Menceritakan tentang Vela, gadis yang tiada karena di bunuh oleh orang yang telah membunuh kekasihnya. Ia terbangun di kehidupan sebelumnya, pada masa Dinasti Kerajaan. Ia seorang Putri Kerajaan bernama Tania, Putri lemah yang dibenci oleh ayahnya dan selalu disiksa oleh saudara dan ibu tirinya.
Putri Tania sangat membenci Raja Oberon, Laki-laki yang sudah lama akan dijodohkan dengannya, Tania dan keluarganya tidak bisa menolak perjodohan itu, karena Raja Oberon adalah Raja terkuat, terkejam, dan ialah Raja di atas para Raja. Namun, bagi Vela, Raja Oberon adalah orang yang sangat berarti dalam hidupnya.
Saat tiba-tiba Putri Tania (Vela) menerima Perjodohan nya dengan Raja Oberon, saat itulah semuanya berubah. Di mulai Tania yang membalas semua perlakuan ayah dan ibu tirinya, melalui kekuasaan yang diberikan Raja Oberon, dan munculnya orang-orang terdekat Vela.
#1 Fantasi series
#Kalau suka jangan lupa jejaknya❤
#*** Konten UwU tinggi ya
#1000% karya original
#Plagiat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salvador, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13 : Berbohong?
Tania yang melihat Oberon diam melamun memanggilnya, “Oberon? Kenapa kau diam?”
Oberon tersentak dari lamunannya, “Ah, tidak. Tania untuk apa aku menceritakan pertemuan kita. Jika ingatanmu pulih, kau pasti mengingatnya.” Tangan Oberon terulur mengelus rambut Tania.
Tapi ingatanmu, tidak boleh pulih. Batin Oberon.
Tania mengangguk mengiyakan, “Baiklah.”
Haish, dia tidak mau menceritakannya. Apa dia tidak tau ingin mengarang cerita apa? Xixixi. Batin Tania terkekeh.
Bagi Tania itu mungkin sebuah lelucon, namun dia tidak sadar ada ketakutan besar bagi Oberon.
“Lebih baik sekarang kau kembali ke kamarmu, kau harus istirahat.” Suruh Oberon. Tania mengangguk, “Ayo.” Ajaknya.
“Kau duluan, aku akan menemanimu nanti.” Ucap Oberon. Tania menyerngit, “Kau mau kemana?”
“Aku ingin melihat prajuritku. Sejak kemarin aku selalu bersamamu, aku ingin memerintahkan mereka untuk berlatih bersama prajurit Dalbert.” Ucap Oberon ‘berbohong'. Karena ada yang ingin dia lakukan dan Tania tidak boleh mengetahuinya.
Tapi dia bisa menitip pesan pada dayang atau prajurit? Batin Tania.
“Kau pergi saja dulu, aku masih ingin disini.” Ucap Tania, “Kau harus istirahat, sayang.” Ucap Oberon. Jika kemarin Tania masih merasa malu, tidak dengan sekarang karena dia sudah mulai terbiasa.
Tania menggeleng, “Aku masih ingin melihat bunga-bunga ini, sebentar lagi aku akan ke kamar.” Ucapnya meyakinkan Oberon.
Oberon mengangguk, “Baiklah, tapi jangan berlama-lama.” Tania mengangguk.
Cup
Oberon mengecup sekilas kening Tania, “Aku akan menemanimu nanti.”
Aaah, dia menciumku avv. Batin Tania senang.
Oberon beranjak akan pergi, namun Tania menahan tangannya, “Kau tidak adil!” Ucapnya.
Oberon menaikkan alisnya, “Apa yang tidak adil, hm?” Tanyanya lembut.
“Menunduk!” Suruh Tania. Oberon menurut mensejajarkan tingginya dengan Tania, Tania tidak begitu pendek. Hanya sebatas dagunya.
Cupp
Tania mengecup kening Oberon cukup lama, “Sekarang sudah adil, kau boleh pergi.” Usir Tania.
Oberon terkekeh, “Sering-sering lah menciumku, aku menyukainya.” Gumamnya dan Tania mendengarnya, “Baiklah.” Jawabnya.
“Cepat kembali ke kamarmu, aku pergi dulu.” Tania mengangguk, Oberon pun beranjak pergi.
Sekarang aku harus mengikutinya, gerak gerik Oberon mencurigakan. Batinnya. Walau dari ucapannya tidak mencurigakan, tapi Tania merasa Oberon seperti ingin melakukan sesuatu dan Tania tidak boleh mengetahuinya. Jangan lupakan bahwa Tania (Vela) adalah Queen Mafia Corvus, feeling nya sangat kuat.
Tania mengikuti Oberon diam-diam dengan jarak yang cukup jauh, dan ternyata Oberon memang tidak menuju tempat prajuritnya.
Apa yang Oberon lakukan di sini? Batinnya.
***
Putri Bianca menelungkup di atas kasurnya, dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
“HAISHH! TANIAAA!!” Teriaknya, ia bangkit duduk. Kamar Bianca kedap suara dan ia menutup pintunya rapat, sehingga tidak ada orang yang mendengar teriakannya.
“Rasanya aku ingin membunuhmu!” Gumamnya.
“Akan ku buat ingatanmu kembali! Dan kau kembali membenci Raja Oberon!” Bianca berfikir bagaimana membuat ingatan Tania kembali, terlintas di fikirannya untuk mendorong lagi Tania ke kolam agar ingatannya kembali.
Walaupun tidak pasti tapi bisa saja ia mati kali ini. Batin Bianca licik.
“Haishh, tapi Raja Oberon selalu bersamanya.” Gumamnya risau.
Bianca berfikir bagaimana cara lain, meracuni Tania, menyuruh bandit membunuhnya, mengancamnya, atau menyiksanya lagi.
Ahh, akan ku coba semua cara. Batinnya.
Bianca fikir ia butuh bantuan seseorang, ibunya Ratu Miranda tidak akan mau membantunya. Sebab Ratu Miranda adalah tipe orang yang tidak mau mengambil resiko. Apalagi Ratu Miranda tidak mendukungnya bersama Raja Oberon.
Akan kulakukan semuanya sendiri! Batinnya yakin.
***
Uuu, kemana tuh si Oberon? Tunggu next part ya😗
Btw Like and komen jangan lupa:)