NovelToon NovelToon
HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

HOT DETECTIVE & PRINCESS BAR-BAR

Status: tamat
Genre:Mata-mata/Agen / Hamil di luar nikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:19.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

1. Gairah sang kakak ipar
2. Hot detective & Princess bar-bar

Cerita ini bukan buat bocil ya gaess😉

___________

"Ahhh ... Arghh ..."

"Ya di situ Garra, lebih cepat ... sshh ..."

BRAKK!

Mariam jatuh dari tempat tidur. Gadis itu membuka mata dan duduk dilantai. Ia mengucek-ucek matanya.

"Astaga Mariam, kenapa bermimpi mesum begitu sih?" kata Mariam pada dirinya sendiri. Ia berpikir sebentar lalu tertawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Mereka semua sudah keluar dari rumah Langit. Dan pandangan Lani sejak tadi tak berpindah dari Garra dan gadis yang bersama lelaki itu.

"Siapa dia? Apa hubungannya dengan Garra?" wanita itu bertanya pada Aldo. Dagunya menunjuk ke Mariam. Garra bahkan membukakan pintu buat gadis itu.

Lani iri. Ini pertama kalinya dia lihat Garra memperlakukan seorang perempuan dengan spesial.

"Ah ya, kau sudah lama dikantor cabang jadi tidak kenal dia. Namanya Mariam. Adik dari sahabatnya sih bos. Kerjaannya sekarang adalah mengejar cinta bos." jawab Aldo.

Alis Lani terangkat.

"Garra tidak terganggu?" seingat Lani Garra paling benci pada perempuan yang dengan sengaja mendekati apalagi menempel padanya seperti lintah. Pria itu bukan tipe laki-laki yang akan menyambut dengan senang hati kalau ada wanita yang mengejarnya. Sepengetahuan Lani memang begitu.

Aldo mengedikan bahu.

"Keliatannya bos juga suka dia, tapi masih belum ada keinginan pacaran. Menurutku, sih bos tidak begitu percaya kalau tuh cewek betul-betul suka dia atau hanya sekedar main-main. Tingkahnya saja begitu, bisa saja dia hanya main-main kan?" kata pria itu lalu masuk ke mobil.

Tadi mereka ke sini dengan mobil kantor, sedang Garra selalu menggunakan mobil pribadinya.

Di dalam mobil Garra, lelaki itu melihat keseluruhan penampilan Mariam. Astaga, gaun apa itu. Ia tidak suka gadis itu mengenakan gaun kekurangan bahan begitu. Lalu di lepaskan jaket yang ia kenakan dan memakaikannya ke tubuh Mariam, untuk menutupi bahunya yang polos. Bahkan sampai belahan dadanya cukup keliatan.

"Lain kali jangan pakai gaun model begitu lagi." katanya.

"Kenapa? Ini kan bagus." Mariam menatapnya dengan mata lebar.

"Pokoknya jangan pakai lagi." putus Garra langsung. Ia lalu menatap Mariam tajam.

"Kenapa kau ada di pesta itu? Jam berapa ini? Harusnya anak gadis sepertimu tidak keluyuran sampai tengah malam begini. Sudah kubilang tidur kan tadi? Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Kalau tadi yang tertembak itu kau bagaimana?" nada suara Garra meninggi. Ia tidak bisa mengontrol diri lagi. Ia terlalu khawatir sampai semarah ini. Ia tidak mau kehilangan lagi.

Hening sesaat. Mata Mariam mengerjab-ngerjab. Ini pertama kalinya pria itu memarahinya. Ia masih tidak terbiasa. Tapi ciut juga. Seorang Garra yang marah sanggup membuatnya terdiam tak berkata-kata.

Garra menghembuskan napas kasar lalu mengatur napasnya. Pandangannya beralih ke depan. Menatap orang-orang yang berlalu lalang di depan mereka.

"Kau marah?"

Tak ada jawaban. Pandangan Garra terus fokus ke jalan. Napasnya masih tak beraturan akibat marah bercampur khawatir.

