Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,
Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Itu Kamu?
"Gra.. Gue sama Asep masih diapart lo"
Agra tersenyum kecil melihat sebaris pesan yang ia terima dari Reino, setelahnya ia menyambar jas yang tersampir pada sandaran kursi, bersamaan dengan itu pintu ruangannya terbuka
"kamu mau kemana?"
"aku ada urusan, kenapa Gis?"
"aku mau ngajak kamu makan siang"
"sorry gis, siang ini aku gak bisa. Lain kali aja ya" tolak Agra
"ayolah Gra, kamu terlalu banyak alasan buat semua permintaan sederhana aku, kalaupun iya kamu mau selalu saja terlihat terpaksa" dumal gisa kesal
"aku gak pernah nahan kamu, kalau seandainya kamu mau pergi, silahkan" setelahnya Agra melewati gisa begitu saja tanpa mau tahu seberapa sakitnya gisa selama ini dengannya
"Agra..." teriak Gisa murka. "Aarrrggghhh sialan!"
sementara Agra saat ini sudah dalam perjalanan menuju Apartemennya yang tak jauh dari kantor papahnya, meninggalkan Gisa bersama amarahnya yang semakin membuat Agra tak suka
Agra terlahir dari kesalahan orang tuanya dimasa lalu, papahnya selalu berpesan untuk tidak mengulangi kesalahan serupa
sementara orang yang selalu ia panggil Ayah, adalah ayah tirinya, ayah ikram menikah dengan bunda Agra setelah memiliki Agra
Agra tahu siapa dirinya, dan kenapa ia bisa ada. Sepenuhnya tak bisa ia salahkan papah ataupun bunda, semua terjadi begitu saja
Agra sudah memaafkan semuanya, termasuk papahnya yang dulu sangat ia benci,
"gak pada balik kalian?" ujar Agra saat sampai dihadapan kedua sahabatnya yang tengah duduk selonjoran disofa apartemennya
"ini nih anak setan" dumal Asep sembari menunjuk kearah Reino
Reino malah terkekeh "Santai dong bos buru buru amat, mau kemana?"
"kerja ege! Gue orang susah. Gak kaya lo berdua"
Agra berdecak, "Ck!" ia duduk disofa setelah berhasil mengambil satu kaleng soda dalam lemari pendinginnya
"gra.. lo tahu, tadi gue denger sesuatu" adu Reino
"sialan nih si kampret telinga gue jadi ternodai.. Jangan dengerin Gra! Begituan lo dengerin elahhh"
"apaan?" sahut Agra ingin tahu
"lo tahu Gra gue baru aja dari bawah ngambil makanan yang gue pesan, pas lewat pintu sebelah, gilaaa suaranya... Lagi ena-ena ege!"
"congor lo astagaa!" Asep geplak bibir Reino yang lancang itu "kata mak gue mah pamali"
"emang susah ngomong yang ena-ena depan gadis" ejek Reino pada Asep, diikuti dengan tawa geli
Agra terkekeh kecil, "lo udah dapet info tentang Kiara?" ujarnya mengalihkan
sedetik kemudian tawa itu redup, "lo masih nyari dia?" sahut Reino
"udah ngapa sih Gra, yang hilang jangan dicari belum tentu juga dia masih setia sama janjinya"
"gue mau nyoba peruntungan aja, siapa tahu dia ada disekitar gue selama ini, cuma gue gak ngeuh aja" sahut Agra sembari menyesap soda nya
"nanti gue suruh anak buah gue buat bantu cari Kiara" Reino menimpali
"kalau Asep mah bantu do'a aja ya Gra. Kalau jodoh ya semoga dipertemukan, kalau gak jodoh semoga saja lo dikasih keikhlasan, segitu aja dari asep mah"
saat ketiganya tengah asyik mengobrol, suara deringan panjang pada ponsel Agra terdengar
ia tempelkan benda pipih itu, "ada apa Lea?"
"mas dimana?"
"mas lagi diapart. Kenapa memangnya?"
"Lea ada dikantornya mamas" beritahunya
agra membola "loh kapan kamu sampe Jakarta? Kenapa gak kasih tahu mas Agra?"
