NovelToon NovelToon
Blood In The Hell

Blood In The Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Sci-Fi / Zombie
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puja Andriani

Ketika wabah zombie mulai menyebar di sekolah, Violetta berusaha keras untuk menahan perasaannya. Luka hatinya akibat perselingkuhan Zean dan Flora masih segar, dan kini dia terjebak dalam situasi hidup dan mati yang mengharuskan dia untuk tetap fokus. Namun, perasaan sakit hati itu tetap menghantui, mengganggu konsentrasinya setiap kali dia melihat Zean atau Flora di dekatnya.

Di tengah situasi yang genting, Arshanan, cowok yang dikenal dingin dan tidak banyak bicara, justru menunjukkan perhatian yang mengejutkan. Meski jarang berbicara, ia selalu ada di sekitar Violetta, seolah memastikan gadis itu baik-baik saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puja Andriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 11

Setelah menyelesaikan sarapan sederhana dari kaleng makanan yang di temukan Arshanan, Ke-empat remaja itu memutuskan untuk mencari barang-barang tambahan di toko kelontong satu nya yang berada di samping toko kelontong tempat mereka beristirahat semalam. Toko kelontong itu terlihat lebih kecil, rak-rak berserta barang-barang yang masih tersisa berserakan di lantai dan bau tidak sedap memenuhi udara. Dengan memegang erat tongkat baseball masing-masing sebagai senjata, mereka bergerak dengan hati-hati.

"Cari apapun yang berguna," Kata Arshanan dengan suara cukup tegas. Sementara kini ia bergerak ke bagian belakang toko, berharap bisa menemukan makanan atau sesuatu yang berguna di sana.

Zean melangkah perlahan dengan tongkat baseball yang ia genggam erat sebagai senjata mendekati meja kasir. Ia menggeledah laci-laci serta lemari-lemari kecil di sekitar meja kasir.

Violetta sendiri meraih kantung plastik berukuran lumayan besar dan memasukan makanan-makanan serta botol air ke dalamnya. Ia sempat berdecak sangat kesal ketika melihat bagaimana Flora hanya bisa berdiri gemetar seraya menggenggam tongkat baseball nya tanpa melakukan hal lainnya.

"Benar-benar gak berguna! Kenapa gak di gigit zombie aja sih" Violetta bergumam dengan jengah sebelum kembali melanjutkan aktivitasnya dan kembali mengabaikan Flora yang masih berdiri membisu di tempatnya.

Brakk!!

Tiba-tiba ada suara keras yang terdengar dari belakang toko, sukses mengejutkan Violetta, Zean dan Flora yang tentu saja membuat meeka bertika sontak bergeming dari aktivitas yang sedang mereka lakukan. Dengan ekspresi tegang di wajah mereka, ketiganya saling bertukar pandang dan sama yang dilakukan Violetta, Zean dengan sigap kembali mengangkat tongkat baseball miliknya yang sempat ia letakan di atas meja kasir seraya kaki nya bergerak cepat keluar dari balik meja kasir. Sementara Flora dengan napas yang memburu mengeratkan genggamannya pada tongkat baseball di tangannya.

Dengan langkah yang lebih hati-hati dan terlampau pelan, mereka bertiga bergerak menuju ke sumber suara dan begitu mereka mencapai belakang toko, Violetta langsung menghela napas panjang karena apa yag ia lihat disana.

Keadaan ruangan di belakang toko itu sangat kacau balau seolah baru saja di terjang oleh tornado besar. Rak-rak nya ambruk dengan barang-barang berserakan dan abu yang berterbangan. dan di tengan ke kacauan itu ada Arshanan yang terbatuk-batuk, terduduk di lantai dan wajahnya terlihat begitu kusut hampir sama kusutnya dengan seragam sekolah penuh debu dan kotor yang masih ia kenakan itu.

