NovelToon NovelToon
Suatu Hari Di Tahun 2018

Suatu Hari Di Tahun 2018

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:745
Nilai: 5
Nama Author: Gregorius Tono Handoyo

Alisa, harusnya kita tidak bertemu lagi. Sudah seharusnya kau senang dengan hidupmu sekarang. Sudah seharusnya pula aku menikmati apa saja yang telah kuperjuangkan sendiri. Namun, takdir berkata lain. Aku juga tidak mengerti apa mau Tuhan kembali mempertemukan aku denganmu. Tiba-tiba saja, seolah semua sudah menjadi jalan dari Tuhan. Kau datang ke kota tempat aku melarikan diri dua tahun lalu. Katamu,

ini hanya urusan pekerjaan. Setelah kau tamat, kau tidak betah bekerja di kotamu. Menurutmu, orang-orang di kotamu masih belum bisa terbuka dengan perubahan. Dan seperti dahulu, kau benci akan prinsip itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorius Tono Handoyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Intan dan Alisa 3

Untuk kesekian kalinya. Alisa berusaha menguatkan sahabatnya. Diam-diam itu juga cara ia menguatkan dirinya sendiri.

Intan selalu merasa lebih saat berada di dekat Alisa. Sahabat memang adalah orang yang selalu menguatkan kita saat kita jatuh. Ia yang betah membuat kita kembali ingin menjadi lebih baik. Meski kadang, hatinya sedang tidak dalam keadaan baik. Kadang, ia juga sedang terluka. Namun, sahabat tidak pernah ingin melihat sahabatnya luka.

"Terima kasih, Alisa."

Mereka saling berpelukan lagi.

Hari berlalu begitu saja. Semakin lama perasaan itu mulai semakin membaik lagi. Setiap kali ia sedih, Intan mencurahkan semua perasaan kepada buku catatannya. Sebab, terkadang, akhir-akhir ini Alisa juga sibuk dengan kuliahnya. Mau tidak mau, dia harus mengerti, kadang sahabat juga butuh waktu untuk dirinya sendiri. Intan tahu, Alisa hanya sedang menguatkan dirinya sendiri. Terlihat begitu kuat, sebenarnya ia sama seperti Intan. Rapuh. Hal yang akhirnya berarti bagi Intan.

Bahwa serapuh apa pun perasaan perempuan, ia harus tetap menjadi kuat. Ia harus tetap terlihat kuat. Karena tidak ada orang lain yang bisa membuat kita terlihat kuat selain dirinya sendiri.

Lelaki sering kali lupa diri. Saat asmaranya me- muncak ia bisa dengan sesuka hatinya meninggalkan. Setidaknya, itulah yang dialami Intan. Lelakinya yang jatuh hati kepada perempuan lain, memilih melepaskanya. Namun, ada kebiasaan buruk lelaki. Merasa tidak bersalah kepada perempuan yang disakitinya. Dan, seenaknya meminta kembali setelah ia juga ditinggalkan perempuan yang membuatnya menanggalkan.

"Aku menyesal, aku ingin kembali. Pintanya. Ada suasana sedih dan menyedihkan di matanya.

Intan menatap mata lelaki itu. Sungguh semuanya sudah terasa beda. la masih ingat, betapa dulu ia ingin lelaki itu menyadari betapa ia mencintainya. la ingin sekali lelaki itu tahu, diam-diam setiap malam ia menangisi kepergiannya. Betapa bencinya ia mendengar permintaan menjadi kakak-adik. Namun itu dulu, ternyata waktu telah mengubah segalanya.

Sudah terlalu lama ia menunggu, dan perasaan sayang itu seolah sudah menumpuk dalam buku catatannya. Bukan lagi dalam hatinya la tidak menjawab apa pun. la hanya tersenyum kepada lelaki itu.

"Berdirilah, kau tidak pantas memohon maaf padaku Ucapnya pelan. la tetap perempuan yang dulu membuat lelaki itu jatuh hati. Lembut dan tidak banyak neko-neko. Namun, perasaannya sudah terlanjur menghilang, lenyap bersama sedih yang begitu memedihkan dulu. "Temukanlah perempuan lain, aku sudah menganggapmu masa lalu."

Mata lelaki itu terlihat meminta maaf, seolah memohon ia tidak akan menyakiti lagi.

"Masa lalu adalah kenangan. Dan, kita hanyalah kenangan." Intan menutup ucapannya. Hal yang harus diartikan lelaki itu. Ia bukan Intan yang dulu lagi. Tidak semua perempuan bersedia menjadi tempat pulang saat lelaki yang pernah dicintainya membuat luka. Walau mungkin luka itu sudah hilang. Patah hati tetap saja bisa menjadi kenangan tidak menyenangkan yang diulang.

Intan memeluk Alisa.

Semoga nanti kau menemukan seseorang terbaik untuk hidupmu. Dia memeluk Alisa. Doa yang sama diucapkan Alisa dalam hatinya. Mereka dua sahabat yang saling menguatkan, bahkan saat mereka sebenarnya sedang berusaha menguatkan diri sendiri.

"Mau diapakan diary-mu?" Alisa menatap Intan yang sedang membereskan buku catatan hariannya.

Setahun ini tidak kurang dari tujuh buku catatan harian ditulisnya.

"Mau disimpan. Mana tahu, nanti aku berniat menulis novel. la tertawa.

"Ide bagus. Kalau tidak bisa jadi bagian hidup. barangkali kenangan memang layak dijual buat biaya hidup. Alisa ikut tertawa.

Malam itu tidak ada lagi sedih. Yang adanya hanyalah suara tawa atas ingatan-ingatan, betapa konyolnya mereka dulu saat patah hati.

1
Akun Kedua
ini sudut pandang orang berapa kak, maksudnya povnya? 1, 2, 3? soalnya agak aneh pas baca dialog irvan sama alisa.. deskripsinya agak sedikit diperbaki lagi kak, soalnya baca deskripsinya serasa baca surat hehe.. tapi untuk cerita udah bagus, 😊👍 plotnya juga dibuat dengan matang 😊👍
Akun Kedua: sama2 kak 😉
IJ: siap kakak terimakasih banyak🙏😚
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!