Tidak ada yang menyangka bahwa dirinya masih hidup, semua orang menganggapnya sudah mati. Padahal dia telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang berbahaya.
Adam Alvarez atau pria bernama asli Marvin Leonardo, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang mafia berdarah dingin, karena kepiawaiannya dalam menaklukkan musuh membuat dia mendapatkan julukan A Dangerous Man. Namun, ada sebuah luka di masa lalu yang membuat dia bisa berbuat kejam seperti itu.
Saat dia masih kecil, dia dan ibunya diterlantarkan oleh sang ayah, hanya karena ayahnya sudah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu membawa seorang anak perempuan dari hasil hubungan gelap mereka. Hingga berakhir dengan peristiwa pembunuhan sadis terhadap ibunya.
Karena itu Adam memanfaatkan Nadine Leonardo, putri tercinta ayahnya sebagai alat untuk membalaskan dendam terhadap ayahnya. Adam tidak akan memaafkan siapapun yang telah tega membunuh ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bingkisan Untuk Ayah
"Ughhh..." Nadine menggeliatkan badannya, perlahan-lahan dia membuka kedua matanya, sinar matahari membiaskan cahaya melewati jendela kamar di pagi hari ini, membuat mata Nadine sedikit silau.
Namun matanya mengerjap begitu menyadari dia berada di sebuah kamar yang nampak asing, dia langsung bangun, memperhatikan suasana di kamar sana.
"Dimana aku?"
"Kenapa aku ada disini?"
Nadine lebih terkejut karena dia telah memakai pakaian yang berbeda dari semalam, dia langsung mengecek sperai, dia bisa bernafas lega karena tidak ada noda darah disana, bisa dipastikan tidak ada yang melecehkannya.
Nadine sangat yakin pasti Marvin yang membawanya kesini, mungkin saja sekarang dia ada di rumah Marvin, karena pria itu yang terakhir bertemu dengannya sebelum dia pingsan.
Ternyata benar dugaanya, Marvin adalah pria yang sangat berbahaya. Bahkan pria itu berani sekali membuat dia pingsan dan menculiknya.
"Hhh... seharusnya aku tidak berurusan lagi dengannya."
"Tapi kenapa dia ingin menculikku?"
Nadine memang pernah berharap bisa melarikan diri dari keluarganya, dan tidak menikah dengan Damar. Namun bukan dengan cara ekstrim seperti ini.
"Aku harus kabur dari sini."
Nadine mencoba mencari cara agar bisa keluar dari sana, jika dia keluar dari kamar melalui pintu maka dia akan cepat tertangkap, karena itu dia memilih kabur melewati jendela kamar.
Nadine membuka kunci jendela dengan pelan, lalu dia membuka jendela kamar itu, Nadine segera keluar melewati jendela, dia sangat bernafas lega sampai mengusap dadanya, ternyata mudah juga keluar dari kamar.
Nadine segera membalikan badannya, dia sangat terkejut saat melihat di depannya ada seorang wanita tomboy, wanita itu bernama Dami. Dia adalah salah satu anggota gang Athena.
"Kau siapa?" tanya Nadine pada wanita yang terlihat sangar itu.
"Aku Dami, aku disuruh Tuan Adam untuk mengawasimu."
"Lalu dimana dia? Aku harus bertanya padanya mengapa dia menculikku?"
"Tuan Adam sedang berburu."
Nadine mengerutkan keningnya, jika dia memperhatikan tempat tinggal Marvin, pria itu memiliki mansion yang sangat luas, bahkan halamannya pun begitu luas sekali, tapi untuk apa dia berburu?
Tapi baguslah jika pria itu tidak ada di mansion, dia bisa melarikan diri toh lawannya sesama wanita, biasanya jurus wanita adalah saling menjambak rambut ataupun saling menampar.