"Lo ngapain sih?" Violetta yang berdiri di ambang pintu melontarkan tanya penuh keheranan. Dahi nya berkerut samar dan tongkat baseball di tangannya masih mengacung ke depan, seolah-olah siap memukul jika ada ancaman yang tiba-tiba menyerang.

"Sial banget! Gak ada apa-apa di sini." Arshanan mengeluh gusar dan jelas sekali tidak berminat untuk menanggapi pertanyaan yang di lontarkan Violetta barusan. Arshanan beranjak berdiri sambil mencoba membersihkan seragam sekolahnya yang kotor, " Kita harus cari tempat lain dan juga baju bersih."

Violetta menurunkan tongkat baseball nya, "Menurut lo, kemana kita bisa pergi?" tanya nya seraya menatap Arshanan dengan penasaran.

Zean yang sedari tadi hanya diam seraya mengacungkan tongkat baseball nya seperti yang di lakukan Violetta tadi, kali ini terlihat menurunkan tongkat baseball nya an kemudian bersidekap dada, ia bahkan mendengus sinis, " Coba sebutin idea bagus lo?" Tanya Zean dengan nada meremehkan semua keputusan yang akan di katakan Arshanan.

Namun, Arshanan kelihatannya tidak terpancing sama sekali, ia hanya mengangkat bahu nya dengan santai, tidak menunjukkan tanda-tanda kesal, "Mall," jawabnya singkat, seolah itu adalah solusi yang paling logis di situasi mereka saat ini. Kemudian, tanpa menunggu reaksi Violetta, Zean, dan Flora atas idea nya, Arshanan sudah lebih dulu beranjak menuju pintu depan toko dengan langkah mantap.

Violetta dengan ekspresi tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya, menoleh ke arah kepergian Arshanan, lalu ia bergegas menyusul langkah Arshanan, "Lo bercanda, kan? Di mall pasti banyak zombie sekarang. Kita gak akan selamat kalau ke sana," kata Violetta seraya terus mencoba menyamai langkah kaki Arshanan.

Arshanan melirik Violetta dengan senyum sarkastik,"Ya tapi disana kita akan menemukan banyak persediaan," sahutnya seraya terus melangkah.

Meskipun perkataan Arshanan terdengar seperti alasan sederhana, ada keyakinan dalam suaranya yang menunjukan bahwa dia sudah memikirkan keputusannya dengan matang.

Violetta yang ragu terlihat bergeming, tidaak mengatakan apapun dan mencoba memikirkan perkataan Arshanan. Walaupun situasi mereka saat ini terus membuatnya cemas, sebab begitu sulit mencari tempat berlindung, Violetta menyadari di dunia yang penuh kekacauan saat ini, ia seharusnya tidak boleh menganggap enteng pemikiran Arshanan. Mall. Tempat yang dulu nya penuh dengan keramaian, toko-toko yang dipenuhi barang-barang, kini mungkin memang bisa jadi tempat yang menyelamatkan mereka dan meskipun akan ada bahaya yang mengintai di sana, namun persediaan makanan atau barang yang ada di sana adalah satu-satu nya harapan mereka.

Violetta yang sebenarnya masih diliputi keraguan meski sudah memikirkannya, akhirnya mengangguk setuju, "Yah, kalau lo yakin..."

Sementara Zean yang kini sudah melangkah di dekat Arshanan dan Violetta, tampak mendengus setelah mendengar obrolan kedua nya, "Lo gila?" katanya tajam, nada suara nya penuh dengan ketidaksetujuan, "Lo mau bunuh kita semua? Meskipun di sana banyak persediaan, kita gak akan sanggup buat melawan yang ada di mall, itu tempat yang besar, lo pikir kita bisa dengan santai ambil barang terus pergi gitu aja?"

