Ternyata Aku Tak Sekuat Itu

"Waduh uangku makin menipis ini tinggal 50ribu doang terus gimana ya nasibku nanti? Mana belum dapat pekerjaan, apa aku jual aja ya Hp nya? Yaudahlah daripada gak makan. " ucap Alin sambil memandangi ponsel! Yayang sebentar lagi ia jual.

Alin pun keluar dari rumahnya, ia berjalan menuju konter untuk menjual Hp nya, tanpa di sengaja di jalan dia bertemu Chandra yang sedang mengendarai motor varionya. Ia pun menghentikan motornya.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam mas. "

"Mau kemana mbak kok jalan kaki? Apa bareng saya aja sekalian? "

"Mau ke konter mas jual Hp. "

"Looh kok dijual kenapa mbak, maaf nanya? "

"Buat kebutuhan sehari hari mas, saya kan gak kerja, saya cuman ngajar ngaji aja. "

"Yaudah ikut saya aja yuk. "

"Kemana Mas? " tanya Alin memastikan

"Nanti tau kok, "

Alin pun menerima tawaran Chandra untuk ikut dengannya.

Ternyata Chandra mengajak Alin ke sebuah tempat sarapan pagi di Jogja dengan view bagus. Namanya Bale Reren, restoran Jawa dengan nuansa khas pedesaan.

Datang ke sini pagi hari untuk sarapan pasti sangat menyenangkan. Soalnya udaranya masih sejuk. Tempatnya di pinggir sawah, luas, dan ramah anak.

Alin mencari tempat duduk sementara Chandra memesankan makanannya.

Disini, menu yang tersedia mengakomodir semua selera. Untuk sarapan, kita bisa memesan Soto Kayu Ayam Kampung. Ada juga Nasi Gudeg yang rasanya sulit untuk dilupakan. Harganya pun terjangkau dan bisa ambil sepuasnya. Kalau mau pilihan yang lebih sehat, ada nasi merah dengan aneka sayur dan lauk, lokasinya juga gak jauh dari Sleman jogjakarta.

Chandra pun datang sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman, lalu ia meletakkannya di atas meja.

"Loh kok kamu yang mengantar makanannya? "

"Gak papa dong, yuk cobain sarapannya dulu. "

Alin mulai mencicipi hidangannya.

"Kamu mau gak kerja disini? " Chandra mulai pembicaraan.

"Waduh aku gak bisa masak mas bumbu dapur aja gak tau, baru belajar kemarin. "

"Gak Papa nanti aku yang ajarin langsung. "

"Terus kalau bos nya gak mau nerima aku gimana mas? "

"Pasti di terima kok. " jawab Chandra dengan yakin.

"Segitu yakinnya sih kamu mas? "

"Kan aku yang punya tempat ini. "

"Ya Ampun Mas, maaf aku gak tau. " Alin terlihat malu malu setelah mengetahui bahwa Chandra adalah bosnya.

"Udah santai aja, ooh iya aku belum tau loh nama kamu siapa? "

"Panggil aku Alin aja mas. "

"Kalau aku Chandra. "

"Udah tau aku mas. " Jawab Alin sambil tersenyum

"Kan gak dari orangnya langsung. " Chandra membalas senyumannya.

Mereka saling menundukkan wajah nya tak berani memandang terlalu lama karena takut terjadi zina mata.

Sementara di sekolah, Aldi tengah duduk sendirian di bangku taman sambil memegang ponselnya yang terdapat foto Alin di dalamnya.

"Lin gimana kabar kamu, kenapa kita berpisah kamu lagi? Aku kira kita bisa selalu sama - sama tali lagi - lagi kita berpisah gak tau kamu dimana sekarang, aku rindu kamu Lin. "

"Oh iya waktu itu aku pernah DM ig nya Alin, kira kira dia baca gak ya? "

Aldi mulai login instagramnya dan dia terkejut melihat pesannya telah terbaca oleh Alin tapi tidak a$a balasan satupun, hal ini benar benar membuatnya sedih karena Alin tak meresponnya.

Satu bulan telah berlalu, kini Aldi telah menyelesaikan sekolahnya dan ia ingin melanjutkan kuliahnya di BIFA, Bali International Flight Academy. PT.Bali Widya Dirgantara, dengan biyaya yang cukup mahal yaitu 985 juta dengan durasi pendidikan selama 16,5 bulan.

Entahlah ia ingin mengambil fakultas penerbangan karena beralasan agar dia jarang dirumah biar gak ketemu Mama dan Papanya, karena bagi Aldi, rumah bukan tempat yang nyaman baginya, jika dia bekerja sebagai Awak kabin di pesawat jelasnya dia jarang ada dirumah dan Papanya sanggup untuk membiyayai putra semata wayangnya itu.

Sementara Laura memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Negri Jakarta dengan fakultas Ekonomi, beda dengan Alin yang harus putus sekolah dan bekerja untuk memwnuhi kebutuhannya, tetapi Chandra membiyayai Alin untuk tetap melanjutkan impiannya meski harus dengan cara kejar paket, tetapi Alin tetap semangat dan akhirnya dia juga bisa menyusul teman - temannya dan Alin juga bisa kuliah di universitas yogyakarta dengan biyaya hasil kerja kerasnya serta dibantu oleh Chandra.

"Terimakasih banyak ya mas sudah membantuku selama ini, tanpa bantuanmu aku gak tau hidupku kayak gimana selanjutnya. "

"Iya Sama - sama, tapi semua ini bantuan dari Allah SWT, Mas hanya sebagai perantaranya saja. "

"Iya mas Alhamdulillah. "

"Ooh iya sekarang kamu tinggal dekat tempat kerja sini aja ya, ada mess yang udah aku sediakan buat pegawai, kamu bisa menempatinya daripada harus bayar sewa. "

"Iya Mas gak papa aku mau. "

Karena Alin telah setuju, ia mengemasi barang - barangnya dan membayar uang sewa selama dia tinggal disana, Alin benar -benar senang sekali akhirnya apa yang ia impikan bisa terwujud dengan hasil kerja kerasnya serta bantuan dari Chandra.