KAK, KUBALASKAN DENDAMMU

Sesuai dengan rencana,  Catharine bersama dokter kekaisaran memberikan edukasi kepada para prajurit bagaimana menjaga luka mereka agar tak sampai terjadi infeksi.

Dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti, semua prajurit bisa memahami semua informasi yang diberikan dengan cepat.

Suaranya yang sangat  jernih, meski tidak bisa melihat keseluruhan wajahnya,  sorot mata Catharine yang indah dan penuh keyakinan mampu membuat semangat para prajurit tumbuh kembali.

Para prajurit yang awalnya cemas dan khawatir kini merasa lebih tenang dan optimis daripada sebelumnya.

Dokter kekaisaran yang baru pertama kali bertatapan dan berbincang langsung dengan Catharine  juga tak bisa menutupi kekaguman atas ketrampilan dan ketenangan serta kemampuannya mengembalikan psikologis pasien.

"Apakah ini masihlah putri tertua keluarga Wilson yang terkenal bodoh itu! ",batinnya tercengang.

"Jika yang seperti ini disebut bodoh lalu bagaimana dengan dirinya yang merasa kemampuannya masih ada dibawah Catharine. Rumor memang tak selamanya bisa dipercaya", ujarnya kembali dalam hati.

Raja Dexter yang baru saja tiba di kediaman, mendengar semua yang Catharine ucapkan,  hatinya merasa hangat.

Baginya, para prajurit bukanlah sekedar bawahannya melainkan keluarga besarnya sehingga dalam peperangan dia berusaha sekecil mungkin untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Dia bahkan diam-diam bersedih dan mendoakan dengan tulus serta memberi santunan yang sangat besar bagi keluarga para prajurit yang ditinggalkan menggunakan dana pribadinya.

Raja Dexter yang hendak menghampiri Catharine membeku sesaat setelah dia mendengar teriakan keras dari halaman luar kediaman utama.

"Kalian para budak anjing! Berani sekali kalian memblokirku! Saya adalah wanita kesayangan Raja Dexter! Siapapun yang berani menghalangi jalanku akan aku bunuh! ", teriakan menggelegar Selir Daysi membuat atensi smeua orang teralihkan.

Semua orang yang menyaksikkan kegaduhan tersebut segera menghentikan pekerjaan mereka dan berjalan mendekat,  untuk melihat dengan jelas kekacauan apa yang sedang terjadi dihalaman luar kediaman utama.

Selina yang melihat Selir Daysi mulai menggila diam-diam merasa puas dan dia sangat lega karena pada akhirnya upaya untuk membalas dendam kepada majikannya itu terwujud.

Selir Daysi yang emosinya mulai tak terkontrol akibat obat yang sengaja Selina masukkan kedalam minumannya semakin mengila melihat tak ada respon dari dalam kediaman utama.

"Yang Mulia! Ini hamba, Selir Daysi! Saya datang untuk menyelamatkan Anda! ”

“Saya tahu jika Yang Mulia disekap oleh wanita idiot itu sehingga tak bisa keluar dengan dalih siaga satu dan prajurit Benedict ini digerakkan atas perintah kaisar karena hasutan Catharine untuk menindasmu!”

Semua hal yang diucapkan oleh Selir Daysi mengundang bisik-bisik para pelayan yang memang tak tahu kenapa mereka dikurung didalam istana dengan banyaknya prajurit Benedict yang berjaga dan mengawasi mereka dengan ketat.

Dan sekarang, mereka pada akhirnya mengetahui alasan sebenarnya. Semua ini karena Catharine, wanita jelek dan bodoh itu kembali membuat masalah serta memancing keributan sebesar ini.

“Apa kata Selir tadi, wanita bodoh itu berani menyekap Raja Dexter didalam istananya sendiri!”

“Besar sekali nyalinya!”

“Ya, kita adalah pekerja didalam istana ini dan kita harus bersatu untuk membantu Seir Daysi membebaskan Raja Dexter dari wanita idiot itu”

Ucapan para pelayan seperti lantunan musik indah ditelinga Selir Daysi, membuat senyum lebar terbit diwajahnya dan semangatnya untuk menjadi pahlawan bagi Raja Dexter kembali berkobar.

Kali ini, jika dia bisa membebaskan Raja Dexter dari wanita idiot itu maka bisa dipastikan dia akan menjadi wanita satu-satunya diistana Benedict ini.