"Ta ... Tadi temanku memaksaku menemaninya datang ke pesta. Aktor itu adalah seniornya dikampus jadi dia malu kalau tidak datang, padahal di undang. Kamu tahu aku orangnya sangat setia kawan kan? Mana tega aku menolak. Aku juga nggak tahu akan terjadi penembakan dalam pesta itu." Mariam menjelaskan. Namun tetap saja rasa percaya dirinya tidak hilang sama sekali.

Garra memiringkan kepala menatap gadis itu lagi.

"Mulai sekarang jangan keluyuran sampai tengah malam lagi. Seminggu berjalan ini, laporkan semua kegiatanmu padaku." katanya. Mata Mariam langsung berbinar-binar.

"Apa kamu sudah bersedia jadi pacarku?"

Garra diam sebentar,

"Jangan pikir yang aneh-aneh. Aku melakukan semua ini demi keselamatanmu." kemudian ia mengelak.

Mariam mencebik. Laki-laki menyebalkan, tidak ada hati. Padahal Mariam bisa merasakan Garra juga peduli padanya. Eh malah menolaknya terus. Memangnya susah bilang iya?

"Garra!"

ketukan dari luar pintu mobil mengalihkan fokus Garra dan Marriam. Garra menurunkan kaca.

"Apa apa Lani?" yang memanggil pria itu ternyata adalah Lani. Wanita itu memperhatikan Mariam sebentar lalu kembali menatap Garra.

"Sih pengedar baru saja tertangkap. Sekarang sedang diinterogasi. Tim kita diperintahkan ke sana sekarang juga." lapor Lani.

Tadi mobil mereka yang dibawa oleh Aldo hendak pergi meninggalkan lokasi itu tapi telpon dari kantor pusat menghentikan. Lani cepat-cepat turun mendatangi Garra. Melapor ke pria yang menjabat sebagai atasan mereka.

Sebenarnya Garra sudah sangat lelah. Tapi mau bagaimana lagi, terkadang pekerjaan mereka memang harus mengorbankan waktu. Lelaki itu melirik Mariam.

"Aku harus ke kantor polisi sebentar. Kau tidak keberatan?" ia meminta pendapat gadis itu. Sebenarnya bisa saja Garra menyuruh Mariam pulang sendiri naik taksi, tapi pria itu terlalu takut. Ini sudah tengah malam. Ia khawatir Mariam tidak sampai ke rumah karena bertemu orang jahat. Malam ini ia sendiri yang akan mengantar gadis itu pulang.

"Nggak dong. Apa sih yang nggak buat pria tampan aku!" seru Mariam malah kesenangan. Lani merasa gadis itu terlalu lebay. Namun saat melihat Garra, pria itu malah tersenyum. Lani merasa aneh.

"Kenapa masih di sini?" tanya Garra menyadari Lani belum pergi-pergi.

"Ah, aku akan pergi sekarang. Sampai ketemu dikantor polisi." kata Lani sedikit salah tingkah.

"Mm." lalu Garra menghidupkan mesin mobil, siap-siap meninggalkan lokasi tersebut.

Kira-kira lima belas menit mereka sampai dikantor kepolisian pusat.

"Kau tunggu di sini. Aku ke ruang interogasi dulu, akan segera kembali. Kalau kau mengantuk tiduran di sofa. Aku akan membangunkanmu nanti." ucap Garra. Mariam mengangguk.

Ia menguap begitu Garra berbalik pergi.

Hoaamm ...

Ngantuk sekali. Gadis itu melangkah mendekati sofa, berbaring di sana sampai ketiduran. Bahkan gadis itu tidak sadar sampai Garra kembali.

Pria itu mendekati gadis yang tertidur pulas tersebut dan berlutut dihadapannya.

Wajahnya damai sekali. Garra tersenyum sembari mengatur-atur anak rambut Mariam yang berjatuhan. Gadis itu sedikit terusik. Mulutnya mencak-mencak sendiri dalam tidurnya. Dan Garra tersenyum lebar.

Bahkan waktu tidur saja, Mariam tetap menggemaskan. Pria itu melirik jam tangannya. Sudah pukul setengah dua dini hari. Ia berpikir menimbang-nimbang, lalu mengeluarkan ponsel menelpon seseorang. Mudah-mudahan masih bangun.