Arshanan menghentikan langkahnya sejenak hanya untuk menoleh pada Zean dengan wajah datar, namun komentar Zean barusan tidak terlalu berpengaruh padanya. Arshanan terlihat tenang dengan napas stabil meskipun jelas ada tekanan dalam situasi mereka saat ini, "Kalau kita tetap di sini atau cuman mengandalkan apa yang ada di sini, kiita juga akan mati perlahan-lahan," Arshanan menjawab dengan nada suara rendah namun tajam seperti mata pisau yang berhasil menusuk ke dalam logika Zean.

Dengusan Zean terdengar lebih keras setelah mendengar perkataan Arshanan. Ia melipat kedua tangannya di depan dada, " Kita bisa cari tempat lain, tempat yang lebih aman! Ngapain kita malah masuk ke sarang mereka? Lo seharusnya nyadar di situasi kayak gini, mall pasti udah penuh sama zombie!"

"Gue tau!" Arshanan menyahut seraya kembali melangkah, namun perkataan Zean sama sekali tidak merubah keputusannya, "Tapi di sana juga ada sumber daya yang kita butuhin. Lo mau berthan hidup atau mati di sini?"

Violetta menghembuskan napasnya panjang, merasa sakit kepala dengan perdebatan yang terjadi antara Arshanan dan Zean. Mata nya sedari tadi secara bergantian menatap antara Arshanan dab Zean, antara setuju dan tidak setuju dengan masing-masing pendapat mereka. Mau tidak mau, Violetta harus mengakui Zean punya poin yang masuk akal menggenai mall yang bisa jadi saat ini menjadi sarang zombie, tapi di sisi lain Arshanan juga ada benarnya tentang mereka yang memang butuh persediaan seperti makanan, senajata, pakaian yang memang akan mereka temukan semuanya sekaligus di mall.

Sementara itu, Flora yang sedari tadi bergeming di belakang mereka akhirnya memberanikan diri untuk ikut bersuara, "Tapi yang di omongi Arshanan ada benernya. Lagi pula kalau kita gak ke mall, terus kita mau ke mana buat dapetin semua kebutuhan kita? minimarket pasti sekarang juga udah habis di jarah orang orang yang juga mencoba bertahan hidup kayak kita,"

Zean menoleh pada Flora, agak kaget karena melihat Flora tidak berpihak pada nya. Mulutnya terbuka, seolah siap untuk unttuk menyahuti, namn tak ada jawaban konkret yang bisa ia lontarkan dan Zean hanya berakhir dengan gerutuan. Ia memang tidak punya rencana lain yang lebih baik namun tetap saja ia merasa kesal dan tidak setuju.

Menyadari hanya Zean yang tidak menyetujui keputusannya, Arshanan mendekati Zean, menatapnya dengan serius tanpa ragu, "Dengar, Zean. Kalau lo ada ide yang lebih baik, gue bakal dengerin," katanya dengan nada menantang, "Tapi kalau lo cuma mau ngeyel tanpa solusi, kita pakai solusi gue," Arshanan terlihat menepuk pelan bahu Zean sebelum melanjutkan langkahnya lagi.

Rahang Zean mengeras. Ia menatap punggung Arshanan dengan api kemarahan di dalam dirinya, tapi ia juga tahu kalu ini bukan hanya tentang ego mereka saja melainkan juga soal bertahan hidup.

Makanya, setelah beberapa detik, Zean akhirnya menyerah. Ia kembali menggerakan kaki nya, mengambil langkah begitu lebar hingga mendahului Flora, Violetta dan Zean yang awalnya melangkah paling depan, Zean juga sempat melirik sinis Arshanan seraya mencercai cowok itu dengan kalimat, "Terserahlah! Tapi kalau kita mati di sana, semua itu salah lo."

Arshanan hanya menanggapi dengan dengusan geli, melihat bagaimana Zean terlihat lebih dulu memasuki mobil mereka.

1
Sadako
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
Gusti Raihan
ceritanya bikin ketagihan, keep up the good work thorr!
Isolde
Bahagia meluap
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!