NovelToon NovelToon
Cinta Kita Belum Usai

Cinta Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:6.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yoyota

Raisa memiliki prinsip untuk tidak memiliki anak setelah menikah. Awalnya Edgar, suaminya menerima prinsip Raisa itu. Tapi setelah 6 tahun pernikahan, Edgar mendapatkan tekanan dari keluarganya mengenai keturunan. Edgar pun goyah dan hubungan mereka berakhir dengan perceraian.

Tanpa disadari Raisa, ternyata dia mengandung setelah diceraikan. Segalanya tak lagi sama dengan prinsipnya. Dia menjadi single mother dari dua gadis kembarnya. Dia selalu bersembunyi dari keluarga Gautama karena merasa keluarga itu telah membenci dirinya.

Sampai suatu ketika, mereka dipertemukan lagi tanpa sengaja. Di saat itu, Edgar sadar kalau dirinya telah menjadi seorang ayah ketika ia sedang merencanakan pernikahan dengan kekasihnya yang baru.

Akankah kehadiran dua gadis kecil itu mampu mempersatukan mereka kembali?

Follow Ig : @yoyotaa_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

"Mami, bisa kesini sebentar?" pinta Mia.

"Memangnya kenapa sayang?" tanya Raisa yang langsung menghampiri Mia ke kamarnya.

"Tadi aku abis main Barbie, tapi tiba-tiba kepalanya putus, terus pas mau aku coba pasang lagi nggak bisa, Mi."

"Mainnya jangan terlalu kasar sayang. Pelan-pelan kan bisa," jawab Raisa sambil mencoba memasangkan kepala Barbie yang putus.

"Nggak sengaja Mi."

"Udah selesai," ucap Raisa sambil menunjukkan kondisi Barbie yang sudah seperti semula.

"Thank you Mami."

"You're welcome sweetheart. Ngomong-ngomong dimana Kia?" tanya Raisa yang tak melihat Kia ada di kamar.

"Ada kok Mi, itu dia lagi main sama lampu-lampunya yang dibelikan Aunty Lala," tunjuk Mia ke sebuah selimut yang terlihat menggunung. Ketika dibuka, rupanya memang benar itu adalah Kia yang sedang bermain dengan lampu-lampunya.

"Kalau sudah ada mainan, kebiasaan deh. Kalian pasti terlalu sibuk bermain. Padahal kalian pasti punya PR dari sekolah, kan?"

"Nggak ada kok Mi, makanya kita main," jawab Kai.

"Kalian bantu Mami aja gimana? Mau nggak?" tawar Raisa.

"Bantu apa Mi?" tanya Mia.

"Buat donat, ceritanya Mami mau bagi-bagi sama tetangga."

"Kenapa kita harus bagi-bagi sama tetangga Mi? Padahal kita disini juga nggak pernah dikasih apapun sama tetangga. Paling kalau dikasih pun hanya dari orang yang sama. Lagian berbagi kan bagusnya untuk orang kaya Mi. Kita kan hidup berkecukupan," jawab Mia.

"Nggak boleh begitu, berbagi itu bukan hanya orang kaya aja. Kita juga, karena dalam berbagai tak harus dengan memberi uang, tapi bisa dengan makanan, benda ataupun tenaga kita. Kita memang hidup berkecukupan, tapi di bawah kita masih banyak yang kekurangan. Mami mau mengajarkan kalian agar selalu lihat ke bawah jika nantinya kalian sudah terbang tinggi. Karena namanya perjuangan itu mulainya dari bawah bukan dari atas."

"Em, begitu ya Mi. Makasih ya Mi. Mami selalu menjelaskannya ke kita."

"Sama-sama sayang. Ayo kita mulai buatnya."

"Let's go Mi!"

Kini si kembar dan Raisa pun sedang berada di dapur sambil duduk lesehan di dekat meja makan. Mereka membantu Raisa untuk menguleni bahan-bahan donat sampai kalis. Ketika sudah kalis, adonan donat ditutup dan dibiarkan mengembang.

"Kapan bisa digoreng dan dibuat donatnya Mi?" tanya Mia.

"Besok pagi sayang," jawab Raisa.

"Aku mau ikut buat ya Mi, Mami jangan lupa bangunin ya, aku mau buat bentuk yang lucu-lucu. Mau aku kasih ke Cana dan Niar di sekolah."

"Iya sayang, besok Mami bangunkan. Sekarang kalian cuci tangan, cuci kaki dan bersih-bersih dulu terus langsung tidur ya."

"Oke Mami," jawab si kembar bersamaan.

*

*

Sekitar pukul 5 pagi, rumah Raisa sudah berisik karena si kembar ikut membantu Raisa untuk membuat bentuk-bentuk donat yang tidak karuan bentuknya.

"Hihi, aku mau buat ikan paus," ujar Mia sambil terus membentuk adonan di atas piring.

"Mana ada ikan paus gepeng begitu, Mia! Yang ada itu mah ikan pari, haha," ledek Kia saat melihat ikan paus yang dibuat Mia malah gepeng bentuknya.

"Ish! Diam deh! Ini kan belum selesai! Kamu juga, mana ada kepala kucing lonjong begitu, itu mah kaya terong, haha."

Keduanya jadi saling meledek satu sama lainnya. Raisa yang sedari tadi mengamati masih diam saja selagi keduanya tidak bertengkar sampai dorong-dorongan.

Beberapa saat kemudian, Mia memberikan kreasi donat buatannya ke Raisa. Bentuknya aneh-aneh, ada ikan paus yang bentuknya gepeng, ada bentuk huruf tapi tidak jelas hurufnya apa, dan masih banyak lagi.

"Kerja bagus sayang." Raisa hanya memberikan pujian karena anak-anak sudah berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kreasi mereka.

