NovelToon NovelToon
Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Bisakah Aku Mendapat Cinta Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Astri Reisya Utami

Hidup satu atap dengan pria yang berstatus sebagai suami namun sikapnya dingin dan mungkin tidak menganggap kita ada itu rasanya sakit.
Humaira seorang gadis yang setuju di jodohkan dengan pria pilihan orang tuanya. Humaira setuju di jodohkan agar semua orang yakin dan percaya lagi pada dirinya dengan apa yang telah dia lakukan pada istri sang om.
Namun nasib berkata lain, pria yang dia nikahi adalah pria yang sangat membencinya karena tau kelakuan Humaira.
Namun Humaira berusaha untuk menjadi istri baik hingga dirinya jatuh cinta pada sang pria namun sikapnya masih sama seperti pertama mereka menikah.
Apa Humaira sanggup bertahan atau memilih mundur?.
Yu baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Temannya Amelia.

Saat makan malam semua orang sudah berkumpul dan entah kenapa saat melihat Amelia aku merasa dia sedang memperhatikan ku. Bahkan tatapan sinis nya membuat aku bingung toh selama ini aku jarang berinteraksi dengannya karena dia jarang pulang ke rumah.

"Enak lo Maira masakan mu" puji mama setelah mencobanya.

"Kamu yang masak? " tanya Renaldi.

"Aku cuman bantu saja kok bang" jawab ku.

"Tapi yang ini buatan kamu kan? " tanya mama lagi.

Aku pun hanya tersenyum. Aku pun melanjutkan makan, setelah makan aku membantu mama dan bibi membereskan meja makan. Setelah selesai aku hendak masuk kamar namun baru saja melewati kamar Amelia aku tak sengaja mendengar percakapan Renaldi dan Amelia.

"Abang kenapa bisa berubah? " tanya Amelia pada Renaldi.

"Ya karena abang sudah tau semuanya dan abang gak mau kehilangan cewek yang abang cintai" jawab Renaldi membuat aku terkejut.

"Bang, buat apa kita pertahankan orang yang kita sayangi kalau kelakuannya seperti itu" balas Amalia.

"Cukup Mel, kamu gak udah ngurusin urusan ku" ucap Renaldi dan hendak pergi, aku pun segera pergi dari depan pintu kamar Amelia dan segera masuk kamar.

Saat Renaldi masuk aku berusaha bersikap biasa saja.

"Abang dari mana, kok baru masuk kamar? " tanya ku pura-pura tidak tau.

"Dari kamarnya Amelia" jawab nya lalu naik ke tempat tidur.

"Oh, ini udah aku siapkan obatnya tinggal abang minum saja" ucapku sambil memberikan obat pada Renaldi.

Sebenarnya aku penasaran kenapa Amelia benci banget sama aku dan apa salah ku. Namun biar nanti aku cari tau sendiri saja karena aku gak mungkin bertanya pada Renaldi.

Hubunganku dengan Renaldi semakin membaik dan itu membuat aku senang dan nyaman tanpa berpikiran negatif.

Hari ini aku sedang membantu bibi menanam sayuran di belakang karena merasa capek aku pun putus akan untu istirahat dan melihat ponselku di kamar namun saat akan naik tangga aku bertemu Amelia adik ipar ku.

"Sini aku ingin ngomong" ucapnya sambil menarik tanganku.

"Ada apa Mel? " tanya ku setelah kami di depan pintu garasi.

"Lo kasih apa abang gue sampai bisa nurut sama lo? " tanya nya.

"Maksud kamu? " tanya ku bingung.

"Lo tuh gak pantas buat abang gue. Lo bukan cewek baik-baik" jawab nya.

"Atas dasar apa kamu nuduh aku bukan wanita baik-baik? " tanya ku.

"Lo lupa dengan kelakuan lo dulu saat ngejar-ngejar Gilang? " tanya nya balik.

"Terus salahnya dimana? " tanya ku lagi.

"Semua orang tau kalau lo rela lakukan apa saja agar bisa dekat dengan Gilang, bahkan lo telan tidur dengan dia tapi hasilnya Gilang tetap milih Naira" jawab nya dan aku hanya tersenyum karena aku baru rau jika rumor aku yang rela tidur dengan Gilang itu benar ada pantas saja Renaldi membenciku.

"Tuh lo aja gak ngelak dengan tuduhan itu" ucapnya.

"Terserah kamu mau bilang apa karena yang terpenting abang kamu sudah percaya padaku karena aku gak perlu menjelaskan itu semua karena pada akhirnya kebenaran akan terbukti" balas ku lalu pergi meninggalkan Amelia.

