Jeanette Archer, seorang wanita bersuami, menghabiskan satu malam panas bersama seorang pria. Hal itu terjadi di acara ulang tahun adik kesayangannya.
Axton Brave Williams, yang anti pernikahan, menerima tantangan dari para sahabatnya untuk melepas keperjakaannya. Ia melakukan sebuah ONS dengan seorang wanita di sebuah klub.
Jean merasa bersalah dengan apa yang telah dilakukannya, membuat dirinya menerima perlakuan suaminya yang semakin lama semakin acuh. Hingga pada akhirnya ia menemukan bahwa suaminya telah mengkhianatinya jauh sebelum mereka menikah.
Sebuah perceraian terjadi, bahkan kedua orang tuanya mendukung ia berpisah, karena wanita selingkuhan suaminya tengah hamil. Di hari yang sama, ia mengetahui bahwa dirinya tengah hamil akibat malam panas yang ia lewati.
Tak mendapat dukungan dari siapapun, membuatnya lari saat hamil dan kembali menikmati petualangannya di alam bersama anak dalam kandungannya. Hingga takdir membawanya kembali pada pria yang merupakan ayah anaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
REKAMAN CCTV
Hari ini, Axton membahas pekerjaan bersama dengan Tuan Orlando sambil menemani Alex bermain. Ia juga mengambil sedikit rambut Alex dan dimasukkan ke dalam sebuah kanting plastik kecil. Ia melakukannya saat Alex tidur siang karena anak laki laki itu terlihat sangat kelelahan bermain sejak pagi.
Axton kemudian menghubungi salah satu anak buah Black Alpha yang berada di Kota London. Ia menyerahkan plastik tersebut.
"Kerjakan! Dan aku ingin hasilnya tak lebih dari 3 hari," perintah Axton.
"Baik, Tuan."
Ya, Axton ingin bergerak cepat dan mengetahui kebenarannya. Ia tak akan membiarkan Jeanette menyembunyikan kebenaran itu semakin lama. Jika memang Alex adalah putranya, maka ia akan membuat Alex mendapatkan status yang jelas.
Di OR Trade, Jeanette mempelajari berbagai hal. Ia sangat cepat menyerap semuanya. Bahkan Wesley pun sangat takjub dengan apa yang dilihatnya. Wesley seakan melihat Tuan Orlando yang sedang menganalisa setiap saham dan menentukan semua dengan sangat tepat.
Aku harus melakukan sesuatu, setidaknya ini untuk menghapuskan keingintahuanku dan kebahagiaan Uncle. Aku akan membuat Uncle terus tersenyum bahagia jika hal ini benar. - batin Wesley.
*****
Tuan Orlando menyiapkan sebuah sekolah untuk Alex, sekolah yang terbaik. Ini adalah hari pertama Alex akan pergi ke sana.
"Aku yang akan mengantarkannya ke sekolah, Tuan Orlando," ucap Axton. Axton diminta Tuan Orlando untuk menginap di Mansion-nya selama berada di Kota London karena melihat kedekatan Alex dengan Axton.
Axton menerimanya dengan senang hati, tanpa penolakan dan tanpa bantahan. Ia memang ingin terus berada di dekat Alex dan memperjelas semuanya. 3 hari, ya dan sekarang hanya tinggal 2 hari, setelah itu ia akan mengetahui semuanya.
Jeanette yang duduk bersama di meja makan seperti kemarin pagi, tak berani banyak bicara. Ia hanya melihat interaksi antara Alex dengan Axton dan juga Tuan Orlando.
"Bagaimana OR Trade, Jean?" tanya Tuan Orlando.
"Luar biasa, Tuan. Aku menyukainya."
"Nona Jeanette sangat cepat belajar, Tuan. Bahkan ia bisa menganalisis setiap pergerakan dengan cepat dan tepat," puji Wesley.
"Aku senang kamu menyukainya. Bekerjalah bersamaku terus dan tinggalah di sini, jadi aku tak akan kesepian lagi," ucap Tuan Orlando.
"Aku sangat berterima kasih, Tuan. Tapi mungkin aku akan mencari tempat tinggal sendiri. Aku tak ingin terus merepotkan anda, apalagi aku memiliki Alex," ucap Jeanette.
"Jangan pikirkan itu. Aku ingin kalian berada di sini," ucap Tuan Orlando yang begitu bahagia walau hanya melihat Jeanette. Ia seakan melihat istrinya.
"Terima kasih, Tuan."
Mereka melanjutkan sarapan pagi mereka hingga selesai. Setelah itu, Tuan Orlando masuk ke dalam ruang kerja bersama dengan Wesley. Ada sesuatu yang akan mereka bicarakan.
Sementara itu, Alex kini telah berada di dalam mobil bersama Axton dan Jeanette. Ia duduk di kursi depan bersama Axton dan Jeanette di belakang.
"Dad, sekolahnya jauh?" tanya Alex.
"Tidak, sebentar lagi kita sampai."
