" Max apakah kau menyesal? " Sebuah suara menggema di telinga Maximilian..
Ditengah ajalnya, Max melihat seorang wanita yang selama ini ia siksa sedang merangkak menuju tempatnya berbaring dengan sekarat.
Wanita cantik namun dengan tubuh penuh luka yang dia buat selama ini.
wanita yang tak pernah ia anggap dan tak pernah dia pedulikan, wanita yang selama ini dia siksa mati matian.
wanita itu kini memeluk tubuhnya yang sekarat, memeluknya dengan erat, membiarkan api membakar tubuh wanita itu lebih dahulu sebelum menyentuh tubuh nya.
dapat ia rasakan api mulai membakar pakaian nya dan pakaian wanita itu.
" tenang saja.. aku akan melindungi mu.. "
kata kata lembut yang selalu ia berikan pada nya, bahkan di detik detik terakhir hidupnya.
Aku... aku sangat menyesal..
bisakah aku mendapatkan kesempatan lagi untuk bersama mu...
.
.
.
.
Jantung Max seketika terhenti ketika ia terbangun di kamar yang ia tempati 5 tahun lalu..
kamar ini... apakah aku kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Budiari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Polisi dan Sosial media
" Tuan~~ Udaranya agak dingin ya? " Ucap Wanita tersebut dengan menyentuh bahu max.
Max yang tengah terfokus ke laptop pun akhirnya mengalihkan pandangan ke arah bahunya yang di sentuh oleh wanita itu.
" Lepas. " Ucap max singkat dengan pandangan menatap tajam pada wanita yang menjadi karyawan nya itu.
" kenapa? apakah anda tidak tertarik pada saya? " tanya wanita itu dengan lancang mengelus dada max yang terbuka.
Max terlihat menggeram, namun belum sempat pria itu menyingkirkan tangan wanita tersebut, sebuah suara lembut masuk ke telinganya.
" Max~~ " Panggil suara itu yang ternyata Andini.
Mata wanita tadi membelalak ketika melihat kehadiran Andini di ruangan itu, terlebih lagi kondisi gadis itu benar benar berantakan.
Andini hanya menggunakan jas milik max sebagai pakaian, jas yang di kancing sebagian itu hanya mampu untuk menutupi pangkal paha gadis itu saja.
Dapat di lihat dengan jelas, jika pada paha mulus Andini terdapat bercak bercak merah tanda cinta yang di buat oleh max.
Dengan sedikit sempoyongan, Andini berjalan mendekati max yang masih terduduk di kursinya.
BRUK!
Andini sedikit menyenggol lengan wanita itu saat dia melewatinya, kemudian dengan santai Andini duduk ke pangkuan Maximilian.
" Aku mimpi buruk~~ hikss... sedih... " Rengek Andini dengan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher max.
Nafas hangat gadis itu menyentuh leher tegas max, membuat tubuh pria itu seketika menjadi meremang.
" Mimpi apa Mm?" Gumam max sembari memeluk dan menimang nimang gadis itu seperti bayi.
" Hikss... masa aku bermimpi kalau kau pergi tanpa mengajak ku~~ kau jahat! " Andini memukul manja dada max yang membuat pria itu terkekeh akan tingkah gadis itu yang menurutnya sangat imut.
max pun menciumi Andini dan sesekali akan tertawa melihat bagaimana reaksi gadis itu.
mereka bermesraan tanpa memperdulikan jika ada orang di sana yang menatap mereka dengan penuh kekesalan.
wanita itu masih berdiri di sana dengan memandang penuh kekesalan pada Andini yang menurutnya tidak tau malu.
" Eh! Siapa dia max? " Tanya Andini dengan menunjuk wanita itu.
" Entahlah, aku tak tau. " Ujar max tanpa memperdulikan apa apa, dia hanya fokus pada kegiatannya, yaitu memetik "buah".
" Lepas dulu max~~" Ujar Andini kemudian memandang wanita yang tadi sengaja ia senggol.
