Aku Bukan Penghianat

Bagus berjalan gontai ke kamarnya , hari ini sungguh sangat melelahkan, bahkan ia harus lembur dan pulang menjelang malam. Di tambah jalanan yang macet membuatnya makin lambat sampai di rumah.

Ia melewati Iza yang sedang santai duduk di depan televisi , bahkan terdengar kekehan kecil dari istrinya itu karena yang ia tonton adalah acara komedi . Bagus berhenti sebentar setelah melewati istrinya itu.

Tadinya Ia berharap Iza akan menegurnya, dan bertanya padanya kenapa ia pulang sampai malam begini.

Bagus mendesah pelan , sedikitpun Iza tidak menengok padanya , ia seperti mahluk tak kasat mata bagi Iza.

Ia kembali berjalan , Iza sempat melirik suaminya . " Sebentar lagi kamu akan balik lagi ke sini Mas ". Gumam Iza.

Bagus mencoba membuka pintu kamarnya dengan Iza , tapi tidak bisa. berulang kali ia coba , tapi gagal.

" Apa Iza mengunci pintu kamarnya ya , tapi kenapa, kan tidak ada orang lain di sini selain kita berdua, apa yang ia takutkan ".

Bagus lalu menghampiri Iza . " Za !!, apa kamu mengunci pintu kamar ?".

Benar kan apa aku bilang..dia balik lagi ke sini....

" Iya Mas ". Jawab Iza , matanya masih fokus melihat televisi . Iza kembali terkekeh..mentertawakan apa yang ia lihat di tivi sekalian mentertawakan suaminya yang terlihat bingung kayak anak ayam kehilangan induknya.

" Kenapa kamu kunci sih ?". Melihat Iza tertawa dan berbicara tanpa mau melihatnya, membuat Bagus kesal bukan main.

" Ohhhh itu..aku takut ada kucing garong masuk Masv, makanya aku kunci ". Kan kucing garongnya sudah pulang kerja sekarang...

" Mana ada kucing di sini , kamu mengada- ada saja ".

" Ada , kamu aja tidak lihat Mas ".

" Kamu itu , kalau sedang berbicara itu lihat siapa yang ngajak bicara Za , enggak sopan sekali kamu ". seketika Iza langsung menatap tajam pada suaminya.

" Begini maksudnya , sudah kan ".

Lagi - lagi Bagus mehdesah , kenapa istrinya ini makin hari makin berani padanya.

" Mana kuncinya !". tak mau memperpanjang masalah , apalagi ia terlalu lelah untuk berdebat ,Bagus langsung meminta kunci kamarnya.

" Kamar Mas tidak di kunci kok ". " Mas mau mandi kan ?? tuh mandi di sana saja di kamar tamu ". Iza menunjuk kamar tamu .

" Tapi baju aku ada di kamar utama semua Za ".

" Udah mandi aja dulu , nanti aku siapin kok ". Bagus menurut, ia langsung masuk ke kamar itu untuk mandi ,membersihkan badannya yang terasa sangat lengket.

Keluar dari kamar mandi ia tersenyum sudah ada pakaian lengkap dengan dalaman di atas kasur.

" Meski cuek Iza istri yang sangat baik , ia masih menyiapkan makanan untukku dan juga menyiapkan pakaianku ".

" Apa aku harus meneruskan pernikahan ini , tapi bagaimana dengan jenjang karirku ....". Bagus terus berbicara sendiri sambil memakai pakainnya , ia belum sadar kalau semua barangnya sudah berada di kamar itu.

Bagus langsung ke meja makan , ia kembali tersenyum ...makanan sudah tersaji di sana , teh hangat pun sudah ada tanpa ia minta.

Ia makan dengan lahap meski Iza tidak menemaninya. Bagus pun membereskan meja makan dan mencuci piring bekas ia makan tadi...bukan karena maunya , tapi karena ada catatan dari Iza yang tertulis begitu jelas di kertas yang di letakkan di atas meja.

Bagus beranjak dari ruang makan menuju ruang tengah , ia ingin menghampiri istrinya. ternyata Iza sudah tidak ada di sana.

Setelah mencari ke sekitar dalam rumah , Bagus akhirnya mencari Iza ke kamar utama.

" Kok masih di kunci ".

" Za...buka pintunya Za ...kamu belum tidur kan ...Zaaaaa ".

Ceklek....

" Apaan sih Mas , malam - malam begini teriak , berisik tau ". Iza membuka pintu tapi hanya sedikit , ia tidak akan membiarkan Bagus memasuki kawasan kekuasaannya.

" Kamu yang apa - apaan , kenapa di kunci lagi , apa kamu akan membiarkan aku tidur di kamar tamu lagi ?".

" Memang iya , itu kamar kamu Mas , apa Mas Bagus tidak lihat , semua barang - barang Mas Bagus sudah ada di kamar itu ".

" Maksudnya ?? kita tidak sekamar lagi Za ?".

" Tuh Mas Bagus pinter ".

" Kamu makin ke sini makin ngeselin ya Za , tadinya aku ingin mempertahankan pernikahan ini meski kamu bukan anak Pak Bagas , kini aku berubah pikiran ".

Kena kamu Mas , akhirnya jujur juga , jadi kamu menikahi aku hanya karena kamu anggap aku anak Om Bagas , dasar laki - laki matre kamu Mas ...

" Ohhhh begitu ternyata , terus mau kamu apa Mas ". tantang Iza.

Sial ...kenapa aku membongkar sendiri rahasiaku...aku belum bisa melepas Iza saat ini... Aku tidak mau namaku jelek di mata Pak Bagas , aku harus cari kesalahan yang Iza buat..agar bisa menceraikannya...

" Aku mau tidur di kamar ini lagi !". jawaban Bagus di luar dugaan Iza.

Aku kira dia akan menceraikan aku saat ini juga....apa yang sedang Mas Bagus rencanakan..

" Maaf Mas tidak bisa ".

" Kenapa tidak bisa , aku berhak karena aku masih suami kamu Za ".

" Aku tidak perduli Mas , apalagi rumah ini aku yang menyewa dengan uangku sendiri , apa Mas Bagus lupa hah ".

Bagus kalah telak....ia tidak bisa menjawab , ini memang salahnya, seharusnya ia yang mengeluarkan uang untuk menyewa rumah itu agar dia punya kuasa , sayangnya ia terlalu perhitungan dalam menggunakan uangnya.

Brakkkk ....Bagus terlonjak kaget , ia sampai mundur ke belakang , di saat ia terdiam tadi secepat kilat Iza menutup pintu kamar dengan amat kencang dan langsung menguncinya kembali.

" Tidak perlu seperti itu Za , kalau pintunya rusak kamu juga akan rugi , yang punya rumah pasti minta ganti rugi ". teriak Bagus cukup kencang.

" Bo'do amatttttt ". teriak Iza tak kalah kencang dari Bagus.

" Sial...sial...sial...kenapa aku seceroboh ini sih , awas kamu Za , aku akan balas perlakuanmu padaku ".

Bagus memandang pintu kamar itu sejenak, lalu balik badan , mau tak mau ia ke kamar tamu untuk beristirahat di sana.

Bersambung....

Like...

Comment...

di Vote juga ya...

Terima kasih sudah mampir...lope - lope buat kalian semua atas dukungannya pada karya othor 🙏😘👍🏻