Original, bukan terjemahan.
Dia, perempuan mafia yang terkenal di dunia modern, di kematian pertamanya dia masuk kedalam janda perawan dan menjadi seorang ibu tiri yang di cintai anak tirinya.
Dia membasmi klan mafia dan kematianya juga membawa ikut kepunahan klan mafia.
Tapi, jiwanya malah kembali kemasa zaman kuno, dia masuk keraga seorang wanita muda sebagai teman belajar sang Putri Mahkota.
Dia anak perempuan kepala koki istana, yang suka di bully oleh teman- teman Putri Mahkota.
Dia baru saja tenggelam, dan seorang mafia memasuki raganya. yang membuat dia hidup kembali.
Seorang pemegang senjata ingin di lecehkan, mimpi..!
Ini petualangan reinkarnasi keduanya. jadi dia sangat faham watak anak- anak manja ini.
Mari kita bermain-main tuan... Gumamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 15
"Ayah..." Teriak Alin sambil berlari-lari kecil menuju ayahnya.
Di kedua tangannya terdapat beberapa jenis hewan kecil yang dia buru di hutan.
"Alin, kamu dari mana?" Tanya ayahnya seraya berdiri dari duduknya. Dia sedang memasak di bawah gazebo. Karena model yang di buat Alin adalah bangunan yang memiliki kolong di bawahnya.
Itu di lakukan Alin, karena dia khawatir. Seandainya dia pergi, dan ayahnya sendirian. Jika ada hewan buas yang datang, maka sedikit banyak ayahnya masih bisa berlindung di atas.
"Ini ayah, aku berburu beberapa kelinci dan ayam pegar. Kita masak saja untuk makan malam." Ucap Su Alin sambil menyerahkan hewan buruannya itu.
Karena dia yakin ayahnya akan mengolah dengan enak hewan-hewan itu.
Su Yuan tersenyum melihat hasil dari tangkapan Alin. Dia membawanya ke tepi sungai untuk di bersihkan.
Tepi sungai tidak menjorok seperti awal mereka datang. Karena Alin telah meletakkan beberapa batu besar di tepinya. Dan menyusun beberapa batu lagi sedemikian rupa. Agar mereka bisa mencuci dan mandi tanpa harus menginjak tanah atau terpeleset.
Dia sudah mendekorasi jalan dari gazebo sampai ke sungai dengan susunan batu-batu kecil. Sehingga, ayahnya ataupun dia sendiri tidak akan menginjak tanah yang lembek, sekalipun dalam keadaan basah.
Karena merasa masih memiliki waktu, Alin kembali membuat dinding untuk sebagian gazebo tersebut. Agar mereka bisa istirahat pada malam hari, tanpa terkena angin malam.
Dia menyisihkan sebagian ruangan tanpa dinding. Dan nantinya akan menjadi teras bangunan itu. Dia bisa istirahat siang hari nantinya di sana.
Setelah Su Yuan selesai memasak dan membakar hasil buruan Su Alin. Merekapun makan malam di teras pondok itu.
"Ayah, malam ini ayah tidur duluan ya. Aku ada pekerjaan sedikit." Dia berpesan di sela-sela mereka makan.
"Memangnya apa yang hendak kamu lakukan?" Ayahnya Khawatir akan keadaan putrinya ini.
Dia tidak ingin, Alin terkena masalah. Apalagi ini daerah yang tidak dia kenal. Membuat dia takut akan kehilangan putrinya ini.
"Ayah tenang saja, aku bisa jaga diri. Hanya saja, ayah sedikit sabar ya.. Kalau aku telat pulang. Karena besok aku akan mengurus akta pembelian tanah ini."
"Memangnya kamu memiliki uang?"
"Hmm, tenang saja.. Pasti ada.." Jawab Su Alin dengan senyum yakin.
"Baiklah, kamu harus hati-hati ya.." Nasehat ayahnya.
"Um" Su Alin mengangguk sambil menghabiskan makanannya.
Dia berencana hendak pergi mencari uang malam ini. Dia orang yang berpengalaman dalam menyelinap ketika di dunia modern.
Setelah hari gelap, dia merubah dirinya dengan memakai pakaian serba hitam. Lengkap dengan penutup wajah.
Jika sekilas orang akan melihat bahwa itu adalah seorang pria. Karena di zaman itu, tidak ada wanita yang memakai pakaian seperti yang di gunakan Su Alin saat ini.
Dia membawa kuda tanpa gerobaknya lagi. Karena itu akan menyusahkan perjalanannya.
Dia telah memberi teh herbal kepada ayahnya. Agar ayahnya merasa tenang dan tidur dengan pulas malam ini.
Su Alin juga telah membakar beberapa tanaman herbal di dekat pondok itu. Agar hewan-hewan liar tidak mendekati pondok tempat ayahnya tertidur.
Sementara itu, Su Alin memacu kudanya dengan kencang menuju istana kekaisaran. Dia ingin mengetahui, berita apa yang telah tersebar di kekaisaran ini.
Ketika mereka kabur tadi, mereka melewati jalan belakang. Atau jalan tikus. Sementara sekarang, Su Alin mengambil jalan pintas lainnya. Karena dia tidak ingin bertemu dengan orang yang mengikuti jejak perjalanan mereka tadi.
Biar bagaimanapun, masih ada orang pintar di zaman kuno ini. Dan dia tahu guru kekaisaran dan Jendral Mo bukanlah orang yang sederhana.
Memang benar dugaannya. Jenderal Mo Rein masih mengejar mereka. Walaupun kaisar telah menarik semua pengawal yang mencari mereka berdua. Tetapi Jendral Mo masih belum berhenti.
Dia sangat penasaran, bagaimana orang yang tidak bisa ilmu bela diri bisa menghilang secepat itu.
Saat ini Jenderal Mo telah berada di tepi sungai di mana Su Alin dan ayahnya beristirahat sebelum ayahnya tertidur.
Sehingga membuat Jenderal Mo semakin pusing. Tadi dia melihat dia jejak kaki, sekarang mengapa hanya ada satu yang berjalan mengitari sungai. Setelah itu.. Tidak terlihat jejak apapun.
Dia mengepalkan tangannya geram. Baru kali ini pencariannya gagal.
"Siapa wanita ini?" Gumamnya pelan. Karena jejak kaki yang satu itu terlihat seperti jejak kaki wanita. Dia mengira ayahnya berpisah dengannya setelah itu.
"Dia terasa familiar." Pikirnya lagi. Tapi dia lupa di mana pernah bertemu.
semangat terus thorr
semangat thor /Determined/
double update thorr