NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Tuan Erick

Gejolak Cinta Tuan Erick

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Teen Angst / Diam-Diam Cinta
Popularitas:531.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: Park alra

"Berapa uang yang harus saya keluarkan untuk membeli satu malam mu?"

Erick Davidson, pria tajir dengan sejuta pesona, hendak menjebak seorang gadis yang bekerja sebagai personal assistan nya, untuk jatuh ke dalam pelukannya.

Elena cempaka, gadis biasa yang memiliki kehidupan flat tiba-tiba seperti di ajak ke roler coster yang membuat hidupnya jungkir balik setelah tuan Erick Davidson yang berkuasa ingin membayar satu malam bersama dirinya dengan alasan pria itu ingin memiliki anak tanpa pernikahan.

Bagaimana kisah cinta mereka? ikuti bersama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Park alra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GCTE | Bab 21

"Beri aku waktu pah."

"Kasih Elena waktu, bun."

Di waktu yang sama namun di tempat yang berbeda, Erick dan Elena memberi jawaban yang sama atas rencana perjodohan untuk mereka berdua, ada pak Rey dengan raut wajah amarahnya dengan keputusan yang Erick berikan, ada bu Ratna dengan wajah penuh pengertiannya dengan keputusan yang Elena buat. Keadaan yang sama namun dengan reaksi yang jauh berbeda di dapatkan antara Erick dan Elena saat ini.

"Bunda mengerti, bunda juga tidak akan memaksa. Berikanlah jawaban mu jika kamu memang sudah siap," ucap bu Ratna mengusap punggung Elena dengan penuh kelembutan dan tatapan penuh pengertian.

Lain halnya yang tengah terjadi di pertemuan keluarga Erick dan Clarissa saat ini.

"Erick! kau bukan anak kecil lagi yang harus di beri pengertian!" geram pak Rey hampir kehilangan kendalinya menghadapi sikap putranya yang menurut dia keras kepala.

"Dad ... sabar." nyonya Sarah berusaha untuk menenangkan sang suami. Situasi nampak tak terkendali.

Erick menggeram kesal ia lantas pergi dari sana tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Clarissa segera menyusulnya dengan raut wajah layu. Mona juga ikut menenangkan sang ayah yang dalam keadaan marah besar sedangkan tuan Edward nampak pula meninggalkan aula meja perjamuan.

**

Sampai tiba di lobby, Clarissa yang mengejar langkah Erick berhasil menggamit lengan pria itu.

"Kenapa Erickson? why? ... " Clarissa nampak meminta penjelasan dari laki-laki itu, gurat wajahnya yang mendung semakin jelas terlihat.

Sejak dulu, ia selalu menganggap Erick adalah cinta pertamanya, dia menolak pernyataan cinta dari banyak pria karena cintanya hanya untuk Erick semata.

"Aku tak bisa Clarissa ... " ujar Erick pelan, menggelengkan kepalanya. "Aku tak mencintaimu."

Sukses pernyataan dari Erick tersebut membuat persendian Clarissa menjadi lemas, seakan satu persatu tulang di cabut paksa dari tubuhnya. Perlahan ia melepaskan cengkeramannya dari tangan lelaki itu.

"Lantas, apakah kau sedang mencintai wanita lain?" tanyanya dengan sesak menghimpit dada.

Erick nampak bergeming dengan pertanyaan yang di ajukan Clarissa.

"Jawab aku Erickson!" setengah berteriak Clarissa memaksa agar pria itu mau jujur.

Pelan Erick mengangguk. "Ya, aku mencintai wanita lain!"

Clarissa sungguh kalah kali ini. Ia kalah bahkan sebelum berjuang. Satu persatu bulir air matanya jatuh lantas segera saja ia meninggalkan Erick karena tak ingin pria itu melihatnya menangis.

***

"Ini sudah malam, apa kau mau menginap saja dulu?" tanya bu Ratna, setelah usai mereka menyantap makan malam yang begitu damai dan harmonis. Anak-anak sudah kembali ke tempat tidur dan beristirahat.

Elena menggeleng. "Tidak bun. Aku mau pulang saja, toh tidak terlalu malam juga." jawabnya.

"Baiklah, tapi dengan apa kamu pulang, nak?"

"Aku kan bawa mobil bun, masa bunda lupa?" setengah terkekeh Elena menjawab.

"Oallah, iya bunda lupa. Baiklah, jaga diri oke, jangan mampir ke manapun langsung pulang."

"Baik bun."

Terdengar suara ketukan membuat kedua wanita itu menoleh. Bu Ratna dan Elena saling bertukar pandang dengan raut penuh tanya.

"Siapa malam-malam begini bertamu?" gumam bu Ratna, curiga.

"Mungkin donatur bun." jawab asal Elena.

"Mana ada donatur yang berbagi malam begini, kamu pikir Santa Claus?" jawab bu Ratna sama ngasal nya.

"Ya sudah bunda periksa dulu," ucap bu Ratna pergi di susul Elena yang juga ikut penasaran.

***

Kriet! suara engsel pintu terbuka, bu Ratna terkejut ketika tahu siapa yang bertandang malam-malam kesini.

"Nak Bagas ... "

Pria yang di panggil namanya itu tersenyum ceria dengan keranjang parsel yang di bawanya. "Maaf bu malam-malam bertamu saya ingin ... "

"Siapa yang datang bu?"