"Selama aku menjadi anggota gang Athena, aku baru membunuh 12 orang." Dami rasa dia tau apa yang dipikirkan oleh Nadine. "Dengan cara menembak musuh, menebas leher mereka, ataupun mencabik-cabik tubuh mereka."
Nadine membulatkan matanya mendengarnya, sampai tenggorokannya terasa kering. Anak buahnya saja bisa sesadis ini, apalagi Marvin.
"Disini ada banyak pengawal, siapapun tidak akan ada yang bisa melarikan diri dari sini, kecuali keluar dalam keadaan mati. Karena itu kamu jangan mencoba untuk melarikan diri jika tidak ingin ditembak mati."
Nadine merasa lemas mendengarnya, mimpi apa dia semalam sampai bisa berada di tempat mengerikan seperti ini. "Lalu apa kau yang mengganti bajuku?"
"Ya."
Nadine sedikit merasa lega, dia pikir Marvin yang mengganti pakaiannya. "Apa kau tau apa alasan Adam menculik aku?"
Dami menggelengkan kepala, "Aku tidak tau, aku hanya disuruh mengawasimu selama Tuan Adam tidak ada di mansion."
Nadine rasa lebih baik dia mencoba untuk mengajak Dami bekerjasama, "Aku punya banyak uang, kamu tau kan Leon Grup? Papaku akan memberikan berapapun yang kamu mau, karena itu bagaimana kalau kita bekerjasama? Tolong biarkan aku keluar dari sini!"
Dami menatap tajam pada Nadine, "Bayaranku disini cukup besar, aku tidak kekurangan uang."
Namun Nadine tidak menyerah, dia harus membujuk Dami untuk membantunya agar bisa keluar dari sana. "Kalau begitu bagaimana kalau..."
Dami memotong perkataan Nadine, "Tuan Adam menyuruhmu untuk membersihkan gudang, gudang itu akan dijadikan kamar tidurmu mulai nanti malam."
Nadine terperangah mendengarnya, "Mem-membersihkan gudang? Aku tidur di gudang?" Nadine menunjuk dirinya sendiri, dia sangat tidak terima, bagaimana bisa gadis secantik dia harus tidur di gudang.
"Iya, jika Tuan Adam pulang tapi pekerjaan kamu belum selesai, maka jangan salahkan Tuan Adam jika dia menghukum kamu. Kamu harus tau Tuan Adam dijuluki a dangerous man karena dia adalah pria kejam dan sangat berbahaya, dia bisa saja menjadi malaikat pencabut nyawa untuk para musuhnya."
Nadine merasa ngeri mendengarnya, "Tapi kenapa dia harus memperlakukan aku seperti ini? Aku salah apa?"
"Sudah aku bilang, aku tidak tau."
Nadine tidak terima diperlakukan seperti ini oleh Marvin, sampai hatinya mengoceh.
Kamu tidak bisa berbuat seenaknya padaku. Kau pikir aku akan takut padamu, Adam Alvarez?
...****************...
Di Kantor Utama Leon Grup, Tuan Rama tidak bisa konsentrasi dalam pekerjaannya, karena Nadine belum pulang juga dari semalam, padahal sekarang sudah jam 9 pagi.
Tuan Rama sangat mengkhawatirkan Nadine begitu mendengar kabar dari Tuan Dafa kalau Damar sekarang ini sedang berada di kantornya, maka dari itu Tuan Rama menyuruh Damar menemuinya.
"Maafkan aku Om, semalam aku dan Nadine bertengkar, aku pikir semalam Nadine pulang ke rumah." Damar sama sekali tidak tau Nadine berada dimana sekarang.
"Seharusnya semalam kamu angkat telepon Om, dari semalam Om gak bisa tidur memikirkan Nadine." Tuan Rama mengatakannya dengan nada kecewa.
"Sekali lagi, maafkan saya Om. Semalam aku lagi ada acara penting sama teman makanya aku gak sempat mengangkat telepon dari Om." Damar terpaksa berbohong, padahal semalam dia sedang menghabiskan malam bersama selingkuhannya.
