Penyesalan seorang Alex Wijaya yang kehilangan wanita yang selama ini disiksa secara fisik dan mentalnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ini senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rusak
Setelah memastikan mobil hana sudah tidak terlihat lagi, Ameera kembali berjalan. bibirnya tak lepas dari senyuman benar - benar anugerah bertemu dengan orang sebaik hana.
" jangan sedih ya dek, ternyata masih banyak orang baik disekitar kita. nanti sampai rumah kita makan martabak sepuas nya dek." ucap ameera pada calon anaknya sepanjang jalan pulang.
.
.
Begitu sampai di rumah Ameera di kejutkan dengan keberadaan Alex tepat di depan pintu.
"tu..tuan." cicit ameera sambil menunduk karena takut.
namun tidak ada jawaban dari alex, justru laki - laki itu hanya diam menatapnya tajam. Membuat ameera bergetar ketakutan karena dia tahu jika alex sudah menatap nya seperti itu pasti Ameera akan mendapatkan hukuman kejam.
"jam berapa sekarang hah? sudah bersyukur aku beri tumpangan gratis di rumahku." tanya alex tegas.
"ma..maaf tuan." hanya itu yang bisa Ameera ucapkan.
"apa hukumanku selama ini masih kurang, hebat sekali ya wanita pembunuh sepertimu bebas keluar kapan saja bahkan pulang semaumu." ucap alex dengan wajah yang sudah memerah.
"sekali lagi maafkan saya tu..tuan." jawab Ameera pelan bahkan hampir tak terdengar.
mendengar jawaban Ameera yang sedari tadi hanya minta maaf saja, justru semakin membuat emosi alex memuncak.
"Hah . . aku benar - benar muak melihat wajah sok polosmu itu, Sebenarnya apa yang kamu rencanakan bersama si tua bangka Harsana itu ? ucap alex sambil mencengkram dagu ameera dengan kuat.
"ma..maksud tuan apa? sst ..sst. tolong sakit tuan." balas Ameera sambil meringis kesakitan.
"kamu masih memiliki dua saudara bukan? perempuan dan laki - laki?" tanya alex memastikan namun cengkraman di wajah Ameera semakin kuat.
"sst .. sakit tuan ampun tolong lepaskan saya mohon hiks.. hiks..hiks." Tangis Ameera memohon pada Alex.
"Aku bertanya jadi jawab bukan memohon ampun." bentak alex lagi sambil menjambak rambut Ameera ke belakang.
"ii..iyaa tu..tuan hiks .hiks.." jawab Ameera pelan.
Setelah mendapat jawaban, tanpa rasa iba Alex langsung mendorong tubuh Ameera hingga terbentur pintu.
"hiks ..hiks ..hiks.." tangis Ameera menahan sakit di punggungnya.
"sampai menangis darah pun aku tidak akan luluh padamu. sebenarnya apa rencana si tua bangka kenapa menciptaka kebohongan padaku apa kamu juga bersekongkol?" ucap alex tanpa rasa kasihan sedikitpun.
"hiks ..hiks .. ti.. tidak ada tu.. tuan saya tidak tahu hiks." jawab Ameera terbata - bata.
Alex hanya diam memperhatikan keadaan Ameera yang meringkuk di bawah sambil memeluk sebuah plastik.
tiba - tiba alex merebut plastik tersebut lalu membanting isi di dalam plastik itu.
"Apa selain menjadi pembunuh sekarang kamu juga menjadi pencuri?" tanya Alex meremehkan.
"ti..tidak tuan saya tidak mencuri, saya mendapatkan itu dari seseorang." jawab ameera sambil menggelengka kepalanya.
"lalu aku akan percaya begitu saja?" ucap alex, sambil menginjak - injak isi plastik tersebut.
"jangan tuan saya mohon jangan hiks ..hikss." tangis Ameera melihat makanan yang sudah lama di inginkan rusak begitu saja.
"kenapa? kalau kamu mau yasudah makan saja."ucap alex acuh, tidak peduli sama sekali meninggalkan ameera begitu saja.
"hiks .hiks.. hiks .. maaf kan mama yang lemah ya dek hikss .hikss ." setelah tidak melihat keberadaan alex, Ameera menangis sejadinya sambil memegang perutnya.
Ameera segera mengambil plastik tersebut dan melihat isinya yang sudah hancur.
"hiks ..hiks . . maaf ya dek hiks.. hiks adek tidak apa - apa kan kalau kita makan ini dulu, hiks .. hiks .. meskipun bentuknya sudah hancur tapi i..ini masih bersih dek . hiks .hikss ." gumam Ameera menangis sambil memilah martabak yang sekiranya masih layak dimakan.
"hiks ... hiks .. maafkan papa ya dek dia belum tahu keberadaan adek jadi papa tidak tahu kalau adek ingin makan ini, dia tidak sengaja marah pada kita mungkin papa sedang lelah hiks .. hiks" ucap Ameera lagi pada calon anaknya.
emang agak agak dodol si alex nih
garidho sumpah😭😭😭😭
ameera berasa sendirian di dunia ini😭
tp pas baca endnya ttep sama alex gatrima garidho thor😭
tp masih penasaran kisahnya
lagian si alex kenapa bego banget si
maen hakim sendiri ga menyelidiki dulu
malah manjain anak tiri
anak kandung bak anak pungut
mikir pakek otak napa
klo elu ntar tua ni yak kagak bisa ngapa²in
emang iya anak tiri lu mau gitu ngerawat elu
bego bego
kzl
banjir air mata😭😭😭