Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Bab 7 (LescaThor)
"Ck, mau menyebalkan sekali, Burton," ucap Lesca.
"Kau lupa bagaimana kita berakhir di penjara karena ulahmu ketika aku membiarkanmu masuk ke dalam rumah sakit daddyku?" sahut Burton.
Justin tertawa ketika mengingat hal itu.
"Itu karena kau yang menggagalkannya, Burton. Mengapa kau menyalahkanku?" sahut Lesca tak terima.
Lesca akan mengambil rokoknya tapi tangan Burton menahannya.
"Kau sudah habis empat batang rokok, Lesca. Kau bisa mati muda," ucap Burton.
"Lihatlah calon dokter kita ini, Justin," sahut Lesca.
"Dia menyayangimu, Lesca. Bukankah kita akan tua bersama? Jadi hentikan atau kurangi merokokmu dan kami akan memberimu tunjangan jika kau tak kunjung menikah nanti. Lihatlah betapa kami menyayangimu," ucap Justin meminum minuman colanya.
Lesca menjitak kepala Justin.
"Kalian juga merokok, bukan?" Sahut Lesca.
"Tapi tak separah dirimu," sahut Burton.
Lalu Lesca akhirnya meminum green matcha-nya saja.
Mereka bertiga menghabiskan waktunya di sana sampai jam 12 malam.
Setelah itu, mereka pun langsung pulang ke rumah mereka masing-masing.
*
*
Lesca masuk ke dalam rumah mewahnya dan membuka jaket kulitnya lalu melemparnya ke sofa ruang tengah.
Gadis cantik itu menuju ke arah dapur dan mengambil air mineral yang ada di dalam kulkas.
"Kau baru pulang, Sayang?" tanya Natasha yang sengaja menunggu kepulangan Lesca.
"Aunty? Aunty belum tidur?" tanya Lesca yang kemudian duduk di sofa sembari membawa sebotol air mineral.
"Belum, aku memang menunggumu," sahut Natasha tersenyum dan duduk di sebelah Lesca.
Lesca mengambil remot televisi dan menyalakan televisi berukuran jumbo itu.
"Bagaimana kuliahmu, Sayang?" tanya Natasha.
"Baik. Aku menjadi anak yang baik dan pintar di kampus," jawab Lesca.
"Aunty tahu hal itu. Lalu mengapa kau berpenampilan seperti itu dan tak menjadi dirimu sendiri?" tanya Natasha dengan suara lembut.
"Aku hanya pencitraan saja," jawab Lesca yang terkesan bercanda.
Lalu Natasha memegang tangan Lesca.
"Kau sedang merindukan ibumu, Sayang?" tanya Natasha dengan sangat hati-hati.
Lesca melihat ke arah Natasha dan menatap matanya.
"Ingatlah, bahwa aku di sini bukan untuk menggantikan posisi ibumu. Tapi aku di sini untuk membantunya menjagamu. Menjaga putrinya yang paling dicintainya ini," ucap Natasha.
Lesca memeluk Natasha dan meletakkan kepalanya di paha wanita itu.
"Thank you. Terima kasih sudah mencintai dan menjaga daddy serta menjagaku juga," ucap Lesca lirih.
"Aku sangat menyayangi kalian berdua. Ayahmu begitu menyayangi dan mencintaimu, Sayang. Jangan pernah patahkan hatinya dan cukup jadilah anak yang baik serta bahagia," kata Natasha dengan lembut sembaru mengusap rambut Lesca yang panjang.
"Jika kau ada masalah, katakan padaku, oke?" Ucap Natasha.
"Hmm," jawab Lesca.
"Aku menyukai seorang pria, Aunty. Tapi Joanne mendekatinya dan berpacaran dengannya. Padahal Joanne tahu bahwa aku menyukai pria itu. Menurut aunty, apa yang harus kulakukan?" tanya Lesca.
Natasha tertawa pelan mendengar hal itu tapi juga merasa senang karena Lesca menceritakan hal ini padanya.
"Percintaan anak remaja selalu rumit," ucap Natasha.
"Aku adalah wanita yang cukup agresif dulu dan tak pernah menyembunyikan perasaanku pada seseorang yang kusukai. Jadi karena kau masih muda, kurasa lebih baik mengutarakan hal itu pada pria yang kau sukai. Dan lebih baik kau menjauh dari Joanne karena aku tak begitu suka padanya," kata Natasha.
"Apa yang aunty katakan sama dengan apa yang pernah pria itu katakan. Dia menyuruhku untuk menjauhi Joanne karena Joanne sering memperlakukanku seenaknya," jawab Lesca.
"Benarkah itu? Kalau begitu dia memang gadis yang tak baik, Lesca. Jauhi dia, oke?" Ucap Natasha.
Lesca pun mengangguk dan tersenyum.