NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Transmigrasi Ke Tubuh Ibu Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Time Travel / Anak Genius / Ibu Pengganti / Mengubah Takdir / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: aif04

Melisa, seorang gadis biasa yang sedang mencari pekerjaan, tiba-tiba terjebak dalam tubuh seorang wanita jahat yang telah menelantarkan anaknya.

Saat Melisa mulai menerima keadaan dan bertransformasi menjadi ibu yang baik, dia dihadapkan pada kenyataan bahwa dunia ini penuh dengan bahaya. Monster dan makhluk jahat mengancam keselamatannya dan putranya, membuatnya harus terus berjuang untuk hidup mereka. Tantangan lainnya adalah menghindari ayah kandung putranya, yang merupakan musuh bebuyutan dari tubuh asli Melisa.

Dapatkah Melisa mengungkap misteri yang mengelilinginya dan melindungi dirinya serta putranya dari bahaya?

Temukan jawabannya dalam novel ini, yang penuh dengan misteri, romansa, dan komedi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menolong

Setelah beberapa saat, kereta kuda itu sudah memasuki pasar yang begitu ramai. Suasana di sekitar mereka sangatlah hidup dan berwarna, dengan suara-suara pedagang yang berteriak menawarkan barang-barang mereka dan suara-suara pembeli yang berunding harga.

Melisa memandang sekelilingnya dengan mata yang terbuka karena takjub. 'Wow, siapa sangka kalau disini sangat ramai,' pikirnya. 'Ternyata ini benar-benar dunia yang lain,' pikirnya lagi saat melihat begitu banyak orang dengan pakaian yang sangat berbeda dengan dunianya, yaitu bumi.

"Apa ini masih di bumi? Tapi sepertinya tidak mungkin," gumamnya dengan pelan.

"Bumi? Apa itu, ibu?" tanya Kevin saat mendengar sesuatu yang begitu asing di telinganya.

"Ha... itu hanya.... oh, lihatlah disana," Melisa menunjuk ke arah sembarangan agar bisa mengalihkan perhatian putranya. Kevin melihat apa yang ditunjuk sang ibu, lalu terdiam sejenak. 'Sungguh miris,' pikir anak itu saat melihat seorang pria yang dipukuli oleh pria lainnya. Sedangkan Melisa sama sekali tidak menyadari apa yang ia tunjuk. Jujur, ia hanya menunjuk ke arah tidak tentu.

"Ibu, paman itu kasihan, ya," ujar Kevin dengan suara yang lembut dan terasa sedih.

"Ha, kasihan? Apa?" ujar Melisa yang belum menyadari apa yang terjadi. Ia memandang Kevin dengan penasaran.

"Iya, lihat itu, ibu," ujar Kevin lalu menunjuk ke arah kerumunan orang. Melisa akhirnya memperhatikan kerumunan itu. Hingga ia menyadari apa yang menjadi perhatian dari putranya.

"Tuan, tolong hentikan keretanya, saya berhenti disini saja," pintanya kepada kusir kereta kuda. Kusir tersebut menuruti dan langsung menghentikan keretanya.

"Terima kasih banyak, tuan, atas tumpangannya, saya berdoa anda selalu banyak rejeki dan sehat selalu," ujar Melisa dengan sangat ramah.

"Terima kasih, nona, atas doanya, saya harap anda juga begitu," ujar kusir kereta kuda dengan senyuman di wajah sekitar 40 tahunan tersebut. Melisa membalas senyuman itu, lalu, berjalan menuju kerumunan dengan menggenggam tangan Kevin.

"Ibu, apa ingin menolong orang itu?" tanya Kevin.

"Hmm, kita lihat dulu bagaimana keadaannya, sayang," ujar Melisa yang tampak masih belum begitu yakin. Jujur saja, ia ingin menolong pria itu, tapi mengingat saat ini ia hanya rakyat biasa tanpa kekuatan apapun, maka ia tidak bisa melakukan banyak hal.

"Kau ya, dasar maling tidak berguna, rasakan ini, sialan!" ujar seorang pria sedikit gemuk dengan terus memukuli pria yang tampak tidak berdaya itu. Suara pukulan yang keras dan teriakan pria yang dipukuli membuat Melisa merasa kesal dan prihatin.

"Ha, kasian sekali, padahal dia hanya mengambil setengah potong roti," bisik-bisik orang di sana yang dapat didengar jelas oleh Melisa. Wanita itu menggenggam erat tangannya, ingin rasanya ia menolong tapi, ia tau bahwa itu hanya percuma.

'Jika saja ini di duniaku dulu, maka sudah ku laporkan dia ke polisi,' pikir Melisa dalam diamnya. Ia berusaha untuk menahan amarahnya sekuat mungkin.

Hingga pria itu telah puas memukuli pria malang tersebut dan meninggalkannya tergeletak di jalanan. Orang-orang yang sudah cukup menyaksikan tontonan juga segera pergi tanpa berniat menolong pria yang sudah tidak berdaya tersebut.

