NovelToon NovelToon
CERMIN UNTUK BERKACA

CERMIN UNTUK BERKACA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Rusmiati

Semua cintanya sudah habis untuk Leo. Pria tampan yang menjadi pujaan banyak wanita. Bagi Reca tidak ada lagi yang pantas dibanggakan dalam hidupnya kecuali Leo. Namun bagi Leo, Reca terlalu biasa dibanding dengan teman-teman yang ditemui di luar rumah.
"Kamu hoby kan ngumpulin cermin? Ngaca! Tata rambutmu, pakaianmu, sendalmu. Aku malu," ucap Leo yang berhasil membuat Reca menganga beberapa saat.
Leo yang dicintai dan dibanggakan ternyata malu memilikinya. Sejak saat itu, Reca berjanji akan bersikap seperti cermin.
"Akan aku balas semua ucapanmu, Mas." bisik Reca sambil mengepalkan tangannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Rusmiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ih genit

Tanpa berpikir panjang, Dini segera menemui Reca di rumah kontrakannya. Sengaja tidak mengajak Resi karena tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan Dini berbohong kepada Resi. Ia mengatakan akan pergi bersama keluarga besarnya hari ini hingga izin kuliah.

"Ca, buka Ca. Aku mau ngomong sama kamu," ucap Dini sembari mengetuk pintu yang terkunci rapat.

Hening, tidak ada jawaban. Namun tidak lama terdengar isak tangis dari balik pintu. Dini yang nyaris menyerah segera membujuk Reca kembali. Akhirnya bujukan Dini berbuah manis. Pintu terbuka. Terlihat Reca dengan wajah sendu. Mata yang sembab dan hidung yang merah. Badannya terlihat lebih kurus saat itu. Mungkin karena pakaian yang digunakan Reca pagi itu terlalu longgar juga.

"Ca, maafin aku ya. Aku tetep Dini temen kamu kok. Gak ada yang berubah," ucap Dini sembari memeluk Reca dengan erat.

Tidak ada jawaban apapun dari Reca. Hanya terdengar tangisan Reca yang semakin kencang. Dini segera membawa masuk Reca dan menutup pintu rumah.

"Jangan nangis hey. Ada aku di sini. Tenang ya!" ucap Dini.

Dengan usapan lembut di punggung Reca saat berada dalam dekapannya, Dini berusaha menenangkan Reca. Ia benar-benar merasakan kehancuran yang dirasakan sahabatnya itu. Masalah rumah tangganya kini sudah bukan menjadi rahasia lagi. Ya meskipun Danang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun Dini juga akan merasakan apa yang Reca rasakan saat ini. Malu, marah, kecewa semua campur aduk.

"Ca, tunggu dulu ya. Aku mau bawa minum," ucap Dini sembari melepas pelukannya.

Dini memposisikan duduk Reca dengan lebih nyaman dan segera mengambil segelas air dari dapur. Ia segera memberikan minum pada sahabatnya. Setelah mengusap air matanya, Dini juga mengusap air mata sahabatnya. Pagi itu mereka menangis bersama.

"Resi sebenarnya sahabat kita. Cuma polosnya keterlaluan. Dia kan naksir sama Danang. Lagi semangat-semangatnya ngejar Danang, makanya cerita ini ke dia. Maafin Resi ya," ucap Dini.

Reca tidak menjawab. Ia hanya membuang muka saat mendengar ucapan Dini. Saat ini, Reca justru berpikir jika sahabat yang ada di sampingnya itu tengah membela dan melindungi Resi.

"Kamu berhak marah, kecewa atau apapun itu. Tapi kalau aku boleh jujur, baik aku ataupun Resi, kita sayang sama kamu Ca." Dini meraih tangan Reca dan menggenggamnya erat.

Butuh waktu hampir dua jam untuk menenangkan Reca. Sampai akhirnya tanpa aba-aba Reca kembali mencurahkan semua ganjalan di hatinya. Tidak peduli akan berapa banyak orang lagi yang tahu masalahnya namun saat ini dadanya sesak. Ia ingin semuanya keluar dan membuatnya tenang.

"Menurutku, jangan cari tahu apa yang gak perlu kita tahu. Tugas kamu adalah jadi istri yang baik buat Mas Leo. Itu aja," saran Dini.

"Tapi dia suamiku, Din. Wajar gak sih kalau aku mau tahu tentang alasan dia begini dan begitu?" tanya Reca.

"Wajar, Ca. Sangat wajar. Tapi dari ceritamu, aku belum berburuk sangka sama Leo. Ini masih murni soal pekerjaan. Masalah Mba Ara, ini hanya tugas dari atasan pada bawahan saja. Mungkin selebihnya ada rasa kemanusiaan. Itu saja," ucap Dini mencoba menenangkan Reca.

"Tapi kalau mereka sering ketemu, bukan gak mungkin kan ada rasa?" tanya Reca.

"Memangnya kamu yakin Mas Leo ketemu sama Mba Ara tiap hari?" tanya Dini.

Reca tidak bisa menjawab. Namun pikiran buruknya ya memang seperti itu. Meskipun Leo tidak jujur soal keterlambatan pulang tadi malam, namun insting Reca tidak meleset.

"Kalau soal kesepakatan hamil, aku sih setuju aja sama Mas Leo." lanjut Dini sembari menatap Reca lekat.

