Baca Novel ini bikin ketawa ngakak sampai kram perut !
Tidak aku sangka aku jatuh cinta lagi dan rasa ini muncul setelah sekian lama hilang dalam diriku. Aku jatuh cinta dengan gadis cantik yang berusia 20 tahun. Apakah aku pantas bersanding dengannya ? Disaat usiaku sudah 45 Tahun !.
Akankah cinta mereka akan bersatu ?
Penasaran ? Yuk ikuti terus kisah nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan dekat-dekat dengan lelaki lain !
Deg
Jantung Jeje berdetak sangat cepat.
"Dan lain kali jangan pernah mengerucutkan bibirmu didepanku,dan tidak ada yang salah aku lelaki dewasa dan kamu juga wanita yang beranjak dewasa" Ucap Xander kembali dingin.
Dan jeje kecewa mendengar jawaban dari Xander 'mungkin tertarik denganmu' dan ' aku lelaki dewasa dan kamu juga wanita yang beranjak dewasa' . Kata-kata itu terngiang terus ditelinga Jeje membuat dadanya terasa nyeri.
Apa yang sebenarnya yang ia harapkan? Tidak mungkin Xander menyukainya. Ia cukup sadar diri dan tidak mungkin juga ia mencintai lelaki yang usianya hampir paruh baya itu, lelaki yang sudah begitu baik kepadanya dan juga lelaki yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri.
Xander melajukan mobilnya dengan tatapan datar dan wajah yang terlihat fokus saat mengemudi,wajahnya terlihat semakin tampan saat sedang fokus begini.
Jeje sesekali melirik pria yang disebelahnya ini.
Mengagumi ?
Ya ! Jeje hanya mengagumi tidak mungkin ada perasaan suka apa lagi cinta.
Beberapa menit terlewati akhirnya mobil yang mereka tumpangi sampai didepan gerbang kampus Jeje,dimana gadis itu menimba ilmu.
"Om,aku duluan dan terimakasih" Pamit Jeje menggapai tangan kanan Xander lalu mencium punggung tangan itu,perlakuan Jeje membuat hati Xander menghangat karena putrinya sendiri tidak pernah seperti itu.
Saat Jeje mulai beranjak membuka pintu mobil Xander mencegahnya.
"Kau lupa ucapan ku tadi? Panggil aku daddy!!".
"Ah i iya dad daddy" Ucap Jeje terbata.
"Biasakan itu atau kau akan dapat hukuman!".
"Ahh iya dad aku per misi".
"Ya,dan ingat jangan dekat-dekat dengan lelaki lain" Ucapan Xander titah yang harus dipatuhi terdengar datar tapi penuh dengan penekanan.
"Hah?" Jeje bingung kenapa tidak boleh dekat-dekat lelaki lain? Apa lagi kebanyakan temannya itu lelaki semua,teman perempuan hanya beberapa saja termasuk Raya.
"Sudah sana masuk nanti kau telat" Ucap Xander sambil melihat jam tangan mewahnya yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
"Iya om eh Dad,sekali lagi terimakasih" lalu Jeje bergegas keluar dari mobil Xander membuatnya bernafas lega.
Beruntung kondisi depan kampus sedikit sepi jadi ia tak perlu takut jika ada mahasiswa lain yang bertanya yang tidak-tidak.
Seorang Jeje diantar pakai mobil mewah ! bisa gempar seluruh kampus ! Pikir Jeje.
Ya,walaupun dirinya tinggal dirumah mewah tapi ia tetap menggunakan angkutan umum atau ojol jika berpergian.
Padahal Raya sudah menyuruhnya untuk menggunakan salah satu mobil digarasi tapi Jeje tidak mau,ia cukup sadar diri dan ia tak pantas mendapatkannya.
Xander masih memperhatikan Jeje dari dalam mobilnya, sampai saat ia melihat Jeje dirangkul oleh seorang pria,membuat emosi Xander memuncak dan mencengkram stir mobil kuat.
"Kau hanya milikkku Jen,tak ada yang boleh memilikimu selain aku" lalu ia menstater mobilnya dan melesakkan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi menuju perusahaannya.
"Lepas Rik ! Nanti jika orang lain lihat bisa salah paham" Kesal Jeje melepaskan tangan Riko,karena temannya ini tiba-tiba datang lalu merangkul pundak nya.
"Siapa yang salah paham? Jomblo ini" ucap Riko santai ,berjalan beriringan.
"Penggemarmu lah" jawab Jeje karena Riko adalah mahasiswa terpopuler di kampus itu selain populer Riko juga tampan,pintar dan juga orang tuanya adalah pemilik kampus tersebut jadi tak khayal jika Riko banyak di gandrungi banyak wanita termasuk Raya juga tertarik dengan Riko.
