Cinta atau benci?!
Rehan Alevando Pratama. Rehan itu hanya ada satu, tapi sifat nya bisa menjadi dua. Kadang baik, kadang kejam. Bukan kah Rehan sama seperti bunglon, beda tempat beda sifat!!!
Ini adalah perjodohan yang dipaksa olh 3 keadaan, keadaan lah yang memaksa agar Rehan terus mau untuk menjaga Naumi, bahkan tamat SMA pun Rehan sudah berniat untuk menikahi nya.
Awalnya Rehan berjanji, kalau ia akan mencoba untuk menyayangi dan mencintai Naumi. Namun, mengapa disaat Rehan mulai jatuh cinta. Naumi malah merusak kepercayaan, dan berkhianat dibelakangnya.
Apakah Rehan dan Naumi akan terus bersama hingga menikah? Atau akan berakhir sampai disini saja?
Ayo yang penasaran sama kisah nya Rehan dan Naumi, buruan baca! Capcusss!!!
~
Didalam cerita ini mungkin akan ada mengandung sedikit bahasa kasar. Jadi dimohonkan untuk para readers, harus bijaklah dalam membaca!
Jangan jadikan bahasa bahasa kasar di cerita ini sebagai contoh untuk kalian mengucapkan nya.
Cuzzz bacaaaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sahidainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Twenty one. First Kiss
Malam ini terang nya rembulan telah menerangi kegelapan di malam hari, Naumi mengusap-ngusap lengan nya yang terasa dingin akibat tusukan angin malam. Sekarang Naumi sedang berdiri didepan jendela kamar nya yang kecil, ia terus memandang sinar rembulan itu. Naumi merasa kalau ada Aska di sana, yang sedang menemani nya.
Ya selesai pulang main bersama Zera dan Imey tadi, Naumi pun seketika langsung mandi, dan mengerjakan tugas. Setelah itu Naumi tak memilih untuk tidur, ia malah berdiri didepan jendela kamarnya, untuk menatap sang bulan dan bintang, berharap akan ada Aska yang melihat nya dari atas sana.
"Kak Aska. Naumi rindu banget sama kakak." lirih Naumi, ia meneteskan sedikit air mata nya. Namun mengusap nya kembali. Karena telinga nya mendengar suara notifikasi dari handphone nya.
Naumi membuka aplikasi yang berwarna hijau, WhatsApp. Ternyata sudah tertera nama Rehan yang paling atas, itu tanda nya Rehan lah yang baru saja mengirim kan pesan. Maka dengan cepat, Naumi membuka nya.
Rehan: Knpa blum tdur?
Anda: Ini juga udh di kasur, mau tdur.
Rehan: Jgn coba² bohong deh sama gue.
Naumi menyipitkan mata nya bagaimana Rehan tau kalau ia sedang berbohong.
"Kok Rehan bisa tau sih, aku lagi bohong." gumam Naumi, dan saat itu juga, ada satu notifikasi lagi masuk dari handphone nya.
Rehan: Lo lagi berdiri di dekat jendela kamar kan, skrng lo tidur udah malam.
Selesai membaca pesan dari Rehan, Naumi terus mencari keseluruh arah luar, pasti ada Rehan desekitaran rumah nya. Dan benar saja ternyata Rehan sedang melihat nya dari kejauhan.
"Rehann!" teriak Naumi. "Kamu jangan pergi dulu!bentar aku kesana." setelah mengatakan itu Naumi langsung berlari keluar dari kamar nya. Rehan disana hanya bisa menggeleng kan kepala saja.
"Rehan!" panggil Naumi saat sudah mendekat.
"Kenapa keluar?" tanya Rehan dingin.
"Mau jumpai kamu lah."
"Diluar dingin, mending sekarang lo masuk." ujar Rehan.
"Mau nanya bentar boleh?"
Rehan menghela nafas nya, "Mau nanya apa?"
"Yang kamu pergi tadi itu ngapain? Maaf kalau aku kepo." ucap Naumi menunduk.
Rehan tersenyum, Naumi ini lucu sekali, ia pengen tahu tetapi ia takut. Rehan mengangkat dagu Naumi dengan jari nya. "Lo bicara sama tanah, nunduk terus dari tadi." cetus Rehan.
Dengan perlahan-lahan, Naumi menatap mata elang Rehan yang begitu indah.
"Gue tadi cuma bantuin anggota gue yang di serang sama geng motor lain." perjelas nya dan Naumi hanya mengangguk paham.
Rehan melepaskan tangan nya yang menyentuh dagu Naumi, "Gue balik ya." pamit nya.
Naumi terdiam, lalu. "Eh tunggu dulu, ayo ikut aku!" ajak Naumi lalu menarik pergelangan tangan nya Rehan. Sedangkan Rehan hanya bisa menurut mengikuti langkah kecil Naumi menuju masuk ke dalam rumah nya, tanpa membantah.
"Kamu duduk disini dulu!" ujar Naumi, menunjuk sofa kecil nya. Rehan pun mengikuti kemauan Naumi, sedangkan Naumi pergi entah mengambil apa.
Tak lama kemudian, Naumi balik dengan membawa kotak P3K di tangan nya. Lalu ikut duduk di samping Rehan.
"Di wajah kamu ada luka Rehan, kenapa gak diobatin." oceh Naumi, sambil membuka kotak tersebut dan memilih kapas nya.
