Sultan Zayid Athalah, diusianya yang hampir 30 tahun dia didaulat untuk memimpin perusahaan menggantikan sang ayah Bima Athalah yang memutuskan untuk lengser dari jabatannya dan pindah ke kota kecil untuk menikmati masa tuanya di sebuah perkebunan anggur bersama dengan ibunya Kinanti Athena Athalah
Sultan mempunyai perangai yang buruk, dia adalah seorang pria yang angkuh, suka bertindak semena-mena dan suka bergonta-ganti pasangan serta menghamburkan uang sehingga dengan sangat terpaksa sang ayah harus mengutus seorang bodyguard untuk menemani dan mengawasinya kemanapun dia pergi.
Sultan tak menyangka jika bodyguard yang diutus oleh sang ayah adalah seorang wanita yang menurutnya sangat kaku, tidak cantik bahkan tidak modis sama sekali. Dia selalu berpakaian serba hitam, jas dan celana panjang hitam serta kemeja dan sepatu kulit hitam dengan rambut pendek cepak seperti seorang pria.
" Cih...jangan harap aku bisa dekat denganmu!"
" Saya disini bukan untuk mendekati Anda tuan "
Gila...kaku banget ini mahluk! Sultan membatin
WARNING!
Tidak ada korelasi nya dengan agama dan budaya manapun!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Sally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Shakira
" Katakan padaku siapa pelakunya Shak!!! Akan aku hancurkan dia, akan ku bunuh dia !!" Amarah Nico memuncak, dia benar-benar ingin menemukan orang yang telah tega melakukan hal itu kepada Shakira dan melenyapkan nya dari muka bumi.
Sultan terlihat sibuk dengan handphone nya, dia sedang menghubungi seseorang. Tak lama dia menghampiri keduanya kembali.
" Aku meminta bantuan Javier, sebentar lagi dia akan datang kesini " Javier adalah asisten sang ayah yang mengawal Sultan sebelum Shakira datang untuk menggantikan nya.
Shakira masih terdiam, dia menatap Nico dan..
" Aku merindukanmu kak..." Nico menarik Shakira kedalam pelukannya dan sesekali mencium puncak kepala nya.
" Aku pun sama Shak... Maafkan aku yang telah meninggalkan mu " Nico melepas pelukannya. Suara seorang pria yang memasuki kamar Sultan menghentikan adegan peluk memeluk yang sedang terjadi.
" Selamat siang tuan-tuan " Javier memasuki kamar Sultan, dia mengangguk kepada Shakira dan menghampiri nya. Setelah memperkenalkan diri Javier pun memulai sesi terapinya.
" Ceritakan lah semuanya kepada kami..." Javier menyentuh tangan Shakira. Shakira tetap berada diatas tempat tidur Sultan dengan posisi menyenderkan tubuhnya disenderan ranjang, sementara Sultan dan Nico duduk di sofa kamar tersebut dan Javier duduk disamping Shakira.
Shakira pun menceritakan semua kisahnya..
Flashback on
Sepeninggal nya sang paman Shakira terpaksa harus menjual semua aset milik orang tuanya untuk membayar hutang yang jumlahnya sangat besar dan hanya menyisakan sedikit uang untuknya menyambung hidup.
Awalnya dia akan meminta bantuan pada Brandon dan Jordan, dua sahabat setia yang selalu mendukung nya hanya saja saat itu keadaan mereka pun sedang sama-sama kurang baik. Secara ekonomi mereka hampir terpuruk sehingga Shakira mengurungkan niatnya.
Shakira mulai mencari pekerjaan-pekerjaan part time hingga ke beberapa kota untuk bisa bertahan hidup. Dan karena dia begitu paham dunia gimnastik maka dengan sangat mudah dia bisa mendapatkan pekerjaan disalah satu sasana olahraga dikota XX, apalagi mereka mengenal Shakira sebagai keponakan dari Alfred, sambil tetap berharap agar bisa menemukan pelaku pembunuh kedua orangtuanya dan pamannya. Pria dengan tato unik di leher hingga pipinya, tato yang mirip dengan ular yang melilit salib yang terbalik.
Satu hari ketika Shakira baru selesai dengan pekerjaan nya di sasana olahraga, dia melihat ada keributan dibelakang gedung disebuah gang yang cukup sempit tempat dia membuang sampah ditempat yang biasa disana. Shakira mengendap tak ingin orang-orang itu mengetahui keberadaan nya, dia melihat sosok pria itu sedang menghabisi nyawa sang pemilik sasana olahraga dengan senjata api yang ada ditangannya dengan cara yang sama seperti kepada pamannya. Dengan menembakan peluru dikening nya.
Shakira terhenyak, dia menahan teriakan dan tangisan nya dengan menutup mulutnya sebisa mungkin, tetapi nahas baginya salah satu dari mereka mengetahui keberadaan Shakira dan mencoba untuk menangkapnya.
" Tangkap dia!" Pria itu selain bertato dia pun mempunyai suara yang khas, serak seperti seorang perokok berat.
Shakira berlari sekencang-kencangnya, tetapi kakinya terantuk batu dan dia pun terjatuh kepalanya membentur tembok hingga dia tak sadarkan diri.
