Ameera Ku Sayang
Seorang pria menatap lurus keluar jendela dengan mata berkaca kaca. dia adalah Alex Wijaya CEO perusahan nomor satu di negaranya. Berbulan bulan dia kesana kemari mencari wanitanya tetapi belum satu petunjuk pun alex dapatkan .
Apalagi saat mengingat semua perlakuan buruk pada wanita yg sedang dicari carinya. Menyesal pun sudah terlambat "Ameera, kumohon maafkan pria brengsek ini. Kembalilah sayang,kau bisa menghukum ku semaumu tapi jangan hukum aku dengan cara seperti ini sayang".dengan air mata yg meluncur tanpa bisa dicegah.
Kembali alex menerawang kejadian beberapa bulan kebelakang.
.
.
.
"Ampun.. mas kumohon hentikan hiks hiks tol..long hiks hiks sakiit"tangis Ameera saat Alex dengan kejamnya menjambak rambut dan menginjak telapak tangan Ameera dengan sepatunya.
"Hahahah.. kesakitan mu adalah kebahagiaanku.. kau tidak lebih dari seorang babu dimataku, mengerti kau"tegas alex dengan senyum angkuhnya.
"Ingat sekali lagi kau membuat kesalahan aku tidak segan segan menghukumu lebih berat lagi, apa kau mengerti?"kata alex lagi
"Ii..iya tuan saya mengerti hiks hiks", jawab Ameera berusaha menghentikan tangisnya.
.
. BRAKKKKK
.
.
Alexpun meninggalkan kamar Ameera dengan membanting pintu begitu keras.
"Astagfirullah..."Ameera tersentak kaget."hiks..hiks..hiks kapan penderitaan ini berakhir hiks.. hiks aku tidak sanggup hiks hik rasanya aku ingin mati saja tapi anak yang ada di dalam kandunganku berhak hidup hiks hiks aku harus bagaimana Tuhan",tangis Ameera pecah kembali, akibat terlalu lama menangis Ameera tertidur di lantai.
Sedangkan di lantai atas tepatnya di balkon kamar Alex menghisap rokoknya sesekali memijat kepalanya
" Aku pastikan wanita itu menderita sampai dia mengemis kematian padaku",dengan senyum devilnya.
Sudah 3 hari Alex tak pernah menampakan diri membuat Ameera begitu bersyukur sebab tidak ada penyiksaan yang ia dapatkan, sebenarnya Ameera sudah terbiasa dengan kekerasan yg ia dapatkan dari alex karna jauh sebelum dia bertemu Alex, Ameera selalu mendapatkan kekerasan dari ibu dan saudara tirinya. Namun keadaannya sekarang Ameera tengah mengandung dan ia tahu resiko yang akan didapatkan jika sampai Alex mengetahui kandungannya.
"Sayang.. mama harap kamu bertahan ya
. . Mama janji suatu saat kita bisa bahagia nak.. meskipun tanpa papa."gumam Ameera sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit menonjol.
.
.
Sedangkan di tempat beberda saat ini Alex tengah berada di club tujuannya untuk mengurangi bebannya
. "Hai bro.. ada masalah apa lagi?"tanya Dio salah satu sahabat alex.
"Hhaahhh biasa .. apalagi kalau bukan wanita sialan itu lagi,"jawab alex dengan helaan nafas beratnya.
"come on.. bro berdamailah dengan keadaan apa kau tak memiliki sedikit saja rasa iba pada gadis itu? Belum tentu juga dia bersalah bahkan kau tak pernah mencari tahu dulu kebenaranya," Dio mencoba menasehati sahabatnya.
"Cuihh.. aku tak perlu mencari tahu apapun karna aku yakin wanita sialan itu pelakunya, jadi kau tak perlu menasehtiku,"tegas Alex pada Dio.
"Baiklah terserah kau saja.. tp ingat kata-kataku kalau sampai kau menyesal atas apa yang kau perbuat sekarang maaf lex aku tak bisa membantumu," terang Dio kemudian.
"Tidak ada kata menyesal dalam hidupku.. aku paatikan itu," balasnya lagi, sebelum Dio kembali bersuara dia sudah lebih dulu meninggalkan club dengan keadaan mabuk.
"Hmm... Lex lex kapan kau akan berubah? semoga kau benar benar tak menyesal nantinya"
Batin Dio sembari menyesap rokok ditangannya.
1 jam berkendara alex sampai di rumahnya, ketika dia membuka pintu keadaan rumah sudah gelap namun samar-samar dia mendengar suara dari arah dapur.
PRANKKK...
"Wanita sialan apa yang kau lakukan di rumahku? Hah..siapa yang memberimu izin memakan makanan yang ada disini?" Bentak alex pada Ameera.
Alex begitu murka saat ia mengetahui ternyata sumber suara yang di dengarnya tadi adalah suara Ameera yang sedang memakan makanan yang ada di dalam kulkas.
"Ma..maf tu..tuan saya lapar." Jawab ameera sambil menunduk takut.
"Apa kau bilang? Lapar? Kau hanya boleh makan sisa makanan dariku itu juga harus dengan persetujuan ku, ingat tidak ada makan dan minum tanpa izin dari ku" alex dengan senyum mengejek.
"Ingat kalau sampai kau kedapatan mencuri makanan dirumah ini. . aku tak segan memotong tanganmu." Sambungnya lagi sambil menjambak rambut Ameera.
"Ba..baik tuan hiks hiks ."jawab ameera menahan sakit di kepalanya karna jambakan rambut alex yang begitu kuat.
Alex pun melahkah ke lantai atas menuju kamarnya, meninggalkan ameera bahkan tanpa iba alex sengaja mendorong Ameera hingga terbentur meja. Untung saja Ameera bisa melindungi perutnya dari benturan.
Brakkk.. begitu alex sampai di kamar dia membanting pintu dan menutupnya dengan kaki , dia langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Dalam hitungan menit alex memejamkan matanya mungkin karna efek terlalu banyak mabuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Tiwi
keren
2024-04-21
0
pal ishwaroppo97@gmail.com
bagus
2024-04-13
0
🍾⃝ ͩ Kᷞɪͧᴍᷡᴏͣ
awal udah disuguhkan yang tragis" tapi aku zukak
2024-03-21
1