manda dan teguh mereka pasangan yang romantis namun mereka mempunyai tetangga tak lain adik dari teguh bernama meri dia yang sombongnya dan selalu jilid kepada saudara saudara nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurur Rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
emosi karena meri
"Kan bener mas harus nya gk usah beli sapi lagi toh saoi bapak di pakde kan banyak" ucap meri yang masih belum Terima
"Kamu ya mer udah untung dapet yang cuma cuma gak bersyukur malah minta lagi lagi" ucap mas teguh mulai kesal
"Kamu enak mas dpet uang double double lah aku cuma dapet dia juta" ucap meri yang tidak menyadari omongan nya keceplosan jika dia tau mas nya dapet yang dari keluarga istrinya
"Hahhh dapet double.??.kamu tau dari mana? " tabay mas teguh curiga menautkan kedua alis nya mengarahkan ke adik nya
" eehhh ya kan itu kan ya bener mas kamu dapet uang sama dua juta" meri pun bingung mencari alasan
Dan mas teguh pun teringat ketika adik ipar nya datang ke rumah ada kegaduhan di bawah jendela dan mas teguh mencurigai adik nya telah menguping
"Kamu nguping pembicaraan ku sama keluarga nya manda ya " ucap mas teguh dan menatap adik nya menyalang
"Aahh eehhh anuuu mas eee" mbak meri pun gugup tidak bisa mencari alasan
"Terus kenapa kalo tau mas kan meri itu adik kamu" sahut mas Joko suami merri yang tiba tiba keluar ke ruang tamu di mana meri dan teguh duduk
" itu namanya lancang jokoooo " bentak mas teguh
" lancang bagaimna sih mas aku juga ada hal lah sama yang bagian dari mbak manda kan aku adik kamu dan kamu suaminya mbak manda kamulah yang mengatur uang itu" ucap mbak meri percaya diri karena suaminya membela dia
"Iya mas teguh meri ada hak kasih lah kan dapet banyak seratus juta juga gak bikin rugi kalian " jawab mas Joko dengan enteng
"Kalian sudah gila yaaa itu hak manda bukan akuuu lagian uang nya sudah saya buat belikan tanah lagi bukan buat foya foya " jawab mas teguh yang mencoba untuk menahan amarah nya
" yaelah masss hidup itu dinikmati anak kamu kan satu sudah punya rumah tanah dari bapak juga ngapain sih ngumpulin tanah sekali kali buat happy dan bagi ke saudara kamu" ucap mas Joko
"Kalian memang gak waras " mas teguh pun tanpa pamit langsung keluar dari rumah merri dan pulang ke rumah nya
" mas mu emang kampungan mer gak bisa menikmati hidup kamu harus pepet terus mas kamu dia bakal kasihan kalo kamu terus mepet ke dia" ucap mas Joko
"Pasti lah mas dapet sepuluh juta kan lumayan" mbak meri pun menghayal
"Ini dapet uang dua juta yukkk jalan jalan mas kamu pinjem mobil gihh " ucap mbak meri menyuruh suaminya pinjem mobil kepada teman suaminya
Dari dulu mereka jika jalan jalan dluar kota akan pinjem mobil ke teman suaminya selain agar tidak capek ya buat pamer meskipun bukan mobil mereka sendiri
"Oke gampang itu hari sabtu aja kita jalan jalan" ucap mas Joko
.
.
