Tidak mudah hamil di usia muda, apalagi jika itu kembar lima. itu lah yang dirasakan oleh Alya, setelah orang tua nya meninggal, mahkota Alya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal sehingga ia hamil.
Bagaimana Alya menjalani kehidupan nya itu?
Silahkan pada mampir siapa tau suka kan,
jangan lupa like komen dan vote nya yaa makasih
Follow Instagram author
@mawarjk_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mawar Jk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
Hi
#Like sebelum membaca
taypo bertebaran...
...Happy reading...
Saat mereka memasuki kamar Alya mereka langsung melihat seorang anak yang seumuran dengan mereka yang masih tertidur di kasur.
Tampa banyak tingkah mereka membangunkan Rangga
"Hey bangun" ujar Alfan membangun kan Rangga, hingga Rangga terbangun dan menatap Arsan dan Alfan dengan bingung
"Siapa kalian" tanya Rangga
"Seharusnya kita yang tanya kamu siapa, lah ini malah tanya balik" ujar Alfan
"Sudah, ayo kita sarapan" ucap Arsan dengan datar
Rangga mengikuti Arsan dan Alfan dari belakang, ia masing bingung, dimana dia sekarang? begitulah isi hati Rangga sekarang
"Tante" ujar Rangga yang menunjuk kearah Alya
Alya tersenyum lalu menuntut Rangga agar ia duduk di meja makan bersama lima 'A'
"Tante bagaimana keadaan Mama" tanya Rangga
"Rangga makan aja dulu ya, bentar lagi Papa jemput Rangga, nanti biar Papa yang jelasin ok" ujar Alya. Seakan tersihir Rangga langsung mengangguk patuh
Lima 'A' yang masih menatap Ibunya degan tatapan tanya, tapi ia tepis itu terlebih dahulu lalu mulai memakan sarapan mereka
___________
Mereka semua sudah duduk di teras rumah Alya menungggu kedatangan Gara, bahkan Pak Abi dan Ibu Sri juga ada disana, mereka juga turut berduka atas kematian Risa. Hingga ada mobil yang terparkir di depan sana dan muncullah Gara dari mobil tersebut
Rangga ingin memanggil dan menghampiri Gara tapi tertahan saat keduluan oleh Arkan
"Papa" panggil Arkan berlari ke arah Gara dan Gara membawanya kedalam gendongan nya
"Anak Papa" ucap gara mencium gemes pipi anak nya
"Papa" panggil Rangga pelan. Gara menurunkan Arkan dan mengelus kepala Rangga
"Kamu yang tabah ya sayang" ucap Gara membuat Rangga was was
"Mama baik baik saja kan Pa" tanya Rangga dengan nada yang lirih
"Kamu yang tabah ya nak, Mama Rangga sudah tenang diatas sana" jelas Gara ulang tentu saja di mengerti oleh Rangga begitu pun dengan lima 'A'
"Gak, gak mungkin..." ucap Rangga menggeleng keras
"ENGGAK MUNGKIN hiks hiks MAMA" pekik Rangga histeris, Gara langsung membawa nya kedalam pelukannya
Gara hanya mengulus kepala Rangga dengan sayang membiarkan Rangga memukul mukul bahunya melampiaskan kesedihan nya "Mama hiks hiks"
Alya sudah tak bisa menahan air matanya, ia juga ikut menagis melihat betapa hancurnya Rangga, ia teringat adiknya saat meninggalkan orang tua nya
Argan menghampiri Mama nya yang menagis lalu memeluknya. Argan sangat tidak bisa melihat Mama nya menitihkan air mata kecuali air mata kebahagiaan. Begitu pun dengan semua adik adiknya nya
Bagi yang melukai Mama nya, kata Arsan 'satu tetes air matanya Mama nya maka tetesan darah untuk orang yang melukai Mama nya, satu tetes darah Mama nya maka nyawa orang itu yang akan melayang' begitulah ucapan Arsan
(Makannya jangan macam macam guys🙉)
Setelah Rangga sedikit tenang Gara langsung pamit "Papa akan jelasin semuanya, tapi tidak untuk sekarang ya. Kalian baik baik sama Mama, nanti Papa kesini lagi" ucap Gara mengelus dan mencium pipi putranya satu satu