"ya tadinya Lea mau buat kejutan, eh mas Agra nya malah gak ada dikantor"
"yaudah mau mas yang kesitu atau kamu ke apart nya mas?"
"Lea aja deh yang kesitu"
"yasudah hati hati, mas Agra tunggu"
setelahnya panggilan berakhir,
"Alea, Gra?" sahut Reino
agra mengangguk kecil
"wah asik atuh, sudah lama asep teh nggak ketemu sama neng Alea geulis" seru Asep
"yeee.. Riweuh kamu mah sep! Alea gak bakal mau sama kamu, kamu mah peu'eul alias gelap, hitam" ejek Reino
"justru neng alea bakalan suka sama yang hitam manis kaya saya. Langka soalnya. gak kaya kamu setelan cindo udah banyak dimana mana" sahut Asep tak mau kalah
"udah udah.." lerai Agra "Alea gak gue kasih sama lo berdua!!"
"ck, terserah kakak ipar deh" sahut Reino
setelah beberapa menit menunggu, sebaris pesan muncul pada pop up ponsel Agra dari Alea, yang memintanya untuk menjemput Alea dilobby apartemen
saat Agra baru saja keluar dari kamar Apartemennya, pintu kamar sebelah juga terbuka. Seorang wanita cantik dengan tubuh ramping nyaris sempurna, rambut blonde yang dikuncir kuda yang sedikit berantakan, tak lupa juga gaun merah maroon yang sedikit terbuka dan kaki jenjangnya yang ia lapisi high heels semakin menambah kadar kecantikannya
agra terdiam, menatap file dari samping. Saat wanita itu menoleh, sedetik kemudian jantungnya terasa berhenti sesaat
"Kiara.." gumam Agra, "Ki.." panggil Agra
wanita itu menoleh kearah Agra, namun bukannya menghampiri ia malah berlari menjauh
Agra tidak begitu yakin, hanya saja feelingnya kuat kali ini, Agra ayunkan langkahnya mengikuti wanita yang ia yakini Kiara
saat sampai dilobby apartemen, Alea yang menyadari kedatangan sang kakak setelah keluar dari lift, ia melambaikan tangan kearah Agra
namun Agra seperti tengah celingukan, mencari kesana kemari
"mas Agra??" panggil Alea
Agra hampiri Alea dengan pandangan yang masih menyapu sekitar "lea.. tadi kamu lihat wanita pakai gaun merah maroon dengan belahan dada rendah lewat sekitar sini?" ujar Agra saat sampai dihadapan Alea
bukannya menjawab, alis Alea malah menukik tajam tak suka, sedetik kemudian
pletaakk...
Geplakan mendarat pada pangkal lengan Agra
"auw.. Apa?" ringis agra
"mamas bawa perempuan ke apartnya mas?" tuding Alea
"hah? Nggak. Mana ada!"
"terus tadi apa, wanita pakai gaun merah maroon dengan belahan dada rendah" ujar Alea menirukan Agra "mas sembunyiin sugar baby kan?"
"apa sih ngaco kamu ini. Udahlah gak usah dipikirin. Mungkin mas salah lihat. Ayoo" ajaknya
setelahnya Agra ambil alih koper yang Alea tuntun itu, keduanya berjalan bersisian tanpa jarak
Alea dan Agra sudah lama sekali tidak bertemu secara langsung, selama ini mereka hanya mengobrol virtual saja. Alea adalah adik satu papah, papah Tama hanya memiliki satu putri dari istri baru nya yakni Alea. Mamah Alea menjadi salah satu penyebab perpisahan bunda dan papah,
namun seiring berjalannya waktu, Agra sudah memaafkan semua hal yang terjadi dalam hidupnya, termasuk menerima Alea seperti ia menerima ketiga adiknya dari ayah sambungnya
sementara kedunya bergerak menjauh dari lobby apartemen, seorang wanita yang Agra cari muncul dari tangga darurat "Fyuh.. wanita itu lagi" gerutunya kesal
setelahnya wanita itu memilih pergi meninggalkan bangunan apartemen, sebelum sesuatu yang tak ia inginkan terjadi.
***