Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C30 : TUMBANG
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
Carlos hanya tersenyum licik. Dia kemudian melirik diam salah satu anak buahnya untuk melemparkan granat asap beracun kepadanya. Setelah granat itu di lemparkan. Asal beracun langsung keluar. Jay dan Zafer langsung menutup hidung mereka, tanpa memperdulikan Carlos yang saat ini berhasil lari ke barisan kawanannya.
"Kak sekarang bagaimana?"
"Senjata mu masih ada?"
"Peluru ku habis semua kak, "
"Aghh peluru ku juga habis, "
"Tidak ada pilihan lain, " ucap Jay sambil menatap Zafer. Mereka berdua yang dari tadi bersembunyi di balik mobil milik Carlos langsung dengan cekatan masuk. Mereka berbalik arah untuk kabur, di karenakan depan mereka ada ranting pohon. Zafer mengambil granat bom yang ada di dalam mobil Carlos. Granat itu kemudian di lemparkan ke kerumunan anak buah Carlos. Setelah granat itu meledak, Jay dengan cepat melajukan mobilnya. Carlos dan anak buahnya langsung masuk ke dalam mobil dan mulai mengejar mereka. Di tengah pelarian, Jay melihat Altan dan yang lainnya. Dia langsung berhenti dan mengajak mereka berempat masuk ke dalam mobil.
"Kak kenapa kalian lari? Di mana Carlos?"
"Di belakang, "
"Yes. Akhirnya kita berhasil mendapatkan Carlos, "
"Dasar lamban. Maksud kak Jay lihat ke belakang. Carlos sedang mengejar kita dengan anak buahnya, " sahut Zafer yang meminta Altan menoleh kebelakang. Altan terkejut melihat banyak mobil sedang mengejar mereka.
"Ow shit. KAK JAY CEPAT KITA LARI, " teriak Altan. Umar yang kesal dengan Altan langsung memukulnya.
"Apa kau tidak lihat kak Jay dari tadi sedang mengemudikan mobil?"
"Oh iya. Hehe, " jawab Altan cengar cengir. Jay mengambil ponselnya dan menghubungi kakaknya.
"Kak. Kami datang, " ucap Jay. Veyna yang mengetahui itu bersiap untuk menyambut kedatangan mereka. Veyna kemudian teringat kembali cerita ayahnya mengenai saudari kembarnya Leyna yang dulu pernah koma karena anak buah Carlos. Di mana saat itu Leyna ingin melindungi ayahnya saat salah satu anak buah Carlos melempar kampak ke arah ayahnya. Kampak itu mengenai belakang Leyna dan mengalami banyak sekali pendarahan. "Ley. Aku berjanji kami akan membalaskan rasa sakit mu itu, " batin Veyna. Tak berselang lama mobil yang di tumpangi oleh Jay datang. Sementara itu dari belakang juga di susul Carlos beserta anak buahnya. Mereka langsung turun dan bersiap untuk menyerang mereka semua. Di saat anak buah Carlos mengambil posisi, Jay dan yang lainnya tetap berdiri dengan santainya.
"Sudah ku bilang kalian tidak akan pernah bisa menangkap ku. Sekarang menyerah lah. Kalian semua sudah terkepung, "
"Menyerah? Kalian saja belum bisa menyentuh kami, " sahut Jay. Carlos kesal dengan ocehan Jay yang sangat meremehkan dirinya. "HABISI MEREKA, " mendengar perintah Carlos mereka langsung berlari untuk menyerang mereka. Namun tiba-tiba terdengar suara seseorang yang membuat mereka terhenti.
"AYAHHHHH, " Carlos yang seperti mengenal suara itu terdiam. Rupanya suara itu berasal dari Eshma yang terikat.
"Eshma?"
"AYAH TOLONG. MEREKA AKAN MEMBUNUHKU, " teriak Eshma.
"APA KALIAN GILA MELIBATKAN ANAK-ANAK SEPERTI ITU?"
"Kau mau nyawa putri mu kan? Minta mereka menurunkan senjatanya, "
"TURUNKAN SENJATA KALIAN, " teriak Carlos. Semua anak buah Carlos perlahan menurunkan senjata mereka.
"Aku sudah menuruti permintaan mu. Sekarang tolong lepaskan putriku, "
"Tidak. Kau harus menyerahkan dirimu terlebih dahulu, "
"Tidak, "
"Tidak? Kak, " Veyna langsung menodongkan pistol ke kepala Eshma.
