Aku anak ke 4 dari 4 bersaudara, atau bisa di sebut anak bungsu. Aku memiliki keluarga yang hampir mendekati sempurna karena aku terlahir dari keluarga konglomerat ternama di kota Jakarta, 3 saudaraku adalah CEO di perusahaan ternama. Setelah lulus kuliah di luar negeri aku kembali ke Jakarta, kembali ke keluargaku aku yang sudah biasa hidup sederhana karena jauh dari keluarga akhirnya mendapatkan pekerjaan yang tergolong biasa di bandingkan saudaraku dan aku menutup rapat-rapat identitasku.
Keluargaku selalu mendukung apapun yang aku lakukan dan apa yang aku mau, baru kali ini papa, mama, dan ketiga saudaraku menentang aku menikah dengan orang biasa yang membuat hidupku berubah drastis karena selalu bersitegang dengan mertua dan adik iparku sampai perselingkuhanpun terjadi dalam pernikahanku.
Apa yang akan terjadi dalam kehidupannya ?. yuk simak selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 Terkuaknya Kebenaran Yang Lain
POV Rina
“Mayang …” Teriak Rina
Sialan anak ini kenapa bisa jadi seperti ini, kalau mau main gila dengan om-om jangan di tempat terbuka bodoh sekali anak ini sudah ku ajarkan bukan tambah pintar tapi malah tambah bodoh.
“Mayang sedang apa kamu di sini ?” Tanya Juna
“A-aku sedang …” Jawab Mayang gugup
“Masuk mobil, CEPAT” Titah Juna
“Mas duluan saja, nanti malam Mayang pulang” Ucap Mayang
“Sudahlah Juna kita pulang saja kita tunggu Mayang di rumah, jangan bertengkar di jalan malu di lihat orang” Ucapku
“Ibu kenapa membiarkan Mayang dengan pria tua bangka itu ?” Tanya Juna penuh selidik
“Bukan begitu ibu hanya tidak ingin masalah jadi lebih besar, kasihan Mayang nanti malu” Jawabku
“Ibu kok belain Mayang sih ?, jangan-jangan ada yang ibu sembunyikan dengan Mayang kan ?” Tanya Wulan tiba-tiba
“Nggak, ibu hanya itu apa sih nggak mau malu di lihat orang lain” Jawaku gugup
Sial si Wulan bisa-bisanya membuat aku terpojok, aku meyuruh Mayang untuk pulang nanti malam dan segera pergi dari situ bisa gawat kalau sampai ada yang melihat. Perjalanan pulang Juna terlihat sangat kepikiran, bagaimana pun juga Mayang adik perempuannya satu-satunya pasti dia mengharapkan yang terbaik namun jika dia tau aku dalang dari semua perbuatan Mayang bisa kena semprot juga aku.
Bagaimana ya caranya agar Mayang tidak buka mulut tentang semua ini, si Mayang kan agak lemot otaknya bisa-bisa ketahuan sebelum aku kaya raya. Sesampai di rumah, aku beristirahat warung tidak ku buka hari ini badanku rasanya pegal sekali setelah Juna dan Wulan masuk ke kamar mereka aku masuk ke kamar aku sendiri ku ambil hp dan menelpon nomor Mayang.
Tut …
Tut …
“Hallo bu” Ucap Mayang
“Kamu ini bodoh sekali sudah ibu bilang jangan pergi ke tempat-tempat ramai kalau siang hari, bisa ketahuan tolol” Jawabku
“Maaf bu aku gak tahu kalau kalian bakal ada di situ, kita juga Cuma mampir ke ATM aja bu” Ucap Mayang
“Malam ini kamu pulang, bisa ngamuk si Juna kalau kamu ampai gak pulang” Titahku
“Bu, aku gak mau tahu pokoknya ibu harus bantuin aku kalau sampai mas Juna marah-marah dan ibu bakalan aduin kalau semua ini emang rencana ibu sejak awal” Ancam Mayang padaku
“Itu gampang yang penting kamu pulang dulu, sudah ibu mau istirahat” Jawabku sambil memutuskan telpon
\*\*\*\*\*
Malam pun tiba …
Aku dan Juna sedang meninton TV di kejutkan dengan suara mobil di depan rumah. Benar sekali Mayang pulang.
“Malam semuanya” Ucap Mayang
“Duduk !!!” Perintah Juna
Terlihat dari raut wajahnya Juna kalau dia sedang marah, aku sampai merasakan suasana yang mencekamkan yang tadinya biasa saja berubah menjadi mencekam.
“Kelihatannya seperti ada masalah baru” Ucapku dalam hati
“Jelaskan Mayang” Ucap Juna dengan suara setengah berteriak
“Apa mas ?” Tanya Mayang pura-pura bodoh
“Jelaskan siapa pria tua bangka itu tadi ?, kamu jadi simpanan om-om ?” Tanya Juna
Rahangnya mengeras, wajahnya memerah tangannya mengepal seperti ingin memukul Mayang, karena ketakutan Mayang lari dan bersembunyi di belakang tubuhku.