"CK,aku gak peduli yang aku peduliin itu cuma kamu Je" Ucap Riko melihat wajah Jeje dari samping terlihat cantik dan natural.
Riko penasaran dengan gadis ini,saat banyak wanita mengejarnya tapi kenapa Jeje malah terkesan menghindari nya.
Benar-benar gadis unik. Batin Riko.
"Huh,bullshitt" Ucap Jeje,lalu memasuki kelasnya.
🍃🍃🍃🍃
"Hai Je" Sapa Raya lalu diduuk di samping Jeje. Saat ini mereka berada di kantin kampus.
"Oh hai Ra. Lho kamu belum pulang?"
"Belum"
"Kamu mau pesan apa? Biar aku pesankan" ucap Jeje seraya berdiri dari duduk nya.
"Biar aku aja Je" Sahut Riko yang baru datang.
"Tidak usah biar aku aja" ucap Jeje.
"CK. Kalian ini kenapa? " Sela Raya. Memicingkan matanya menatap mereka berdua penuh selidik.
"ISH,Jangan menatapku seperti itu Ra" ucap Jeje karena mendapat tatapan tak mengenakan dari sahabatnya itu.
"Kalian ada apa-apa ya?" Tanya Raya lagi.
"ENGGAK ADA.. IYA ADA" jawab Jeje dan Riko bersamaan.
Membuat Raya menatap tajam Jeje.
"Enggak Raya. Enggak usah dengerin manusia aneh ini" Ucap Jeje sambil menatap tajam Riko.
Tapi Riko mebalas tatapan Jeje dengan lembut.
"HEMMM" dehem Raya sebagai jawaban.
Raya sedikit kesal kenapa Riko menatap Jeje lembut. Ia tau jika Riko tertarik dengan Jeje.
Yang bikin ia bertambah kesal adalah kenapa setiap orang lebih suka dengan Jeje padahal ia sendiri jauh diatas Jeje lebih cantik dan lebih kaya.
Dan lihat lah bila mereka di sejajarkan bagai bumi dan langit . Jeje dengan penampilan biasa dan pakaian yang dibeli dengan harga diskonan berbeda dengan Raya semua yang dia pakai barang branded dan limited editon.
"Rik tolong pesenin ya buat gw. Gw pengen makan bakso tapi gak pakai mie trus gak pakai seledri trus lagi sambalnya dikit aja seujung sendok aja." Ucap Raya manja kepada Riko. Membuat Riko jengah sendiri.
"Kamu Je mau pesan apa,biar nanti aku bayarin" Ucap Riko.
"AH,gak usah Rik,Jeje kan udah kenyang. Ya kan Je" Ucap Raya penuh penekanan dan lalu dibawah meja Raya menginjak kaki Jeje.
"I iya benar Rik. Gak usah. Soalnya bentar lagi aku mau pulang" Ucap Jeje sedikit gemetar dan menahan sakit di kakinyan karena Raya menginjak kakinya dengan hells nya.
"Kamu yakin Je? Tapi kok kamu kayak gemetar gitu?"Tanya Riko heran karena tadi Jeje terlihat baik-baik saja.
"Iya benar Riko,aku gak apa-apa" Ucap Jeje meyakinkan.
"Hem baik lah" Pasrah Riko lalu pergi memesan pesanannya termasuk pesanan Raya juga.
Setelah Riko belalu dan tak terlihat Raya mendekatkan diri ke Jeje.
"Dengar ya Je. Aku gak suka kalau kamu dekat-dekat dengan Riko. Riko itu cuma milik ku" Desis Raya di telinga Jeje.
Membuat Jeje memejamkan matanya.
"Iya Ra. Tapi benar aku gak pernah dekat sama dia. Dan dia sendiri yang ngedekati aku terus" balas Jeje.
"Ck. Apapun alasannya loe gak boleh deket-deket lagi. Kalau pun dia ngedekitin harusnya loe itu ngejauh. Gak usah kecakepan daan dia itu gak mungkin suka sama loe. Dia itu cuma kasian sama loe. Paham gak loe !!" Tekan Raya dan Jeje pun mengangguk lalu beranjak dari duduknya pergi meninggalkan kantin.
Sebenarnya Raya adalah gadis yang baik karena biasa dimanjakan dan apa pun permintaanya dituruti membuat sifatnya seperti itu apa yang ia inginkan harus ia dapatkan.
Termasuk orang yang ia suka bahkan jika sudah suka dengan orang,ia akan mengeklaim jika orang tersebut adalah milik nya seperti Riko yang ia klaim sebagai miliknya.
Dan dia tak suka jika ada yang berdekatan dengan Riko termasuk Jeje. Terdengar sangat mengerikan ya !.
Jangan lupa like,komentar,dan vote nya ya seyeng😘