"Sekarang kalian mandi ya, Mami mau goreng donatnya dulu."

"Oke Mom."

Hampir 30 menit berlalu, kini donat-donatnya sudah digoreng dan sudah dimasukan ke dalam tempatnya. Ada yang dikasih cokelat, green tea, meses dan juga keju. Berbagai rasa pokoknya.

"Mami emang top! Tahu aja kalau kita maunya yang beraneka rasa. Iya kan, Kia?"

"Hm," jawab Kia yang sudah mencomot satu donat yang dibuat Raisa.

"Ish! Kenapa kamu malah makan duluan sih!"

Mia yang tidak terima pun langsung mengambil donat buatan Raisa juga. Keduanya tampak menikmati rasa donat. Raisa yang melihatnya begitu senang. Setidaknya dirinya bisa membahagiakan si kembar lewat makanan yang dibuat oleh tangannya sendiri.

"Sudah kenyang twins? Ayok kita berangkat sekolah!"

"Ayo Mi. Oh iya, kapan bagi-bagi donatnya Mi?"

"Ini sekalian kita keluar rumah. Pasti banyak tetangga yang sedang berada di luar."

"Oke deh."

Benar saja, ketika mereka sudah ada di luar, banyak tetangga yang suka berjalan-jalan di pagi hari, ada yang mau berangkat kerja dan ada juga yang cuma duduk-duduk aja di depan rumahnya. Dengan senyuman yang tulus, Raisa dan si kembar membagikan donat ke tetangga. Setelah semuanya habis dibagikan, senyum manis terus mengembang di bibir si kembar.

"Ternyata saling berbagi itu indah ya, Mi. Aku ingin ketika sudah dewasa nantinya, aku selalu ingat masa-masa seperti ini dengan Mami."

Raisa pun tersenyum menanggapinya.

"Good job, girls!"

*

*

Berita tentang pertunangan Edgar dan Tamara masih terus jadi berita paling atas. Padahal sudah berlalu sampai seminggu lamanya. Bahkan telinga sudah sangat bosan mendengarkan berita itu lagi, itu lagi dari setiap orang yang ditemuinya di restoran. Apalagi katanya, papanya Tamara ternyata adalah salah satu pelanggan VIP juga di tempatnya bekerja. Raisa benar-benar baru tahu itu, karena ia hanya tahu pelanggan VIP yang sudah lama-lama.

Sebisa mungkin, bukan lagi mungkin tapi memang harus Raisa hindari jika nantinya ada pertemuan antara dirinya dan Edgar. Dia masih belum siap untuk bertemu laki-laki itu. Tapi entah kenapa, semesta seolah-olah mempermainkan dirinya, meski bukan Edgar, kenapa Elsa harus datang ke tempatnya bekerja? Apalagi terlihat sekali Elsa begitu terkejut ketika melihat ke arahnya. Mau menghindar pun sudah tak bisa karena sudah ketahuan.

"Mba Raisa?" tanya Elsa untuk memastikan.

"Em, ya," jawab Raisa sedikit canggung.

"Ternyata Mba masih berada di sekitar kami, aku pikir Mba juga berada di luar kota seperti Roni. Tunggu dulu!"

Tatapan Mata Elsa tertuju ke pakaian yang dikenakan oleh Raisa.

"Jadi, Mba bekerja disini?"

"Iya," jawab Raisa lagi ala kadarnya saja. Sejujurnya ia benar-benar gelisah. Ia takut sekali kalau Elsa ternyata sudah menceritakan tentang pertemuannya dengan si kembar waktu itu ke Edgar. Ia masih belum siap untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan itu.

"Maaf Elsa, aku harus kembali bekerja," ujar Raisa ingin menghindar dari Elsa.

Ketika Raisa sudah berjalan beberapa langkah, Elsa berucap sesuatu sampai membuat Raisa berhenti berjalan dan membalikkan tubuhnya.

"Anak kembar yang waktu itu bersama Roni, dia anak-anak Mas Edgar, kan Mba? Kenapa Mba jahat sekali tidak memberitahukan hal sepenting ini ke keluarga kami?"

Bukannya menjawab, Raisa memilih untuk menghindar saja karena ia belum siap untuk memberitahukan kebenaran yang ada.

"Mba Raisa!" Elsa masih terus memanggil namanya tapi Raisa masih mencoba untuk tidak menoleh. Dia menyentuh dadanya untuk menguatkan dirinya.

*

*

TBC

1
Chandralia
TBC tapi tamat.../Casual/
desi aryaradensi
maju mundur cantik...
Risna Wati
aku suka cerita nya,
Mazree Gati
endingya ga asik
Mazree Gati
bahagia tak harus memiliki,,,ga setuju klo rujuk
Mazree Gati
jgn sampai rujuk ya,, klo sampai rujuk unsubcrib
Esananda
thor pliss jgn buat aku semakin nangis..😭😭😭😭
niktut ugis
hallo Bimo emang kamu lupa siapa ortu si kembar ya...si papi pengusaha si mami koki handal
niktut ugis
Pamela lebih suka bunga deposito dari pada serbuk bunga...Bimo harus tau hal ini
Ani Basiati
lanjut
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
EDGAR RAISA
Julham Simatupang
iya dong
Julham Simatupang
bagus
Julham Simatupang
saya suka cerita nya
Julham Simatupang
lanjut
Syifa Shofia
seruuuu
2llOlO85_Maria Krisna wea
☺️☺️
Rinamaryana 29
cerita nya seru, jadi ikut deg degan
Regita Adelesmana
semoga Edgar tak berubah pikiran untuk menikahi Tamara
Mazree Gati: setuju biar pembaca ga kecewa klo sampai rujuk sama raisa
total 1 replies
Surya Arum
Mami hebattt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!