"TIDAK. Oke baiklah, aku akan menyerahkan diri, " Carlos pun berjalan pelan mendekati mereka. Veyna menyerahkan Eshma pada Jay. Tangan Carlos diam-diam seperti mengeluarkan sesuatu dari belakang bajunya. Hal itu sama sekali tidak di sadari sama sekali oleh Jay dan rekannya. Saat sudah semakin dekat, Carlos tiba-tiba menarik Veyna dan balik menodongkan pisau kepada Veyna.
"KAKAK, "
"JANGAN MENDEKAT. SERAHKAN PUTRIKU JIKA KAU INGIN NYAWA WANITA INI SELAMAT, " Jay awalnya bingung harus menyerahkan Eshma atau tidak. Namun dia teguh pada didikan pamannya.
"Mijay. Jika kau di desak oleh musuh, jangan pernah panik. Fokus pada tujuanmu. Seorang pejuang yang tetap fokus pada tujuannya akan mendapatkan apa yang dia inginkan, " setelah mengingat itu Jay tersenyum menatap Carlos. Bukannya menyerahkan Eshma pada Carlos. Jay malah menyerahkan Eshma pada Altan. Melihat itu Carlos langsung meminta anak buahnya untuk menyerang mereka semua. Pertarungan pun di mulai. Zafer dan rekannya ikut membantu Jay. Dalam pertarungan tersebut Altan malah asik menyaksikan pertarungan itu tanpa menyadari bahwa Eshma sedang diam-diam melepas ikatan di tangannya. Setelah berhasil lepas, Eshma mendorong Altan dan berlari ke arah ayahnya. Carlos langsung memeluk putrinya dengan sangat kuat, sampai tanpa sadar melepas Veyna. Di tengah Carlos yang sedang memeluk putrinya, Veyna mengambil kesempatan itu untuk lari. Melihat Veyna lari, Carlos dengan cepat melempar pisau ke arah Veyna.
"KAKAK AWAS, " teriak Jay yang langsung mendorong kakaknya itu. Pisau itu tidak mengenai Veyna, namun mengenai perut Jay.
"MIJAYY, " teriak Veyna.
"KAK JAY, " Altan langsung berlari menghampiri Jay begitu juga dengan Zafer dan rekan-rekannya.
"KAK JAY BERTAHAN KAK, " darah yang keluar dengan begitu cepat membuat Jay tak sadarkan diri dan tumbang. Altan kesal dan langsung melakukan perlawanan kepada mereka semua. Altan berhasil mengalahkan beberapa, namun jumlah yang banyak membuat Altan terkepung. Mereka memegangi Altan dan memukul wajahnya menggunakan kayu berkali-kali hingga tumbang. Naashir, Athaar, dan Umar langsung membantu Altan. Sialnya mereka malah ikut tumbang. Zafer yang melihat semua rekannya tumbang hanya bisa diam. Saat semua tumbang, para anak buah itu mulai mendekati Veyna. Mereka tertawa sambil mencolek-colek wajah Veyna. Saat salah satu anak buah ingin menarik baju Veyna. Sebuah kampak melayang dan tertancap tepat di kepala pria itu. Mereka semua langsung menoleh ke arah kampak itu di lempar. Rupanya itu kampak dari Zafer.
Zafer melepas bajunya dan menatap tajam ke arah Carlos. Tubuh Zafer yang terlihat cukup kekar untuk usianya membuat Carlos diam di tambah melihat tatapan tajam dari mata Zafer yang memerah.
"Kalian lihat apa? AYO SERANG DIA, " salah satu pria mendekati Zafer, namun sialnya Zafer langsung menarik pistol pria itu dan menusukkannya dengan begitu kuat ke perutnya hingga tewas. Lanjut dua pria dengan pedang panjang dan besar mulai maju untuk menghabisi Zafer. Namun Zafer dengan cekatan menghindari pedang itu dan langsung merampasnya. Zafer memenggal kedua kepala pria itu tepat di depan mata Carlos. Zafer mulai berjalan maju dengan tatapan yang terfokus pada Carlos. Satu persatu yang menghalangi Zafer akan ia habisi dengan sangat brutal. Zafer sudah semakin dekat dengan Carlos. Karena takut tidak ada anak buah Carlos yang berani maju. Bahkan anak buah Carlos yang memegang pistol sampai tidak fokus membidik karena gemetar ketakutan melihat kebrutalan seorang anak kecil.