Impian Malika menikah dengan Airlangga kandas ketika mendapati dirinya tidur bersama Pradipta, laki-laki asing yang tidak dikenalnya sama sekali. Gara-gara kejadian itu Malika hamil dan akhirnya menikah dengan Pradipta.
Sebagai seorang muslimah yang taat, Malika selalu patuh kepada suaminya.
Namun, apakah dia akan tetap menjadi istri yang taat dan patuh ketika mendapati Pradipta masih menjalin asmara dengan Selina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22.
Bab 22
Pradipta terbangun ketika hari menjelang siang. Dia merasakan sakit kepala yang teramat sangat dan membuatnya mengerang.
"Aku harus memberi tahu Malika agar berhati-hati," batin Pradipta.
Suami dari Malika itu baru menyadari kalau saat ini pakaiannya sudah ganti. Dia juga tidak tahu di mana handphone miliknya. Pradipta berusaha untuk bangun meski pandangannya terasa seperti berputar.
Pintu dibuka dari luar, kemudian seorang perawat datang. Rupanya cairan infus akan habis dan perawat itu akan mengganti dengan yang baru.
"Pak, Anda jangan banyak bergerak dulu kalau masih sakit kepalanya," kata perawat itu sambil menahan tubuh Pradipta yang akan terjatuh.
"Aku harus menghubungi istriku, Sus. Mungkin dia tidak tahu kalau aku sedang dirawat di sini," ucap Pradipta.
"Istri Bapak, kan, yang kemarin membawa Bapak ke sini. Sama ibu juga," balas perawat merasa heran.
Pradipta menduga kalau wanita yang dimaksud oleh perawat itu adalah Selina. Karena kemarin wanita itu ada di rumah dan wanita itu juga yang sudah melukainya.
"Istriku seorang dokter, Sus. Dia bekerja di Rumah Sakit Lazuardi," pungkas Pradipta.
Perawat itu terlihat terkejut. Karena dia mengenal Selina sebagai seorang model. Walau wanita itu sempat menyamar, tetapi dia melihat secara langsung wajahnya ketika hendak memeriksa kondisi Pradipta tadi pagi.
"Siapa nama istri Bapak? Biar saya panggilkan dia melalui sambungan telepon," tanya perawat itu.
Pradipta memberi tahu nama dan identitas Malika. Dia merasa heran jika sampai sang istri tidak tahu kondisi dirinya saat ini. Karena laki-laki itu tahu istrinya termasuk orang yang suka perhatian kepada orang-orang di sekitarnya.
Sementara itu, Malika yang dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan banyak darah membasahi pakaiannya. Seorang perawat masuk ke sana dan terkejut melihat keadaannya. Dia pun segera melakukan panggilan darurat kepada dokter yang bertanggung jawab.
Luka bekas operasi caesar terbuka kembali, sehingga harus melakukan operasi ulang untuk menjahit luka yang berbuka itu. Bu Mayang yang sudah kembali ke rumah sakit memasang wajah polos seakan tidak tahu apa yang sudah terjadi kepada menantunya.
Sementara Selina mendatangi seorang ahli IT untuk menghapus rekaman video kemarin. Dia berusaha menghilangkan jejak kejahatannya bersama Bu Mayang.
***
Adzam mencari tahu keberadaan sang kakak yang tidak diketahui di mana sekarang berada. Malika bukan orang yang akan pergi begitu saja tanpa tujuan yang benar.
"Pa, Kak Malika tidak masuk kerja. Di rumahnya juga tidak ada," kata Adzam menemui ayahnya.
"Kok, bisa?" Papa Andromeda heran. "Kalau Dipta?"
"Aku juga tidak bertemu dengannya ketika datang ke rumah dia."
"Mungkin Malika sedang liburan dengan Dipta. Bukannya ibu hamil tidak boleh stres."
"Aku malah berpikir yang tidak-tidak, Pa," ucap Adzam. "Kalau kakak pergi liburan sama suaminya, kenapa tidak menjawab panggilan dari aku dan mama."
Papa Andromeda terdiam. Selama ini Malika tidak pernah mengabaikan panggilan dari orang yang menghubunginya. Ketika tinggal di kampung pedalaman pun, masih bisa dihubungi.
"Kak Malika tidak memakai alat pelacak, ya, Pa?" tanya Adzam.
"Tidak. Keluarga kita tidak ada yang pakai alat pelacak," jawab Papa Andromeda.
"Kenapa tidak pakai, Pa? Semua sepupuku memakai alat pelacak agar mudah ditemukan ketika sedang melakukan pencarian." Adzam terkadang sering beradu pendapat dengan ayahnya.
"Karena kita tidak butuh," balas Papa Andromeda.
"Apa karena alat itu dibuat oleh Om Alex?" tanya Adzam lagi. Kekesalan Papa Andromeda itu kepada Alex tidak ada tandingannya.
"Bukan," jawab Papa Andromeda berbohong. Karena alat itu dibuat oleh Alex, dia tidak mau menggunakannya.
"Padahal berguna sekali jika kita menggunakan alat pelacak itu," gumam Adzam.
Papa Andromeda merasa gengsi jika harus menggunakan barang-barang buatan Alex. Namun, dia masih mau terima jika barang itu buatan Fatih atau William.
"Kalau begitu aku minta bantuan Rain dan yang lainnya saja," lanjut Adzam. Pemuda itu pun beranjak hendak meninggalkan ruang kerja ayahnya.
"Selagi kita mampu, jangan suka mengandalkan orang lain. Jangan terlihat lemah di hadapan orang lain," ujar Andromeda.
"Iya, kalau kita punya insting yang tajam dan mampu melakukan semua hal sendiri. Jika, tidak? Kenapa harus gengsi minta tolong sama orang lain," balas Adzam.
"Kau ini ...!" Papa Andromeda rasanya ingin menjitak kepala putranya itu.
***
"Maaf, Pak. Katanya istri Bapak tidak masuk kerja hari ini. Mereka juga bilang mungkin istri Bapak sedang menunggui Bapak yang sedang sakit akibat kecelakaan," ucap perawat tadi kepada Pradipta setelah menghubungi pihak Rumah Sakit Lazuardi.
Mendengar itu Pradipta kaget dan tidak mengerti. Lalu, dia pun berkata, "Mungkin istriku sedang pulang ke rumah. Apa aku bisa pinjam ponsel Suster sebentar?"
Perawat itu pun meminjam ponsel miliknya. Pradipta menghubungi nomor Malika. Panggilan itu tersambung, tetapi tidak diangkat.
Bu Mayang masuk ke kamar Pradipta setelah Malika keluar ruang operasi. Wanita paruh baya itu ragu untuk memberi tahu kalau Malika sudah melahirkan.
"Bu, apa Malika ada di rumah?" tanya Pradipta.
"Dia ...." Bu Mayang terlihat ragu untuk memberi tahu.
Tiba-tiba Selina masuk ke dalam ruang rawat. Pradipta yang ingat kejadian kemarin, mendengus keras ketika melihat Selina. Dia sekarang semakin yakin untuk meninggalkan wanita itu dan memilih mempertahankan istrinya.
"Bu, semua sudah beres sesuai dengan rencana kita," bisik Selina dan Bu Mayang ikut merasa senang.
"Dengan begitu, kita lakukan rencana berikutnya," balas Bu Mayang berbisik.
penasaran sm masa lalu yg dimaksud sm malika itu 🤔
kau menyembunyikan banyak hal Thor