dia menjadi seorang yatim piatu setelah ayahnya tiada.
dan meninggalkan dirinya yang sakit sakitan bersama sang ibu tiri.
perhatian orang baru dalam kegersangan dan kesendiriannya membuatnya sedikit terlena dan lupa.
setitik bahagia coba ia rajut bersamanya.
namun...
dia adalah kakak tirinya.
mampukah ia menata kembali hidupnya saat ia tahu siapa sebenarnya laki laki yang di perkenalkan sang ibu tiri sebagai kakak tirinya itu ?!
sementara sesuatu yang berharga miliknya telah di renggut oleh seseorang itu.
simak cerita baru aku ya....
cinta dalam bara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10 agresif
Leon baru saja selesai mandi dan kini laki laki itu tengah berdiri di depan almari mewah yang ada di kamarnya di rumah itu.
Laki laki itu sedang memilih pakaiannya dengan hanya memakai handuk yang melilit pinggangnya.
Ketika ia sibuk memilih pakaiannya, tiba tiba sepasang tangan ramping melingkari pinggangnya yang kokoh.
Laki laki itu menoleh kebelakang.
Sesuatu yang padat dan kenyal serta hangat menghimpit punggungnya yang polos tanpa sehelai benang.
Kecupan kecupan basah mendarat di punggunggnya yang masih basah karena air mandinya tadi.
Sungguh keadaan Leon saat ini semakin membangkitkan gairah seseorang yang kini tengah memeluknya itu.
Sebuah tangan menjalar menyentuh miliknya di bawah sana.
Mulai meremas dan bergerak naik turun pada benda panjang yang mulai mengeras itu.
Sementara sesuatu yang kenyal dan besar di punggungnya terus bergesek dengan punggungnya.
" Calista..." bisik laki laki itu pelan,
" hemmmm....." jawab wanita itu tanpa menghentikan gerakannya pada tubuh bagian bawah laki laki itu.
Leon laki laki normal, di perlakukan seperti itu tentu saja darahnya menggelora.
" aku merindukanmu sayang....kenapa kau tak datang kekamarku samasekali ?! " bisik pemilik tangan itu yang memang adalah Calista.
Wanita itu kemudian memutar tubunya hingga kini keduanya saling berhadapan.
Pemandangan seksi Calista yang hanya memakai lingeri warna peach tersaji indah di depan mata Leon.
Gundukan besar dengan ujung yang kecoklatan terlihat jelas di sana.
Bahkan hutan rimba wanita itu di bawah sana juga sangat jelas terlihat seolah menantang untuk di jamah oleh seorang Leon.
Ya...
Saat ini, Calista memang tak memakai apapun pada tubuhnya selain lingeri berwarna peach dan berbahan sangat tipis transparan itu.
Sungguh penampilan yang akan bisa membuat gila mata laki laki manapun yang melihatnya.
Ia mengarahkan tangan menggantung Leon ke pada dua bukit kembarnya, sementara tangannya yang lain meremas milik Leon di bawah sana yang masih tertutup handuk.
Tangan Leon meremas dua gundukan kenyal dan besar itu, mata laki laki itu terpejam sejenak.
Perlahan Calista mendorong tubuh Leon yang hanya berbalut handuk itu ke arah ranjang dan kemudian laki laki itu terduduk di sisi ranjang.
Calista berjongkok di hadapan Leon dan membuka lebar lebar kedua kaki laki laki itu,
Tangannya terulur menarik handuk yang di kenakan oleh laki laki itu.
Sesuatu yang panjang dan nampak mengeras tersaji di hadapannya.
" aku merindukannya Leon...." bisik wanita itu sambil meremas dan mulai mengocok sesuatu milik Leon itu.
Leon mendesah lirih.
Nikmat....
Ya itu yang ia rasakan.
Calista memajukan kepalanya dan mulai menc*** dan menj**** sesuatu itu dan berakhir dengan memasukkan sesuatu itu seluruhnya ke dalam mulutnya.
Kepala wanita itu bergerak maju mundur dan membuat Leon mengerang seketika.
" akhhh..... Calista.....!! " erang Leon penuh kenikmatan, kepala laki laki itu terdongak ke atas dengan mata yang terpejam.
Kedua tangannya ia jadikan tumpuan tubuhnya.
Keringat mulai membasahi tubuhnya karena sensasi nikmat yang di berikan oleh seorang Calista kepadanya.
" akkkhhhhhh......!! " Leon sedikit terpekik dan mengerang ketika Calista menghisap semakin dalam miliknya yang sudah sangat mengeras di bawah sana, dan gelombang kenikmatan maha dahsyat itu mulai menerjangnya.
Sesuatu keluar dari milik laki laki itu dan segera di hisap dan di jilat hingga tak bersisa oleh Calista.
