seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
liona tersenyum pasrah.
"Baiklah, baiklah. Jadi, kenapa aron bisa jadi seperti tadi? Ceritakan."
"Anu..." Melirik Leo.
Leo melirik juga, lalu mengangkat bahu.
"Sialan." Bisik aron.
"Um... Itu, eh..."
"Aa, ee, aa, ee. Apa?" sebal.
"Itu... Huh... Aku-"
"Dia dan aku di buang dari organisasi mata-mata vampir karena ketahuan memiliki hubungan sepasang kekasih." Jelas Leo. Aron melotot. liona tidak kaget, sudah ketebak.
"Yaa... Oke, lalu kenapa bisa luka parah seperti tadi?"
"Aku tidak terima dan ingin berbicara lebih, tapi ketua marah lalu menyerangku, aku bertahan sebisaku karna tidak mungkin melawan sebab dia lebih kuat dariku. Alhasil aku terluka parah dan terlempar ke hutan para Iblis."
"Ketua yang aneh." Gumam liona.
"Apa?"
"Tidak, tidak. Jadi, seperti itu." Mengangguk.
"um."
"Jadi, kalian sepasang kekasih, ya?" goda liona.
"Tentu." Leo merangkul aron.
"Oyy!" Berusaha mendorong Leo.
liona terkekeh.
"Kalian lucu, kuharap hubungan kalian bertahan hingga ajal memisahkan."
"Kalau begitu, kita harus menikah, dear." Leo menatap aron dalam.
"Menurutku berburu manusia yang manis lebih menyenangkan." aron tampak berpikir, lalu tersenyum.
"Huh? Katakan sekali lagi." Menatap aron tajam.
"Kidding." Cengir Aron.
liona menahan tawanya.
"Sekarang, apa yang akan kalian lakukan?"
"Menikah/Berburu manusia." Kompak mereka.
"Huh?" liona memasang senyum bingung.
"Apa-apaan! Aku tetap ingin berburu manusia, kau tahu? Darah mereka manis sekalii."
"Kita akan menikah."
"Cih! Tidak adil, dasar vampir aneh!"
"Tapi kamu suka, kan?"
"Tidak!"
"Bohong." Leo terkekeh.
"Yaa, yaa terserah kalian akan jadi apa setelah ini. Jika menikah jangan lupa undang aku, ya."
Leo memberikan jempolnya ke liona
"Omong-omong, bagaimana hubungan mu dengan pangeran Asmodeus? Apa sudah 'itu'?"
"Eh.. 'itu' apa?" Tatapan pura-pura polos liona lemparkan ke aron.
"Hehhhh... Tidak tau? Itu... Ritual!"
"Pernikahan, dear."
"Itu untuk kita, kalau untuk manusia dan makhluk dunia bawah harus ada ritual."
"Untuk 'kita' ya." Leo menyeringai.
"Sialan! Aku tidak bermaksud kesitu!"
Leo dan liona terkekeh.
"Ohh.. jadi aku harus melalukan 'ritual'?"
"Ya! Dan kamu belum?"
"Belum." Menggeleng polos.
"Belum, ya? Berarti kamu setuju?!"
"Eh.. y-yaa seperti itulah." Memalingkan wajahnya sambil mengusap hidungnya.
"Wah wahh, pangeran Asmodeus memang mengagumkan." Aaron tertawa.
"Ritual itu butuh persiapan fisik dan mental yang kuat, karna itu akan mempengaruhinya. Mungkin itu alasan Pangeran Asmodeus belum mau melakukan ritual karna harus membuat pengantinnya nyaman dan tidak tertekan lebih dulu." Leo menyela.
"Fisik dan mental? Bisa katakan padaku apa yang di lakukan di dalam ritual?"
***
Damon tiba di tempat yang agak jauh dari depan gerbang kastil dengan raut wajah bahagia.
Berjalan ke gerbang. Tiba di sana, ekspresi Damon berubah tajam, dia mencium aroma lain yang tidak asing tapi bukan aroma kesayangannya.
"Siapa di dalam?" Tanya Damon tajam.
"I-itu... Ada temannya nyonya liona, pangeran."
"Teman? liona tidak punya teman."
"Dia baru saja mengakui mereka temannya tadi."
"Makhluk apa temannya itu?"
"Dia... Seorang vampir, pangeran."
"Apa?! Kenapa kalian membiarkan mereka masuk?!" Rahangnya mengatup kuat.
Para pengawal bergidik.
"Itu permintaan nyonya liona, pangeran. Maafkan kami." Pengawal cepat-cepat membuka gerbang untuk pangeran mereka masuk.
Damon takut, khawatir, dan marah kalau pengantinnya kenapa-kenapa.
Tiba di pintu utama, tanpa berbicara banyak.
BRAKK!!
Pintu besar dan tinggi itu terbanting sekali hentakan tangan Damon yang sangat kuat.
"SIALAN!" Kaget liona.