Setelah orang-orang sudah mulai pergi, barulah Melisa mendekati pria itu. Ia berjongkok untuk memperhatikan bagaimana keadaannya. "Sepertinya ia hanya pingsan, jadi aku harus segera menolongnya," gumam gadis itu.

"Kevin, ayo kita tolong orang ini dulu, ya," ujar Melisa pada sang anak. Akhirnya, dengan usaha penuh, mereka membawa pria itu ke sebuah tempat pengobatan yang terletak di ujung jalan. Tempat itu terlihat sederhana, tapi Melisa dapat mencium bau obat-obatan didalamnya.

Jangan tanya bagaimana keadaan tubuh Melisa yang sudah berusaha sekeras tenaga untuk menopang tubuh itu. Ia merasa lelah, tapi ia tidak mau menyerah.

"Permisi... apa anda Tabib Li?" tanya Melisa dengan nada yang sopan. Jujur saja, ia pergi ke tempat ini hanya dengan mengandalkan insting ditambah dengan tulisan di depan yang bertuliskan 'Tabib Li'.

Pria tua dengan rambut putihnya yang digulung itu tersenyum mengiyakan pertanyaan Melisa. "Syukurlah, bisakah anda mengobati dia? Untuk bayarannya, saya akan kembali lagi kesini setelah menjual beberapa barang saya," ujar Melisa dengan penuh harapan.

"Kalau boleh tahu, siapa pemuda ini? Apa dia suami Anda, nona?" tanya tabib tersebut dengan nada yang penasaran.

"Bukan, aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya," ujar Melisa dengan cepat menyangkal perkataan dari orang berada di hadapannya ini.

"Ternyata begitu, baiklah saya akan mengobatinya," ujar tabib tersebut dengan senyum yang ramah.

"Terima kasih," setelah mengatakan itu Melisa memutuskan untuk pergi dari sana. Tujuannya adalah untuk menjual barang-barang yang ia bawa.

'Ibu orang yang baik,' pikir Kevin dengan menatap wanita yang menggenggam tangannya.

1
Alfa Kristanti
Luar biasa
Kardi Kardi
hahaha. lupa. ADA SI PIPIT KECILLLL
Kardi Kardi: TARUH DIA DI KANDANGGGG
total 1 replies
Kardi Kardi
sifatnya dari kamulahhh. lah wong you, BIANGNYAAA
Kardi Kardi: hahaaaa. ANEH DECHHH
total 1 replies
Kardi Kardi
WES LAHHH. LANGSUNG MERITTTT. LANGSUNG MERRRR. adouchhhh
Kardi Kardi: haaa. merittt
total 1 replies
Kardi Kardi
wah. GASWATTTT. Main rangkul aja brooo
Kardi Kardi: wadouchhh. BAHAYA TAHHH
total 1 replies
Kardi Kardi
HAHAAA. EDANNN..GILAAA. DUARRRR
Kardi Kardi: hehe. hahahaaa. TAHAN DREEEE
total 1 replies
Kardi Kardi
HAHAHAAA. KENA LO DREEEEEEE. HAAAA
Kardi Kardi: haha. gotch youuu
total 1 replies
Kardi Kardi
ALHAMDULILLAHHH. BERTEMU LAGIIIII
Kardi Kardi: be HAPPYYYY
total 1 replies
Kardi Kardi
waduhhh. tinggal bicara baik-baik dengan ANDREA
Kardi Kardi: hmmm. nice storieee
total 1 replies
Kardi Kardi
yahhhh. she is CRAZYYY
Kardi Kardi: dia gilaaaaa
total 1 replies
Kardi Kardi
WADOUCH. BISA GAWATTT. GASWATTT
Kardi Kardi: belum TUA DIAAAA
total 1 replies
Kardi Kardi
BE YOUR SELFFF MELLLL
Kardi Kardi: yuppp. be your selfff
total 1 replies
Kardi Kardi
achhh. SHE IS COMEEEE
Kardi Kardi: hmmm. comeeee
total 1 replies
Kardi Kardi
ADOUCHH. SO MELLOWWWW
Kardi Kardi: hmmmm. hu hu huuuuu
total 1 replies
Kardi Kardi
to andrea. dear my honeyyyyy
Kardi Kardi: ohhh. my godddd
total 1 replies
Kardi Kardi
hang on. PRINCE OF ANDREAAA
Kardi Kardi: yahhh. never give uppp/Cry/
total 1 replies
Kardi Kardi
AKHIRNYA KAU PUN PERGIIIII. SAYANGGGG
Kardi Kardi: ada awal, ada akhirrr
total 1 replies
Kardi Kardi
apakah dia akan pergi LAGIIIII
Kardi Kardi: i dont knowww
total 1 replies
Kardi Kardi
HABISIIIII MEREKAAAA SEMUAAAA
Kardi Kardi: sapu bersihhhh
total 1 replies
Kardi Kardi
oooohhhh. SO SADDDDD
Kardi Kardi: NEVER GIVE UP FOR ALLL/Panic/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!