NovelToon NovelToon
Ruang Hati Sang Kekasih

Ruang Hati Sang Kekasih

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:660
Nilai: 5
Nama Author: Yarasary

Bagi Krittin, pernikahan ini bukanlah tentang cinta—melainkan tentang balas dendam. Bertahun-tahun ia menyimpan kebencian mendalam terhadap keluarga Velora, yang dianggapnya telah menghancurkan keluarganya dan merampas segalanya darinya. Kini, dengan perjodohan yang dipaksakan demi kepentingan bisnis, Krittin melihat ini sebagai kesempatan emas untuk membalas semua rasa sakitnya.

Velora, di sisi lain, tidak pernah memahami mengapa Krittin selalu dingin dan penuh kebencian terhadapnya. Ia menerima pernikahan ini dengan harapan bisa membawa kedamaian bagi keluarganya, tetapi yang ia dapatkan hanyalah suami yang memandangnya sebagai musuh.

Ruang hati sang kekasih adalah kisah tentang pengkhianatan, luka masa lalu, dan perjuangan antara kebencian dan cinta yang tak terelakkan.


bagaimana kisah mereka? yuk kepoin kelanjutan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yarasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Orion melangkah masuk dengan wajah merah padam, amarah nya meluap ketika mendengar kabar putri tunggal nya overdosis obat-obatan padahal yang ia tahu Velora tidak pernah berani menyentuh benda semacam itu.

" Ayah?! " Velora terpaku melihat raut wajah tak biasa dari ayah nya, tak bergerak sedikit pun ketika Orion mulai melangkah mendekat.

" Apa yang kamu coba lakukan? " Suara Orion terdengar sarkas dengan tatapan tajam yang tak pernah Velora lihat sebelum nya.

" Tuan, tolong jangan marahi nyonya, kondisi nya belum membaik, nyonya Velora masih sakit tuan. " Gena menengahi dengan cepat, berharap majikannya bisa mengerti.

Orion kini beralih menatap wanita yang ia tugas kan untuk menjaga Velora, hingga tak menunggu lama satu tamparan mendarat di pipi kanan Gena namun tak ada reaksi apapun seolah sudah memastikan jika hak seperti ini akan terjadi. Berbeda dengan Velora yang terlihat syok dan tak menyangka jika ayah nya begitu ringan tangan.

" aku menugaskan mu untuk berdiri di samping Velora bukan hanya untuk menjadi penonton, semua tugas yang aku berikan pada mu gagal. Dan sekarang kau dengan tidak tahu malu nya mengemis untuk aku mengampuni anak bodoh ini. "

Plakk...

Velora menarik Gena untuk berdiri di belakang nya, " Ayah tidak seharusnya memukul Gena, dia tidak salah, dia sudah melakukan semua tugas nya dengan melindungi ku. Dan untuk masalah aku yang overdosis, ini tidak ada hubungan nya dengan gena. Aku yang menginginkan semua ini terjadi... "

" Kau membuat ku hilang ke sabaran, asal kamu tahu, tidak ada satupun yang Gena kerjakan. Kamu terlalu polos jika berpikir aku mengirim Gena hanya untuk menjaga mu, dia memiliki tugas penting lain tapi tidak dia kerjakan. Dan itu membuat ku terlilit masalah sekarang. "

Velora menatap Gena karena tak mengerti ke mana arah pembicaraan mereka, namun wanita itu hanya menggeleng dengan mata berkaca- kaca.

" biar aku memberitahu mu velora. Gena tidak mengikuti ucapan ku untuk memberikan racun pada tuan muda keras kepala itu, kalau saja dia melakukan nya, mungkin sekarang aku bisa menikmati wajah kesakitan dia yang perlahan akan menjemput kematian tanpa harus aku sendiri yang membunuhnya."

tubuh velora membeku, Kepala nya pusing memikirkan kata-kata sang ayah yang begitu tak masuk akal di otak nya. siapa yang Orion maksud? kalau tuan muda keras kepala itu ada, orang yang bersangkutan sudah pasti suami nya, tapi tidak mungkin kan seorang mertua menginginkan kematian menantunya sendiri. Orion tidak mungkin setega itu, begitu lah yang ada di pikiran velora tentang ayah nya.

" Gena apa yang di katakan ayah itu bohong kan? " suara velora sangat lirih, antara karena tubuh nya yang lemas dan tenaga terkuras akibat ketidak percaya yang membuat nya muak.

tak ada jawaban, Velora tidak dapat memikirkan kata- kata lagi yang pantas untuk meluapkan segala perasaan nya. bagaimana dia bisa menatap wajah suami nya sekarang, Krittin menginginkan kematian Velora karena tahu jika nyawanya terancam kalau terus berdekatan dengan nya.

" jangan sakiti suami ku ayah, dia tidak bersalah apapun. " pinta Velora sekuat tenaga.

" itu dalam pandangan mu, kamu tidak tahu apa yang sudah dia lakukan pada ayah. dia menghancurkan reputasi ayah dan cinta perusahaan Raventhorn Corp... "

" tapi itu tak sebanding dengan nyawa seseorang ayah. " Velora menyela dengan cepat, kegelisahan mematikan seluruh ketakutan nya hingga tanpa sadar suara nya meninggal dalam setiap kalimat yang ia ucapan kan.

" kamu berani bicara lantang ke ayah sekarang. " wajah Orion memerah karena amarah.

