Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 10
"Lho, bi. Intan kemana?" Tanya Indra pada bi Narsih.
"Eh, sepertinya bu Intan masih ada di kamar sana, biar saya cek du....."
"Tidan usah, bi. Biar saya saja yang kesana, sekalian saya mau anterin nih baju buat mas Doni.
Bi Narsih hanya mengangguk pelan, setelah itu dia pergi lagi ke dapur.
Indra pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang di dalamnya terdapat Doni yang sedang membersihkan pakaiannya.
Indra tidak punya fikiran negatif sama sekali saat mengetahui kalau Intan masih berada di sana, justru dia malah berfikir kalau Intan sedang mencoba menunggunya.
"Sepertinya ukuran baju ini cukup pas." Gumamnya sambil melihat pakaian yang dia bawa.
Dan saat sampai di depan pintu.
"Sayang, apa kau masih di sana?" Teriak Indra dari luar pintu.
Seperti yang kalian tahu, Intan bersama Doni sedang melakukan sesuatu di dalam sana. Mendengar ada Indra di luar, mereka buru-buru menyelesaikan aksinya dan merapihkan kembali pakaiannya.
"S-sayang.. pintunya terkunci dari dalam, aku tidak bisa menemukan kuncinya." Teriak Intan dari dalam.
Indra lupa memberitahu sang isteri bahwa kamar ini memang pintunya sudah rusak. Dia pun memikirkan cara untuk segera membuka pintu tersebut.
"Sayang, maaf aku lupa. Pintu ini memang sudah rusak, sebentar ya. Aku akan mengambil sesuatu dulu untuk membuka pintunya.
Intan pun tak menjawab apapun, sedangkan Indra langsung berlari panik mencari sesuatu untuk membuka pintu kamarnya.
Sedangkan di dalam.
"Huft.. hampir saja." Ucap Intan sembari menghela nafasnya lega. Andai pintunya tidak rusak, Indra pasti sudah masuk ke dalam dan menyaksikan adegan antara Doni dan Intan yang sedang bercumbu mesra.
"Kenapa?" Tanya Doni seolah tak terjadi apa-apa.
"Lho, kok tanya kenapa? Justru kita hampir ketahuan, mas." Pekik Intan dengan kesal. Pasalnya, Doni malah bertanya kenapa, harusnya dia ikut merasa lega.
Doni hanya terkekeh melihat reaksi Intan yang terlihat menggemaskan baginya. Dia pun perlahan mendekat ke arah Intan, lalu mencoba menyelipkan rambutnya ke belakang telinga Intan.
"Lalu, apa kita mau lanjut lagi?" Ucapnya sambil menyunggingkan senyumnya menatap Intan.
Mendengar itu, mata Intan langsung terbelalak sempurna. Candaan Doni sangat tidak lucu. Apa Doni bilang? Lanjut? Oh, ayolah.. hampir ketahuan pun masih bilang ingin lanjut.
"Gak, mas. Aku....."
Srettt
"Jadi, boleh kan jika aku memintanya lagi?" Tanya Doni sambil menangkup wajah Intan.
"N-nanti kita membahasnya lagi. Aku tidak ingin membuat mas Indra berfikir macam-macam tentang kita."
Bahkan dalam hati Intan bertanya-tanya. Bukankah Doni tadi sempat menolaknya dengan alasan punya kekasih lah, tak suka perselingkuhan lah. Lalu ini apa? Jelas sekali dia memang menikmati adegan tadi.
"Hanya satu macam. Aku akan menunggumu di apartemenku." Bisik Doni dari dekat yang membuat tubuh Intan meremang.
Intan perlahan mundur saat Doni membisikan sesuatu di telinganya. Wajah Intan mulai memerah dan langsung mengalihkan pandangannya.
Tanpa sadar, saat ini Intan sedang melakukan perselingkuhan di belakang Indra. Memang nafsu tidak bisa di tahan, saat dirinya sering merasa kesepian, melihat pria tampan dan gagah ada di depan mata, nikmat mana lagi yang kau dustakan.
Jari telunjuk tangan Doni menarik dagu Intan untuk berbalik menatapnya.
"Saat ini, kita akan memulai hubungan telarang ini di belakang pasangan kita masing-masing."