NovelToon NovelToon
SANG PEBINOR

SANG PEBINOR

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:679.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

Tak semua perjodohan membawa kebahagiaan, hal ini terjadi pada Melisa Prameswari dan Dion Mahessa.


Keduanya menikah atas kesepakatan antara keluarga. Namun, setelah bertahun-tahun membina rumah tangga, tak ada kebahagiaan sama sekali.


Hingga satu hari, Dion dan Melisa pindah ke rumah baru dan saat itulah Melisa seolah menjadi sosok berbeda setelah bertemu dengan seorang pemuda bernama Arvino Sanjaya.


Puncaknya, saat Dion dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan perselingkuhan istri dan tetangga nya itu.


Bagaimanakah nasib pernikahan Dion dan Melisa? Apakah akan berakhir atau sebaliknya, ataukah Melisa malah memilih Arvin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 - SANG PEBINOR

"Ayang.." panggil Arvin manja, sambil memeluk Melisa dari belakang. Saat ini, Melisa tengah mencuci piring juga peralatan yang kotor setelah dia pakai memasak.

"Iya, kenapa sayang?" Tanya Melisa, tanpa menoleh, dia fokus mencuci wajan yang berbau amis karena bekas menggoreng telur.

"Bobok, yuk." Ajak Arvin, masih dengan cara bicara nya yang terdengar sangat manja bagi Melisa. Mendengar hal itu, Melisa terkekeh. Tingkah Arvin selalu membuat nya merasa terhibur dengan semua tingkah laku dan sikap nya. 

"Sebentar ya, ini sedikit lagi selesai kok." 

"Heemm, jangan lama. Udah ngantuk." Rengek Arvin, sambil menduselkan wajah nya di punggung Melisa yang sedikit terbuka karena gerakan pemuda tampan itu.

"Diem dulu dong, kamu udah selesai kerja nya?"

"Udah, makanya aku ngajakin kamu bobok yang." Jawab Arvin masih dengan suara yang terdengar seperti rengekan itu.

"Iya, sebentar ya. Ini sudah selesai kok, jangan cemberut gitu, nanti ganteng nya hilang." Melisa berusaha menggoda pemuda tampan itu agar tidak cemberut terus.

"Cepetan.."

"Iya, udah kok. Yuk bobok." Seketika, kedua mata Arvin berbinar. Dia tak sabar saat membayangkan akan memeluk Melisa saat dia tertidur dan melihat wanita itu dalam pelukan nya saat pagi hari, pemandangan yang pertama kali dia lihat adalah wajah cantik Melisa, wanita pujaan nya.

"Seneng banget kelihatan nya."

"Banget, soalnya mau bobok sama ayang." Jawab Arvin, membuat Melisa menggelengkan kepala nya. Memang nya apa istimewa nya tidur bersama? Hanya tidur, mungkin ada tambahan sekedar berpelukan, itu saja. Tapi, lihatlah wajah berbinar Arvin, seolah tidur bareng adalah hal yang sangat membahagiakan.

Arvin membuka pintu kamar nya, seperti biasa kamar pemuda itu selalu rapih dan wangi. Selimut nya di lipat dengan rapih, meskipun nuansa nya ya seperti kamar laki-laki pada umum nya, di dominasi warna gelap.

"Sayang, kok malah bengong sih. Ayo masuk." Ajak Arvin, membuat Melisa langsung masuk dan pemuda itu langsung menutup kembali pintu kamar nya, tak lupa mengunci nya.

Melisa duduk di sisi ranjang, sedangkan Arvin sibuk membuka pakaian nya, hingga hanya meninggalkan celana boxer nya saja.

"Sayang, kok gak pake baju?" 

"Kebiasaan ini, yang. Gapapa kan aku tidur nya gak pake baju?" Tanya Arvin.

"Ya gapapa sih." 

"Yaudah, yuk bobok." Arvin berbaring, begitu juga Melisa, wanita itu membaringkan tubuh nya di samping Arvin. Kedua nya lalu berbaring miring sambil berhadapan.

Arvin mengambil satu tangan Melisa lalu meletakan nya di pinggang nya, sedangkan tangan Arvin mengusap lembut wajah Melisa. Luka memar di wajah nya, perlahan mulai memudar. 