Calista bangkit dan melepas lingeri yang ia pakai.
Matanya menatap milik Leon yang masih menjulang menantang meski ia telah mengeluarkan lahar miliknya.
Itulah yang ia sukai dari seorang Leon Hazzard hingga membuat ia tergila gila dengan pemuda yang terpaut hampir lima tahun di bawahnya itu.
Leon begitu perkasa...
Kenikmatan yang di berikan seorang Leon tak pernah ia dapatkan dari suaminya terdahulu.
Ketika bersama tuan Prayoga pun, ia tak menemukan rasa yang sama seperti yang ia rasakan saat bersama Leon.
Apalagi ia tahu,
Laki laki itu tidak mencintainya.
Tuan Prayoga menikahinya hanya karena ingin memiliki anak lain untuk menolong Raha.
Calista naik kepangkuan Leon dan bersiap memasukkan milik Leon itu ke dalam miliknya sendiri dengan membuka lebar lebar kedua kakinya sendiri.
" Calista...kau mau apa ?! " tanya Leon menghentikan gerakan wanita itu.
" aku menginginkanmu sayang...." jawab Calista manja, wanita menyesap leher kokoh Leon dan meninggalkan jejak di sana.
Ia menggesek gesekkan buah dadanya pada dada polos Leon.
" tidak Calista...
Kau sedang hamil, aku tidak mau membahayakan anak kita nanti.
Kau masih ingat apa kata dokter bukan ?! " sergah Leon yang mencoba tak terpengaruh dengan gerakan wanita itu pada inti tubuhnya.
Miliknya yang keras dan menjulang bersentuhan dengan sesuatu milik wanita itu yang basah dan terasa hangat di bawah sana tentu itu membuatnya gila dan sedikit frustasi.
Calista memang pandai memancing hasratnya.
Tapi entahlah...
Kenapa ia merasa enggan untuk melakukannya. Seraut wajah sendu Raha tiba tiba menggelayuti kepalanya.
" aku baik baik saja Leon...
Tidak akan terjadi apa apa dengannya " jawab Calista sambil kembali meremas dan mengocok milik Leon di bawahnya dan menggesek gesekkanya pada miliknya sendiri yang telah basah.
" akhhh..... " Leon dan Calista sama sama mengerang lirih merasakan sesasi gesekan dua benda itu.
" tapi Calista....
Biar aku puaskan kau dengan cara yang lain " Leon masih berusaha menolak.
" tidak mau....aku mau ini " jawab Calista sambil mendorong tubuh polos Leon ke belakang hingga laki laki itu jatuh terlentang di atas tempat tidur.
Dan kini, dengan posisi seperti itu milik Leon semakin jelas berdiri tegak dan semakin menggoda Calista.
Wanita itu pun tak mau menyi nyiakan itu.
Calista segera membuka kakinya kembali lebar lebar dan memasukkan milik Leon itu pada miliknya sendiri.
" akhh.....Leon....ini nikmat sekali " desah wanita itu ketika milik Leon masuk dan tenggelam sempurna pada miliknya.
Miliknya mulai berdenyut, dan ia mulai bergerak lincah di bawah sana.
Dua bukit kembar miliknya turut bergerak dan memancing Leon untuk menyentuhnya.
Leon pun meremas dan berusaha menariknya untuk bisa menyesapnya.
Calista mendongakkan tubuhnya hingga dua bukit kembarnya semakin terlihat menantang Leon.
Leon tak kuasa menolak godaan berbaur kenikmatan itu.
Ia kembali meremasnya kemudian menyesapnya dengan rakus.
Meninggalkan jejak jejak kemerahan di sana.
Leon pun pada akhirnya hanyut terbawa suasana.
Ia menikmati setiap gerakan dan rasa nikmat luar biasa yang di berikan wanita itu padanya, khususnya pada miliknya di bawah sana.
Tak tahan dengan rasa yang telah mulai mencapai ubun ubun.
Leon membalik posisi keduanya.
Kini Leon mengungkung tubuh polos Calista di bawah kungkungannya.
Bergerak liar dan cepat mengikuti naluri dan hasrat kelelakiannya.
Hingga beberapa menit kemudian.
" akhhh Leon.....aku mau keluar....." desah Calista penuh nikmat, wajah wanita itu nampak merona.
" tahan baby....
Kita keluar sama sama....." jawab Leon sambil menggigit bibirnya sendiri dan....
" akhhhhhhh.....!!! " suara erangan panjang penuh kenikmatan keluar dari bibir keduanya.
Leon jatuh terkulai di sisi Calista, sementara Calista tersenyum penuh kepuasan menatapnya.
kok gak hubungi dokter xani..
penjahat kelamin sekelaa leon tak akan mudah mati...
😀😀😀❤❤❤❤