Pasti ada asap, makanya ada api. Tidak mungkin seseorang dengan tiba-tiba membenci jika tidak ada sebab.
Itu yang di alami Adara gadis 25 tahun yang mendapatkan kebencian dari William laki-laki berusia 30 tahun.
Hanya karena sakit hati. Pria yang dulu mencintainya yang sekarang berubah menjadi membencinya.
Pria yang dulu sangat melindunginya dan sekarang tidak peduli padanya.
Adara harus menerima nasibnya mendapatkan kebencian dari seorang yang pernah mencintainya.
Kehidupan Adara semakin hancur dikala mereka berdua terikat pernikahan yang dijalankan secara terpaksa. William semakin membencinya dan menjadikan pernikahan itu sebagai neraka sesungguhnya.
Mari kita lihat dalam novel terbaru saya.
Apakah 2 orang yang saling mencintai dan kemudian berubah menjadi benci. Lalu benci itu bisa kembali berubah?
Terus di ikuti dalam Novel ini. Jangan lupa like, koment dan subscribe.
Follo Ig saya.
ainunharahap12.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 21 Malam Panas
Suasana sedikit panas dengan Adara yang menatap pria yang tidak sadarkan diri itu dengan suara hembusan nafas yang menerpa wajahnya. Adara tampak sendu dengan beberapa kali kesulitan menelan salivanya.
Sampai akhirnya William perlahan membuka matanya. Mata sayu itu jelas melihat wanita di atasnya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya William dengan suara serak.
"Maaf! aku tidak bermaksud apapun, Aku hanya ingin membantu kamu untuk beristirahat," jawab Adara.
"Bukan itu yang aku tanyakan. Aku menanyakan kenapa kamu harus menikah denganku hanya demi uang dan kamu masih dapat menjalani hubungan dengan laki-laki bajingan itu. Apa uang yang kamu dapatkan untuk dia?" tanya William yang sejak tadi berbicara terdengar sangat sesak.
Adara geleng-geleng kepala yang tidak mengerti apa yang dimaksud William.
"Kenapa kamu tidak pernah mengakui semua perbuatanmu? Kenapa kamu terus aja menipu ku? Kamu bersandiwara di belakangku?"
"Aku tidak menipumu,"
"Aku memberimu izin keluar dari rumah. Karena aku masih memiliki rasa sedikit iba kepadamu. Tapi! Ternyata kau hanya menemui pria itu. Kau rela melakukan apapun demi dia dan sampai berlutut di hadapanku hanya untuk dia," ucap William.
"Tidak William! Aku tidak melakukan apa yang kamu katakan," Adara terus saja mencoba untuk menyangkal semua perkataan William.
Cih!
William menyergah nafasnya ke samping dan tiba-tiba sangat cepat dia membalikkan posisi tubuh mereka yang sekarang Adara sudah berada di bawahnya yang membuat Adara kaget.
Suara nafas Adara terdengar naik turun, wajahnya tampak panik dengan melihat pria yang di atasnya yang memperlihatkan tatapan mata yang seperti ingin menerkamnya.
"Aku jadi penasaran sebenarnya seperti apa jika kau berada di atas ranjang bersama laki-laki. Jika kau bisa melakukan semua itu kepada orang lain. Maka kau juga harus bisa melakukan kepadaku," sinis William.
"Apa maksud mu?" tanya Adara.
Tidak ada jawaban dari William yang tiba-tiba Adara kaget saat tangan William menyentuh pahanya yang menaikkan bagian dressnya. Adara yang mencoba menghentikan hal itu dengan menahan tangan kekar itu dan langsung mendapat tatapan amarah dari William.
"Jika aku yang melakukannya maka akan menolak dan sementara kau dengan mudahnya melakukan hal itu kepada orang lain. Kau masih ingin jual mahal Adara," ucap William.
"Kamu sedang mabuk! Jangan melakukan hal itu?" ucap Adara.
William tersenyum miring mendengarnya, "kenapa? Kau ingin aku menyentuh saat aku sadar. Tidak Adara. Justru saat seperti ini aku menyentuhmu jauh lebih baik. Dengan begitu aku tidak akan merasa jijik sah menyentuh wanita bekas sepertimu," jawab William.
Kata-kata kasar itu cukup menyakitkan yang menusuk sampai ulu hati Adara.
"Kau sudah mendapatkan uang yang begitu banyak dari nenek dengan syarat menikah denganku dan paling tidak aku harus mencicipi juga bagaimana tubuh mu. Walau aku sangat jijik melakukannya," lanjut William.
Mata Adara berkaca-kaca mendengar semua kata-kata yang sangat menghina itu. Tetapi apa yang bisa dilakukan dan hanya diam.
Tanpa ada pembicaraan lagi yang tiba-tiba William menyentuh leher jenjang Adara. Adara masih berusaha untuk menolak dengan menahan kedua bahu William. Tetapi William tidak peduli yang terus melakukan apa yang dia mau.