Tapi, dia yakin kalau suami laknat nya itu akan membuat nya lagi, saat itu dia pasti akan marah. Dia ingin sekali menghajar Dion jika sampai itu terjadi, tapi apa dia bisa? Tentu nya, hal ini akan sangat mengundang kecurigaan orang lain tentang hubungan nya dengan Melisa, terlalu beresiko jika melakukan hal se gegabah itu.

"Kamu cantik, sayang."

"Kamu orang pertama yang mengatakan hal itu, Arvin."

"Baguslah, hanya aku pertama dan yang terakhir. Aku akan memuja kecantikan mu, sayang." Jawab Arvin, pemuda itu tersenyum hingga mata nya menyipit seperti bulan sabit.

"Sayang.."

"Iya, kenapa hmm?"

"Apa kamu benar-benar sendirian?" 

"Memang nya kenapa? Aku memang sendirian, kamu bisa melihat nya sendiri sayang." Jawab Arvin dengan lembut.

"Orang tua kamu?"

"Ada, di luar kota." Jawab Arvin lirih.

"Kok bisa?"

"Ya bisa, aku gak suka sifat pengekang mereka. Makanya, aku pergi dari rumah dan saat ini aku nyaman dengan kehidupan ku yang sekarang, apalagi ada kamu." Jawab nya.

"Gombal aja terus."

"Siapa yang gombal sih yang, orang serius juga terus aja di katain gombal." Ucap Arvin sedikit ketus, membuat Melisa terkekeh.

Selama ini, Melisa baru merasakan yang nama nya talk before sleep. Atau bicara sebelum tidur. Karena, suami nya tak pernah mau di ajak mengobrol. Dia bukan tipe pria yang mau mendengarkan keluhan istrinya, dia terlalu tak peduli dengan hal itu.

Tapi, Arvin malah kebalikan nya. Semua yang tak bisa di berikan Dion, Arvin bisa memberikan nya. Mulai dari perhatian, kasih sayang, dia juga memperlakukan nya dengan cara yang sangat baik, bahkan mengetahui apapun hal yang tak dia sukai. Sepengertian itu pria bernama Arvino Sanjaya ini.

"Sayang.."

"Iya, kenapa cantik?"

"Aku secantik itu ya? Sampe bikin kamu segini nya sama aku, padahal kan yang masih gadis itu banyak." 

"Kalau aku mau nya kamu gimana?" Tanya Arvin.

"Ya, gak gimana-gimana sih. Emang nya aku semenarik itu ya? Sampe kamu rela jadi selingkuhan gini, resiko nya gede lho kalo ketahuan." 

"Aku gak peduli, sayang. Toh aku yang jalanin, aku yang rasain. Kalau kamu bahagia, kita jalanin aja seperti air mengalir." Ucap Arvin sambil tersenyum, sedangkan Melisa menatap mata Arvin yang memancarkan ketulusan nya. 

"Aku tanya, kamu bahagia sama aku?"

"I-iya, aku bahagia sama kamu. Apa yang gak aku dapetin dari suami aku, aku dapetin itu dari kamu." Lirih Melisa, dia menundukan pandangan nya. 

"Kita jalanin ya? Pasti ada jalan keluar nya buat kita berdua, semoga berakhir happy ending." 

"Kita request sama author nya ya, sayang?" Tanya Melisa sambil melihat ke arah jendela, dimana author nya sedang mengintip disana. 

Author be like : wanjir, ketahuan ngintip. Auto bintitan dah besok. 

Sedangkan kedua anak manusia itu tertawa melihat author yang salah tingkah setelah ketahuan mengintip dari balik jendela.

"Author kita lucu kan ya? Padahal dia yang bikin alur nya, masih aja penasaran sampe ngintip segala." Ucap Melisa di sela kekehan nya.

"Aneh sih lebih tepat nya, dia yang bikin cerita, tapi dia juga yang penasaran kita lagi ngapain." Jawab Arvin, dia juga masih terkekeh. 

"Ada-ada aja, emang kelakuan nya tuh. Random betul." 

"Sudahlah, ayo kita tidur sayang. Masalah kita happy ending atau sad ending, kita serahkan saja pada author yang menguasai dunia kita ini." 

"Iya sayang." Jawab Melisa, dia menjadikan sebelah lengan Arvin sebagai bantalan tempat nya merebahkan kepala nya. Arvin mengusap lembut kepala Melisa, lalu mengecup nya dengan mesra. Lalu, keduanya pun larut dalam kehangatan yang membuat mereka akhirnya tertidur dengan posisi saling memeluk satu sama lain.

