Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Mulai Perhatian
Tanpa memperdulikan tatapan heran dan tak dari semua yang berpapasan dengan mereka berdua, Adelia terus menarik tangan Ansel dan membawanya ke salah satu lorong sekolah yang sepi. Dia benar-benar sangat marah dan tidak habis pikir karena Ansel yang begitu teganya memukuli orang lain hanya karena masalah kecil. Memang sebelumnya sudah pernah mendengar sang suami dan gengnya yang tidak melihat belas kasihan, tapi baru kali ini dia melihatnya secara langsung.
Selama ini, keluarga dan lingkungannya selalu di penuhi dengan kasih sayang, sehingga dia tidak tahan melihat kekerasan seperti ini. Terlebih lagi dia tiba-tiba saja tidak ingin Ansel terkena masalah lagi karena hal ini. Seperti sebuah kepedulian mulai muncul untuk suaminya itu tanpa di sadari, mungkin karena Ansel sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Walaupun tidak cinta dan suami yang diinginkannya, tapi pada kenyataannya pemuda iyu ada suaminya.
Sementara Ansel, dia hanya diam dan terus mengikuti langkah kecil Adelia. Pemuda itu merasa bingung pada dirinya sendiri yang bisa patuh dengan seseorang, bahkan dengan kakek dan neneknya pun kadang melawan. Entah kenapa, tetapi rasanya seperti tidak bisa saja menolak atau menghentikan yang dilakukan oleh istrinya itu.
" Kamu benar-benar keterlaluan, Sel! Kenapa kamu harus memukuli dia sampai seperti itu sih? Kan kasihan begitu, dia juga tidak sengaja dan sudah meminta maaf. Kalau aku aku tidak menghentikan kamu, bisa-bisa dia masuk rumah sakit dan kamu juga akan mendapatkan masalah. Bisa tidak sih sehari saja kamu tidak membuat masalah untuk diri kamu sendiri atau orang lain? Mau sampai kapan kamu terus begini, hah? " omel Adelia dengan dada yang naik turun karena cukup emosi.
" Andai kamu tidak bisa membuat orang tua dan keluargamu bahagia, setidaknya kamu jangan membuat mereka kecewa, Ansel. Percuma otak jenius dan prestasi yang kamu dapatkan kalau kelakuan kamu terus begini. Ini tahun terakhir kamu sekolah di sini, ya usahakan memberikan sebuah kenangan yang baik gitu, jangan cuma memberikan masalah saja. Lagipula dengan kamu terus begini, kamu juga yang akan rugi " lanjut Adelia agar suaminya itu bisa mengerti dan berubah.
Tak ada tanggapan apapun dari Ansel, malah pemuda itu menarik kedua sudut bibirnya membentuk senyuman tipis karena Adelia yang terus mengomel. Dia tidak terlalu mendengarkan omelan istrinya itu, tetapi terfokus pada ekspresi wajahnya yang sangat menggemaskan saat sedang marah.
" Kalau wajahnya lucu begitu, tentu tidak akan ada yang takut saat dia marah " batin Ansel yang semakin menyukai sang istri di saat seperti ini.
Jujur, Ansel tidak marah ataupun tersinggung dengan semua yang dikatakan oleh Adelia. Walaupun mengomel, tetapi istrinya itu memikirkan dirinya juga. Tak pernah Ansel dapatkan perhatian seperti ini, biasanya sang ayah pun hanya memarahi dan menyalahkannya saja. Bahkan Opa Indra dan Oma Sita juga tidak bisa terlalu memberikan perhatian mereka karena tidak tinggal bersama.
Sosok seperti Ansel yang haus akan perhatian dari seseorang, tentu merasa tersentuh dengan semua itu. Walaupun penyampaiannya dengan marah-marah dan tidak seperti tidak menunjukkan perhatiannya sama sekali, tetapi entah mengapa terasa berbeda baginya.
.
.
.
" Ansel, sebenarnya kamu dengar atau tidak sih? Kenapa malah senyum-senyum begitu, hah? " tanya Adelia yang kembali dibuat kesal karena suaminya hanya diam saja.
" Hem, dengar " jawab Ansel mengangguk kepalanya.
" Ternyata kamu sudah mulai perhatian juga sama aku ya. Sampai membawaku ke sini supaya tidak terkena masalah. Ngomong-ngomong, terima kasih ya, Istriku Sayang " ucap Ansel dengan sengaja.
Plak.
Dengan sangat kesal, Adelia memberikan pukulan di lengan Ansel sembarangan berkata seperti itu. Jika ada seseorang yang mendengarnya, maka pernikahan rahasia mereka tentunya akan terbongkar.
" Jangan sembarang bicara seperti itu! " ucap Adelia memperingatkan suaminya itu.
" Iya, kelepasan. Soalnya cukup kaget karena seorang Adelia yang galak dan gengsinya tinggi ini sudah mulai perhatian pada pembuat masalah seperti aku " jawab Ansel seperti meledek.
" Dih, siapa juga yang mulai perhatian, jangan terlalu percaya diri. Aku bilang begini karena tidak tega melihat anak itu kamu pukuli seperti tadi " elak Adelia yang seketika wajahnya memerah.
Tentu Adelia tidak akan mengakuinya dan sebenarnya dia pun tidak memberikan perhatian apapun pada suaminya itu. Memang murni tidak tega melihat ada seorang yang tidak berdaya dan takut andai terjadi masalah semakin besar.
" Masa sih? " tanya Ansel dengan wajah yang tidak percaya.
" Iya lah " jawab Adelia cepat.
Ansel pun mengangguk-anggukkan kepalanya saja. Seperti yang ketahuinya, istrinya itu gengsinya sangat tinggi dan tidak akan pernah mengakuinya.
Teng, teng, teng.
Tiba-tiba terdengar bel pertanda masuk dan istirahat selesai berbunyi. Keduanya harus segera masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran selanjutnya.
" Aaa... Kok cepat sekali sih? Kan aku belum kenyang, mana bakso di mangkuk ku masih banyak lagi " ucap Adelia yang harus merelakan makanan kesukaannya itu.
Terlalu terfokus pada Ansel sehingga membuatnya melupakan segalanya, termasuk makanan dan juga sang sahabat yang pasti kebingungan mencarinya.
" Ini semua gara-gara kamu! Coba saja kamu tidak membuat masalah dan memaafkan anak itu tadi, pasti aku masih menikmati baksoku bersama Nindi " lanjut Adelia sangat kesal.
Kemudian, gadis itu langsung melenggang pergi menuju kelasnya dan meninggalkan Ansel karena tidak ingin sampai terlambat. Dia pun tidak ingin membuat Nindi mencari-cari dirinya yang tak kunjung masuk kelas.
" Aku lagi yang disalahkan? Sepertinya harinya tidak akan lengkap tanpa menyalahkan aku sekali saja " ucap Ansel sembari menunjuk dirinya sendiri.
Setelah itu, Ansel pun langsung menyusul Adelia untuk masuk kelas juga. Untuk bolos pun sepertinya terlambat karena pasti akan tertangkap guru yang mulai keluar dari ruangan mereka.
***
Adelia : Masa aku yang salah? Ya kamu saja lah.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/