" ayah ku adalah seorang pria dewasa yang penuh perhatian, bukan pria jahat seperti anda. "

tawa Orion pecah, menggema di ruangan bernuansa putih itu, tatapan nya tajam melayang menusuk Velora " dan anak ku tidak pernah berubah menjadi seorang wanita yang manis juga bodoh seperti ibunya."

" jangan pernah menyebut ibu, " amarah muncul melihat ejekan di senyum tipis Orion, telinga nya terasa panas dengan gemuruh hebat di dada bersamaan dengan air mata yang meluncur bebas membasahi pipi nya.

" ada apa, bukankah itu Fakta? sampai akhir kamu dan ibu mu sama. sama-sama bodoh karena mencintai orang yang tidak pernah menginginkan kalian.... "

" AYAHHH. "

Plakkk...

" jangan berteriak pada ku. "

" kenapa? kenapa berbuat seperti ini? apa penderitaan ibu belum cukup bagi ayah? sebenarnya untuk apa aku mendapatkan kehangatan sosok ayah selama ini jika pada akhirnya aku akan di biarkan terbunuh, kenapa tidak membuang ku saja atau biarkan aku tidak pernah terlahir, dari pada aku harus tumbuh dari tangan orang yang tidak punya hati dan perasaan seperti ayah. "

Plakkk...

satu tamparan kembali Velora dapatkan, hati nya sakit bukan karena tamparan yang begitu keras hingga membuat ujung bibir nya sobek, melainkan sikap seng ayah yang benar-benar tega memukul nya tanpa belas kasih meski tahu dirinya sedang sakit.

" apa yang terjadi di sini? " suara dokter Arsenal terdengar, tatapan pria itu jatuh pada luka berdarah di sekitar bibir Velora, lalu beralih pada asisten wanita itu yang masih sesenggukan.

" tuan sebaiknya anda tidak membuat keributan, pasien membutuhkan istirahat penuh. silahkan keluar, sebelum saya menyuruh petugas untuk menyeret anda pergi. " ucap Arsenal pada tuan Orion.

tubuh Velora ambruk tepat setelah ruangan hany tersisa empat orang di sana. gena dengan panik mendekati tubuh majikan nya, membiarkan Arsenal manggendong dan meletakkan tubuh Velora kembali terbaring di atas kasus.

tak berapa lama Velora sadar ketika Arsenal dan salah seorang perawat tengah memeriksa keadaan nya. mata sembab itu perlahan memutari ruangan mencari sosok yang terus menempel pada nya, menyadari itu Arsenal membuka suara.

" Gena ada di luar, anda tenang saja. "

Velora memandang Arsenal cukup lama, sebelum membuka mulut dan bertanya " apa kondisi tuan Krittin baik-baik saja? "

" iya nyonya, tidak terjadi apa pun dengan tuan Krittin. "

" lalu siapa yang sakit? aku melihat Jayden berjalan tergesa, ku pikir hal itu sangat serius karena tidak biasanya dia terlihat seperti itu? "

kini giliran Arsenal yang terdiam, dia tahu kecurigaan Velora tapi dia juga tahu jika pasien nya ini tidak bisa menerima sesuatu yang memberatkan pikiran nya untuk saat ini. tapi mengelak saja tidak cukup, pasti sebentar lagi Velora juga mengetahui nya, yah meskipun bukan kewajiban Arsenal untuk menjadi orang yang mengatakan hal itu.

" ada seseorang yang sedang tuan Krittin jaga. "

" apakah itu seorang wanita? "

" apa anda ingin menemui nya, saya bisa membantu anda men.. "

" tidak tidak, aku tidak mau mengganggu nya. " Velora menyela cepat dengan senyuman yang ia tampilkan menutup luka.

" selama tuan Krittin baik-baik saja itu sudah cukup bagiku. dokter bisakah aku meminta bantuan mu? "

" tentu saja, katakan saja nyonya, saya akan melakukan jika mampu. "

Velora tersenyum semakin cerah " terima kasih dokter, saya hanya mau meminta bantuan untuk selalu mengecek kesehatan tuan Krittin. aku takut ada racun yang tidak di ketahui bersarang dalam tubuh nya dan menyakiti nya suatu saat, tolong jaga dia karena tuan Krittin sering melupakan apapun saat sedang bekerja, dan juga dia kecanduan alkohol kalau sedang marah, tolong untuk ingat kan dia jika itu tidak baik untuk tubuh nya... "

" nyonya." Arsenal sungguh ikut merasakan sesak melihat Velora yang begitu peduli dan mengatakan semua tentang kebiasaan suaminya dengan berderai air mata.

" maaf, maaf membuat anda melihat hal yang menyedihkan. a-aku benar-benar minta tolong untuk jagakan tuan Krittin, aku tidak bisa berbuat apa pun untuk nya. "

Arsenal tersenyum teduh, mengusap pundak wanita itu untuk menenangkan " anda tenang saja, saya pasti akan melakukan itu semua tanpa anda minta. sekarang bisakah anda beristirahat dengan tenang. "

Velora mengangguk, menarik selimut untuk lebih tinggi menutupi tubuh nya dan mulai memejam.

Tuan istrimu benar-benar begitu tulus mencintai anda, apa anda sungguh tidak peduli dengan itu.

Next

Jangan lupa komen, like dan subscribe. Bintang lima nya juga ya....

Terimakasih, lop yuu....

1
Nur Rohimah
emosi banget ni orang, 😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!