" Siapa nama mu? " tanya Andini yang memandang wanita itu dengan tatapan datar.
" Nama Saya Elena, Saya adalah wakil manager dari bagian pemasaran. " Jelas wanita itu sembari memandang tidak suka pada Andini.
" Owh.. kau tidak pulang jam segini. "
" Saya sedang lembur nona, ada beberapa pekerjaan yang belum saya selesaikan. lagi pula saya sendiri sangat suka kerja dan bekerja keras, bukan hanya wanita yang suka berdandan dan mengangkang di hadapan laki laki. " Ujar wanita bernama Elena itu dengan menekan beberapa kalimatnya. wanita itu bermaksud untuk memberikan sindiran pada Andini.
" Bagus... teruslah bekerja dengan keras untuk Exito Express. mungkin nanti juga kau akan menemukan pria yang tepat sehingga kau bisa berdiam dan berdandan di rumah tanpa harus susah susah bekerja. " Balas Andini dengan memberikan senyuman manis.
Wajah wanita itu terlihat menggeram, namun sebisa mungkin ia tahan.
" Baik, saya permisi dulu tuan max.. " Ujar Elena sembari memandang penuh harap pada max yang bahkan masih asik menggerayangi tubuh Andini.
" Ah~~ iya... pergilah.. " Andini lah yang menjawab wanita itu yang di balas tatapan tajam oleh nya.
dengan menyentakkan kakinya ke lantai, wanita itu akhirnya pergi. sementara Andini diam diam menatap wanita itu dengan pandangan tidak suka.
.
.
.
Beberapa hari berlalu..
Semenjak kejadian itu, Andini menjadi semakin manja. dia selalu dekat dan menempel dengan max, kemanapun pria itu pergi.
Sepertinya gadis itu sangat takut jika max akan di goda oleh wanita lain. namun max sendiri tak merasa keberatan atau terganggu, malahan pria itu jadi semakin fokus bekerja karena merasa Andini aman bersamanya.
Seperti hari ini, Maximilian sedang makan siang dengan seorang investor yang akan mendanai produk terbaru buatan Perusahaan Exito Express.
Di samping pria itu terdapat Andini, dan Carlos yang menemani dia.
" Saya sudah membaca proposalnya, jujur produk ini sangat menarik untuk saya. seperti nya saya sepakat untuk mendanai proyek ini. " Ujar investor itu.
" Baik terimakasih Mr. Robert, nanti untuk rincian perjanjiannya akan di kirim asisten saya lewat email. " Ujar max bersalaman dengan pria paruh baya itu.
" Tentu Mr. Fernando, Senang berbisnis dengan anda. " sahut pria itu dengan sedikit kekehan.
mereka pun akhirnya berpisah di restoran itu, kini max, Andini, dan Carlos hendak kembali ke kantor.
namun deringan telepon menghentikan mereka, deringan itu berasa dari ponsel Carlos.
setelah mengangkat telepon itu, wajah Carlos yang awalnya baik baik saja seketika menjadi pucat pasi.
Dia segera menghampiri max dan Andini yang sudah duduk di mobil.
" Tuan.. gawat! " Ucap Carlos yang membuat Max dan Andini mengernyit.
" Ada apa? "
"Markas kita yang ada di Toledo di serang! Markus meledakan markas dengan bom! "
.
.
.
Sebuah mobil BMW terlihat melaju dengan kencang memasuki bangunan yang telah hancur itu.
Rahang Maximilian terlihat mengeras ketika dirinya melihat salah satu markasnya yang ada di Spanyol hancur.
Terlihat beberapa anak buah pria itu mengalami luka luka, bahkan max juga melihat beberapa dari mereka tergeletak lemas tak jauh dari sana.
"Sial!! bawa mereka ke rumah sakit! " perintah max pada beberapa anak buahnya yang berhasil selamat tanpa luka luka berat.
" Baik bos! " Sahut mereka serempak.
max masih memandang anak buahnya yang kini di gotong masuk ke sebuah mobil sedan. max mengusap wajah nya dengan kasar.