"Saya pamit ya, Pak Bu Sri, Alya saya pamit assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Hati hati nak Gara" ujar Bu Sri
Skip
Dua hari kemudian Gara kembali ke Makassar untuk menjelaskan semuanya kepada lima 'A' dan juga Rangga, ya Rangga juga ikut bersama Gara
Dan disinilah mereka, di ruang tengah rumah nya Alya, mereka semua duduk. Kebetulan hari itu adalah tanggal merah jadi lima 'A' dan juga Aira berada di rumah
"Jadi apa yang akan anda jelasin pak Gara" tanya Argan dingin
Mereka semua diam menunggu jawaban dari Gara, Aira udah tidak sabar dari tadi
"Jadi begini bla bla bla...." dan mengalir lah cerita Gara dari perjodohan hingga sekarang, tapi Gara tidak menceritakan tentang Risa yang hamil duluan, ia tidak mau melukai hati Rangga yang masih berduka atas kehilangan Risa
Setelah mendengar cerita dari Gara hingga akhir mereka semua terdiam dengan pikiran masing-masing kecuali Alya tentunya yang memang sudah mengetahui semua nya "Jadi mereka berlima saudara tiri Rangga?" tanya Rangga yang pertama membuka suaranya
Gara tersenyum lalu menganggukan kepala nya "Iya mereka saudara tiri Rangga" jawab Gara
"Papa" panggil Arkan mengalihkan pandangan nya
"Iya" tanya Gara mengulas senyum diwajahnya
"Papa tetap sayang kita kan, Papa..." Arkan sudah tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi
"Hey dengar kalian itu sama sama anak Papa, jadi tentu saja Papa sayang sama kalian" ujar Gara melempar senyum manisnya ke arah lima 'A' dan Rangga
"Ini sudah jam makan siang, kita makan dulu yuk" ajak Alya kepada mereka semua
"Iya nih perut tante udah laper nih" ujar Aira mengelus perut nya
"Tante mah kalau soal makan selalu laper" ejek Alfan
"Hey makan itu kebutuhan jadi wajar dong" bela Aira
"Iya deh"
"Emang iya" kata Aira meninggalkan Alfan yang kesal
_____________________
Hari ini Rangga masih berada di rumah Alya, Gara tiba-tiba saja ada urusan mendadak membuat nya harus pergi dan tidak bisa membiarkan Rangga sendirian sehingga Alya menyarankan agar Rangga tinggal bersama nya saja
"Ini cemilan nya" ucap Alya meletakkan cemilan yang baru ia masak
Dengan sedikit ragu Rangga mengambil makanan itu "Kalau gak suka, gak usah dimakan" ucap Alfan yang tidak suka melihat Rangga yang sepertinya jijik dengan masakan Mama nya
Rangga nampak tidak menghiraukan perkataan Alfan, ia memasukkan makan itu ke mulutnya dan mengunyahnya perlahan-lahan hingga mata membulat 'enak banget' pekik Rangga dalam hati
Alya mengulas senyum manis di wajah cantik nya. Ia bersyukur anak anak nya bisa akrab dengan Rangga walau mereka sering melemparkan tatapan sinis, tapi itu hanyalah sementara setelah nya mereka berbicara layaknya teman
Skip
Kini Gara dan Rangga akan pamit untuk pulang ke Jakarta, Arkan tampak tak tidak bersemangat, ia tak rela Gara pulang secepat itu
"Apa Papa bisa tinggal sebentar lagi" ucap Arkan menunduk memeras tangan nya pelan
"Maaf ya sayang, Papa harus pulang, Papa meninggalkan banyak pekerjaan disana. Nanti kalau Papa sudah tidak terlalu sibuk Papa akan mengunjungi kalian, atau kalian bisa mengunjungi Papa di sana" ujar Gara mengelus surai Arkan
"Papa pamit assalamualaikum"
"Rangga pamit tante assalamualaikum" pamit Rangga mencium punggung tangan Alya
"Waalaikumsalam, hati hati"
bersambung
See u next part 🥰
^^^Mawar Jk^^^
kata ada bodyguard bayang
tapi tolong tulis San yg byk typo secara sadar dan tdk di bagusin, apalagi yg salah tulisan tolong byk cari recommend buku2 utk nambah Ilham.....mu GKI. sekedar hiburan tp jgn bikin salah penulisan nya... Villa bukan Fila, itu sangat berbeda..dll lahh..ttp smgt utk berkarya 👍🏻💪🏻💪🏻💪🏻🌹🌹🌹