NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Pasutri

Mendadak Jadi Pasutri

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rill Ridho

menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.

akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dipecat jadi anak

Pukul 8 malam Fatan pulang kerumah, seperti yang di katakan Mita tadi, suaminya akan pulang bersama dengan beberapa orang tamu.

"Ayo silahkan duduk, tunggu aku panggil Mita dulu ya. " Fatan pun mempersilahkan mereka duduk, dan ia  pun pergi ke kamar untuk memanggil sang istri.

"Udah pulang ya. Gimana, apa mereka jadi datang? " Tanya Mita berdiri dan menghampiri suaminya.

"Mereka lagi duduk di bawah, kamu keluarlah! Aku mau mandi dulu sebentar" Kata  Fatan.

"Kamu yakin nyuruh aku keluar? " Mita menatap Fatan dengan tatap menggoda.

"Sayang, jangan sekarang! " Fatan mendorong Mita keluar kamar.

"Gini amat ya punya istri genit" Kata Fatan mengusap-usap dadanya.

Sementara Mita di luar tertawa puas, dia sangat suka menggoda suaminya.

"Dasar lemah, masa di goda sikit udah gak tahan. "

Mita pergi menemui para tamu yang sudah menunggunya diruang tamu.

"Maaf ya udah lama nunggunya"

"Nggak kok, gak lama. Kamu apa kabar? " Santi menyalami dan memeluk Mita.

"Aku baik, kamu? Ih udah lama ya kita gak ketemu. " Kata Mita membalas pelukan Santi.

Sementara, Bram hanya bisa menggeleng - geleng melihat kelakuan dua wanita itu.

" Kok berdua aja, anak kalian mana? "Tanya Mita yang tidak menemukan anak sahabatnya itu.

" Dia katanya nyusul, kamu tahu sendirilah dia lagi sibuk sama urusan kuliahnya"  Jawab Santi, Mita membawa Santi untuk duduk dan kemudian mereka pun mulai bercerita, bahkan saking asiknya bercerita mereka seakan melupakan keberadaan Bram yang ada di antara mereka.

"Woi Mit, pelit banget sih kamu. Masa tamu datang gak di kasih minum" Sindir Bram.

"eh iya, sampai lupa" kata Mita, ia pun memanggil Jumi dan menyuruhnya untuk menyediakan minuman dan cemilan.

"Mulut kamu tu ya Bram, gak berubah-berubah ternyata. " Kata Mita, Santi hanya geleng -geleng melihat kelakuan suaminya itu.

"Memangnya kamu mau aku berubah jadi apa? "

"Lebih elegan kek, udah tua juga. "

"Aku elegan di depan orang lain, tapi aku tidak bisa bersikap seperti itu di depan kalian. "

"Lah kenapa gitu? " Tanya Mita.

Bram tidak menjawab, ia hanya mengedikkan bahunya.

Santi mencoba mengalihkan pembicaraan antar Mita dan suaminya, ia pun mulai mengalihkan perhatian Mita.

"Udah sana kamu mas, cari Fatan aja sana. "

"Males, Fatan pasti lagi mandi dan aku tahu banget kalau dia mandi lama banget" Kata Bram.

"Iya San, biar aja dia disini. Aku tuh kangen tahu sama kalian. Kita udah lama gak ketemu" Ujar Mita.

"aku tahu, tapi kalau kamu ketemu sama mas Bram pasti berantem mulu. Kalau ada Fatan gak papa, ini cuma aku sendiri. " Keluh Santi.

"Tenang kita gak bakalan berantam lagi, iya kan Bram. " Ucap Mita.

"Tahu deh" Jawab Bram.

"Nah kamu lihat sendiri kan Mit, suami aku ini emang suka cari gara-gara"

Mita tertawa melihat wajah kesal Santi, dia tahu betul bagaimana sikap Bram karena Bram adalah sahabat masa kecilnya.

****

"Guys kita pulang yuk, udah malam" Ajak Hana.

"Bentar lagi deh Han, nanggung banget nih" Balas Zela yang sedang asyik bermain game.

"Tahu nih Hana, baru juga jam delapan. Ayo kita coba game itu" Tifa menarik tangan Hana ke sebuah game dan mereka pun bermain.

Tujuan terakhir mereka selalu timezone, meskipun mereka sudah kelas tiga SMA, tapi kelakuan mereka masih seperti anak - anak.

