NovelToon NovelToon
Jalan Menuju Pembalasan

Jalan Menuju Pembalasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: bellis_perennis

Elara Estelle putri seorang pengusaha yang terabaikan dipaksa menikah dengan Alistair Magnusson seorang tuan muda lumpuh di tengah ejekan keluarganya elara menyembunyikan identitasnya sebagai dokter terkenal ketika rahasia masa lalu terungkap elara merencanakan balas dendam sambil belajar arti cinta dan penerimaan dalam pernikahan yang tak terduga.

penasaran?? yuuk lanjut bacanya ➡️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bellis_perennis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

Setelah melihat kondisi Elara yang semakin rentan alistair membuat keputusan tegas dia akan tinggal di kamar istrinya sampai kondisinya membaik dia memberi perintah kepada kepala pelayan "pindahkan barang-barangku ke kamar elara aku akan tinggal di sana"

"Baik...tuan,"jawab kepala pelayan tanpa ragu semua orang di rumah tahu betapa alistair mencintai elara dan keputusan ini tentu tidak mengherankan.

Alistair bahkan memutuskan untuk bekerja dari rumah agar bisa mengawasi elara kondisi psikologis istrinya yang belum stabil membuatnya khawatir kalau-kalau elara akan mengalami hal yang lebih parah saat ia tidak ada di sekitar.

Ketika ia kembali ke kamar Alistair mendapati Elara baru saja keluar dari kamar mandi rambut panjangnya yang dulu indah kini tampak berantakan dengan potongan yang tidak beraturan jelas sekali dia memotongnya sendiri tanpa panduan.

Alistair merasa perlu segera memanggil seorang penata rambut untuk merapikan penampilan Elara tetapi yang membuatnya lebih tersentuh adalah ekspresi dingin yang terpancar dari wajah istrinya. Tatapan kosong dan kaku itu adalah sesuatu yang belum pernah ia lihat sejak menikah dengan Elara.

Melihat Elara yang hanya berdiri dengan rambut basah yang dibiarkan terurai Alistair teringat bahwa di balik sikap dinginnya terhadap keluarga estelle istrinya ternyata tetap seorang anak yang merindukan cinta keluarga. Bagaimana pun keinginan sederhana itu tak pernah dia dapatkan bahkan sering disakiti dan diabaikan oleh keluarga yang harusnya melindunginya.

Dengan tenang, Alistair mengambil handuk yang tergeletak di lantai dan menghampiri Elara yang sudah terduduk melamun di tepi ranjang.

Ia duduk di belakang istrinya, lalu dengan lembut mulai mengeringkan rambut basahnya.

Elara hanya diam tatapannya masih kosong, bahkan tidak sadar bahwa Alistair sedang merawatnya hanya Alistair yang terus berbicara dalam hati berusaha memberikan kehangatan pada wanita yang sangat dia cintai.

Tak lama kemudian ketukan pintu terdengar alistair memberi izin dan beberapa pelayan masuk membawa makan malam untuk mereka.

Setelah menata makanan di meja para pelayan keluar untuk menunggu di luar meninggalkan keduanya untuk makan bersama.

"Ayo makan. Kau akan sakit jika tidak makan" ajak Alistair lembut.

Elara awalnya hanya menatapnya dengan pandangan hampa alistair tetap sabar membujuk dan menyuapi elara hingga dia akhirnya mau memakan beberapa sendok makanan. Walau hanya sedikit alistair merasa sudah cukup

setidaknya, Elara tidak akan kelaparan.

Namun makan malam kali ini terasa berbeda suasananya dingin dan alistair merasakan kerinduan yang mendalam pada momen-momen sederhana bersama istrinya kerinduan pada senyum hangat Elara pada sikap acuhnya yang khas pada pujiannya terhadap masakan para pelayan dia berharap semua itu bisa kembali.

Selesai makan alistair meminta Elara untuk beristirahat dia memeluknya erat, mendoakan agar istrinya bisa tidur nyenyak dan bermimpi indah melupakan semua hal buruk yang pernah terjadi.

Namun, pada pukul satu dini hari alistair yang semula tertidur lelap tiba-tiba terbangun karena suara kecil di kamar dia membuka mata dan melihat Elara duduk di pinggir tempat tidur matanya masih kosong perlahan dia menyadari bahwa Elara sedang mencari sesuatu dan yang membuatnya terkejut adalah ketika elara akhirnya menemukan pisau kecil yang dia sembunyikan di dalam laci.

