Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.21
Pagi harinya.
Olivia sudah bangun sejak jam 4 subuh tadi karena dia belajar namun dia teringat Zein menginap di Apartemennya membuat dia bangun untuk membuatkan sarapan untuk mereka berdua.
Olivia tengah serius membuatkan sarapan sembari mendengarkan musiknya.setelah selesai dia meletakan hidangannya dia tata diatas meja makan.
"Tam...dimana tab ku..?" Ucap Zein mengejutkan Olivia.Mereka berdua saling pandang,Olivia menatap Zein dari kepalanya sampai kekaki Zein tampa berkedip.
"Zein...Astaga..." Olivia tersadar lansung membalikkan tubuhnya membelakangi Zein sedangkan Zein baru tersadar juga kalau dirinya saat itu tengah menginap di Apartemen Olivia. Zein juga saat itu tersadad keluar hanya mengunakan celana boxernya saja.
"Maaf..Aku merasa aku berada di Apartemenku.." Ucap Zein.
"Pergilah mandi..." Ucap Olivia tampa menoleh. Zein lansung masuk kedalam kamar lagi.
"Hais...bodoh kau Zein,kau lupa kau dimana...Hais ini lagi kenapa kau menampakan diri hah..selama ini kau tidur saja..Sial..sial.." Gerutuan Zein lalu segera masuk kedalam kamar mandi menyiram seluruh tubuhnya dengan air dingin.
"Ya ampun..." Olivia teringat kembali bentuk tubuh Zein yang sangat sempurna Ia lihat tadi.
"Pantas saja banyak wanita menggilainya,ya ampun....Hais...aku kenapa??" Guman Olivia lalu mengusap wajahnya lalu segera berjalan menuju kamarnya.
Setengah jam kemudian,mereka berdua saat ini sudah duduk bersama menghadap meja makan.
"Olivia..soal tadi,Aku minta maaf.." Ucap Zein menatap Olivia.
"Tidak apa-apa,Aku maklumi..mari kita sarapan.." Ucap Olivia tidak mau menatap Zein.pikiran selalu teringat kejadian sebelumnya.
"Aku antar ya.." Ucap Zein.
"Aku bersama Veli saja..kamu pergi saja kerja.." Ucap Olivia.
"Tidak masalah..waktuku masih banyak.." Ucap Zein lalu mulai memakan nasi goreng Olivia masak.
"Masakan kamu selalu enak.." Ucap Zein
"Terimakasih.." Ucap Olivia juga mulai makan. Mereka berdua hening tampa bicara.
Setelah selesai makan,mereka berdua lansung pergi.Zein mengantar Olivia sampai kekampusnya.
"Kamu jam berapa keluarnya..?" Tanya Zein.
"Jam 11 gitulah aku keluar.." Ucap Olivia.
"Nanti aku jemput,jangan menumpangi siapa pun sebelum aku datang.." Ucap Zein.
"Iya.." Ucap Olivia.
"Kamu kenapa..Sejak tadi sesudah kita sarapan, kamu tidak mau menatapku?" Ucap Zein.
"Nggak..Aku nggak kenapa napa.." Ucap Olivia.
Zein tersenyum saat itu membuat Olivia melirik kearah Zein.
"Kenapa Senyum-senyum..?" Ucap Olivia.
"Kamu masih teringat tadi pagi melihat tubuh indahku..?" Ucap Zein menggoda Olivia. Olivia terdiam dan matanya penuh kebingungan.
Zein kembali tersenyum melihat wajah Olivia yang begitu nampak sekali menyimpan kegugupannya.
"Kamu wanita pertama melihat tubuhku..!" Ucap Zein membuat Olivia menoleh kearahnya.
Bugh...Olivia memukuli lengan Zein membuat Zein kembali mengembangkan senyumannya.
"Aku tidak seperti yang kamu pikirankan..!" Ucap Olivia mencoba untuk terus tenang.
"Aku tau..Aku hanya mengatakan kalau wanita yang pernah melihat tubuhmu baru kamu..ya sebelumnya pastinya Mommyku.." Ucap Zein kembali memukuli lengan Zein.
"Itu kan salah kamu..Kamu kenapa nggak sadar kalau kamu menginap di Apartemenku.." Ucap Olivia terus membuat Zein tersenyum. Ini benar -benar hari bersejarah,Tuan Muda Dingin itu terus mengembangkan senyumannya.
"Aku kan sudah minta maaf kan..lagi pula kamu kakak iparku,tidak masalah kamu melihat tubuhku.. " Ucap Zein lagi-lagi mendapat pukulan dari Olivia.
"Menurut kamu,kalau aku jadi model dewasa bagaimana..?" Ucap Zein sengala.
"Silahkan saja pajang tubuhmu itu,itu bukan urusanku.." Ucap Olivia entah kenapa nada bicaranya Zein tangkap ada kekesalan.
Zein kembali tersenyum..