Semburan air membangunkan Shakira dari pingsannya, mulut nya dibekap dengan seutas kain sedangkan tangan dan kakinya sudah terikat kuat. Dia berada didalam sebuah ruangan yang gelap dan pengap seperti sebuah basemen.
" Katakan padaku kamu bekerja untuk siapa!!" teriak laki-laki bertato itu. Shakira mencoba untuk menjawab tetapi pukulan bertubi-tubi mendarat ditubuh dan wajahnya, hingga darah keluar dari luka-luka yang dia dapatkan, diapun kembali tak sadarkan diri.
Shakira tak ingat berapa lama dia berasa disana, waktu terasa sangat lambat diruangan itu. Dia disana tanpa diberi makan dan minum seorang diri, dia sempat memohon untuk diberikan minum tetapi sayang hanya pukulan yang dia terima.
Shakira tak ingat kapan terakhir kali dia pingsan, hanya saja ketika dia terbangun dia merasa perut nya begitu lapar dan dia pun kehausan. Dia mencoba menggeser kan tubuhnya untuk mencari keberadaan air tetapi dia tak bisa menemukan nya. Tak lama mereka pun mendatangi nya kembali dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya tetapi kali ini mereka menggunakan sebuah tongkat pemukul.
" Jika kamu tak mau bicara, maka biarkan tongkat ini yang akan berbicara padamu!"
BUGH!
Satu hantaman keras mendarat di pelipisnya dan membuat nya jatuh tak sadarkan diri, darah segar keluar dari kepala Shakira.
Shakira mendengar suara ayah dan ibunya serta paman Al memanggil namanya.
" Shakira...Bangun sayang..." Dia mendengar suara merdu sang mama dan merasakan sentuhan halus dipipinya. Mata Shakira terbuka dia seperti berada di dunia yang berbeda, dia sangat bahagia disana, hidupnya terasa sangat bebas dan lepas.
Ayah dan ibunya menarik tangannya agar Shakira mengikuti mereka, Shakira masih ingat senyuman indah ketiga orang yang sangat disayanginya.
" Mama... Papa....Aku merindukan kalian, kau juga paman Al " Shakira memeluk ketiganya secara bersamaan.
" Pulanglah nak, tempat mu bukan disini...Kami mencintai mu " Perlahan suara itu hilang dan pemandangan yang ada dihadapannya menjadi gelap seketika, tetapi Shakira melihat setitik cahaya disana dan dia mencoba untuk mengikuti arah cahaya itu.
Shakira membuka matanya, dia mengedarkan pandangannya mencoba untuk melihat sekelilingnya, dia melihat orang berlalu lalang disana melakukan sesuatu kepada tubuhnya.
" Dia bangun...!! Dia bangun!! Berikan suntikan kepada nya! Dia pasti kesakitan!" Seorang pria dengan masker penutup wajah berteriak meminta tolong kepada orang-orang yang ada disana. Tak lama Shakira merasakan benda kecil yang tajam menancap di lengan dan paha nya, diapun kembali tak sadarkan diri.
Seminggu kemudian Shakira baru benar-benar tersadar dari tidur panjangnya, suster dan dokter disana telah bekerja keras untuk mengembalikan kondisi kesehatan Shakira. Sesekali ada petugas dari kepolisian yang mengunjungi Shakira dan menanyakan beberapa hal kepadanya, diantaranya mereka ingin tahu mengapa dia sampai ditemukan dalam keadaan hampir mati karena kehabisan darah ditempat pembuangan sampah dipinggir kota dalam keadaan hampir telanjang.
Shakira hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia tak ingat apa yang terjadi dengan dirinya saat itu. Yang dia ingat hanya pria bertato ular bersalib dan suara nya yang khas tapi tentunya dia tidak memberi tahukan hal itu kepada siapapun.
Setelah pulih Shakira memutuskan untuk pergi dari kota itu dan kembali ke kotanya. Shakira baru menyadari bahwa dia sudah berada di sebuah kota yang lebih jauh dari kota terakhir dia bekerja.
Shakira hidup di penampungan untuk beberapa lama sambil dia tetap mencari pekerjaan sebagai apapun agar dia bisa menyewa sebuah apartemen kecil untuk dirinya. Tak lama berselang dia kembali bisa diterima bekerja disebuah sasana olahraga, disanalah tempat Shakira berlatih setiap hari untuk menghilangkan gangguan trauma pasca kejadian yang selalu menghantui hidupnya.
Dan disana pula awal mula Shakira mengenal Kinanti, ibunda Sultan.
Flashback off
Nico berhambur menghampiri Shakira dan kembali memeluk nya.
" Maafkan aku Shak.... Maafkan aku...!!" Dia menangis kencang sementara Sultan mengeratkan rahangnya dan mengepalkan tangannya selama dia mendengarkan cerita yang disampaikan oleh Shakira.
.
.
.
To be continued 😉
Hai kakak-kakak mohon maaf jika tulisan aku membuat hati kalian gundah gulana...Jangan marahi akyu yesss 🤗🤗🤗🤗
tp yg penting bagus kok ini ceritanya 🥰🥰🥰