Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Sudah satu minggu Ayesha bekerja khusus membersihkan di ruangan Kevin, namun ia belum juga bertemu dengan Kevin karna kesibukan Kevin. Kevin tidak suka jika ada yang masuk ke ruangannya jika tidak ada kepentingan khusus. Karena itu Ayesha bekerja pagi sekali sebelum Kevin datang dan bagian membersihkan ruangan Kevin adalah orang yang berbeda shift dengannya.
Ayesha masuk pagi sekali dan melihat meja kerja Kevin yang berserakan dengan banyak kertas, Ayesha segera membersihkan meja itu dan menata ulang apa yang ada di atas meja kerja Kevin.
Ayesha menepuk nepuk tangannya saat selesai membersihkannya. "Kalau begini kan enak dilihatnya." Gumamnya sambil tersenyum.
Ayesha meninggalkan ruangan Kevin saat merasa ruangan itu sudah bersih, ia kembali ke pantry untuk membuatkan beberapa karyawan minum, sementara minum untuk Kevin slalu sekertarisnya yang membuatkannya dan bukan menjadi tugas Ayesha.
Kevin datang terlambat ke kantor karena mengalami pecah ban mobilnya, padahal hari ini ia ada meeting dengan klien barunya. Kevin dengan terburu buru masuk ke dalam ruang kerjanya dan melihat ruang kerjanya sudah rapih.
Dengan langkah lebar, Kevin menghampiri meja kerjanya untuk mencari berkas yang kamarin ia tinggalkan namun tidak menemukannya.
"Linaaaa." Panggil Kevin dengan berteriak.
Lina sang sekertaris segera masuk ke dalam ruangan bos nya itu.
"Iya Tuan?"
"Siapa yang membereskan meja kerjaku?" Tanyanya dengan emosi.
"Maaf Tuan, mungkin pramubakti."
"Panggil kesini." Titah nya tak ingin dibantah.
Lina segera keluar untuk memanggil Syamsul karena tidak tau siapa yang membersihkan ruangan bos nya itu. Tidak lama kemudian Syamsul datang menghadap ke ruangan Kevin.
"Kamu yang bertanggung jawab?" Sentak Kevin.
Syamsul mengangguk, "Maaf Tuan apa ada yang salah yang di lakukan oleh pramubakti?"
"Dia berani membereskan meja kerjaku dan membuat aku sulit menemukan dokumen."
Syamsul menunduk meminta maaf, namun Kevin tidak puas. "Panggil orangnya kesini." Ucap Kevin.
"Ba.. Baik Tuan..." Syamsul segera keluar dan mencari Ayesha juga Adit yang bertugas membereskan ruang kerja Kevin.
"Siapa diantara kalian yang membereskan ruang kerja CEO?"
"Saya kemarin Pak, dan pagi ini Ayesha." Jawab Adit.
"Yang membereskan berkas berkas di meja siapa?"
"Bukan saya, Pak. Mbak Lina sekertaris CEO sudah melarang saya. Membereskan meja kerja karna ada berkas penting. Jadi saya tidak membereskannya." Jawab Adit.
Syamsul melihat ke arah Ayesha, "Kamu ya?" Tanyanya.
"Iya Pak. Kan mejanya berantakan Pak, jadi saya yang membereskan." Jawab Ayesha.
Syamsul menghela nafas, "Ayo ikut saya."
"Ke.. Kemana Pak?"
"Ke ruangan CEO, dia marah besar karna kamu membereskan berkas dan sekarang sulit di cari."
"Tapi kalau nanti saya di pecat bagaimana, Pak?"
"Itu urusan kamu." Kesal Syamsul lalu berjalan dan di ikuti oleh Ayesha.
Syamsul kembali masuk ke ruangan Kevin bersama Ayesha yang hanya menunduk. "Tuan ini Ayesha, yang tadi membersihkan ruangan Tuan."
Mendengar nama Ayesha, seketika membuat Kevin mengingat masa lalu saat dirinya masih bersekolah dulu. Wanita polos yang menyatakan cinta pada dirinya di depan umum dan membuat Kevin akhirnya menerimanya hanya karena kasihan.
Mata Kevin tertuju pada wanita yang sedari tadi tertunduk di belakang Syamsul.
"Ay..." Panggilnya ragu, "Ayesha, kau kah itu?"
Ayesha mendongakan wajahnya dan terkejut melihat sosok yang pernah menghiasi hatinya di masa remajanya dulu.
"Kevin...."
Syamsul hanya melongo dan tidak berani berkata mendengar Ayesha memanggil bosnya tanpa embel embel Tuan ataupun Bapak.