"Kamu hanya akan menyesal William melakukan semua ini," ucap Adara dengan mata terpejam yang mencoba memperingatkan William.
"Kau benar! Aku akan menyesal yang membiarkan tubuhku menyentuh tubuhmu," jawaban dengan suara berat itu yang diberikan William.
William sekarang mencium bibir Adara. Adara sudah tidak mampu menolak laki-laki yang mabuk di atas tubuhnya itu yang penuh dengan gairah dan hasrat yang ingin menyalurkan ke tubuhnya.
Ciuman yang semakin dalam yang tidak memberikan kesempatan Adara untuk bernafas dan bisa dikatakan William sangat egois yang hanya mementingkan nafsu belaka.
Adara pasrah dengan apapun yang di lakukan William yang sekarang ciuman brutal itu sudah pindah ke leher jenjangnya yang memberikan tanda kepemilikan di sana. Entahlah apakah William sadar melakukan semua itu. Tetapi sejak tadi William berbicara layaknya seperti orang sadar.
Di tengah-tengah gairah yang semakin panas William bangkit dari tubuh Adara. Adara tadinya menolak, tetapi ketika William berhenti membuat Adara seperti merasa ada yang hilang.
Adara perlahan membuka mata dan melihat pria itu yang tiba-tiba saja sudah turun dari ranjang, jangan tanya bagaimana penampilan Adara bagian lengan dressnya yang sudah turun.
Mata Adara melihat apa yang dilakukan William yang ternyata membuka nakas dan terlihat mengambil sesuatu dari laci. William yang kembali ke atas ranjang sembari membuka satu persatu kancing kemejanya. Tubuhnya yang kekar kembali menindih Adara.
"Aku tidak akan sudi jika kau mengandung anakku!" ucapnya tiba-tiba yang membuat Adara bingung.
Apakah permainan mereka setengah jalan akan berhenti dengan perkataan dari William. Ternyata bukan. Tiba-tiba William memasukkan satu butir pil ke dalam mulutnya. Mungkin saja itu adalah pil mencegah kehamilan.
Adara tidak sempat protes atau bertanya pil apa itu dan William sudah kembali menutup mulutnya dengan ciuman yang semakin panas. Adara hanya pasrah jika malam ini William akan menyentuhnya. Sebenarnya tidak ada yang salah. Mereka berdua pasangan suami istri dan walau sama-sama tidak menginginkan pernikahan itu.
William yang berhasil melepaskan kemejanya dan membuang ke sembarang tempat dan ternyata dia juga melakukan hal yang sama kepada Adara. William yang melepas pakaian di seluruh tubuh Adara.
Adara benar-benar pasrah dengan semua yang dilakukan William yang penuh dengan nafsu. Tidak satupun tubuh Adara yang di lewatkan William. William harus menjilat ludahnya sendiri yang mana sebelumnya dia pernah mengatakan tidak sudih menyentuh Adara. Suasana hatinya yang sangat panas melihat kedekatan Adara dengan pria yang menjadi selingkuhan kekasihnya waktu itu yang membuat William tidak bisa mengendalikan diri.
Tetapi tetap William tidak menginginkan ikatan apa-apa setelah menyentuh istrinya itu yang terbukti dia langsung memberikan pil pencegah kehamilan.
Suasana kamar itu yang semakin panas dengan tangan William yang menyatukan tangan mereka berdua. Eksperesi wajah Adara yang kelihatan menahan rasa sakit dengan kepalanya yang menoleh ke sebelah kanan dan matanya yang terpejam. Tanpa terasa air mata keluar dari pelupuk matanya.
William sama sekali tidak peduli yang hanya dipenuhi dengan nafsu. Melakukan penyatuan dengan Wanita yang tampak lelah dan sejak tadi menahan rasa sakit dan entahlah apakah rasa sakit itu berubah menjadi kenikmatan.
Kamar William yang sangat tidak sudi dimasuki Adara yang akhirnya menjadi saksi percintaan mereka berdua dengan penuh kenikmatan satu sama lain.
***
Percintaan pasangan suami istri itu yang akhirnya usai juga. Dengan suasana kamar yang terlihat sedikit berantakan dengan pakaian mereka berdua yang berserakan di atas lantai.
Tempat tidur yang awalnya rapi juga terlihat berantakan dengan Adara yang terlihat terbaring miring yang masih tanpa busana dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Tidak ada William sama sekali di dekatnya. Mungkin saja berada di kamar mandi yang terdengar suara air. William yang akhirnya membersihkan dirinya agar terlihat fresh yang sekarang berada di bawah shower dengan mencuci rambutnya menggunakan sabun dan pandangan matanya yang terlihat ke bawah.
William memejamkan matanya kalau mengingat bagaimana percintaan dia dengan Adara. Walau dipenuhi dengan alkohol yang ternyata William mengingat semua itu.
"Jelas-jelas waktu itu aku melihat dia sama dengan laki-laki bajingan itu berada dalam kamar. Lalu kenapa dia sama sekali belum pernah disentuh oleh siapapun," ucapnya.
Bersambung......