"Uangku 7 turunan tidak akan habis..bangkrut pun,aku juga tidak akan mau menjual tubuh indahku ini.." Ucap Zein namun tidak di tanggapi Olivia.
Tidak lama mereka sampai,Olivia keluar dari mobil sedangkan Zein menatap kepergian Olivia masuk kedalam kampusnya.
"Dia membuatku gila.." guman Zein namun seketika itu wajahnya berubah dingin melihat ada seorang dokter pria menghampiri Olivia bahkan tersenyum kearah Olivia. Zein mengepalkan tangannya di kemudi mobilnya.Zein memutarkan mobil melaju kencang pergi dari sana.
"Tidak biasanya Adik ipar seakrab ini dengan kakak iparnya..?" Iya Bastian yang berguman saat itu.dia ingin memastikan kalau Olivia sejak kemarin bersama Zein.
Olivia masuk kedalam ruangannya mengikuti Ujian yang akan di mulai sebentar lagi.namun entah kenapa mereka terus menatap dirinya dengan berbagai macam bisikan.Olivia tidak memperdulikannya,Olivia memilih fokus dengan ujiannya.
Tidak lama Zein sampai kekantor papinya, masuk kedalam ruangan papinya.
"Pagi Pi..." Sapa Zein.
"Zein..."
"Zein,Olivia sudah pergi kekampusnya,Papi menelpon tapi tidak di angkatnya..?" Ucap Papi James terlihat panik di sadari Zein.
"Papi terlihat cemas..Ada apa pi?" Tanya Zein.
"Kau lihat ini...?" Ucap Papi James memberikan tabnya kearah Zein. Zein membacanya lalu mengepal kuat jarinya.
Zein membaca berita mengenai Olivia,dimana Olivia tengah hangat di bicarakan di luar sana karena terlihat jalan bersama seorang pria di duga kekasihnya,namun disana mereka menuliskan bukankah Olivia istri dari Tuan Zean yang sudah meninggal,sebagai menantu seorang pengusaha terkenal dia seharusnya menjaga privasinya dan kehormatan keluarga mertuanya, tulis berita disana.
"Olivia..." Guman Zein sudah merasa kepanikan dan berpikir pasti pihak media sedang memburunya saat ini.
"Pi..Pria itu aku Pi..Aku yang bersama Olivia kemarin..." Ucap Zein membuat Tuan James menatap putranya itu.
"Jadi itu kau..?" Ucap Papi James.
"Iya itu aku..kami sedang belanja kemarin sore.. Aku kemarin menjemput Olivia setelah itu aku mengantar dia belanja.keparat,siapa yang berani membuat masalah dengan kita..Biar ini aku selesaikan Pi.." Ucap Zein.
"Kamu selesaikan Zein..Kasian Olivia.,kalau dia membaca berita ini.lagi-lagi mereka berani sekali mengusik ketenangan kita..!" Ucap Papi James geram.
"Aku akan menjemput Olivia.." Zein lansung keluar tergesa gesa keluar dari gedung lalu segera menuju kampus Olivia lagi.
Di kampus.
Semua teman sekampus Olivia yang ada dalam ruangan Olivia,terus membicarakan Olivia. Mereka tau Olivia menantu dari pengusaha kaya raya di Kota itu.
"Dokter Via..?" Dokter Neri mendekatinya.
"Iya Dokter Neri.." Ucap Olivia.
"Dok..." Dokter Neri membisikan sesuatu kearah Olivia membuat Olivia terkejut,lalu Olivia melihat Ponselnya,ada 3 panggilan dari papi james,lalu Mommy juga,lalu ada Velita juga..Olivia lansung melihat semua media yang memberitakan rumor tentang dirinya.
"Astaga Dokter Neri..ini nggak seperti yang di beritakan..Ini adik Ipar saya.." Ucap Olivia lagi-lagi mendapatkan fitnah.
"Saya percaya Dok..sebaiknya Nona ikut bersama saya..banyak Media sudah berdatangan ingin menemui dokter.." " Bisik Dokter Neri.
Deringan ponsel Olivia berbunyi,terlihat nama Zein
"Zein..." Ucap Olivia
"Kamu pergi dari sana bersama Dokter Neri.. Aku akan menunggu kamu dari jalur belakang.." Ucap Zein.
"Baik Zein.." Ucap Olivia.
"Mari Dok.." Dokter Neri membawa Olivia menuju lorong yang membawanya bertemu Zein. Olivia terkejut Dokter Neri tau jalan lorong itu yang tidak di ketahui siapa pun.
"Dokter Neri..jawab jujur,ada hubungan apa kamu sama Zein,kenapa kamu selalu menolongku di saat seperti ini...?" Tanya Olivia.
"Nona..Saya,Saya minta maaf...sebenarnya Saya anak buah Tuan yang menugaskan saya untuk menjaga Nona di area dalam.." Ucap Neri membuat Olivia terkejut.
"Astaga..."