" Kenapa bajingan itu selalu mencari gara gara dengan ku!! padahal sekali pun aku tidak pernah Menyenggol nya! sialan! " Umpat max dengan kasar.
" Tuan.. Selain pengeboman ini, Markus juga ternyata mencuri 1 ton kokain kita yang akan kita distribusi kan ke Asia. rupanya dia menyusupkan seorang mata mata yang menyamar sebagai anak buah kita. " jelas Carlos yang membuat gigi max semakin mengertak
" dia sudah benar benar keterlaluan! kita harus memberikannya pelajaran sekarang. " Ujar Maximilian dengan mengusap wajah nya kasar.
" kumpulkan beberapa anak buah kita yang masih tersisa! aku ada rencana! " Ujar max yang kemudian masuk ke salah satu bangunan yang masih utuh.
para bawahan Max yang masih sehat itu pun akhirnya mengikuti bos mereka tersebut.
jumlah mereka sebanyak 20 orang, termasuk Max dan Carlos. kini mereka akhirnya berkumpul pada sebuah meja panjang.
" Kita harus mengambil kembali Kokain itu! jangan membiarkan dia lolos kali ini. " ucap max sembari mulai menulis sesuatu pada sebuah kertas.
" tapi tuan, jika kita menyerang mereka sekarang, maka kita akan kalah dengan jumlah. kita akan mati sia sia jika kita ke markas mereka sekarang. "jelas seorang anak buat max.
" siapa yang menyuruh mu untuk ke markas itu dan menyerang mereka sendirian? " tanya max dengan menaikkan satu alisnya.
" lalu? bagaimana caranya tuan? "
" Polisi, dan sosial media. " ujar max dengan senyuman licik namun melihat wajah anak buahnya yang kebingungan membuat senyum max memudar.
pantas saja dirinya bangkrut pada masa lalu! rupanya para anak buahnya yang besar hanya otot saja, otak mereka sebiji kuaci!
" Lapor saja pada polisi, katakan bahwa ada sindikat mafia di daerah Andalucía. kalau mereka juga membayar pihak yang berwajib untuk tutup mulut, kita sebarkan saja tindakan ilegal mereka lewat sosial media. " jelas max dengan sejelas yang dirinya bisa.
" Lantas apa untungnya untuk kita? "
BUG!
" To*ol! "
.......
.......
.......
.......
.......
...Bersambung...
lagi jalan malah masuk Lubang.
Mana kejebak sampe senja.
jangan marah marah lah Bang.
kayak gak di kasi jatah Aja.
Makasi sudah mampir, jan lupa komen dan laik yak❤❤
jalan² k' Banjarmasin
jangan lupa mampir k'rmh'Ku
klo Otor berkenan main
akan Ku jamu d'tempatKu
semangat berkarya 💪
semangat up 🥰
dasarrrr maniakkk....
🤦🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sama beli ragi
ayolah thor..
update lagi....
wkwwkk ikut berpantun ya thor..semngtt kaka
Andini olahraga lari
Max pergi k' Jakarta
melihat Andini slalu berseri
membuat Max semakin Cinta
suwiwitttttt😍😍😍
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣🏃
Aku mo ikutan mungut...
🤭🤭🤭🤭🤣🤣✌️✌️✌️✌️✌️✌️
hhmmm....
klo sampai Max tidak memecat ulat bulu...
tinggal kan saja dia Andin...
itu berarti Aku wanita spesial yg istimewa yg memiliki pancaran sinar yg meneduhkan" balas Andini dgn elegan
hidup Andini... hiduppp...
hempas ulat bulu....
lnjutkan karyamu
semangat up lg ya😍
jalan berlubang sudah beraspal
sampai d'rumah siang hari
s' Max walaupun lagi kesal
klo liat Andini muka'y brseri
🤭🤭🤭 Aku belajar pantun jg Thor 🤗
up lagi lee...
🤭🤣🤣
ada ulat bulu yg menempeli laki'mu..
🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