"Kau sakit? Tidak punya kerjaan? Kenapa menelpon orang tengah malam begini?" sembur Foster dari seberang. Garra terkekeh.

"Maaf, aku ingin bilang saat ini adikmu bersamaku. Ada kasus penembakan yang terjadi di sebuah pesta, kebetulan adikmu ada di sana juga. Aku ingin mengantarnya pulang tapi tidak enak membangunkan mama kalian tengah malam begini. Aku akan mengantarnya ke rumah saja. Bagaimana?" kata Garra panjang lebar.

"Ya ampun, kenapa anak nakal itu berkeliaran diluar tengah malam begini? Sudah di tegur berkali-kali juga. Ya sudah, antarkan saja dia ke sini." balas Foster.

"Baiklah. Aku akan segera ke sana, tunggu aku." lalu panggilan terputus. Garra menatap Mariam lagi. Ia memutuskan menggendong gadis itu karena tidak tega membangunkannya. Untung kantor sudah sepi, jadi Garra tak perlu khawatir ada yang lihat. Kalau tidak, pasti sudah beredar gosip besok.

1
Lhina Bright
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✾Secret✾
astaga cs dong mariam yg bener ajeee rugi dong 🤣🤣🤣
✾Secret✾
aduhhh abang garra mesyummm klo mari tau kesenangan dia 😋👊🤣🤣🤣
✾Secret✾
sialan lu ya Mar w keselek 👊😂🤣🤣
✾Secret✾
iyain aja dah biar lu seneng Mar 🗿😂
✾Secret✾
hehh mulutnya adek sendiri padahal sm aja 🤣🤣🤣
✾Secret✾
ih besoda banget km kakak adik sm saja kelakuan nya 😂🤣🤣🗿
✾Secret✾
malah baper si abang 🤭🥰
Pudji Widy
nama nya kebarat2an knp visualnya asia kak..kurang cocok mnutku
itu cocok untuk Ansel, denis dkk
Gintania nia
bagus
Aliqa Muhammad
lah coba di Wakanda bela diri tetap dipenjara, malah yg hrsnya tersangka jadi korban
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
hamidun
Berlian Nusantara dan Dinda Saraswati
lu dapetin nya susah mariam, jangan klo dah dapet lu malah nyepelein
EembuL
mama Mariam memang yg paling unik dari segala2 mama yg ada.. 😆😆😆
EembuL
astaaagaaaa seruuu banget ni, dikantor polisi lgi aduuuchhh 😆😃😃😃😂
Elly Salmon
woii seru ... ayo berantem ... lanjuut👍
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒕𝒓𝒂𝒖𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒚𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝒄𝒃 𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍.𝒍𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒉 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒔 𝒂𝒋𝒂 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒔𝒊 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖 𝒅 𝒑𝒘𝒏𝒋𝒂𝒓𝒂 𝒔𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒂𝒕𝒂𝒔 𝒅𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒇𝒊𝒕𝒏𝒂𝒉 𝒑𝒘𝒏𝒄𝒆𝒎𝒂𝒓𝒂𝒏.𝒏𝒂𝒎𝒂 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒌𝒖𝒂𝒏.𝒈𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒑𝒐𝒌
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝑷𝒂𝒔𝒄𝒂𝒍 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒊𝒘𝒂 𝒅𝒆𝒕𝒆𝒌𝒕𝒊𝒇 𝒑𝒂𝒑𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒅 𝒔𝒆𝒅𝒆𝒕𝒂𝒊𝒍 𝒊𝒕𝒖 𝒃𝒊𝒂𝒓𝒑𝒖𝒏 𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒄𝒄𝒕𝒗.👍
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝒍𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒁𝒐𝒆𝒚 𝒔𝒎 𝒀𝒖𝒎𝒚 𝒌𝒏𝒑 𝒈𝒂 𝒅𝒊 𝒃𝒊𝒅𝒆𝒐𝒊𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒃𝒖𝒌𝒕𝒊
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝒊𝒔𝒊 𝒓𝒖𝒎𝒂𝒉 𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏.𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒖 𝒈𝒂 𝒂𝒅𝒂 𝒎𝒎𝒉 𝑴𝒂𝒓𝒊𝒂𝒎 𝒚𝒈 𝒋𝒅 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒓𝒖𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂.🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!