Aira gadis cantik nan manis namun sayang dengan sifat dinginnya, yang berjuang hidup seorang diri di ibu kota, setelah di usir oleh keluarganya dan bertemu dengan Brian ceo dingin yang tak tersentuh apakah akan tumbuh cinta di antara mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Mereka hampir saja melupakan keadaan Aleta, karena masih di tangani oleh para dokter dan perawat di dalam ruang IGD,
Tak lama mereka menunggu keluar lah dokter yang menangani Aleta,
"Gimana keadaan Aleta dok?" cecar Aira, Aira tau klau dokter itu adalah dokter yang menangani Aleta tadi,
Sebelum menjawab pertanyaan Aira, sang dokter memberi sedikit senyum, " nona Aleta sudah kami tangani, tidak ada yang perlu di kawatirkan, luka lukanya dalam beberapa hari sudah pulih, dan saudari Aleta hanya mengalami syok aja, sekarang lagi tidur, karena pengaruh obat!" ucap sang dokter yang bernama Rendi tersebut, "sekarang keluarga silahkan mengurus administrasi dulu di kasir, sebelum pasien di pindahkan ke ruang rawat?!" sambung dokter kembali,
"Terima kasih" dok?! ucap Aira dengan muka dinginnya namun sopan,
"Buset dah, nih cewek cantik cantik tapi dingin ngalahin kulkas" gumam sang dokter sambil melamun,
Sementara orang yang di lamunin sudah tidak ada di tempat,
Keluarga Aleta juga ikut gagal fokus dengan anak nya, malah bengong dengan sikap Aira yang dingin namun cepat tanggap,
Sang Dedy yang duluan tersadar dari lamunannya, langsung menghampiri sang dokter,
"Terima kasih" dok, sudah menangani anak saya?!" ucap sang Dedy tulus,
Dokter Rendi yang di tegor oleh keluarga pasien, langsung tersadar dari lamunannya,
"Ah... Iya Pak!?, sudah kewajiban kami untuk membantu pasien, ucap sang dokter sedikit grogi, karena ketahuan melamun, "kalau gitu saya permisi dulu pak?!" ucap sang dokter, dan di anggukin oleh Dedy Aleta,
Yang lain malah terkekeh melihat tingkah sang dokter, yang melihat sifat dingin Aira, jangankan dokter, mereka pun sama kagetnya, ternyata ucapan Aleta memang benar, Aira dingin, tapi anaknya cepat tanggap dan perhatian, kali ini mereka membuktikan sendiri, bahwa ucapan anak mereka memang ada benarnya,
"Lah, Aira kemana!" ucap sang kakek, yang baru sadar dari lamunannya,
"Ahhh.... Iya dokter tadi menyuruh menyelesaikan administrasi!" ucap Jasmin, ikut sadar, dia menepuk jidatnya,
Baru juga Jasmin dan Dedynya mau menyusul Aira, Airanya sudah sampai di hadapan mereka,
"Nak, kenapa kamu yang mengurus? kan ada kami?!" ucap sang Dedy,
"Tidak apa apa kok Ded!? nunggu kalian kelamaan, masih asik ngelamun" kelakar Aira,
yang memang benar adanya,
Yang lain cuma cengengesan dan menggaruk tengkuk mereka masing masing, karena malu dan tidak enak hati,
"Maafkan kami, dan "terima kasih" sekali lagi, sudah menjadi garda terdepan ucap sang Momy,
"Tidak perlu meminta maaf Mom, sudah tugas aku melakukannya?! ucap Aira sungguh sungguh,
Yang mana membuat hati mereka tersentuh,
Dalam hati mereka, akan selalu ada untuk Aira, sama seperti Aira yang selalu ada untuk anak mereka, tidak perduli Aira anak siapa, yang mereka tau Aira adalah sumber kebaikan untuk mereka,
Tak lama setelah mereka berbincang, pintu ruang IGD terbuka,
Dan terlihat lah, Aleta di atas brangkar sedang tertidur, hati mereka berdenyut nyeri, melihat luka lebam di pipi Aleta,
Tega sekali Orang orang itu melakukan perundungan kepada anak mereka, mereka yang keluarga tak pernah sekalipun main fisik, lah ini orang lain seenak jidatnya saja melukai belahan hati mereka,
"Aaggrr... Dasar kurang ajar!! bisa bisanya mereka melukai anakku!" seketika emosi sang Dady memuncak, melihat kondisi anaknya,
Jangan di tanya Momy dan Jasmin, sudah meraung melihat Sang anak dan adiknya babak belur, muka lebam ke biruan, bibir pecah, hati Orang tua mana yang tak sakit melihat itu,
Kakeknya mengepalkan tangan kuat kuat, tidak terima cucu kesayangannya, seperti itu,
Diam diam sang kake, menelpon seseorang, untuk mencari siapa pelakunya, dan dari keluarga mana?
hadeeechhh