Naya seorang wanita yang ceria seketika berubah hidupnya setelah mengalami kecelakaan kerja. Tak hanya mengalami kelumpuhan, satu persatu nasib malang mulai hadir di hidup Naya. Meskipun atasan tempat Naya bekerja bertangung jawab atas Nanya namun itu tidak mampu membuat hidup Naya lebih baik.
Lalu bagai manakah Naya menjalani hidup dengan nasibnya yang malang itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita Itu
Deg
Wanita itu. Batin Naya.
Naya langsung terkejut ketika melihat seorang wanita yang begitu cantik berjalan masuk ke ruang makan. Tersenyum menyapa semua orang. Melangkah anggun sambil membawa sebuah paper bag. Naya mengenal siapa wanita itu.
"Kebetulan sekali kalian sedang makan. Boleh aku bergabung ?" tanya wanita itu yang kini langsung duduk di kursi kosong sebelah Damar.
"Silahkan, sayang." kata Maudy menyambut hangat wanita itu.
Sementara Revan dan Aulia langsung melengos dan melanjutkan lagi makan mereka. Sedangkan Damar tampak biasa saja yang selalu terlihat tenang. Berbeda dengan Naya yang langsung menunduk dengan perasaan yang tidak menentu.
"Tolong ambilkan piring untuk Rosa." perintah Maudy kepada pelayan yang ada di sana.
"Terima kasih, Tante. Ini ada sedikit oleh-oleh dari Paris." wanita yang bernama Rosa itu kemudian meletakkan paper bag yang ia bawa di atas meja.
"Damar apa kabar ?" tanya Rosa dengan nada suara yang lembut.
"Aku baik." jawab Damar singkat tanpa menghentikan makannya.
"Kapan kalian pulang dari Paris ?" tanya Maudy yang memang sudah kenal dekat dengan Rosa dan keluarganya.
Awan dan Maudy sudah berteman cukup lama dengan ke dua orang tua Rosa. Mereka bahkan ingin menjodohkan anak-anak mereka agar ikatan pertemanan bisa menjadi ikatan keluarga.
"Mama dan papa sudah pulang Minggu lalu, Tante dan aku baru pulang kemarin sore." jawab Rosa.
*
Selesai makan, Awan, Maudy dan Rosa duduk di ruang tengah. Sementara Damar langsung membawa Naya ke kebun sayur milik mamanya. Sedangkan Revan sudah pergi entah ke mana dan Aulia lebih memilih bergabung dengan kak dan kakak iparnya di kebun.
"Kak Nay suka makan sayur tidak ?" tanya Aulia yang ingin lebih mengenal kakak iparnya.
Mereka bertiga saat ini sedang menatap sayuran-sayuran hijau yang hampir siap panen.
"Suka." jawab Naya jujur.
"Kak Nay suka sayur apa ?" tanya Aulia lagi yang memang terlalu ramah dan kepo.
"Em sayur sawi, brokoli, bayam. Ah semuanya aku suka." jawab Naya bingung memilih sayuran mana yang dia suka.
Pasalnya Naya adalah orang yang tidak suka pilih-pilih makanan. Semuanya Naya makan.
"Kak Nay..."
"Cukup, Aulia." tiba-tiba Damar memotong kalimat adiknya yang ingin bertanya lagi.
"Naya pusing menjawab pertanyaan mu terus." lanjut Damar.
Padahal sebenarnya dia lah yang pusing mendengar suara Aulia yang memang selalu berisik.
"Ih, apaan sih, kak Damar." kesal Aulia.
Kedua kakak laki-lakinya begitu kaku dan sangat membosankan. Sama sekali tidak asik di ajak bicara. Karena itu Aulia selalu menginginkan mempunyai saudara perempuan. Tapi tidak mungkin kan dia meminta mama Maudy melahirkan lagi. Mama dan papanya itu seharusnya sudah punya cucu di usia mereka yang sekarang.
Naya tersenyum melihat melihat kakak beradik itu. Damar yang biasanya selalu terlihat tenang akhirnya bisa bersikap kesal karena ulah sang adik.
Diam-diam Damar menghela napas lega, akhirnya dia melihat Naya tersenyum lagi setelah kejadian tragis yang menimpa wanita itu.
Damar yang tengah fokus memperhatikan Naya dan Aulia yang sedang asik berbicara, tiba-tiba di kejutkan dengan suara dering ponselnya. Pria itu kemudian berjalan agak menjauh untuk menjawab panggilan yang entah dari siapa.
Hampir sepuluh menit Damar berbicara melalui ponsel sebelum akhirnya mengakhiri panggilan itu. Damar kemudian ingin kembali ke tempatnya semula. Damar penasaran dan ingin mendengarkan pembicaraan kedua wanita itu. Entah apa yang Aulia ceritakan sehingga bisa membuat Naya tersenyum dan juga tertawa.
"Damar."
Sebuah suara yang sangat lembut namun cukup mampu di dengar oleh mereka yang ada di sana.
Damar menghentikan langkahnya ketika melihat Rosa berjalan kearahnya.
"Bisa kita bicara ?" tanya wanita itu yang kini berdiri tepat di hadapan Damar.
Damar tidak langsung menjawab tapi malah balik bertanya.
"Bicara apa ?"
"Aku ingin bicara berdua dengan mu. Tapi tidak di sini." ucap Rosa sambil tersenyum manis yang membuat wajah cantiknya bertambah cantik.
kadang aku jg merasa aneh aja klo baca nkvel yg katanya gak cinta tp bisa mengauli dan lbh parahnya lagi yg katanya hanya pernikahan kontrak kenapa kq nympk bisa hamil jg, kadang aku heranya jg, apa mugkin yg bikin cerita emang bermasalah, banyak tu novel" yg begitu. aneh kan 🤭😅