Alistair memandang dengan cemas saat istrinya mulai mengarahkan pisau itu ke kulitnya dengan cepat dia menahan tangan Elara sebelum benda tajam itu sempat menyentuh kulit mulusnya.

Meski tindakannya membuat tangannya terluka alistair tidak peduli dia hanya ingin menghentikan Elara.

Darah dari tangannya membasahi selimut abu-abu di tempat tidur mereka elara terdiam pandangannya beralih ke tangan Alistair yang terluka.

"Tanganmu berdarah" gumam elara dengan suara pelan.

"Tidak apa-apa aku akan mengobatinya" jawab Alistair lembut "kau terluka?" tanyanya memastikan kondisi elara.

Elara menggeleng pelan masih dengan tatapan kosong.

Alistair mengangguk dan berkata bagus sekarang kenakan pakaianmu kembali udara malam ini tidak baik untuk tubuhmu"

Dengan patuh elara mengenakan piyamanya kembali tanpa sepatah kata pun alistair menggunakan kursi roda yang sudah dia modifikasi menjadi mode robot untuk mengobati lukanya.

Elara memandanginya dalam diam hanya memperhatikan setiap gerakan alistair saat ia mengobati luka di tangannya.

Setelah selesai alistair memutuskan untuk membiarkan mode robot tetap menyala sebagai tindakan pencegahan agar jika nanti Elara berniat melukai diri lagi robot itu bisa segera menghalangi.

"Ayo kita tidur...anggap saja semua ini tidak pernah terjadi" bisik Alistair sambil memeluk Elara erat dia ingin menunjukkan pada istrinya bahwa ia akan selalu ada untuknya tanpa rasa marah atau kebencian bahkan setelah mengetahui luka yang Elara bawa selama ini.

Dalam pelukannya elara mulai merasa hangat seolah kesadaran kecilnya muncul kembali baru kali ini dia merasa bahwa ada seseorang yang benar-benar mencintainya apa adanya, tanpa syarat.

Alistair adalah satu-satunya orang yang tidak hanya tahu kegelapan dalam dirinya tetapi juga tetap menerimanya tanpa sedikit pun keraguan.

Malam itu alistair berjanji dalam hatinya bahwa dia akan selalu ada di sisi elara menjaga dan melindunginya dari setiap luka baik yang datang dari orang lain maupun dari dirinya sendiri.

*

*

Di rumah sakit suasana begitu tegang arabel yang ditemukan tergeletak tak sadarkan diri oleh seorang pejalan kaki satu jam setelah ditinggalkan oleh Elara baru saja melewati masa kritis.

Meskipun dia bisa diselamatkan tubuhnya masih lemah dan dia tampak seperti bayangan dari sosok dirinya yang biasa.

Begitu kabar itu sampai ke telinga Nyonya Estelle, amarahnya langsung meluap-luap.

Mendengar pengakuan Arabelle dia tidak bisa menahan kemarahannya "kurang ajar...beraninya wanita itu melukai putriku!" serunya dengan suara penuh kebencian.

Rasa sakit dan dendam terukir jelas di wajahnya dia seperti seekor singa yang terluka.

Arabel, yang masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit memainkan perannya dengan sempurna dalam nada yang lemah namun sarat dengan tipu muslihat ia berkata "bu ..tolong balaskan dendamku aku benar-benar dirugikan olehnya" mata Arabel berkilat licik ia tahu bagaimana cara memanaskan suasana dan memancing ibunya untuk bertindak lebih jauh.

Ia sengaja tidak memberi tahu Nyonya Estelle bahwa dialah yang pertama kali mengungkap identitasnya kepada Elara sengaja memanipulasi situasi agar terlihat seperti korban sepenuhnya.

Senyum kecil menyelinap di bibirnya yang pucat ketika Nyonya Estelle berjanji akan membuat Elara menderita seperti di masa lalu.

Dalam hati nyonya Estelle memelihara dendamnya semakin mengakar dan membesar baginya elara bukan siapa-siapa hanya seorang pelayan tak tahu diri yang kini berani-beraninya melawan keluarga Estelle "anak itu harus diberi pelajaran !! aku tidak akan tenang jika dia tidak menerima hukuman yang setimpal setelah berani menyakiti putriku" katanya pada suaminya tuan Estelle dengan nada penuh amarah.