"Jadi lo mau obatin luka gue?" tanya Rehan menahan senyum nya.
"Kalau kamu izinin." balas Naumi.
Rehan tertawa kecil, "Luka gue ini luka kecil, udah biasa gue alami. Jadi gak perlu di obatin."
"Kamu gak boleh sepele, luka kecil itu juga bisa infeksi." tutur Naumi, tangan nya sudah merambat di wajah Rehan.
Rehan diam, ia memperhatikan setiap gerakan dan mata Naumi, jarak mereka sekarang terlalu dekat. Sampai tiba-tiba saja, Rehan mengehentikan tangan Naumi yang sedang mengobati nya, Naumi hanya bisa diam melongo. Jantung nya sekarang benar-benar tidak normal, Naumi tidak sadar kalau ia sudah sedekat ini dengan Rehan.
"Lo lucu, gue suka."
Degh. Naumi sudah gugup setengah mati, jika di tanya baper atau enggak? Tentu saja Naumi baper. Bagaimana tidak Rehan mengatakan kalau ia suka dengan sifat lucu Naumi.
"Aku juga suka kamu Han, tapi,"
Cup.
Saat Naumi hendak berbicara, Rehan malah terlebih dahulu sudah mengecup singkat bibir pinkky Naumi.
Jantung Naumi kaget nya bukan main sekarang, seorang Rehan Alevando Pratama, telah mencium gadis lugu seperti Naumi. Ah sial nya sekarang wajah Naumi pasti sudah bersemu malu.
"Makasih udah diobatin, gue mau pulang. Lo langsung tidur, jangan kemana-mana lagi." ujar Rehan, sambil menyentil hidung Naumi. Setelah itu ia bangkit dari duduk nya dan langsung keluar rumah.
Diluar Rehan terdiam sejenak, bagaimana mungkin ia bisa mencium Naumi dan Rehan langsung mengusap kasar wajah nya. Lalu tersenyum tipis, "Tapi bikin nagih, ANJIRRR!!!" gumam Rehan tertawa sendiri.
Sedangkan di dalam rumah, Naumi masih terus memegangi bibir yang terkena kecupan Rehan tadi. Naumi bisa gila, bagaimana tidak jantung nya juga sudah hampir copot!!! Naumi menutup wajah nya, ia malu, malu kepada diri nya sendiri.
"Rehannn!!!!" jerit Naumi didalan hati.
DAN YA KALIAN HARUS INGAT, KALAU INI ADALAH KECUPAN PERTAMA NAUMI ARZHIKA ANGELICA DENGAN REHAN ALEVANDO PRATAMA!!!
.....🌺.....
Pagi ini Naumi sudah berada di sekolah dengan taxi, ia sengaja datang lebih awal untuk menghindar dari Rehan, lantaran masih malu atas kejadian tadi malam. Rehan juga sudah menerima pesan dari Naumi kalau ia sudah pergi dengan taxi.
Saat di sekolah, Naumi memilih untuk membaca buku saja karena Zera dan Imey, mereka berdua juga belum sampai.
Rindy si kucing garong, mengintip Naumi dari kejauhan dan mengeluarkan handphone nya. Hendak mengfoto Naumi untuk dikirim kan ke kakak angkatnya.
"Rind lo mau ngapain sih, foto-foto Naumi segala. Mending lo foto gue deh, gue kan cantik." ujar Arlen, teman Rindy.
"Lo bisa diam gak sih." bentak Rindy, dan Arlen langsung terdiam.
Ckrek.
Satu gambar berhasil diambil oleh Rindy, lalu ia segera mengirim kan nya. Agar anggota kakak angkat nya itu lebih mudah untuk menyakiti Naumi.
Di basecamp nya, Rio sudah menerima pesan dari Rindy, ia pun langsung membuka nya ternyata. Astaga, Rio tertawa. Orang yang dimaksud Rindy adalah Naumi, si cewe yang sering ia sakiti dan ia siksa. Bahkan tanpa disuruh Rindy pun Rio memang sudah sangat sering menyiksa Naumi.
Hp Rindy bergetar, Rio menelepon nya.
"Halo kak. Udah kakak lihat kan foto si Naumi itu, bilang sama anggota kakak jangan kasih ampun dia!" titah Rindy.
"Dunia terlalu sempit ya, bahkan kita membenci orang yang sama." balas Rio.
"Maksud kakak apa?" tanya Rindy.
"Naumi itu anak dari papa gue sama simpanan nya dulu, yang pernah gue ceritain ke lo."
Rindy membelanga kan mata nya, "Jadi orang yang selama ini kakak benci itu si Naumi?" tanya Rindy yang masih belum percaya.
"Iya dia. Sekarang lo mau nya kita apain lagi?"
Rindy tak menjawab, ia langsung mematikan sambungan nya sepihak. Rindy terus memandangi Naumi, ternyata nasib perempuan itu sedang tidak baik-baik saja. Rindy pun tersenyum penuh keiblisan.
"Habis lo Naumi." ucap Rindy tersenyum miring.
.....🌺.....
TBC!!!
Gimana sama part ini?
Seru gak?,
Ayo dong kalau seru suruh teman teman kalian baca cerita ini juga.
Ok terimakasih 👌
Bye 😎