Naya menjadi wisudawan terbaik di hari itu. Tapi siapa sangka, ternyata Papanya sudah menikahkan Dia dengan anak temannya sendiri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Naya.
Lantas apakah Naya akan terpaksa melanjutkan rumah tangga barunya atau lari dari kenyataan?
Simak terus updatenya di TERJEBAK PERNIKAHAN RAHASIA DI HARI WISUDA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 Naya si Keras Kepala
Makan malam telah selesai. Mereka semua bubar dengan keyakinan masing-masing. Papa Firman kokoh dengan pendiriannya untuk tetap pindah rumah besok bersama Mama Sindi. Naya tidak ingin orangtuanya pindah. Alfath diam dengan seribu rencana.
...****************...
Pagi telah tiba, pukul 08.00 Naya dan Alfath harus sudah sampai di kampus baru Mereka untuk mengurus beberapa hal yang tidak bisa di urus oleh Pak Firman.
Naya sudah rapi duluan, mengenakan celana kulot dan kemeja resmi. Dia bukan tipe orang yang suka mengumbar tubuhnya dengan pakaian serba mini di era gempuran wanita sexy. Dia segera menuju ke ruang makan. Mbok Jah sudah menyiapkan sarapan yang lezat. Menu favorit Naya lagi.
Tak lama kemudian Alfath menyusul bergabung ke meja makan. Disana sudah ada Pak Firman dan Mama Sindi juga. Dia juga mengenakan pakaian resmi yang hampir senada dengan dresscode Naya.
Naya tersedak saat terkejut melihat Alfath tampil dengan elegant. Simple tapi terlihat lebih muda dan segar dari biasanya.
“Huk... huk... ”
“Sayang... pelan-pelan, ini juga baru jam 06.45 kan. Jadi santai saja sarapannya... ” Mamanya menyodorkan segelas air minum.
“Bukan buru-buru Ma tapi__”
Huk... huk...
“Bukan itu Ma... ” Batinnya berkata tapi tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata. Sebenarnya nalurinya memuji ketampanan Alfath. Entah mengapa hari itu penampilannya beda dari biasanya.
“Naya memang seperti itu Ma kalau makan. Suka buru-buru. ” Alfath memecahkan keributan yang di sebabkan Naya.
Naya geram di buatnya. Dia menginjak kaki Alfath di bawah meja makan. Alfath duduk tepat di depannya.
“Aw... ” Seketika Alfath langsung melotot ke arah Naya. Papa Mama mereka yang sadar akan hal ini hanya diam-diam memperhatikan mereka berdua.
...****************...
“Diem mulu kesambet loh nanti... ” Alfath memecahkan keheningan di dalam mobil. Sejak tadi Naya hanya diam seperti biasanya. Hanya menatap keluar kaca. Melihat pemandangan pagi. Jalanan yang macet akibat angka kendaraan semakin tinggi.
“Hmm... ”
“Mau turun dimana nanti...? Parkiran atau depan gedung rektorat...? ”
“Perempatan aja, sebelum masuk gerbang... ”
“Yakin...? itu lumayan jauh sih. Mau jalan...? ”
“Hmm... ”
“Yaudah sambil olahraga... ”
“Hmm... ”
“Nanti jam 11.00 Kita udah harus pulang. Bantuin Papa Mama pindahan. ”
“Hmm... ”
“Sok cuek. ” Batin Alfath dalam hati.
“Eh... stop, stop... ” membuat Alfath mendadak berhenti.
”
“Ngapain...? ”
“Sampai sini aja... ”
“Hey... ini masih jauh. Jangan Coba-coba bikin Aku susah lagi dong... ”
Tanpa banyak bicara Naya langsung turun dari mobil. Alfath ikutan turun menyusul Naya.
“Nay, mau Kamu apa sih...? ”
“Nggak apa-apa, cuma mau pesan ojek online. ”
“Kan bisa di dalem mobil aja pesannya. ”
“Aku tuh muak sama Kamu. Di dalem mobil ngajak ngomong mulu. Sampek gatal telingaku dengerin ocehan-ocehan nggak jelas. ”
“Ok, fine. Kalau Kamu nggak suka tinggal bilang. Gitu aja dibikin repot. Ya udah ayo masuk... ”
“Nggak usah. Kamu duluan aja. ”
“Ayo... ” Alfath menarik paksa tangan Naya agar masuk kedalam mobil.
“Nggak mau. ”
“Kita nanti bisa telat. Itu aja, Aku nggak ada maksud apa-apa... ”
tin... tin... Seorang tukang ojek online datang.
“Apa benar atas nama Naya...? ”
“Iya Pak, mari... Nanti Saya keburu telat... ”
“Mari Neng... ” Naya meninggalkan Alfath begitu saja.
“Cakep juga ternyata cewek ini... ” Batin Si tukang ojek online memperhatikan Naya dari kaca spion. Naya dari tadi juga hanya diam tanpa bertanya apapun kepada Bang ojol.
“Sesuai alamat tujuan kan Neng...? ”
“Iya Pak... ”