NovelToon NovelToon
Pemain Cinta

Pemain Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hwany

Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 11

Sepulang dari kampus.

Karena hari ini tidak ada pesan dari Bram jadi aku bisa pulang bersama Vincent.

Aku menunggunya di depan kampus.

"Hai...." seseorang menyapa ku

Aku menoleh ke arah suara yang memanggilku dan kulihat Hana berjalan kearah ku.

"wah ..kebetulan sekali bisa bertemu dengan mu!" katanya lagi.

Aku hanya membalasnya dengan senyuman sinis.

"Ini sudah hari ke tiga yah.." katanya lagi

"Ada apa?" tanya ku langsung karena aku rasa dia ingin mengatakan suatu hal padaku.

"Ternyata kalian sama-sama tidak suka bertele-tele." senyum nya sinis

"Besok, kelas kami akan mengadakan karyawisata, apa kamu mau ikut?" ajaknya

"Aku bukan dari bagian kelas mu " sahut ku ketus

"Tapi pacar mu di kelas kami ".

"Aku tidak yakin Vincent akan ikut."

"kami semua akan mengajak pacar masing-masing kalau yang sudah punya. Aku juga tidak tau pasti mereka punya rencana apa. Yah... Ada konsekuensinya kalau sampai tidak ikut" jelas Hana

"Apa sebegitu pentingnya? Padahal tidak ada hubungannya dengan pelajaran." sahut ku

"Entah lah, kau tanyakan saja pada Vincent. Mereka taruhan apa." katanya nya

"mereka?" tanya ku bingung

"Para pria di kelas ku." sahut Hana

"Aku rasa kali ini Vincent tidak punya alasan lain untuk tidak ikut. Ya sudah aku pergi dulu. Tanyakan saja pada pacar mu itu. Meskipun aku tidak suka kamu ikut tapi mau bagaimana lagi. Daripada dia kena Sanksi." kata Hana dan dia berjalan pergi meninggalkan ku

Aku sangat penasaran sanksi apa yang dia maksud. padahal ini cuma acara kelasnya saja, kenapa harus sampai seperti itu.

Aku menunggu Vincent cukup lama.

Biasanya dia tidak selama ini.

1 jam pun berlalu aku cukup bosan menunggunya, tapi rasa penasaranku lebih besar dari pada rasa bosan menunggunya.

Aku duduk di taman kampus yang mengarah ke pintu masuk universitas.

Akhirnya yang di tunggu pun datang.

Aku bergegas menghampirinya

"kenapa lama sekali?" tanya ku

"Apa nya?" tanya Vincent

"Hampir 1 jam aku menunggumu." kata ku

"Aku tidak menyangka kamu akan menunggu ku pulang. Apa tidak ada jadwal kencan?"

"Tidak ada.. Lupakan saja masalah kencan ku. Ada yang lebih penting lagi." kata ku

"Apa yang lebih penting?" tanya nya

"Apa kamu mau ikut karyawisata?" tanya ku langsung

"Tahu dari mana?" tanya Vincent

"Tadi aku bertemu Hana. Jadi bagaimana?" tanya ku

"Aku tidak ikut." kata Vincent

"Apa? " kaget ku

"Bukankah ada konsekuensinya. Kamu sudah bertaruh apa?" tanya ku

"Tidak ada..sudahlah jangan dipikirkan ini bukan urusan mu."

"yah... Sudah ku bilang jika perlu bantuan katakan saja." kesal ku

"Hah... Cerewet sekali. Aku sudah bilang aku tidak ikut. Mereka hanya melakukan hal yang kekanakan saja"Vincent mulai kesal dengan rasa penasaran ku

"ah.... Maka dari itu kamu tidak sanggup atau tidak mampu melakukannya." ejek ku

"tidak mampu apanya? Mereka melakukan taruhan kekanakan." kesal Vincent

"oh...taruhan kekanakan? Makanya kamu malu untuk bergabung." ejek ku lagi

"Aku tidak malu dan juga aku bisa melakukanya kalau aku mau." kata Vincent.