Tuan Estelle yang juga menyayangi Arabelle sebagai aset berharganya tak bisa tinggal diam baginya, Elara hanyalah wanita remeh yang diasuh seperti pelayan di rumah mereka "kita akan memberinya pelajaran" ujarnya dingin seolah sudah memutuskan bahwa Elara harus dihukum "aku tak bisa membiarkan dia melukai putri kita tanpa konsekuensi"

Di sudut ruangan saudara-saudara tuan estelle memperhatikan dengan mata yang penuh rasa iri dan cemas salah satu adik perempuan tuan estelle wanita paruh baya yang bertubuh sedikit gemuk ikut membuka suara dengan nada sinis "kakak ipar kau tahu… kalau keluarga Magnusson mengetahui bahwa menantu mereka hanyalah seorang wanita berandalan mereka mungkin akan mengusirnya setelah itu kita bisa menunjukkan pada elara bahwa keluarga Estelle bukanlah keluarga yang bisa dihadapi dengan mudah"

Nyonya Estelle mengangguk setuju tanpa memikirkan kemungkinan besar bahwa keluarga Magnusson tidak akan semudah itu menolak Elara dia juga lupa bahwa Alistair adalah pria yang sangat mencintai istrinya dan sangat mungkin akan melindunginya dengan segala cara.

Wanita paruh baya itu melanjutkan "tenang saja kami akan memastikan bahwa arabelle mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit ini kakak laki-laki dan kakak ipar kalian harus berhati-hati dan segera hubungi kami jika ada perkembangan baru" suaranya penuh dengan percaya diri seolah yakin bahwa mereka masih memiliki pengaruh besar dalam keluarga Estelle.

Mereka juga berpikir bahwa, seperti dulu kekuatan mereka masih cukup untuk menekan Elara tanpa mempertimbangkan fakta bahwa Elara kini memiliki keluarga Magnusson di sisinya.

Tuan Estelle mengangguk dengan deheman singkat sebagai jawaban meskipun sebenarnya dia sedikit khawatir dia tahu bahwa alistair bukan pria yang mudah diatur dan Elara kini berada di bawah perlindungan keluarga yang kuat.

Namun di bawah desakan Nyonya Estelle dan tekanan dari saudara-saudaranya dia terpaksa mengikuti rencana mereka.

Mereka lupa bahwa mereka sedang berhadapan dengan sosok yang berbeda dari Elara kecil yang dulu bisa mereka kendalikan sesuka hati.

Dengan penuh percaya diri Nyonya Estelle dan suaminya berjalan keluar dari kamar arabelle wajah mereka menunjukkan ekspresi sombong yang meyakini bahwa mereka masih memiliki kendali atas keadaan.

Mereka membayangkan bahwa keluarga Magnusson akan terpengaruh dan memandang rendah Elara begitu mendengar "kebenaran" yang ingin mereka sebarkan.

Namun mereka tidak sadar bahwa rencana licik mereka memiliki risiko besar yang berpotensi menghancurkan nama baik keluarga Estelle sendiri.

Mereka juga tidak tahu bahwa elara telah memiliki kekuatan dukungan dan seseorang yang bersedia melindunginya dari setiap serangan dan tipu muslihat keluarga yang dulu pernah menyakitinya tanpa belas kasih.

1
Itse
Luar biasa
Jihan Hwang
mampir juga yuk dinovelku/Smile//Good/
Beri Rafliano
😁😁😁😁
Iqlima Al Jazira
next thor
Moh Rifti
up
cyyy♥️
halo kak , aku mampir nih ♥️
bellis_perennis07
💜💜💜
Taurus girls
aku mmpr
꧁🏘️⃝𝐏 ⃟.⚔SAD々🅥𝕀L🄻🅰𝐼ℕ⚔꧂
mampir broo
꧁🏘️⃝𝐏 ⃟.⚔SAD々🅥𝕀L🄻🅰𝐼ℕ⚔꧂
yoo,mampi broo
puntia santi
Bgus
Muhamad fauzi
mana lanjutannya
bellis_perennis07: tunggu malam ini up yaa.. 🥰🥰
total 1 replies
safea
halo kak, ceritanya menarik sekali dan juga bagus! aku punya sedikit saran, tolong tanda bacanya lebih diperhatikan lagi ya ke depannya. semangat terus kaak!
bellis_perennis07: waaahhh terimakasih kak saran nya.. 🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Salsabila Laksono
kereen
vaa
semangat kak , mampir juga yaa/Determined//Determined//Determined//Determined/
Hani: semangat. aku mampir /Rose/.
salam dari Terpaksa Menikahi
total 1 replies
Scorpio Hidden
Semangat terus ka ❤️ jangan lupa mampir yah 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!