Disisi lain mas teguh pulang dari rumah adik nya mengelus dada agar tidak marah marah
Karena melihat suaminya nafas nya tidak beraturan pun khawatir
"Mas kamu kenapa??? " mbak manda pun menghampiri suaminya
"Gak apa apa bu biasa meri gk bersyukur dapet yang dua juta" ucap mas teguh dia tidak bercerita jika merri tau tentang uang warisan manda
" minum dulu mas" mbak manda pun memberikan air minum satu gelas
Ktika mbak manda hendak menaruh gelas di meja HP nya pun berdering
Triiinggg
Triingggg
"Siapa yah " tanya mbak manda karena HP mbak manda di meja tempat suaminya duduk
"Anita bun aku angkat yaa" ijin mas teguh
"Iya tadi aku telepon memang tidak di angkat sama dia" ucap mbak manda yang sedang motong kue untuk nyemil sendiri
"Naya sini ada kue nih" panggil mbak manda ke anak nya
"Oke bun" naya pun keluar kamar dan duduk bersama dengan bunda ayah nya
(Assalamu'alaikum an) ucap mas teguh setelah mengangkat telepon
(Wa'alaikumussalam mas ada apa tadi mbak. Manda telepon berkali kali maaf aku tadi masih di jalan) ucap anita adik mas teguh
(Iya gak apa apa kamu sehat an???) tanya mas teguh yang sebenarnya rindu dengan adik nya karena dia paling jauh dari kluarga
(Alhamdulillah mas sehat kamu sekeluarga sehat kan??) tanya balik anita
(Iya alhamdulillah an oh iya tadi mbak mu telepon mau ngabari dapat uang dari penjualan sapi nya alm bapak) jelas mas teguh
(Alhamdulillah mas masih menghasilkan ya meskipun bapak sudah tidak ada) ucap anita dengan mata berkaca kaca
(Kemaren dandi di beri uang pakde dua puluh juta an terus aku buat beli saoi lagi dua belas juta jadi sisa nya delapan juta dan di bagi rata dua juta an) jelas mas teguh lagi
(Sekarang biar mbak mu yang transfer ya) tambah mas teguh
(Jangan mas, au rencana nya sabtu besok mau pulang kok sekalian itu aja buat saku aku disana) cegah anita.
(Oh gitu pulang bareng sama suami dan anak kamu an?? Naik apa) tanya mas teguh karena khawatir anak anita masih umur lima tahun jika bersepeda membutuhkan waktu dua jam
Dan tana sepengetahuan mas teguh dan keluarga nya anita sudah membeli mobil meski bekas tapi bisa untuk riwa riwi
(Gk usah khawatir mas yasudah sampai jumpa hari sabtu ya assalamu'alaikum) anita untuk menutup telepon nya
"Gimana mas di tranfer sekarng?" tanya mbak manda
"Jangan dek " jawab mas teguh mbak manda pun heran menautkan kedua alisnya
"Kok jangan yah" tanya mbak manda
"Sabtu besok anita mau pulang kesini" jawab mas teguh
"Oh yasudah " mereka bertiga pun menikmati kue buatan mbak manda sambil menonton televisi
.
.
Tibalah hari sabtu
Ttutttttt
Tuuttttt
" mbak manda ini kemana sih " ucap anita yang sudah siap siap untuk pulang kmpung memang anita dan suaminya kerja di kantor dan sabtu minggu pun libur dan anita lebih dekat dengan mbak iparnya manda dari pda dengan meri adik kandung nya sendiri
Anita dan meri bagai tikus dan kucing ketika bertemu tak ada akur nya
Dan akhir nya setelah beberapa menit menelpon mbak manda pun mengangkat telepon dari anita
(Assalamu'alaikum mbak . Dari mana saja siihhhh lama banget angkat telepon nya) omel anita
Memang anita dan meri hampir sama cerewet nya tapii anita tidak julid dan baik hati kepada saudaranya
(Maaf an mbak lagi buat kue ada pesanan 20 box ini sama mbak Ranti mbak buat nya) jawab mbak manda memang suara HP mbak manda berisik karena suara mixer dan HP nya di loudspeaker
(Iya mbak aku cuma ngabarin ini mau berangkat aku sama mas andri) ucap anita
(Yasudah hati hati aku tunggu dirumah ya) manda pun mematikan telepon nya
"Siapa mbak " tanya Ranti sambil mencetak kue di loyang
"Anita ran perjalanan mau pulang kesini" jawab mbak manda