Memikirkannya saja sudah membuat hati Selir Daysi merasa bahagia. Moment langkah yang tak biasa ini pun semakin dibuat ajang bagi Selir Daysi untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak.

“Catharine! Bebaskan Yang Mulia Raja atau aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi dengan mudah!”, teriaknya penuh ancaman.

Mendengar ancaman yang diteriakkan dengan lantang, semua prajurit didalam aula utama yang mendengar ucapan Selir Daysi mengeram penuh amarah.

Begitu juga yang dirasakan oleh Raja Dexter yang saat ini tengah didorong kursi rodanya oleh Derreck menuju halaman luar kediaman utama.

Hanya Catharine yang masih memiliki ekpresi tenang, sama sekali tak terpengaruhi oleh ucapan Selir Daysi.

“Tong kosong nyaring bunyinya. Anjing menggonggong kafilah berlalu”, guman Catharine pelan.

Pepatah yang Catharine ucapkan sangat mengena dan membuat hati para prajurit menjadi sedikit lebih tenang.

Ketenangan dan kearifan Catharine dalam menghadapi permasalahan membuat semua orang semakin kagum dan bangga padanya.

Dalam hati, semua orang berjanji untuk melindungi nyonya mudanya itu dengan segenap jiwa dan raga.

Perbuatan Selir Daysi saat ini telah membuat kedudukan Cathraine sebagai Putri Benedict tak lagi tergoyahkan dan mengakar semakin kuat dalam hati  para prajurit.

Mendapatkan dukungan dari para pelayan dan pekerja yang ada dalam istana Benedict yang entah sejak kapan sudah berada dibelakangnya sambil membawa aneka macam barang yang bisa mereka buat menjadi senjata untuk menerobos masuk, membebaskan sang Raja, membuat Selir Daysi semakin bersemangat.

Dia terus berteriak dengan lantang agar Catharine membebaskan raja Dexter, mengabaikan citra anggun dan lemah yang selam ini berusaha dia tunjukkan kepada semua orang.

Saat ini baginya, kata “Pahlawan” menjadikan dirinya termotivasi sehingga kesan wanita lemah dan rapuh pun menghilang seketika.

Dihadapan para pelayan yang mendukungnya, Selir Daysi menangis dengan keras.

“Selir ini adalah wanita yang dipilih oleh Yang Mulia Raja secara pribadi dan dinikahi secara resmi dihadapan Tuhan serta disaksikkan oleh semua orang sementara wanita idiot itu, dia ditinggalkan di altar sendirian”.

“Demi mendapatkan hati Yang Mulia Raja, wanita idiot itu menggunakan anugerah pernikahan yang diberikan kaisar kepadanya!”.

“ Menggunakan kekuatan dari rumah jenderal, dia sekarang mengepung dan menahan Raja didalam istananya sendiri. Ini bisa disebut sebagai penghinaan!”.

“Bersama Selir ini, saya ingin kalian semua menerobos masuk dan menyelamatkan Yang Mulia Raja dari wanita jahat itu!”

“Yang Mulia Raja sangat murah hati dan tak akan mungkin melupakan jasa kalian hari ini dan Raja pasti akan memberikan hadiah yang sangat besar bagi semua orang”, ucapnya berapi-api dengan air mata yang terus mengalir dikedua pipinya.

Melihat sambutan antusias dari semua orang yang mendukungnya, Selir Daysi tertawa girang dalam hati.

“Dasar bodoh! Kali ini, tak ada yang bisa menyelamatkamu, bahkan para dewa pun enggan menatapmu!”, batinnya penuh cibiran.

Baru saja Selir Daysi mengangkat satu tangan untuk membuat semua orang bergerak maju, semua orang yang tiba-tiba menundukkan kepala membuat tangannya terhenti diudara dan diapun menoleh untuk melihat siapa yang membuat nyali semua orang kembali turun.

Selir Daysi terpaku sesaat dengan berbagai pertanyaan yang berisik dalam kepalanya.

“Bagaimana dia bisa keluar!”

“Bukankah Catharine menahannya didalam!”

“Tidak! Ini pasti ada kesalahan!”

“Jika Raja tidak disandera lalu bagaimana aku bisa menjadi pahlawan!”

Melihat tubuh Selir Daysi membeku seketika ketika kedua netranya bertatapan dengan netra coklat gelap milik Raja Dexter membuat Selina menyeringai dengan senyum kecil yang tak terlihat penuh kepuasan.