“Bu, bantu aku” Bisik Mayang
“Sudah Juna semuanya bisa di bicarakan dengan baik-baik, Mayang duduk di samping ibu” Ucapku
“Jawab Mayang jangan sampai kamu aku hajar” Teriak Juna
“Itu temanku mas, kami hanya makan dan jalan-jalan saja tidak melakukan yang aneh-aneh” Jawab Mayang cepat
“Apa yang kamu cari Mayang ? aku hanya menyuruhmu kuliah agar hidupmu jauh lebih baik” desah Juna perlahan
“Aku tak ingin orang lain memandangmu sebagai perempuan yang tidak baik, apa kmau tahu temanmu dan ibunya datang dan mengamuk di rumah beberapa hari lalu ?” Tanya Juna
“Iya mas dia memang temanmu tapi bukan salahku orang bapaknya suka transferrin aku uang ya aku terima-terima saja, masa uang gratis aku nggak mau” Jawab Mayang santai
PLAK
1 tamparan tepat di pipi kiri Mayang, Juna sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.
Ini bisa gawat
“Juna apa yang kamu lakukan ?” Tanyaku Marah padanya
“Kamu itu bukan anak keci Mayang, kurang ajar sekali kamu. kamu pikir aku bodoh ?. kalau sampai dia memberikanmu banyak uang tenta ada hal yang kamu berikan symbiosis mutualisme tidak ada orang yang mau rugi pasti kamu di bayar karena melakukan sesuatu” Teriak Juna
“Ia emang kenapa mas ? ini hidupku kenapa mas yang sewot ? sehari dia bisa kasih aku 5 juta bang. 5 juta emang mas sanggup ?” Teriak Mayang tidak mau kalah
“Mas aja hidup nggak bener, ruah tangga berantakan istri gak ada yang bener, sekalinya menang permata di buang. Terus sekarang berusaha mencari celah buat nguras harta mantan istri kalau aku jadi kamu malu aku, dasar parasite kamu mas” Teriak Mayang lagi
Plak …
Plak …
Plak …
3 tamparan sekaligus di dapatkan oleh Mayang
“Juna sudah cukup jangan sakiti adikmu” Ucapku sambil menarik Juna
“Pergi kamu dari sini, rumah ini tidak menerima manusia berdosa seperti kamu” Usir Juna
“Ini rumah ibu suka-suka aku lah mau tinggal atau mau pergi, kalau kamu pergi mas silahkan bawa istri yang kamu banggakan itu. Belum kena karma aja kamu mas, gak usah bilang aku manusia berdosa emang surga punya kamu ?” Ucap Mayang tak kalah
“Sudah biarkan saja nanti kalau sudah kena batunya akan menyesal dan meminta maaf juga sama kamu” Tambah Wulan
“Jangan meminta bantuanku lagi Mayang aku sangat kecewa dengan kelakuanmu, semoga kamu tidak salah jalan” Ujar Juna sambil meninggalkan mereka
“Masih muda mau-maunya jadi simpanan om-om” Sindir Wulan
“Biarin yang penting banyak uang dan gak minta uang kamu wanita pelit” Balas Mayang
“Yayayayaya suka-suka kamu lah Mayang kmau aku nggak urus” Ucap Wulan sambil berlalu
Aku mengajak Mayang ke kamar
“Ini semua gara-gara ibu aku sampai kena tampar 3 kali dari mas Juna” Ucap Mayang
“Kamu di bilangin malah ngeyel yang marahlah masmu itu, kayak gak tahu aja sifatnya dia. Lebih baik kamu diam dan pura-pura menyesal bodoh sekali kamu ini Mayang” Ketus ku
“Bu kamu juga belum menikmati uang yang aku dapatkan, kenapa main salah-salahan sih bu” Ketus Mayang
“Sudahlah semua sudah terlanjur, ibu sudah di beritahu abangmu kamu nggak masuk kuliah dan mau di DO” Jawabku
“Biarkan saja bu, pusing aku kuliah terus. Ini uang untuk pegangan ibu” Ucap Mayang sambil menyodorkan uang sebanyak 10 juta
“Banyak banget Mayang” Ucapku
“Kalau kurang bilang saja bu nanti Mayang tambahin, mala mini kita berdua makan di restoran saja bu aku malas makan di rumah” Ujar Mayang
“Hahaha sombong sekali kamu, baiklah sekarang kamu istirahatlah” Ucaku
“Jadi sejak awal ibu sudah tahu semuanya, bisa-bisanya ibu melakukan hal serendah ini” Ucap seseorang
*****
Kira-kira siapa yang menguping pembicaraan Mayang dengan ibunya itu ?