Tibanya di kamar tiba-tiba air mataku jatuh begitu saja karena aku gak pernah menyangka jika kelakuan ku dulu membuat semua orang salah paham.

Malamnya semua keluarga makan, namun tiba-tiba seorang cewek cantik datang dan langsung duduk di tempat ku di samping bang Renaldi karena saat ini aku sedang mengambil piring.

"Abang, aku kangen deh" ucapnya dengan nada manja membuat aku kaget. Renaldi pun sepertinya tidak merasa terganggu karena dia malah tersenyum.

"Kamu kemana saja Friska? " tanya papa Rio membuat aku tau siapa gadis itu.

Dia Friska sahabatnya Amelia jadi dia sudah akrab dengan keluarga Renaldi.

Friska melihat ke arahku dan berkata "oh jadi ini istrinya bang Renaldi ya? " sambil mengajak ku bersalaman.

Aku pun menerima tangannya lalu bersalaman.

"Kamu duduk samping Amelia saja ya! tanggung ni aku udah duduk disini" ucapnya dan aku hanya tersenyum dan duduk di samping Amelia, namun saat melihat ke arah Amelia dia tersenyum puas seperti menertawakan aku.

Selama malam semua orang tertuju pada gadis itu karena dia baru pulang dari luar negri setelah sekolah jadi model. Aku yang merasa hanya jadi pendengar saja akhirnya aku beranjak lebih dulu karena kebetulan makanan ku sudah habis.

"Aku duluan" ucapku membuat semua orang melirik ke arah ku.

Aku pun pergi meninggalkan meja makan dan aku bisa melihat Renaldi sepertinya sadar jika aku marah. Tak lama setelah aku berada di kamar Renaldi masuk menyusul ku.

"Maira" panggilnya.

Aku pun meliriknya dan tersenyum tanpa bicara apa-apa.

"Kamu marah? " tanya nya.

"Marah, ngapain marah? " jawab ku.

"Terus kenapa kamu langsung pergi begitu saja setelah Friska datang? " tanya Renaldi.

Aku berbalik menghadap Renaldi dan tersenyum.

"Aku cuman gak mau ganggu kalian saja" jawab ku.

"Ganggu maksud kamu? " tanya Renaldi.

"Aku gak kenal sama dia jadi aku bingung harus apa" jawab ku.

Sebenarnya bukan itu yang membuat aku pergi dari tempat makan tapi aku gak suka melihat Friska bersikap manja pada Renaldi.

"Ya tapi setidaknya kamu hargai dia sebagai tamu" ucap Renaldi.

"Aku ngantuk bang aku mau tidur,abang kalau mau masih mau temani dia silahkan saja" ucapku sambil naik ke tempat tidur.

Aku bisa mendengar Renaldi pergi ke luar dan air mataku menetes begitu saja. Aku gak suka melihat Friska dekat-dekat dengan Renaldi dan aku merasa sepertinya dia sengaja melakukan itu untuk membuatku cemburu dan berantem dengan Renaldi.

Karena aku gak bisa tidur akhirnya aku ke luar dan aku bisa melihat interaksi Renaldi dan Friska sangat dekat bahkan Renaldi sepertinya tidak merasa sedih saat Friska dekat-dekat dengannya. Namun aku harus berpikir positif agar aku tidak berantem dengan Renaldi.

Namun aku pikir dia semalam pulang namun aku salah karena ternyata dia menginap karena saat sarapan dia ada. Melihat dia memakai baju tidur seperti itu membuat aku merasa risih dan aku melihat diriku dulu.

"Enak" ucap Friska setelah memakan nasi gorengnya.

"Yang bikin Maira" beritahu mama.

"Wah kamu pinter masak juga ya! " pujinya dan entah kenapa saat di muji ku aku merasa dia tidak ikhlas tapi dia hanya ingin dapat perhatian semua orang.

"Wah aku harus belajar masak ni sama kamu agar nanti suamiku senang saat makan di rumah" ucapnya lagi dan aku hanya tersenyum.

Selesai makan Renaldi berangkat ke kantor dan aku langsung membantu bibi membersihkan meja makan.

Namun tiba-tiba Friska datang dan berkata "Kamu cocok ya jadi pembantu bukan istrinya Renaldi".

Aku hanya diam menatap nya karena aku malas ribut dengannya.

1
Astrireynadiaz
masih banyak kurang nya... maaf.
Nita Kurniawati
banyak typo nama2 nya thor, jadi bingung bacanya..tolobg diperbaiki ya
Astrireynadiaz: makasih kak sudah mengingatkan.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!