"iya iya iya jika kamu mau. Kamu hanya tidak mampu memenangkan taruhannya, iya kan?"

"apa kamu bilang?" kesal Vincent

"iya kamu takut kalah taruhan kan? Atau kamu memang tidak mampu untuk memenangkan taruhannya?" ledek ku

"yah.. Aku bisa menang taruhan tapi kamu juga harus terlibat dalam taruhan itu? yang ada aku kalah gara-gara bermain bersamamu " kesal nya

"yahh.... Siapa bilang aku akan membuat mu kalah. Kamu saja belum pernah mencobanya ." cibir ku kesal

"iya karena itu pasti kita akan kalah "

"pecundang ..!" ejek ku

"yah....!" bentak Vincent tidak terima dengan ejekan ku

"Baiklah... Karena kamu bersikeras besok pagi aku akan menjemputmu. Kita lihat siapa yang pecundang disini." kesal Vincent

"Baiklah baiklah kita lihat saja. Memang kalian taruhan apa?" tanya ku.

"Yang tidak ikut karyawisata atau yang tidak bawa pacar nya akan di hukum mengerjakan tugas satu kelas." kata Vincent

"yaah....!" bentak ku

"kamu setuju itu, jadi kamu lebih baik mengerjakan tugas satu kelas? Tidak bisa ku percaya. Aku tahu kamu pintar. Dan mereka memanfaatkan situasi itu. Akan ku hajar habis-habisan mereka besok. Bisa-bisanya memanfaatkan keadaan. Dan kau juga kenapa mau mau saja mengerjakan tugas satu kelas? kalau kamu bilang aku tidak akan menolaknya." kesal ku.

"Hah... sudahlah lagian kita besok akan pergi."

"iya kalau kamu tidak tersulut oleh perkataanku mana mungkin kamu akan mengatakan semua ini." kesal ku

"iya benar juga, aku termakan oleh perkataan mu. Tanpa ku sadari aku mengatakan semuanya. Padahal aku tidak ingin melibatkan mu." kata Vincent tersadar akan perkataanku

"iya iya iya .. Seperti biasa. Memang kamu saja yang menganggap ku orang asing, bukan sebagai teman." kesal ku.

"yah... Apa kamu belum paham situasinya? seharian kita akan berpura-pura menjadi sepasang kekasih yang terlihat saling mencintai."

"makanya jangan terus-terusan menolak wanita, tapi tenang saja karena aku ahli nya kamu tidak usah khawatir. Senatural mungkin kamu harus memperlihatkan kalau kita benar-benar pasangan kekasih. Apa kamu mengerti? aku rasa bagi orang seperti mu akan sangat kaku " ejek ku

"yah..kata siapa? bukankah itu sifat alamiah."

"Alamiah atau palsu tidak ada bedanya aku bisa melakukanya."

"iya.. Itu keahlian mu." ejek Vincent

"pokonya jangan sampai kamu sendiri yang mempermalukan dirimu sendiri di hadapan teman-teman mu. Atau hubungan palsu ini akan terbongkar " ancam ku

"hah .. apa kamu lupa? aku sudah menjadi pria dewasa sekarang." kata nya dengan bangga

"iya iya iya .. Pria dewasa." ejek ku

"ngomong-ngomong berapa uang sewa semalam menginap di rumah mu?" tanya ku

" Aku tidak ingin punya hutang." kataku lagi

"anggap saja ini menjadi bayaran untuk ku." jawab Vincent

"apa?" tanya ku bingung

"aku sudah bilang, bayarannya sesuai mau ku. Jadi anggap saja sudah lunas karena kamu sudah mau mengikuti taruhan kekanakan ini." jelas Vincent

" ya sudah tidak masalah, aku senang-senang saja tidak mengeluarkan uang." senang ku.

1
iron angel
buat paragraf ini terlalu panjang thor mungkin bisa beberapa baris paragraf aja biar enak dibaca/Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!