Sedangkan di sebuah tempat, seorang pria paruh baya berdiri dengan gagah. Di usia senja nya, dia masih terlihat sangat bugar. Wajah tua nya menatap nanar sebuah bingkai poto besar yang di pajang di ruang khusus yang di penuhi barang-barang milik putra nya.

"Dimana kamu berada, Nak? Sudah hampir tiga tahun kamu meninggalkan rumah ini dan tak kunjung kembali, apa kamu baik-baik saja Nak? Papah begitu merindukan mu." Gumam nya, air mata nya menggenang di pelupuk mata nya. 

Keriput di wajah nya menggambarkan betapa sulit nya hidup nya di masa lalu. Dia sudah banyak mengalami semua kepahitan hidup, hingga bisa berdiri di atas kaki nya sendiri. 

"Mama sudah pergi satu tahun yang lalu, kamu datang ke sana kan, Nak? Kenapa tidak menemui papah? Sebenci itukah kamu sama papa, Nak? Maafkan papah dan pulang lah." Gumam nya lagi, kali ini air mata nya meluncur deras. 

Pria paruh baya itu menangis tergugu di depan bingkai foto sang putra, dia begitu merindukan putra satu-satunya itu yang sampai saat ini tak ada kabar berita nya, entah bagaimana keadaan nya sekarang, dia tidak mengetahui nya. 

Dia begitu pintar untuk bersembunyi, hingga orang-orang bayaran nya yang dia suruh untuk mencari keberadaan sang putra tak bisa menemukan nya, bahkan jejak-jejak keberadaan nya pun tak ada sama sekali.

Bahkan dia sudah mengerahkan banyak anak buah nya untuk mencari hingga ke luar negeri, tapi hasilnya nihil. Tak ada hasil yang membuat nya bisa bernafas lega.

"Dimana pun kamu, semoga kamu baik-baik saja dan cepatlah pulang, papah sangat merindukan kehadiran kamu di rumah ini." 

"Tuan, saat nya meminum obat." Ucap seorang suster yang bertugas mengingatkan nya untuk meminum obat. 

"Ya, tunggulah sebentar. Aku akan datang lima menit lagi." Jawab nya, suster itu pun mengangguk lalu pergi dari ruangan khusus ini. Jika dia sedang merindukan sang putra, dia akan datang kesini dan bicara sendirian selama beberapa menit saking rindu nya.

"Yaah, papa harus minum obat dulu. Karena kesehatan papa saat ini sedang tidak baik, Nak. Papa terlalu mencintai ibu mu, hingga setelah kepergian nya papa sering mengalami halusinasi." Pria baya itu mengadu pada Poto putra nya, yang entah bisa mendengar nya atau tidak. 

"Papah keluar dulu, besok papa kesini lagi." Pria paruh baya itu pun keluar dari dalam ruangan, lalu menutup pintu nya secara perlahan. Tak lupa mengunci pintu nya, agar tak ada seorang pun yang bisa masuk kesini kecuali dirinya.

....

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Eka Awa
bu Ratmi dan emak2 anggota arisan kok gak di undang
Eka Awa
wah jgn2 gaun yg di pengen in si gia yg td arvin beliin untuk melisa
Imas Suryani
Luar biasa
Eka Awa
arvin nie selain meresahkan jg mencurigakan deh kek nya bkn pengangguran biasa
Anggikphonee
Lumayan
Eka Awa
lengkap amat thor, muka pas2an senjata mungil muncratan songong pula😂
Dewie Soeroyo
Luar biasa
Wagiyem Ibune Wilda
kenapa aq yg deg-degan
Wagiyem Ibune Wilda
modus😆😆
Wagiyem Ibune Wilda
bagus vin
Wagiyem Ibune Wilda
gasss vin
Wagiyem Ibune Wilda
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
kucng pembawah berkah
Wagiyem Ibune Wilda
awas Arvin bintitan nanti mataya🤣🤣🤣
Wagiyem Ibune Wilda
mampir aq
Doni Erwin
judul nya nyasar ini..
Nur Aidi Athi
Kecewa
Nur Aidi Athi
Buruk
Norleha Arsad
malas baca perempuan curang sama lelaki lain
Nining Chili
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!