Jam sepuluh malam, baru lah mereka beranjak pulang kerumah masing - masing. Di perjalanan menuju ke pakiran Tifa tidak sengaja melihat sepasang kekasih yang sedang asyik berciuman mesra.

"Gila, kayak gak ada tempat aja! " Dengus Tifa memalingkan wajahnya.

"Kenapa? " Tanya Hana.

"Gak ada, ayo disini banyak setannya. " Ujar Tifa yang sengaja mengeraskan suaranya.

Sepasang kekasih itu pun menghentikan kegiatannya, si pria merasa tidak terima dengan perkataan Tifa barusan, dengan kesal ia pun menghampiri mobil Latifa yang saat itu hendak tancap gas.

"Tok! Tok! Tok! " pria itu mengetuk kaca mobil Tifa.

"iya , ada apa? " Tanya Latifa menurunkan sedikit kaca mobilnya.

"Bisa turun sebentar? "

"Gak bisa! Katakan saja sekarang, ada apa? "

"Tidak sopan sekali kamu, ada orang yang sedang ngomong tapi kamu gak mau turun atau bahkan menurunkan kaca mobil" Kata pria itu.

"Cepat katakan atau tidak sama sekali!" Desak Tifa, ia sangat takut sekarang. Ia benar - benar tidak mengenal pria itu.

"Turun atau aku pecahkan kaca mobil mu ini! " Ancam pria itu.

"Tc, sorry! " Setelah mengatakan itu, Tifa langsung melajukan mobilnya.

"Tc, dasar tidak sopan. Awas saja kalau ketemu.! " Dengus pria itu, ia pun kembali ke tempat kekasihnya berdiri.

"Kamu kenal dia? " Tanya wanita itu.

"Tidak, aku hanya kesal saja sama perkataanya itu. Seenaknya saja bilang di sini banyak setan" Dengus pria itu.

"Hahaha... Adu sayang, kamu kok jadi sensi gini sih. Kan perkataan dia bener, di sini kan emang banyak setan, jadi kenapa kamu marah, memangnya kamu setan? "

Pria itu pun terdiam, benar juga apa yang di katakan kekasihnya itu.

"Tc lupakan saja, ayo aku antar pulang"

***

Latifa sampai di rumah, suasana rumah sudah sangat sepi. Dia yakin kalau mama dan papanya sudah tertidur pulas di kamar. Dengan langkah pelan, Latifa pun masuk ke kamarnya. Saat hidupkan lampu kamar, ia dangat kaget menemukan kedua orang tuanya sedang duduk ditempat tidurnya.

"Eh mama, papa? "

"Hebat ya, jam segini baru pulang" Kata Mita, beranjak dari duduknya dan berjalan mendekati Latifa.

"M-ma-mama... Aku bisa jelasin,"kata Tifa sambil berjalan mundur.

" Mau jelasin apa lagi kamu? "

"Sekali ini aja mah, plisss jangan marah" Mohon Tifa.

"Pah, aku bener-bener udah gak sanggup lagi sama kelakuan anak kamu ini" Kata Mita.

"Trus kamu maunya gimana? Tidak mungkin kan dia kita pecat jadi anak" Balas Fatan asal.

"What? Pecat jadi anak? Papa apa apaan sih, mana ada yang seperti itu? "Sanggah Tifa kaget mendengar jawaban sang papa.

" Habisnya, hampir setiap hari mama kamu ngeluh-in tentang kamu. Jangan kan mama, papa yang dengernya aja capek"

"Jangan becanda ya pah, masa cuma gara - gara  telat pulang aja, sampai harus di pecat jadi anak"

" Mau gimana lagi, kalau hanya itu jalan satu - satunya. "

"Tega amat jadi orang tua"

-------------------------------------+TBC+---------------------------------

1
Anonymous
keren, alurnya gak nge-bosanin./Facepalm/
Anonymous
hai kak, ini karya pertama yg aku baca dan menurut aku ini keren sih... cepetan up-nya jangan bikin aku lama menunggu...
🌸ALNA SELVIATA🌸: Baca Novel "Suami di Alam Mimpi"
di jamin mata batin kamu akan terbuka, dan melihat keindahan alam dunia berbeda..
total 1 replies
Nurmai Yani
semangat ya thor dan kalau bisa jangan lama-lama up-nya....
🌸ALNA SELVIATA🌸: Baca Novel "Suami di Alam Mimpi"
di jamin mata batin kamu akan terbuka, dan melihat keindahan alam dunia berbeda..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!