura.

Gadis kecilnya itupun mengikuti ucapan sang ayah dengan begitu riang. Sementara Azzam hanya tersenyum tipis, dan mengucapkan kata bismilah didalam hati.

Dan Haura, hanya menatap luar melalui jendela kaca.

Tak sampai 15 menit, mereka semua sampai di gerbang AIG School.

Mereka semua turun dan lantas menjadi tontonan semua orang tua murid yang sedang mengantar anaknya.

Siapa orang Jakarta yang tak mengenal Adam, sontak pemandangan itu begitu menarik dimata mereka. Seolah semakin yakin dengan desas desus yang sudah lama beredar.

Tentang Adam yang menyelingkuhi istri pertamanya, Monica. Hingga memiliki dua anak kembar.

Tapi tak ada satupun media yang berani mengungkap, karena dengan mengungkap berita itu berarti mereka melawan sang penguasa, Adam Malik. Bisa dipastikan, Media itu akan langsung gulung tikar.

Adam masih berdiri disebelah Haura, memperhatikan kedua anaknya yang mulai memasuki gerbang sekolah.

Ia tersentak, saat tiba-tiba Haura berbalik dan meninggalkannya tanpa sepatah katapun.

Reflek, Adam menggenggam erat pergelangan wanita itu. Dan dengan cepat pula Haura menepis.

Menepis dengan tatapannya yang tajam.

"Jaga sikapmu!" hardik Haura tanpa ampun.

"Maaf," jawab Adam, singkat padat dan dengan suara yang jelas.

Haura tak peduli, lalu kembali melangkah. Tapi Adam tidak menyerah, ia terus mengikuti langkah Haura dengan jarak yang begitu dekat.

Mereka hanya berselisih satu langkah.

Haura mencoba tidak peduli akan kehadiran pria itu. Bahkan hingga mereka masuk ke dalam bus yang sama.

Keduanya masih setia berdiam diri.

Haura turun dan Adam pun ikut turun.

Memperhatikan arah kepergian Haura, Adam bisa tahu jika Haura pasti ingin menemui pamannya. Adam sudah begitu menghapal tempat ini, karena dulu ia sering sekali kesini untuk mencari Haura.

"Kamu ingin menemui om Jodi?" tanya Adam akhirnya, tapi Haura tetap bergeming. Mulutnya tertutup rapat, tak sudi membukanya untuk Adam.

Setidaknya tidak untuk sekarang, sampai hasil tes DNA itu keluar.

"Om Jodi sudah tidak tinggal disini," jelas Adam lagi, tepat saat mereka sampai disebuah toko bunga, bertuliskan Salma Florist yang sudah nampak tak berpenghuni.

Haura tergugu, menatap tempat itu yang nampak lusuh tak terurus. Tak ada lagi bunga-bunga cantik yang menghiasi tempat itu, tak ada pula keramaian para pengunjung dan karyawan.

Dadanya sesak, tak bisa berkata-kata, terus menatap kosong kedepan sana.

"Om Jodi," lirih Haura, seperti suara deru angin, bahkan Adam pun tak mampu mendengarnya.

"Pegang ini," ucap Adam lagi, seraya mengulurkan sebuah ranting ke arah Haura.

Haura menoleh dan menatap aneh pada ranting itu.

"Aku akan mengantarmu ke rumah om Jodi, tapi di sana bukan tempat yang ramah. Pegang ini dan tetap berada di belakangku. Bukankah kamu tidak ingin ku sentuh?" tanya Adam dengan tatapannya yang dalam.

Jodi sudah pindah tak jauh dari sini, tapi lebih masuk ke dalam gang sana dan Adam mengetahui itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sapa Author 👋

Jangan lupa dukungannya ya, Insya Allah Adam dan Haura akan up setiap hari jam 5 subuh.

Jika berkenan, terus berikan dukungannya ya, like dan komen sebanyak-banyaknya, Vote dan juga Hadiah.

Karena dengan dukungan kalian, buat author jadi semangat nulis, meski hujan badai ataupun panas terik 🙈😆

Salam AH ( Adam & Haura) 🌹

1
Erlinda Noviyani
gemesss bgt Zuraa
Erlinda Noviyani
real orang kaya begini nih, sat set pasang tower 😂
Erlinda Noviyani
merinding euyyy
Han Lifa
Luar biasa
Nisa Wati
mampus lu
Nisa Wati
betul itu karma itu ada
Christina Hartini
tes DNA moga² gk ada yg julid yg merubah hasil DNA
Christina Hartini
memang bisa narik Luna untuk dihancurkan 🤪
Christina Hartini
haura ikhlaskan hatimu, maafkan Adam untuk kebahagiaan anakmu dan kebahagiaanmu sendiri🥰🥰🥰🥰
Christina Hartini
oalah Thor...sampai aku mengeluarkan air mata😂🥰🥰
Christina Hartini
wahhh sdh ketemu sepupunya, Azzam semangat untuk ketemu papanya💪 jangan takut
Christina Hartini
semoga kegigihan Adam untuk tetap mencari wanita yang dinodainya akan segera berakhir dan mereka bisa hidup bahagia asalkan uler nya bisa hilang
Christina Hartini
untungnya Azzam menuruni ayahnya, jiwa usahanya sehingga meski msh kecil sdh fasih untuk berusaha 👌👍
Christina Hartini
semoga cepat ketemu ya Thor, anak dan ayahnya...kasihan🤭
Christina Hartini
semoga Azzam dpt segera bertemu dengan ayahnya, kasihan
Christina Hartini
akhirnya Adam dpt menemukan orang yang telah ditidurinya, smg dpt bertemu, kl jodoh gk akan kemana pasti ketemu
Christina Hartini
Azzam jeniusnya kebangetan, tanpa sekolah bisa ngalahkan anak SMA😘
Christina Hartini
Azzam dan Azzura apa artinya nek
Christina Hartini
kok sdh tahu nama desa dipedalaman Kalimantan apakah sdh pernah kesana
Mina
berasa melihat bang Hotman sedang bicara menggebu2😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!