Pembicaraan mereka berhenti begitu Asisten Dareen masuk ke dalam Ruang Presdir. Terlihat pria itu membawa sebuah bingkisan. "Maaf Tuan, ada bingkisan untuk anda."
"Dari siapa?" Padahal tidak ada yang mengkonfirmasi akan ada yang mengirim bingkisan padanya.
"Tidak ada nama pengirimnya, Tuan."
"Simpan saja di mejaku!"
"Baik, Tuan. Oh iya, Tuan hari ini kita mendapatkan kabar yang sangat baik dari Alpha Grup, akhirnya Tuan Adam Alvarez bersedia untuk bertemu dengan anda."
Tuan Rama terperangah mendengarnya, setelah sekian lama mengundang pengusaha muda itu, akhirnya pria itu bersedia bertemu dengannya, karena Tuan Rama ingin sekali mengajak pria yang dia ketahui bernama Adam Alvarez itu untuk bekerja sama dengan Leon Grup.
"Baguslah kalau begitu," Hari ini Tuan Rama mendapatkan berita bahagia tentang bisnisnya tapi juga mendengarkan berita duka karena tidak mengetahui dimana keberadaan Nadine sekarang.
"Dareen, tolong kamu suruh bodyguard untuk mencari keberadaan Nadine, dan laporkan juga pada polisi."
"Baik, Tuan."
Damar ikut berbicara, "Aku juga akan mencarinya, Om. Aku sangat mengkhawatirkan Nadine, aku sangat mencintainya."
Tuan Rama merasa tersentuh dengan ucapan Damar, walaupun dia merasa sedikit kesal pada calon menantunya karena gara-gara bertengkar dengannya, Nadine harus menghilang.
Setelah Damar dan Asisten Dareen pergi, Tuan Rama begitu penasaran dengan bingkisan yang dikirim oleh orang yang tidak diketahui namanya itu, dia segera membukanya, betapa terkejutnya dia saat melihat isi dari bingkisan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Promo Novel Tamat...
...Ranjang Balas Dendam Sang Mafia...
Bagaimana rasanya jika mengetahui pasanganmu menikahimu karena untuk membunuhmu dan membalas dendam atas apa yang sudah ayahmu perbuat? Sakit iya? Nyesek pasti iya? Apalagi kalau kamu terlanjur mencintainya.
Tiba-tiba diajak menikah secara paksa oleh seorang pria yang baru dikenalinya dalam hitungan jam hanya karena sebuah hutang. Padahal pria itu adalah seorang mafia yang begitu sangat membenci ayahnya. Membuat dia menjadi pemuas ranjang pria itu.
Reyhan Giovano, seorang Mafia tampan, pria yang berusia 29 tahun itu memiliki dendam yang sangat mendalam kepada seseorang yang sudah memfitnahnya menjadi tersangka pembunuhan , di hari yang bahagia untuknya saat dia akan melamar kekasihnya dia malah mendapati calon mertuanya mati mengenaskan, membuat hidupnya malah berakhir tragis, dia harus mendekam di balik jeruji besi selama 7 tahun, sehingga kekasihnya begitu sangat membenci Reyhan dan harus kehilangan adik yang sangat dia sayangi untuk selamanya.
Karena itu Reyhan tidak tinggal diam, setelah dia keluar dari penjara dia bergabung dengan sekelompok mafia agar memiliki kekuatan, untuk membuat perhitungan kepada orang yang telah menjebaknya dan akan menghancurkan hidupnya.
Sampai dia sengaja terlibat pernikahan kontrak dengan seorang wanita cantik bernama Jennifer Clarissa Alvaro, atau biasa dipanggil Jenny, 24 tahun. Jenny adalah puteri dari Andreas Alvaro, seorang penjahat yang telah membuat Reyhan mendekam dipenjara.