Dini tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun saat ini ia hanya ingin melihat Reca lebih tenang. Harapannya semua memang baik-baik saja. Namun kalaupun nanti hal yang tidak diharapkan terjadi, Dini ingin Reca menghadapinya dengan tenang.

"Tapi kalau Mas Leo selingkuh sama Mba Ara gimana?" tanya Reca dengan wajah takut.

"Masalah Mas Leo di luar seperti apa, itu urusannya dengan Tuhan. Tugas kamu itu jadi istri yang baik. Cukup, itu aja. Inget ya, seucap kata adalah doa. Jadi jangan ngomong atau berandai-andai yang aneh. Jalani saja," ucap Dini.

Reca menunduk. Ada benarnya apa yang diucapkan oleh Dini. Sebuah besi pun bisa rusak karena karatnya sendiri. Hal ini juga yang terjadi padanya. Pikirannya yang buruk terhadap Leo sudah berhasil membuat hidupnya berantakan seperti ini.

"Kalau aku curhat sama kamu lagi, boleh?" tanya Reca.

"Hanya kita berdua ya!" ucap Dini sembari tersenyum.

Reca mengerti maksud ucapan Dini. Seharusnya memang tidak satupun yang tahu masalah rumah tangganya. Tapi jujur saja, Reca tidak mampu menyimpan semua kegelisahannya sendirian.

Sebelum pulang, pesan Dini adalah tetap menjadi Reca istri kesayangan Mas Leo. Tidak peduli seberapa hancur dan buruknya pikiran Reca pada Mas Leo, jangan sampai semua menjadi boomerang untuk rumah tangganya.

"Aku ngerti. Makasih banyak ya!" ucap Reca.

"Ya udah aku pamit ya! Maaf aku gak bisa bantuin beres-beres rumah," ucap Dini.

Reca tersenyum saat menyadari ia memang belum sempat beres-beres rumah sejak Leo berangkat kerja. Gara-gara Danang semuanya menjadi begini. Tapi Reca juga bersyukur akhirnya ia bisa tahu siapa Resi sebenarnya. Ah, Resi? Reca baru tahu jika Resi mencintai Danang.

"Apa mereka sama-sama saling mencintai? Buktinya Danang ingin ikut merayakan ulang tahun Resi. Apakah Resi lebih menarik dariku?" gumam Reca.

Lagi-lagi Danang melintas dipikirannya. Reca seolah ragu jika Leo pemenang hatinya. Buktinya sampai sekarang pun Danang selalu membuatnya salah tingkah. Bahkan sekedar mengingat namanya saja, ia bisa tersenyum lebar.

"Astaga! Reca, kamu ini istri dari Leonata Sumardi. Sadar kamu hey sadar," ucap Reca menepuk-nepuk pipinya.

Untuk menyingkirkan pikirannya yang berantakan, Reca segera meraih sapu. Ia membereskan rumahnya. Menata kembali ruangan demi ruangan di rumah yang ia tinggali bersama suaminya. Sebelum akhirnya ia harus menata kembali hatinya. Merapikan kembali serpihan kepercayaan yang mulai ternoda.

Aku harus yakin Mas Leo setia dan akan tetap setia. Kamu juga yakin kan?

Lagi-lagi Reca menatap salah satu koleksi cerminnya. Seolah ia butuh pengakuan dan dukungan. Dari dua orang sahabatnya, kini hanya tersisa Dini. Sekarang Dini pun sudah pulang. Maka teman setianya adalah bayangan dirinya sendiri yang dipantulkan oleh setiap cermin yang ditatapnya.

"Sayang, Mas pulang. Ada martabak coklat kesukaanmu nih," teriak Leo saat membuka pintu.

Reca yang baru selesai mandi merasa senang saat Leo bisa pulang lebih siang. Tidak seperti malam kemarin saat Leo pulang dan dirinya sudah terlelap.

"Mas gak lembur?" tanya Reca sambil menyambar martabak coklat dalam kantong kresek berwarna putih.

"Ini dulu," ucap Leo sambil mengulurkan tangannya.

Reca segera meraih tangan Leo dan mencium punggung tangannya.

"Mas ini martabak coklat yang biasa kan?" tanya Reca sembari membuka kotak martabak dari kantong kreseknya.

"Iya. Itu memang martabak coklat yang biasa. Tapi perasaan Mas sama kamu luar biasa sayang. Ini spesial," ucap Leo sambil mengedipkan matanya.

"Ih genit," ucap Reca sambil bergidik.

Leo hanya bisa tertawa melihat tingkah Reca.

1
AngelKiss
Reca sama Resi namanya sedikit sama 😅
Zhree: wkwkwkw... iya takut ketuker..
total 1 replies
Septyan Rustyana
menarik
Zhree: makasih kak..
total 1 replies
Septyan Rustyana
semangat Thor
Zhree: siapp kak
total 1 replies
martiana. tya
kalo beloh kasih masukan, nanti part nya terlalu panjang, biar ngga terlalu jenuh. jangan yang terlalu lebay...

maaf ya

semangat
Zhree: oke kak siappp laksanakan
martiana. tya: maksud saya jangan terlalu panjang/Smile/, kalo sampai 200 kadang malah males baca
total 3 replies
AngelKiss
Semangat
Zhree: siaaapppp...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!