Sontak kedatangan Elena membuat kalimat yang di ucapkan Bagas terpotong, pria itu terperangah ketika menatap langsung gadis yang beberapa hari lalu ia pinta pada ibu panti untuk menjadi istrinya.

"Ada nak Bagas Elen ... dia yang berniat untuk melamar mu." setengah berbisik bu Ratna di telinga Elena.

Elena terpaku. Ia tak tahu harus bagaimana hingga akhirnya ia hanya tersenyum membuat Bagas juga ikut tersenyum.

**

Tiba di ruang tamu, Bagas menyampaikan maksud tujuan nya.

"Kemarin ada anak panti di sini namanya Lana, dia meminta di belikan tas baru saat saya bertemu dengan nya ketika dia pulang sekolah. Saya berjanji akan memberikannya, karena sibuk saya baru menyempatkan malam ini untuk memberikannya agar bisa di pakainya besok di sekolah."

Bu Ratna memanggut-manggut seraya tersenyum maklum. "Maaf ya nak Bagas, ibu memang belum sempat memberikan Lana tas sekolah baru. Uang dari pak Bambang donatur tempo lalu habis untuk membeli keperluan dapur dan biaya obat sakit Reyhan."

"Bunda harusnya bilang pada Elena jika sedang membutuhkan uang ... " kata Elena merasa bersalah, tidak tahu kesulitan yang dialami ibu panti nya itu.

"Ibu takut menganggumu nak, kamu kan sibuk sekali."

"Tidak apa-apa." Bagas memotong pembicaraan dua wanita itu. "Bagaimana pun saya juga anak panti ini saya juga punya tanggung jawab di sini."

"Terimakasih ya nak Bagas."

"Tidak usah berterima kasih Bu. Jika bukan berkat ibu dulu mengambil saya dari pinggir jalan, saya tidak mungkin sampai ada di sini."

Suasana mendadak mengharu biru. Bagas, pria yang mungkin seumuran Elena itu begitu kalem terlihat.

"Oh ya saya Bagas." ia memperkenalkan diri pada wanita di depannya.

"Saya sudah tahu," pungkas Elena.

Bagas tersenyum tipis. "Tapi mungkin kau tidak tahu jika saya adalah teman mu dulu, bersama dengan kak Marvin."

**

Pembicaraan antara Bagas dan Elena berlanjut, bu Ratna memberi ruang untuk mereka mengobrol secara pribadi. Hingga di sinilah keduanya,di kursi taman yang pemandangan nya mengarah langsung pada langit malam ini.

"Jadi kamu adalah Bima yang dulu kucel itu? yang selalu ikut kemana pun aku dan Marvin pergi?"

"Betul?" pertanyaan Elena di angguki oleh Bagas.

"Astaga, aku hampir tidak mengenali mu sama sekali. Kau bahkan mengganti namamu?"

"Soal nama, orang tua angkat ku yang menggantikannya. Mereka punya usaha marbel yang besar di kota ini, dan aku lah yang kelak menggantikan mereka, dan soal penampilan, ya belasan tahun sudah berlalu dan penampilan ku bukan lagi seperti Bima yang kucel dulu. Wajar jika kau tak mengenalinya."

Elena menganggukkan kepala, setuju. Sambil tersenyum ia berucap. "Kau sudah jauh berbeda memang."

"Dan kini Bima yang dulu hanya bisa mengekori mu berniat untuk melamar mu," ucap Bagas seraya menoleh.

"Kau mungkin sudah tahu dari ibu panti ... "

"Ya aku memang sudah tahu." tandas Elena membuat Bagas mengerjap.

"Lalu bagaimana keputusan mu?"

"Aku perlu waktu. Pernikahan bukan hal main-main."

"Baik. Aku akan menunggu jika begitu," ucap Bagas, mantap.

1
fayna
sama mas dokter aja clar 🫰🏻
Mayora
tenanglah Elena,,,tuh ada Erick💜💜💜
Flowers
Lumayan
Aris Bos
Menarik tapi kok konfliknya panjang bangat
Devi Handayani
duh bahagia nya bila dicintai😍😍😍😍
Devi Handayani
bagus erick ini baru laki..... punya prinsip👍🏻👍🏻👍🏻😍😍😍
Devi Handayani
bisa yaa begicuu.... oke deh😌😌😅😅
Devi Handayani
waduhh 😳😳😳😳😳😳
Devi Handayani
yaahhhhhh😩😩😩😩
Devi Handayani
jangan kasih nikah ama bagas dong thor elenanya 😒😒😒😒
Devi Handayani
aahhh..... so tuittt deh pak bos😍😍😍😍
Devi Handayani
wow kaka ketemu gede🤭😁😁
Devi Handayani
lanjut thor😍😍
Devi Handayani
semoga ada malaikat tanpa sayap nolongin elena.... yang sabar yaa😥😥😥
Devi Handayani
waahhh cowo matre cowo matre ga ada otak nyeee..... ke laut sje sono😒😒😒😒
Inar Fajar
Kecewa
deta
jangan dulu tamat donk thor.... kasih lah bagaimana kehidupan erick dan elena setelah menikah dan punya anak...
Sry Ainun
haduh GK sabar pengen lanjut cerita Marvin deh
Sry Ainun
aduh selamat kan dua" nya thor
Rahmi Rahmi
rasaiin itu mona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!