Kevin terlihat shock melihat penampilan Ayesha yang memakai pakaian pramubakti.
"Ay...."
Syamsul sadar diri jika antara bos dan bawahannya itu saling mengenal, tanpa permisi Syamsul meninggalkan ruangan Kevin dan menutup pintunya rapat.
Kevin tak perduli pada Syamsul yang sudah keluar dari ruangannya, ia berjalan mendekat ke arah Ayesha dan memegang kedua bahu Ayesha.
"Apa yang terjadi denganmu, Ay?"
"Kamu sedang apa disini, Kev?"
Tanya mereka bersamaan.
"Aku?" Tanya Kevin sambil menunjuk dirinya sendiri dan di angguki oleh Ayesha. "Tentu saja aku pemilik King Corp."
"Tidak mungkin, Kenzo bilang perusahaan ini milik temannya dan bekerjasama dengan Kenzo."
"Jadi kamu sudah bertemu dengan Kenzo?" Tanya Kevin lagi dengan terkejut.
Ayesha mengangguk, dan Kevin mencurigai satu hal dari saudara kembarnya itu.
"Kev..." Panggil Ayesha dengan pelan.
"Apa?" Tanyanya tak bersahabat.
"Jangan pecat aku, ya." Lirih Ayesha.
Kevin baru teringat, ia ingin menanyakan mengapa Ayesha bisa berada disini dan bekerja sebagai office girl.
"Kenapa kamu bekerja disini? Bukankah orangtua mu pemilik Wibi Group?"
Ayesha hanya diam, ia terlalu malu untuk menceritakan kehidupan pahitnya pada Kevin. Dalam pikirannya, pastilah Kevin akan mentertawainya habis habisan.
"Kev, tolong jangan pecat aku, ya. Aku mohon." Pinta Ayesha penuh permohonan.
Kevin menatap lekat wajah Ayesha, Mata bening Ayesha mengingatkannya dulu pada masa sekolah, tidak Kevin pungkiri jika Ayesha adalah gadis yang cantik, bahkan paling cantik di sekolahnya dulu, namun dunia Kevin tidak tertuju pada Ayesha.
"Kev...." Panggil Ayesha lagi karena sedari tadi Kevin hanya diam.
"Apa yang terjadi jika aku memecatmu?" Tanya Kevin.
Ayesha menghela nafas beratnya, "Aku tidak tau harus kemana lagi, jika aku berkeliaran di jalan, mungkin mereka akan menemukanku."
"Kamu kabur dari orang tuamu? Sejak kapan?" Tanyanya menyelidik.
"Aku tidak bisa cerita padamu, ini hal pribadiku, kamu bukan temanku seperti Kenzo, jadi aku tidak bisa menceritakannya padamu."
"Kenzo temanmu dan kamu bercerita pada Kenzo?" Tanya Kevin dengan sebal.
Ayesha mengangguk, "Kenzo temanku, Keysha juga temanku."
"Lalu aku?" Tanya Kevin lagi.
"Kamu, mantan kekasihku." Ucapnya tanpa rasa bersalah. "Mana ada mantan yang bercerita pada mantannya, mana ada mantan jadi teman."
"Tapi ada juga orang yang jodoh sama mantan." Sahut Kevin dengan cepat.
"Kamu mau menikah denganku, Kev?" Ayesha membolakan matanya.
"Tentu saja tidak." Jawab Kevin dengan cepat juga.
"Iya tentu saja tidak dan itu tidak mungkin juga terjadi." Ayesha menunduk tidak percaya diri, tentu saja Kevin tidak akan mau padanya, siapa juga yang mau pada wanita dengan status janda di usia yang masih muda. Lalu Ayesha kembali menatap wajah Kevin. "Jangan pecat aku ya, Kev. Aku akan melakukan hal apapun asal kamu jangan memecatku, aku butuh sekali pekerjaan ini, setidaknya jika kita bukan teman, tolong bantu aku sebagai sesama manusia."
Ada perasaan aneh di hati Kevin, ia merasa Ayesha ingin sekali di lindungi, namun apa yang membuat Ayesha seperti itu, setau Kevin Ayesha adalah wanita manja yang begitu di ratukan oleh keluarganya, sekarang dihadapan Kevin, Ayesha tak lebih dari seorang pramubakti yang bekerja padanya dan mengemis pekerjaan.
Ada apa sebenarnya dengan Ayesha? Mengapa Kevin sangat ingin mengetahuinya? Dan kenapa juga Kevin seolah kecewa karena Ayesha tidak mau bercerita padanya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mumpung senin, bolehkan aku minta jatah Vote mingguan dari teman teman readersku.
Terimakasih banyak, Readers tersayang 🥹