Tak sampai 5 menit, mereka telah sampai di depan sebuah bangunan sekolah yang besar dan memiliki halaman yang luas.
"Besal sekali!!" teriak Alex.
Jeanette segera turun dan membuka pintu mobil. Ia membantu Alex melepaskan seatbelt dan menuntunnya turun. Namun Alex menahan tangan Jeanette.
"Dad!" teriak Alex yang mengangkat tangan yang satunya lagi agar Axton menggandengnya juga. Kini Alex berada di antara Axton dan juga Jeanette.
Alex terlihat sangat bahagia karena ini adalah pertana kalinya ia diantar ke sekolah oleh Daddy dan Mommy, meskipun baginya Ia memiliki Daddy yang lain.
"Naiklah," ucap Axton pada Jeanette.
"Aku akan naik taksi online saja," ucap Jeanette.
"Naik! Ada yang ingin kubicarakan denganmu," Jeanette menautkan kedua alisnya. Ia mulai kembali berprasangka. Sejak apa yang terjadi padanya 5 tahun lalu dengan Hansen, ia terus berprasangka setiap ada yang ingin berbicara dengannya.
Akhirnya Jeanette masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Axton. Ia menatap ke luar jendela.
"Ini milikmu," Axton mengeluarkan sesuatu dari saku jas nya dan memberikannya pada Jeanette.
Jeanette menerimanya dan kaget dengan apa yang diberikan Axton padanya. Ia sudah menganggap barang itu hilang dan dari sana ia menganggap bahwa karena itu juga kasih sayang Dad Marcello padanya lenyap, bersama dengan lenyapnya kalung itu.
Jeanette memandangi kalung itu. Ia bahkan tak menyadari kalau Axton mencuri pandang ke arahnya, untuk melihat bagaimana reaksi Jeanette.
Jeanette menggenggam kalung itu, kemudian membawanya ke dadanya. Ia terus melihat ke arah luar jendela tanpa bicara atau menanyakan pada Axton dari mana pria itu mendapatkannya.
Wanita malam itu memang benar adalah dirimu, sekarang aku tinggal membuktikan 1 hal lagi. - batin Axton.
"Uncle Marcello mencarimu," ucap Axton.
Mendengar ucapan Axton kali ini, barulah Jeanette menoleh ke arahnya, "mencariku?"
"Ya, Uncle menemui Daddy untuk meminta bantuan. Kamu ingin menemuinya?" tanya Axton.
Jeanette terdiam. Setelah 5 tahun terlewati, kerinduannya pada Dad Marcello sangatlah besar. Meskipun ia tahu bahwa Dad Marcello bukanlah ayah kandungnya, tetapi pria itu mencurahkan kasih sayang yang begitu besar padanya. Dad Marcello tak pernah membedakannya dengan Jesslyn, berbeda dengan Mom Gemma yang memang lebih menyayangi Jesslyn.
"Di mana Daddy?" tanya Jeanette.
"Saat ini mungkin Uncle sudah kembali ke Kota Berlin," jawab Axton.
Jeanette kembali terdiam. Ia berpikir. Ia bahkan tak sadar jika mereka telah sampai di depan OR Trade.
"Kita sudah sampai," ucap Axton.
"Ahhh, terima kasih," Jeanette melepas seatbeltnya, kemudian membuka pintu. Ia tetap menggenggam kalung miliknya yang diberikan Axton. Jeanette masih tak menyadari dari mana Axton mendapatkan kalung itu. Ia mengira Dad Marcello lah yang memberikannya.
Setelah Jeanette masuk ke dalam gedung OR Trade, Axton melajukan kendaraannya menuju markas Black Alpha yang ada di Kota London. Ia memarkirkan mobil Bugatti milik Light dan masuk ke dalam bangunan yang disamarkan sebagai apotik tersebut.
"Kamu mendapatkannya?" tanya Axton.
"Tak ada rekaman CCTV sama sekali, sepertinya ada yang mematikannya sesaat sebelumnya."
"Rekaman terakhir?"
"Kosong," jawab anggota Black Alpha tersebut.
"Cek CCTV yang lain," ucap Axton.
"Sudah. Hari itu adalah pesta ulang tahun Nona Jesslyn Archer," Axton kemudian duduk dan diperlihatkan semua rekaman malam itu, terutama bagian bagian penting.
Mata Axton menangkap sesuatu, "perbesar!"
Matanya membulat ketika melihat Jesslyn sedang berbicara dengan seorang pria dan menunjuk ke arah Jeanette yang berada di meja bar. Pria itu adalah pria yang mengatakan pada Axton dan sahabat sahabatnya bahwa di dalam kamar yang ia masuki adalah seorang wanita bersuami dan telah memiliki 3 orang anak.
"Ini gila! Adiknya yang merencanakan semua ini," gumam Axton.
🧡 🧡 🧡
setelah 5 tahun ..
karma untuk jessyln yg jahat /CoolGuy/
kmu pasti bisa /Smile/
besok Otewe masuk rumkit lg deh
Tdk membosankan ..
menarikkkkk❤️🔥